Anda di halaman 1dari 29

BLOK 16 RESTORATIVE DENTISTRY II

PERBANDINGAN KEBERHASILAN
PERAWATAN PUPL CAPING DIREK
PADA GIGI PERMANEN MUDA
DENGAN BAHAN CaOH, MTA DAN
BIODENTIN

KELOMPOK 1

Nama-nama Anggota Kelompok 1 :


1. PUTRI SYAWALANI HERY KARNI ( 130600001)
2. YOLANDA SIMATUPANG
3. ARIF AHMAD PASARIBU

( 130600002 )
( 130600003 )

4. MEYLIA LESTARI BR PURBA ( 130600004 )


5. NANTHINI
6. VAN BAYA GINTING

( 130600005 )
( 130600006 )

7. ANNYDIA MAYDELIN PURBA


8. MAISYARAH AYU LUBIS
9. HILDA PAULA LATIURIUW

( 130600007 )
( 130600008 )
( 130600009 )

10.ALLYA NURUL LAILY ( 130600010)

PULPA
Pulpa jaringan lunak (tidak
terkalsifikasi/termineralisasi) pada kavitas atau
ruang ditengah mahkota.

PULP CAPPING
Ada 2 jenis :
1. Pulp Capping Indirek
2. Pulp Caping Direk

1. Pulp Capping Indrek


Indikasi :
Karies yang dalam
Tanpa adanya gejaja infamasi
Kontra Indikasi :
Adanya rasa sakit spontan
Adanya tanda-tanda kondisi patologis klinis
maupun radiografis

2. Pulp Capping Direk


Indikasi :
Terbuka pulpa kecil (pin point)
< 1mm
Pulpa vital terbuka kecil seujung jarum karena
iatrogenik
Untuk gigi permanen muda yang pembentukan
akar dan apeks belum sempurna

2. Pulp Capping Direk...


Kontra Indikasi :
Adanya rasa sakit spontan
Adanya tanda-tanda kondisi patologis maupun
radiologis
Riwayat sakit pulpa
spontan, berdenyut
dan karena rangsangan
Gambaran patologis pulpa
radiologi
Perubahan pada jaringan periodonsium

2. Pulp Capping Direk...

2. Pulp Capping Direk...


Tehnik Pulp Capping Direk :
1. Rotgen foto untuk mengetahui kedalaman karies.
2. Isolasi daerah kerja.
3. Penghentian perdarahan akibat perforasi.
4. Irigasi kavitas dengan aquadest.
5. Letakan bahan pulp caping pada daerah pulpa yang
terbuka dan biarkan sampai kering.
6. Kemudian diberi semen fosfat dan tambalan sementara.
7. Setelah 6 minggu, bila reaski pulpa terhadap panas
dingin normal dapat dilakukan restorasi tetap.

Pulp Capping Direk pada Gigi Permanen


Muda
Gigi permanen muda gigi permanen yang
baru erupsi dan belum sempurna pertumbuhan
dan perkembangannya

Pulp Capping Direk pada Gigi Permanen


Muda..
Indikasi :
Pulpa yang terbuka secara mekanik saat
pengangkatan jaringan keras dengan diameter
<1mm.
Secara radiografik tidak dijumpai degenerasi
pulpa atau perubahan daerah periapikal.

Pulp Capping Direk pada Gigi Permanen


Muda..
Kontra Indikasi :
Pulpa terbuka dengan diameter lebih dari 1
mm.
Lamanya membuka melebihi waktu 3 jam.
Pulpa terbuka dikekelingi dentin yang
mengalami infeksi.
Nyeri spontan
Perdarahan yang banyak.

Bahan-bahan Pulp Capping Direk pada Gigi


Permanen Muda

1. Kalsium Hidroksida
2. Mineral Trioxide Aggregate (MTA)
3. Biodentin

Kalsium
Hidroksida

Mineral Trioxide
Aggregate (MTA)

Biodentin

Isi
Bahan

Dihasilkan dari
reaksi dari kalsium
oksida dengan air

Utama : Trikalsium Silikat,


Aluminat Trikalsium, Oksida
dan Oksida Trikalsium
Silikat
Tambahan :Oksida Besi,
Magnesium dan Oksida
Bismut

Bubuk : Trikalsium
dan Dikalsium Silikat
Cairan :Kalsium
Klorida dalam
larutan air dengan
campuran dari
Polikarboksilat

Indikasi

Pulp capping direk,


pulp caping indirek,
dressing saluran
akar, penutupan
apikal akar

Sebagai bahan dressing


pulpotomi pada gigi sulung
yang berguna sebagai
perawatan perantara dan
bersifat sementara sampai
waktu erupsi permanen tiba.
Sebagai bahan pengisi
saluran akar, kaping pulpa
direk, apeksifikasi, dan
perbaikan perforasi furkasi.

Perlindungan pulpa,
penutupan
ssementara,
menejemen karies
dalam, penambalan
bagian servikal, direk
maupun indirek pulp
capping, dan
pulpotomi.

Mekanisme Kerja
Bahan

Kalsium Hidroksida

Mineral Trioxide Aggregate


(MTA)

Biodentin

Mekanisme antimikroba kalsium


hidroksida terjadi dengan
pemisahan ion calcium dan
hydroxyl ke dalam reaksi
enzimatik pada bakteri dan
jaringan, menginhibisi replikasi
DNA serta bertindak sebagai
barrier dalam mencegah
masuknya bakteri dalam sistem
saluran akar. Ion hydroxide akan
mempengaruhi kelangsungan
hidup bakteri anaerob pada
periodontitis, seperti
Enterococcus faecalis. Difusi ion
hydroxl (OH) menyebabkan
lingkungan alkaline sehingga
tidak kondutif bagi pertahanan
bakteri dalam saluran akar, serta
mengadakan difusi ke dalam
tubulus dentin. Ion calcium
memberi efek terapeutik yang
dimediasi melalui ion channel

Pembentukkan barrier terjadi karena


MTA menghasilkan pembentukan
granula kalsit dan jembatan
termineralisasi di bawahnya. Saat
dicampur dengan air steril atau saline
bubuk kalsium oksida dari MTA
berubah menjadi Ca(OH)2 yang
terurai menjadi ion kalsium dan
hidroksil saat berkontak dengan
cairan jaringan. Ion kalsium bereaksi
dengan karbonit dalam jaringan
pulpa dan membentuk granula kalsit.
Fibronektin berkumpul disekitar
granula-granula tersebut sehingga
memungkinkan adhesi dan
differensiasi sel yang diikuti dengan
pembentukan jaringan
termineralisasi. MTA juga
merangsang keluarnya osteoblast
yang secara aktif mendorong
terbentuknya jaringan keras

Pada saat
berkontak
langsung
dengan
jaringan
pulpa maka
akan
merangsang
pembentukan
dentin
reparatif

Keuntunga
n

Kalsium Hidroksida

Mineral Trioxide
Agregate (MTA)

Biodentin

1. Awalnya bersifat
bakterisida yang
kemudian bersifat
bakteriostatik.
2. Mempercepat
penyembuhan dan
perbaikan.
3. Ph nya tinggi
sehingga merangsang
fibroblast.
4. Menetralkan ph asam
yang rendah.
5. Menghentikan
resorpsi internal.
6. Murah dan mudah
digunakan.

1. Biokompatibel
terhadap jaringan
sekitar.
2. Memiliki efek
antibakteri yang
sama dengan
kalsium
hidriksida.
3. Dapat
meminimalisasi
microleakage dan
memperbaiki
hasil perawatan.
4. Dapat
merangsang
pembentukan
jaringan keras
pada pulpa dan
membuat
terjadinya
pertumbuhan sel
yang sangat baik

1. Lebih kuat secara


mekanis.
2. Tidak mudah larut.
3. Menghasilkan lapisan
dentin yang kuat.
4. Biodentine ini cukup
stabil sehingga dapat
digunakan baik untuk
perlindungan pulpa dan
tambalan sementara.
5. Bahan yang
biokompatibel,dimana
tidak merusak sel-sel
pulpa secara in vitro
atau in vivo dan mampu
merangsang
pembentukan dentin
tersier.

Kalsium
Hidroksida
Kekurangan 1. Tidak secara

khusus
merangsang
dentino
genesis.
2. Berhubungan
dengan
resorpsi gigi
permanen.

Mineral Trioxide
Aggregate (MTA)

Biodentin

1. Lamanya wakti pengerasan


yang dibutuhkan MTA
menyebabkan terjadinya
kemungkinan pelarutan,
disintegrasi atau pelepasan
bahan. Hal tersebut dapat
menimbulkan cacat jaringan
lunak.
2. MTA harus tetap dibasahi
dengan cotton pellet sehingga
tidak dapat diretorasi pada saat
itu.
3. Harga MTA juga cukup mahal
sehingga dalam penyimpanan
dan pengurangannya harus
berhati - hati agar bahan tetap
dalam kondisi baik.

Manipulasi Kerja Kalsium Hidroksida


1. Persiapkan peralatan dan bahan
Pakai kapas, bur, dan peralatan lain yang steril.
2. Isolasi gigi
Selain menggunakan rubber dum, isolasi gigi juga dapat dipakai kapas dan saliva efector,
perhatikan posisi selama dalam perawatan.
3. Preparasi kavitas
Tembus permukaan oklusal pada tempat karies sampai ke dalaman 1,5 mm (kira-kira 0,5
mm kedalam dentin). Pertahankan posisi bur pada kedalaman kavitas dan dengan sedikit
hentakan intermitten gerakan bur mulai dari bagian fisur sampai kebagian oklusal.
4. Ekskavasi bagian karies yang dalam
Secara perlahan buang karies dengan menggunakan ekskavator, dimulai dengan
menghilangkan tepi karies kemudian dilanjutkan sampai kebagian pulpa.Jika pulpa vital
dan bagian yang terbuka tidak lebih besar diameternya dari ujung jarum maka
dapatdilakukan pulp capping.
5. Aplikasikan bahan CaOH
Keringkan kavitas dengan menggunakan cutton pellet lalu tutup bagian kavitas yang
dalam termasuk pulpa yang terbuka dengan pasta kalsium hidroksid yang digunakan
sesuai dengan petunjuk pabrik.

Kalsium Hidroksida

Manipulasi Kerja Mineral Trioxide


Aggregate (MTA)
1.
2.
3.
4.
5.

Perisapan alat dan bahan


Isolasi bidang kerja
Preparasi kavitas
Ekskavasi bagian karies
Aplikasikan bahan

Mixing: MTA abu -abu dan MTA putih dicampur


dengan air bersih dengan rasio 3:1 sesuai petunjuk
pabrik.
Kapas yang lembab diletakkan diatas MTA, kemudian
dilakukan restorasi sementara. ( setting time MTA 3-4 jam
setelah mixing)

Mineral Trioxide Aggregate (MTA)

Manipulasi Kerja Biodentin


1.
2.
3.
4.
5.

Perisapan alat dan bahan


Isolasi bidang kerja
Preparasi kavitas
Ekskavasi bagian karies
Aplikasikan bahan
Serbuk dicampur dengan cairan dalam kapsul
triturator selama 30 detik. Setelah tercampur,
set Biodentine sekitar 12 menit.

Biodentin

KESIMPULAN
Penggunaan biodentin lebih dianjurkan
dibandingkan penggunaan Kalsium Hidroksida dan
Mineral Trioxide Aggregate (MTA)
Antara Biondentin dan Kalsium Hidroksida :
Lebih kuat secara mekanis, tidak mudah larut,
dan menghasilkan lapisan dentin yang kuat.
Sehingga memenuhi syarat untuk menghindari
tiga kelemahan utama kalsium hidroksida, yaitu
mudah teresorpsi, ketidakstabilan mekanis dan
kegagalan mencegah microleakage.

KESIMPULAN
Antara Biodentin dengan Mineral Trioxide
Aggregate (MTA)
Penanganan biodentin lebih mudah dan
hanya membutuhkan waktu singkat untuk
seting
Biodentin juga cukup stabil sehingga
dapat digunakan baik untuk perlindungan
pulpa dan tambalan sementara.

DAFTAR PUSTAKA

Shcheid Rickne C, Weiss Gabriela. Woelfel Anatomi Gigi. Edisi 8. Jakarta : EGC, 2014 : 12.
Walton Richard E, Torabinejad Mahmoud. Prinsip dan Praktik Ilmu Endodonsia. Edisi 3. Jakarta : EGC,
2008 : 30.
Baum, Phillips, Lund. Buku Ajar Ilmu Konservasi Gigi Edisi 3. Ahli Bahasa. Taringan Rasinta Jakarta :
EGC, 1997 : 8.
Ingle JI. Bakland LK. Endodontics. 5th ed. Ontario: BC Decker Inc., 2002: 861-862.
Audina F. Perawatan Apeksogenesis dengan Mineral Trioxide Aggregate (MTA) pada Gigi Permanen
Muda. 26 April 2014.
http://www.bimkes.org/perawatan-apeksogenesis-dengan-minteral-trioxide-aggregate-mta-pada-gigi-perm
anen-muda/
. 10 Oktober 2015.
Castagnola L, Orlay H.G. A System of endodontic.London : Pitman Medical Publishing, 1956
Mustafa, M et al, Jan-Feb 2012, Role of Calcium Hydroxide in Endodontic .Global Journal of Medicine
and Public Health. Volume 1 (1), www.gjmedph.org, Jan-Feb 2012.
Aries Chandra Trilaksana. 2015. Dinamika Kadar Leptin Dan Fibronektin Terhadap Calcium Hydroxide
Dan Mineral Trioxide Aggregate Sebagai Bahan Pulp Capping.
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/13697/Dinamika%20Kadar%20Leptin%
20Dan%20Fibronektin%20Terhadap%20Calcium%20%20Hydroxide%20Dan%20Mineral%20Trioxide%20Aggr
egate%20Sebagai%20Bahan%20Pulp%20Capping.pdf?sequence
, 8 Oktober 2015.
Camp, H. Joe. Diagnosis Dilemmas inVital Pulp Therapy; Treatment for Toothache is Changing,
Especiallyin Young, Immature Tooth. Journal of Endodontic. July 2008, Volume 34, Number 75.
Dammaschke T. 2012. Biodentine a New Bioactive Cement for Direct Pulp capping. Sepdonto Case
Studies Collection. No. 01 hal 4-9

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai