(I1D114244)
(I1D114245)
(I1D114246)
(I1D114247)
(I1D114248)
(I1D114249)
(I1D114250)
(I1D114251)
(I1D114252)
(I1D114253)
(I1D114254)
(I1D114255)
(I1D114256)
(I1D114257)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT.Karena atas berkat dan rahmat-Nya jua lah sehingga
kami selaku kelompok B1 dalam mengerjakan tugas makalah ini dapat selesai dengan tema
Material Cetak Alginat. Makalah ini kami buat sebagai bahan pembelajaran tentang
pembelajaran dan diharapkan makalah ini dapat bermanfaat dalam pelajaran selanjutnya
Kami selaku kelompok B1 mengucapkan terimakasih kepada kami drg.Dessy sebagai
pembimbing kami pada Praktikum Material Cetak Alginat.Apabila ada kesalahan dan
kekurangan pada makalah kami, kami bersedia meminta kritik dan saran.Atas perhatiannya
kami mengucapkan terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
1.1Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2Rumusan Masalah..................................................................................................1
1.3Tujuan Praktikum...................................................................................................1
1.3Manfaat Praktikum.................................................................................................2
BAB II . TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Alginat.....................................................................................................3
2.2 Komposisi Alginat.................................................................................................3
2.3 Kegunaan Alginat..................................................................................................4
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Waktu Setting Alginat..............................................4
BAB III. METODE PRAKTIKUM
3.1 Bahan.....................................................................................................................5
3.2 Alat.........................................................................................................................5
3.3 Cara Kerja..............................................................................................................6
BAB IV. PEMBAHASAN
4.1 pengukuran Waktu Pengerasan ( setting time ).....................................................7
4.2 Hasil Pengamatan..................................................................................................7
4.3 Pembahasan...........................................................................................................7
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan...........................................................................................................9
5.2 Saran.....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam bidang ilmu material kedokteran gigi kita banyak menemuai aplikasi
penggunaan gips, baik untuk keperluan klinik maupun pekerjaan laboratorium.Material
gips ini banyak dipergunakan antara lain dalam pembuatan model dan die, articulating
cast, mould, refractory investment dan lain-lain. Karena banyaknya pengunaan gips
dalam Kedokteran Gigi ini maka perlu untuk mengetahui segala aspek dalam gips
terutama sifat sifatnya sehingga akan memudahkan dalam memanipulasi, dan
menghasilkan suatu hasil manipulasi yang maksimal. Dan untuk lebih memahaminya
maka perlu dilakukan suatu percobaan yang akan memperlihatkan cara manipulasi gips
yang benar serta pengaruh sifat-sifatnya terhadap hasil manipulasinya. Bahan-bahan yang
dipakai di bidang Kedokteran Gigi kebanyakan mempunyai berbagai fungsi berdasarkan
kegunaannya atau pemakaianya. Salah satunya adalah penggunaan Gips. Gips dalam
bidang ilmu material kedokteran gigi aplikasi bahan ini banyak sekali dijumpai, baik
untuk
keperluan
klinik
maupun
pekerjaan
laboratorium.
Bahan yang berasal dari Gips dapat digunakan sebagai : Model dan die, Bahan cetak,
Mounting, Packing, dan Bahan Tanam.
Gipsum merupakan produk samping dari beberapa proses kimia. Gypsum yang
dihasilkan untuk tujuan kedokteran gigi adalah kalsium sulfat dihidrat ( CaSO4.2H2O )
murni. Produk gypsum dalam kedokteran gigi digunakan untuk membuat model studi dari
rongga mulut serta struktur maksilo fasial dan sebagai piranti penting untuk pekerjaan
laboratorium kedokteran gigi yang melibatkan pembuatan protesa gigi.Saat ini
penggunaan gypsum dalam kedokteran gigi telah meluas.Penggunaan tersebut dapat
diperlihatkan dalam pembuatan model gig tiruan. Selain itu kegunaan klinis maupun
laboratories yang lain yaitu untuk membuat model kerja maupun model studi sehingga
bahan gypsum ini harus mempunyai kekuatan tekan yang kuat agar tidak rusak dalam
pembuatan restorasi gigi tiruan. Di alam gypsum merupakan massa yang padat dan
berwarna abu-abu, merah atau coklat. Warna tersebut disebabkan adanya zat lain seperti
tanah liat, oksida besi, anhidrat, karbohidrat, sedikit SiO2 atau oksida lain. Intial setting
dan final setting pada gipsum sangat begantung dengan komposisi powder dan liquid
yang digunakan. Jika powder yang digunakan lebih banyak dalam artian tidak seimbang
dengan liquidnya maka gypsum tersebut akan dapat mencapai tahapan initial setting yang
lebih cepat. Salah satu contoh type gypsum adalah gypsum tipe II ( plaster model ) yaitu
Plaster model ini sekarang digunakan untuk mengisi kuvet dalam pembuatan protesa bila
ekspansi pengerasan tidaklah penting dan kekuatan cukup, sesuai batasan yang
disebutkan dalam spesifikasi. Biasanya dipasarkan dalam warna putih alami, jadi terlihat
kontras dengan stone yang umumnya berwarna.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Gipsum tipe 2
Alginat ( hidrokoloid ireversibel ) merupakan bahan cetak yang mengandung air,
digunakan untuk mencetak detail minimal, seperti yang diperlukan untuk membuat model
studi. Alginat merupakan garam (umumnya natrium) atau ester (propilen glikol) dari asam
alginat. Alginat diekstrak dari algae coklat (phaeophyceae), seperti macrocystis pyrifera,
laminaria hyperboraa, laminaria digitata, dsb. Sifat spesifik larutan alginat tergantung pada
rasio unit-unit monomer, konsentrasi dan jenis kation dalam larutan, suhu dan derajat
polimerisasi. Sifat yang penting dalam pemanfaatan natrium alginat, kalium alginat, dan
magnesium alginat adalah kemampuan untuk membentuk gel.(1)
2.2 Komposisi Gipsum tipe 2
Komponen aktif utama dari bahan cetak hidrokoloid ireversibel adalah salah satu
alginat yang larut air, seperti natrium, kalium, atau alginat trietanolamin. Bila alginat larut
dicampur dengan air, bahan tersebut membentuk sol. Sol sangat kental meskipun dalam
konsentrasi rendah ; alginat yang dapat larut membentuk sol dengan cepat bila bubuk alginat
dan air dicampur dengan kuat. Berat molekul dari campuran alginat bergantung pada buatan
pabrik. Semakin besar berat molekul, semakin kental sol yang terjadi. Bubuk alginat yang
diproduksi pabrik mengandung sejumlah komponen, diantaranya oksida seng berfungsi
sebagai bahan pengisi dan mempengaruhi sifat fisik serta waktu pengerasan gel. Kalsium
sulfat apapun dapat digunaka sebagai reaktor. Bentuk dihidrat umumnya digunakan, tetapi
untuk keadaan tertentu hemihidrat menghasilkan waktu penyimpanan bubuk yang lebih lama
serta kestabilan dimensi gel yang lebih memuaskan. Fluoride, seperti kalium titanium fluorid
ditambahkan sebagai bahan mempercepat pengerasan stone untukmendapat permukaan
model stone yang keras dan padat terhadap cetakan. (1)
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Bahan
1. Gipsum plaster ( W : P )
2. Air PDAM
3.2 Alat
1. Mangkuk Karet
2. Spatula
3. Gelas ukur
4. Stopwatch
5. Timbangan analitik
6. Cetakan bentuk cincin
7. Vibrator
8. Jarum Gillmore
9. Glasslab
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pengukuran Waktu Pengerasan
Dari praktikum itu dapat kita ketahui bahwa material cetak alginat digunakan untuk
membuat duplikasi atau replika yang akurat dari jaringan keras dan jaringan lunak
mulut.Lama setting time alginat berbeda-beda sesuai dengan keadaan saat melakukan
praktikum. Ada bebarapa faktor yang dapat mempengaruhi setting time alginat, diantaranya :
1. Pengaruh alat
2. Pengaruh suhu air
3. Pengaruh suhu ruangan
4. Lama pengadukan
4.2 Hasil Pengamatan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan, kita mencoba membandingkan lama setting time
alginat dengan pengaruh suhu air yang berbeda.
Pertama, diakukan percobaan terhadap air dengan suhu rendah, dengan ukuran air 34 ml dan
bubuk alginat 13 gram, dengan waktu pengadukan 1 menit 18 detik, dan setting time 2 menit
40 detik.
Kedua, dilakukan percobaan terhadap air dengan suhu normal, dengan ukuran air 34 ml dan
bubuk alginat 13 gram, dengan waktu pengadukan 51 detik, dan setting time 1 menit 59 detik.
Dari 2 percobaan praktikum tersebut dapat dilihat perbandingan berikut.
alginat
13 gram
13 gram
Jenis air
Waktu
Setting time
pengadukan
34 ml
Suhu normal
34 ml
detik
Suhu rendah 1 menit 18 2 menit 40
(dingin)
51 detik
detik
1 menit 59
detik
4.3 Pembahasan
Percobaan tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi suhu terhadap
setting time material cetak alginat. Variabel tetap yang digunakan adalah volume air yang
sama sebanyak 34 ml, massa bubuk alginat yang sama sebanyak 13 gram. Variabel bebas
yang digunakan meliputi air dengan suhu yang bervariasi.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa perbedaan temperatur air yang digunakan
berpengaruh terhadap settting time material cetak alginat.Berdasarkan hasil percobaan
diketahui bahwa setting time dengan menggunakan air normal lebih cepat dibandingkan
dengan air bersuhu rendah (dingin). Hal ini disebabkan karena peningkatan suhu akan
meningkatkan fraksi molekul sehingga energi kinetik yang dimiliki melebihi energi aktivasi.
Peningkatan suhu juga menyebabkan frekuensi tumbukan antar atom meningkat. Hal ini
menyebabkan terjadinya percepatan suatu reaksi kiia pada saat proses setting time alginat.
Oleh sebab itu, setting time material cetak alginat bersuhu panas akan lebih cepat jika
dibandingkan dengan setting time pada material cetak dengan suhu dingin.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setting time material alginat yang dimanipulasi dengan suhu air yang lebih normal
akan lebih cepat dibandingkan dengan suhu rendah (dingin). Peningkatan suhu juga
menyebabkan frekuensi tumbukan antar atom meningkat. Hal ini menyebabkan terjadinya
percepatan suatu reaksi kimia pada saat proses setting time alginat.
5.2 Saran
Dari praktikum tersebut dapat diketahui bahwa setting time alginat cepat, sehingga
harus cepat dicetak, karena alginat sangat mudah mengkerut, saat dilakukan penyimpanan
jangan lupa untuk diberi tissu yang dibasahi supaya dimensi alginat tidak berubah. Dan untuk
hasil yang optimal perhatikan suhu ruangan sebelumnya apabila suhu ruangan dingin itu akan
berpengaruh terdahap setting time.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anusavice, Kenneth J.BukuAjar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi Edisi
10. Jakarta : EGC, 2014