Anda di halaman 1dari 20

Resin

KOmposit
Resin KOmposit

Dalam ilmu kedokteran gigi istilah resin komposit secara


umum mengacu pada penambahan polimer yang
digunakan untuk memperbaiki enamel dan dentin.
Resin komposit digunakan untuk mengganti struktur gigi
dan memodifikasi bentuk dan warna gigi sehingga
akhirnya dapat mengembalikan fungsinya.
Resin Komposit terdiri dari 3 komponen :
1. Matrix
2. Filler
3. Coupling Agent
Matrix

Kebanyakan bahan komposit menggunakan monomer


yang merupakan diakrilat aromatik atau alipatik.
▧ Bisphenol-A-Glycidyl Methacrylate (Bis- GMA)
▧ Urethane Dimethacrylate (UDMA)
▧ Trietilen Glikol Dimetakrilat (TEGDMA)
merupakan Dimetakrilat yang umum digunakan dalam resin
komposit. Monomer yang memiliki berat molekul lebih tinggi
dari pada metilmetakrilat yang membantu mengurangi
pengerutan polimerisasi.
BIG CONCEPT
Filler
Penambahan partikel bahan pengisi kedalam resin matriks
secara signifikan meningkatkan sifatnya.
▧ Berkurangnya pengerutan karena jumlah resin sedikit
▧ Berkurangnya penyerapan air dan thermal ekspansi
▧ Meningkatkan sifat mekanis seperti kekuatan, kekakuan,
kekerasan, dan ketahanan abrasi
▧ Mengontrol viskositas
▧ Memberikan sifat radiopaque.

Filler dibagi berdasarkan ukuran partikel :


▧ Small Particle Composite
▧ Microfilled Composite
▧ Hybrid Composite
▧ Nanofilled Composite/Nanohybrid
Composite/Nanocomposite
BIG CONCEPT
Coupling Agent

Bahan pengikat berfungsi untuk mengikat partikel bahan


pengisi dengan resin matriks.
Adapun kegunaannya yaitu :
▧ meningkatkan sifat mekanis dan fisik resin
▧ menstabilkan hidrolitik dengan pencegahan air.
Ikatan ini akan berkurang ketika komposit menyerap air
dari penetrasi bahan pengisi resin.
Bahan pengikat yang paling sering digunakan adalah

organosilanes ᵞ
( methacryloxypropyl tri-methoxysilane).
Zirconates dan titanates juga sering digunakan.
Activation/Initiation System

Digunakan untuk polimerisasi resin. Sejumlah kecil bahan


tambahan lain meningkatkan stabilitas warna (penyerap sinar
ultra violet) dan mencegah polimerisasi dini (bahan
penghambat seperti hidroquinon).
Sifat – sifat Resin Komposit
Ada beberapa sifat – sifat yang terdapat pada resin komposit,
antara lain:
• Sifat fisik
• Sifat mekanis
• Sifat kimiawi
Sifat Fisik
Secara fisik resin komposit memiliki nilai estetik yang baik
sehingga nyaman digunakan pada gigi anterior. Selain itu
juga kekuatan, waktu pengerasa dan karakteristik
permukaan dipertimbangkan.

Warna Strength Setting


Resin komposit Tensile dan Dari aspek klinis
resisten terhadap compressive setting komposit ini
perubahan warna strength resin terjadi selama 20
yang disebabkan komposit ini lebih -60 detik sedikitnya
oleh oksidasi tetapi rendah dari waktu yang
sensitive pada amalgam, hal ini diperlukan setelah
penodaan. memungkinkan penyinaran. Dengan
Translusensi atau bahan ini digunakan diakt ifkan secara
opasitas dibuat untuk pembuatan kimia memerlukan
untuk menyesuaikan restorasi pada setting time 30
dengan warna pembuatan insisal. detik selama
email dan dentin. pengadukan.
Sifat Mekanis
Adhesi
Resin komposit tidak
berikatan secara kimia
dengan email. Adhesi
diperoleh dengan Kekuatan dan Keausan
dua cara : Etsa dan Dentin Kekuatan kompresif dan
Bonding Agent kekuatan tensil resin
komposit lebih unggul
dibandingkan resin akrilik.
Akan tetapi memiliki
derajat keausan yang
sangat tinggi, karena
resin matriks yang lunak
lebih cepat hilang sehingga
akhirnya
filler lepas.
Sifat kimia
Resin gigi menjadi padat bila berpolimerisasi. Inti molekul yang
terbentuk dalam sistem ini dapat berbentuk apapun, tetapi
gugus metrakilat ditemukan pada ujung – ujung rantai atau
pada ujung – ujung rantai percabangan.
Salah satu metakrilat multifungsional yang pertama kali
digunakan dalam kedokteran gigi adalah resin Bowen (Bis-
GMA) .
Karena Bis-GMA mempunyai struktur sentral yang kaku (2
cincin) dan dua gugus OH, Bis-GMA murni menjadi amat
kental. Untuk mengurangi kekentalannya, suatu dimetakrilat
berviskositas rendah seperti trietilen glikol dimetakrilat
(TEDGMA) ditambahkan.
Chemically Activated (Self-Cured) Resin

Bahan yang diaktifkan secara kimia


dipasok dalam dua pasta, satu
mengandung inisiator benzoil peroksida
dan lainnya mengandung amine tersier
(N,N-dimetil-p- toluidin). Bila kedua
pasta diaduk, amin beraksi dengan
benzoil peroksida untuk membentuk
radikal bebas dan polimerisasi
tambahan dimulai.
Bahan-bahan ini digunakan unntuk
restorasi dan pembuatan inti yang
pengerasannya tidak dengan sumber
sinar.
Photochemically Activated (Light-Cured) Resin
Menggunakan sinar UV. Resin komposit yang mengeras
dengan sinar dipasok sebagai pasta tunggal
dalam satu semprit. Radikal bebas pemulai reaksi, terdiri
atas molekul foto-inisiator dan aktivator amin, yang
terdapat dalam pasta ini. Kedua komponen dipapar
terhadap sinar dengan panjang gelombang yang tepat
yaitu 468 nm. Dapat merangsang foto-inisiator dan
interaksi dengan amin untuk membentuk radikal bebas yang
mengawali polimerisasi tambahan.
That’s a lot of money

And a lot of users

Total success!
Apllication
▧ Cavity and Crown Restoration Material
▧ Adhesive Bonding Agents
▧ Pit and Fissure Sealent
▧ Endodontic Sealent
▧ Bonding of Ceramis Veneers
▧ Cementation for crown, bridges, and other fixed prostheses
Daftar Pustaka

Phillips' science of dental materials|Science of dental materials. (n.d.). 1st ed. St. Louis, Mo. :
Saunders, 2003.

RESIN KOMPOSIT. (2017). 1st ed. [ebook] USU. Available at:


http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/24993/Chapter%20II.pdf;jsessionid
=A784E16B41CD2C2C69357E7A6FEE8BA0?sequence=3 [Accessed 3 May 2017].
Thanks!

Any questions?

Anda mungkin juga menyukai