Anda di halaman 1dari 24

Klasifikasi Resin komposit

Drg. Noor Hafida W., Sp.KG

komposisi Resin komposit


Kandungan utama yaitu
matriks resin Bisphenol-A-Glycidyl Methacrylate
(Bis- GMA), Urethane Dimethacrylate (UDMA), dan
Trietilen Glikol Dimetakrilat (TEGDMA)
partikel pengisi quartz, colloidal silica, glass
mengurangi shrinkage
mengurangi penyerapan air
meningkatkan sifat mekanis

bahan coupling (organosilane) memberikan ikatan


antara bahan pengisi anorganik dan matriks resin
meningkatkan sifat fisik mekanis
Mencegah masuknya air ke permukaan resin

Bahan tambahan
Hidroquinone mencegah polimerisasi dini
UV absorbers meningkatkan stabilitas warna,
mencegah perubahan warna
- Benzophenone
Opacifiers pemberi tampilan opak di radiograf
Color pigmen menyesuaikan warna
metal oxides
provide shading and opacity
titanium and aluminum oxides

Sifat sifat Resin


Komposit
Warna
Resin komposit resisten terhadap perubahan warna
yang disebabkan oleh oksidasi tetapi sensitive pada
penodaan.
Perubahan warna bisa juga terjadi dengan oksidasi dan
akibat dari penggantian air dalam polimer matriks.
Klinis:
Penentuan warna harus memiliki warna visual
(shading) dan translusensi yang dapat menyerupai
struktur gigi. Translusensi atau opasitas dibuat untuk
menyesuaikan dengan warna email dan dentin.

Sifat mekanis
Strength
Nilai kekuatan dari masing-masing
jenis bahan resin komposit berbeda
Tensile 70-95 Mpa
Compressive 300-450 Mpa
ME 15-20 Gpa
Kekerasan 50-60 KHN

Property

Traditional

Microfilled

Small
Particle

Hybrid

Compressive strength
(MPa)

250-300

250-300

350-400

300-350

Tensile strength (MPa)

50-65

30-50

75-90

70-90

Elastic Modulus (GPa)

8-15

3-6

15-20

7-12

Coefficient of Thermal
Expansion (10-6/C)

25-35

50-60

19-26

30-40

Knoop Hardness

55

5-30

50-60

50-60

Kekuatan dan keausan


Kekuatan kompresif dan kekuatan
tensil resin komposit lebih unggul
dibandingkan resin akrilik. Kekuatan
tensil komposit dan daya tahan
terhadap fraktur memungkinkannya
digunakan bahan restorasi ini untuk
penumpatan sudut insisal.

biokompatibilitas
Efek terhadap pulpa
Toksisitas yang terjadi berhubungan dengan
material
Keterlibatan pulpa bila terjadi microleakage
RK yg terpolimerisasi sempurna biokompatibel
Polimerisasi tdk sempurna monomer sisa
masuk tubulus dentinalis inflamasi pulpa
Kavitas dalam lining (SIK atau kalsium hidroksida)
ZOE tdk dianjurkan mengganggu polimerisasi

Mekanisme Perlekatan Resin


Komposit pada Struktur Gigi
Micromechanic
sistem adhesif
total etch
adhesive system dan self etch
adhesive system.

Aplikasi klinis
Restorasi kelas I, II, III, IV, V dan VI2.
Fondasi atau core buildup
Fissure Sealantdan restorasi komposit konservatif
(restorasi resin preventif)
Partial veneers
Full veneers
modifikasi kontur gigi
penutupan/perapatan diastema
Semen (untuk restorasi tidak langsung)
Restorasi sementara
Periodontal splinting

Kelebihan RK
mempunyai warna yang hampir
menyerupai warna gigi asli
memiliki nilai estetis
biokompatibel
Pengurangan struktur gigi sedikit tidak
memerlukan Uniform Depth dan retensi
mekanis. Preparasi gigi tidak komplek.
Konduktivitas termal rendah
Repairable

kekurangan
Shrinkage penyusutan pada saat polimerisasi yang
menyebabkan terbentuknya celah (gap) antara
dinding kavitas dan resin komposit terjadinya
kebocoran mikro.
marginal leakage
secondary caries
postoperative sensitivity
perbedaan koefisien ekspansi thermal antara
struktur gigi dan resin komposit mempengaruhi
kerapatan tepi restorasi antara resin komposit dan
dinding kavitas
Prosedur sensitif

Jenis RK
Berdasarkan bentuk, jumlah, dan
komposisi bahan pengisinya
Resin Komposit Makrofil
(Konvensional)
Resin Komposit Mikrofil
Resin Komposit Hibrid
Resin Komposit Nanofil

Berdasarkan Cara Polimerisasi


Self/Chemical Curing Composite
Resin.
Light Curing Composite Resin.

Self/Chemical Curing Composite


Resin
Polimerisasi melalui mekanisme tambahan yang
diinisiasi oleh radikal bebas
Radikal bebas terbentuk dari mekanisme kimiawi

Sediaan: Base dan Catalyst


Base paste: benzoil peroxide initiator
Catalyst paste: tertiary amine activator
Setting: ketika pasta base dan catalyst dicampurkan
maka amine bereaksi dengan benzoil peroxide
membentuk radikal bebas yang akan menginisiasi
polimerisasi

Light Curing Composite


Resin
Lebih umum digaunakan dibandingkan dengan yang chemical
RK
Sediaan : single paste
Kandungan:
Photoinitiator: Camporoquinone 0,25 %wt
Amine accelerator : Dyethil amino ethyl metacrylate
Setting:
Apabila terkena sinar dg panjang gelombang tertentu maka
dapat mengaktivasi photoinitiator den bereaksi dengan
amine yang akan membentuk radikal bebas
Camporoquinone dapat mengabsorbsi 400-800 nm
Jenis sinar sinar tampak : sinar halogen, LED

Berdasarkan viskositasnya
Packable
Flowable

RK Packable
ukuran partikel filler tinggi 0.7-2 m / 48-65%
volume
(-)menyebabkan kekentalan atau viskositas bahan
menjadi meningkat sehingga sulit untuk mengisi
celah kavitas yang kecil.
(+) mengurangi pengerutan selama polimerisasi,
memiliki koefisien thermal struktur gigi,
perbaikan sifat fisik terhadap adaptasi marginal.
Resin komposit menunjukkan sifat-sifat fisik dan
mekanis yang bgs

RK Flowable
Ukuran filer :0.04-1 m
modulus elastisitas yang rendah digunakan pada
bagian servikal
(+)
mudah diadaptasikan
lebih fleksibel
radiopak, dan tersedia dalam warna yang berbeda
(-)
tingginya pengerutan selama polimerisasi
daya tahan pemakaian yang rendah
viskositas yang rendah

Faktor yang mempengaruhi kualitas


polimerisasi resin komposit

intensitas cahaya
lama penyinaran
panjang gelombang cahaya
ketebalan resin komposit
jarak ujung light curing unit dengan
permukaan restorasi
warna resin komposit
komposisi bahan resin komposit itu
sendiri

indikasi
Restorasi Anterior
Restorasi Posterior
preventive resin
Kavitas klas I dan II

kontraindikasi
Kavitas besar ( tonjol hilang RK
langsung terkena beban
pengunyahan)
Isolasi yang tidak memungkinkan
untuk dilakukan
Bruxism

manipulasi

Beveling
Cleaning
Etching
Bonding agent

Alhamdulillahirobilalamin

Anda mungkin juga menyukai