Anda di halaman 1dari 31

RESIN KOMPOSIT

BY. WIRZA, S.ST, M.KES


DEFINISI
• Komposit adalah suatu campuran dari dua material atau lebih, sifat masing-
masing materialnya berbeda satu sama lainnya, baik sifat kimia maupun fisik dan
tetap terpisah dalam hasil akhir bahan tersebut
• RK Ad suatu bahan pengembangan dr polimer-polimer resin akhrilik yang
ditambah bahan pengisi anorganik yang keras seperti gelas atau keramik ke
dalam suatu matrik resin komposit atau bahan tumpatan warna, yang dikenal dgn
warna putih .
•  Resin komposit merupakan material pilihan untuk melakukan restorasi baik
langsung (direct) maupun tidak langsung (indirect)
• Pertama kali diperkenalkan tahun 1950an, material ini telah berevolusi dengan
pesat dengan tujuan untuk semakin meningkatkan sifat mekanis dan estetika.
Berbagai macam brand telah beredar di pasaran, dan masing-masing tentu saja
mempunyai kelebihan dan kekurangan apabila dikomparasi satu dengan lainnya.
• Bahan dasar : Filler anorganik, bahan antara dan bahan dasar lainya.
Berdasarkan Ukuran

• Selama hampir 10-20 tahun evolusi material resin komposit,


• inovasi yang dilakukan lebih dominan ke modifikasi dari jenis dan ukuran
partikel fillernya sehingga kita mengenal terminologi
1. Konvensional/ macrofiller
2. Mikrofil/ microfiller
3. Hibrida (microhybrid, nanofiller, nanohybrid)
Lanjutan ....

• Modifikasi komponen matrix jg dilakukan terutama lebih bertujuan untuk


meminimalkan shrinkage/pengerutan material serta mencegah hydrolisis.
• Modifikasi filler bisa meningkatkan sifat mechanik dan estetika restorasi, sebagai
contoh penggunaan filler yang berukuran nano mampu menimbulkan efek
translusensi mirip dengan sifat asli email.
• Kemudian beberapa produk juga memperkenalkan filler yang mempunyai sifat
antibakteri, sehingga bisa mencegah pembentukan biofilm pada permukaan
restorasi
Pemilihan RK

• Sebagai klinisi kadang bukan hal mudah utk memilih jenis material resin
komposit yg tepat, karena banyak variabel yang menyertai dalam setiap
aspek pemilihan sebuah material restorasi.
• Dari sisi pasien pasti sebagian besar bahkan mayoritas menghendaki untuk
mendapatkan perawatan yang terbaik, termasuk disini peran pemilihan
material restorasi resin komposit menjadi salah satu kunci keberhasilannya.
Komposisi RK

material resin komposit terdiri dari:


(1)Matrix (mayoritas adalah monomer organik): Bis GMA, TEGDMA, UDMA
(2)Bahan pengisi organik (Filler) : quartz, glass, silica
(3)Bahan Pengikat (Coupling agent): silane seperti organo silanes yang
berperan dalam pembentukan ikatan kimia antara partikel pengisi dan
matriks resin
(4) Aktivator (Photoinisiator)
(5)Bahan lain utk stabilitas warna dan mencegah polimerasi dini (Pigmen).
Matriks resin

• Menggunakan monomer yang merupakan diakrilat aromatic atau alipatik.


• Monomer yang sering digunakan pada bahan komposit yaitu Bis GMA
(Bisphenol A-Glycidyl Methacrylate,
• UDMA (Urethane Dimethacrylate),
• TEGDMA (Triethylane Glycol Dimethacrylate).
Partikel Pengisi anorganik

• Penambahan partikel anorganik sangat penting dlm memperbaiki


kekurangan pd resin ditambahkan partikel pengisi dgn sifat-sifat resin
komposit menjadi lebih baik yg mengurangi pengerutan dan meningkatkan
sifat mekanik seperti kekerasan, ketahanan thd abrasi, kekakuan dan
kekuatannya.
Coupling agent (bahan pengikat)

• Tujuan utk mengikat partikel pengisi anorganik dgn


resin matriks yg berfungsi utk meningkatkan sifat fisik
dan mekanis resin.
• Contoh bahan pengikat yg sering digunakan yaitu
organosilanes (3-metoks iprofil trimetoksi silane),
zirconates dan titanates
Aktivator

• Bahan lain untuk stabilitas warna dan mencegah polimerisasi dini


MACAM-MACAM RESIN KOMPOSIT
Komposit Macrofiller/komposit konvensional

• Jenis komposit yang tertua. Segi kekuatan bagus


kelemahannya permukaannya kasar. Ukuran
partikel pengisi 8-12 μm/lebih. Bahan pengisinya
biasanya quartz.
Komposit Microfiller:

• Bahan pengisi yg digunakan silika koloidal. Volume


partikel pengisi 35- 50% berat matriks. Memiliki
permukaan halus, cepat aus mudah terjadi
cracking(retak pada restorasi). 
Komposit Small Particle Filler :

• Ukuran partikel pengisi 1-5 μm, Volume


bahan pengisi 80-85% berat matriks.
Memiliki kekuatan yang baik, sebaiknya
digunakan untuk tumpatan gigi posterior.
Komposit Hybrid :

• Partikel pengisi merupakan gabungan dari


makro dan mikrofiller. Memiliki ukuran
partikel 0,6 -1 μm. Volume pengisi 75-80%
berat matriks segi kekuatan bagus
Komposit Mikrohybrid

• Partikel pengisi gabungan dari Mikrohybrid dan


Small Particle Filler, kekuatan lebih bagus dari
pada hybrid. Diindikasikan untuk tambalan gigi
posterior dengan karies yang besar
Komposit Nanohybrid.

• Partikel pengisi memiliki ukuran yang terkecil


yaitu = 0,02 -0,07 μm. Segi kekuatan dan estetika
terbagus diantara komposit yang lainnya. Memiliki
derajat translucent yang bermacam-macam.
JENIS RESIN MENURUT PRODUK
komposit type hybrid

Nano filler resin komposit – Germani


Sifat –Sifat RK
Sifat mekanik :
• Adhesi,
• perlekatan resin komposit dengan gigi,
• retensi yg didapat dari porositas permukaan gigi setelah dietsa dan perlekatan dari
permukaan gigi dengan resin komposit Kekuatan dan keausan,
• Resin komposit mempunyai kekuatan tensil kompresif lebih besar daripada resin akrilik.
• Daya tahan terhadap fraktur cukup bagus .
• Bagus untuk penumpatan klas IV. meskipun komposit resin mudah aus.
Sifat fisik .

•Warna, bagus, tetapi sensitive


dengan noda (kopi, teh, jus anggur,
minyak wijen).
Setting

• Setting/pengerasan komposit resin:


Menggunakan penyinaran memerlukan waktu 20-
60 detik Pengerasan kimiawi memerlukan waktu
30 detik
Strength
•Tensil dan compressive strength resin
komposit lebih rendah dari amalgam
sehingga bisa digunakan untuk
menambal gigi bagian incisal.
Sifat Kimiawi
•Terjadinya polimerisasi atau pengerasan, akibat reaksi kimia
•Perlekatan melalui proses kimiawi dan mekanik: yaitu adanya
etsa agent dan bonding agent
•Perlekatan mekanik resin komposit dengan struktur gigi bias
melalui pengetsaan, pembuatan undercut atau pemberian
pin/skrup.
Proses pengerasan RK
Proses pengerasan resin komposit melalui 2 cara yaitu:
• Cara pencampuran/mixing dua dan satunya mengandung amine tersier (N,
N dimetil p- toluidin) melalui pencampuran dua bahan pasta, satu pasta
mengandung inisiator benzoil peroksida. Bila kedua pasta di aduk maka
amine akan bereaksi dengan benzoil peroksida dan membentuk radikal
bebas dan polimerisasi tambahan terjadi
• Cara penyinaran(light cure), dengan menggunakan sinar halogen maupun
L.E.D. Pengerasan terjadi karena adanya radikal bebas pemulai reaksi terdiri
atas molekul foto inisiator atau photosensitizer, Camphorquinone (CQ) pada
panjang gelombang diantara 400-500nm dan activator amin yang terdapat
dalam pasta. Bila keduanya tidak terkena sinar maka reaksi pengerasan
tidak akan terjadi,
INDIKASI PENGGUNAAN RESIN
KOMPOSIT
• Untuk gigi anterior dan posterior,
• Sebagai pasak,
• Bracket ortodontic,
• Fissure sealant, • Inlay,
• Sebagai veneer mahkota logam • Onlay dan crown ceramic,
dan jembatan/prosthodontie
resin,
• Untuk reparasi restorasi
porselen.
• Untuk sementasi pada jembatan
Maryland,
Kelebihan resin komposit
• Lebih baik dari segi estetik dari pada tumpatan amalgam
maupun glass ionomer  direkomendasi untuk gigi anterior,
• Efisiensi waktu,
• Tenaga,
• Biaya
• Keamanan bahan tambalan,
• Mudah pengaplikasiannya.
KEKURANGAN:

• Perubahan warna setelah beberapa tahun pemakaian,


• Sering kali tjd perubahan warna pada tepi tumpatan,
• risiko lepas tambalan
TERIMA KASIH....!
LATIHAN

• 1. Apa yang dimaksud dengan tumpatan resi komposit


• 2. Sebutkan komposisi resin komposit
• 3. Sebutkan kelebihan resin komposit
• 4. Sebutkan kelemahan resin komposit.

Anda mungkin juga menyukai