Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

MAHASISWA
SEMESTER 1
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
KATALIS BAHAN KEDOKTERAN GIGI
GIPSUM DAN BAHAN TANAM
MODUL PRAKTIKUM SEL
DISUSUN OLEH :
1. Salsabila Raniah Yudi NIM :20190710048
2. Feiliana Maria Hartanto NIM : 20190710014
3. Theresia Vila Br. Simamora NIM :20190710089
4. Nicholas Adrian Wijaya NIM : 20190710008
5. Erza Nandia NIM : 20190710035
6. Alvin Alfarisi NIM : 20190710064
7. Herlin Widya n.h NIM : 20190710002
8. Ronawati Anugrah L.R NIM : 20190710024
9. Annisa berliana NIM : 20190710063
10. Sakanti Firjatullah S. NIM : 20190710076

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS HANG TUAH
SURABAYA
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
Gipsum merupakan mineral yang berasal dari alam yang telah dikenal selama
berabad-abad. Gipsum terbentuk secara alamiah dari hasil penguapan air di pedalaman
perairan kuno yang mengendap.Gipsum atau kalsium sulfat dihidrat yang murni berwarna
putih transparan, namun terkadang dapat berwarna abu-abu, coklat atau merah muda dan
memiliki struktur kimia CaSO4.2H2O. Ketika dipanaskan, gipsum kehilangan sekitar tiga
perempat kadar air dan menjadi gipsum hemihidrat (CaSO4.½H2O), yang lembut dan dapat
dengan mudah dihancurkan yang disebut plaster of paris. 1 Kegunaan gipsum secara umum
dapat dijadikan sebagai bahan bangunan, selain itu dapat juga digunakan di bidang
kedokteran dan kedokteran gigi.

Produk gipsum merupakan salah satu bahan yang paling memadai dalam membantu
profesi kedokteran gigi dibandingkan bahan-bahan lain. Gipsum di kedokteran gigi paling
banyak digunakan untuk pembuatan model studi atau model kerja dan sebagai bahan
pengisian kuvet atau biasa disebut dengan bahan tanam. Model studi digunakan untuk
membantu menegakkan diagnosis dan rencana perawatan, sedangkan model kerja digunakan
sebagai media untuk mendesain gigitiruan. Gipsum banyak dipakai di bidang kedokteran gigi
karena memiliki sifat mudah untuk dimanipulasi, dimensi yang stabil dan kompatibilitas
dengan bahan-bahan lainnya.

Gipsum dalam praktikum ini dibagi menjadi 4 jenis gips yaitu :

1. Plaster of Paris (dry calcination)


Untuk mengisi kuvet dalam pembuatan protesa

2. Stone (wet calcination)


Untuk pembuatan model yang digunakan pada kontruksi protesa yang
bahannya cukup kuat

3. Die Stone
Untuk pembuatan model yang digunakan pada kontruksi protesa yang
bahannya cukup kuat, permukaannya lebih keras dan tahan abrasi

4. Gypsum Bonded Investment

Mempunyai komposisi yang terdiri dari

1. Gipsum (α hemihidrat)
2. Silika (SiO2) dalam bentuk cristobalite atau quartz
3. Accelerator atau retarders, untuk mengatur waktu setting.
BAB 2
CARA KERJA

BAHAN

1. Gips stone (w/p = 30/100)


2. Garam
3. Aquades

ALAT

1. Spatula
2. Mangkuk karet (Rubber Bowl)
3. Gelas ukur
4. Stopwatch
5. Jarum Gilmore
6. Timbangan analitis
7. Cetakan logam berbentuk cincin
8. Vibrator
9. Plastik
10. Lap/Tisu

CARA KERJA

1. Siapkan cetakan yang telah diatasi plastic diatas meja vibrator


2. Ulasi vaselin (seluruh permukaan cetakan yang menempel langsung dengan gips)
3. Ukur air menggunakan gelas ukur sebanyak 10 ml (sesuai dengan w/p ratio yang
tertera diatas)kemudian dituangkan ke dalam mangkuk karet
4. Serbuk gips sebanyak 23 gram di masukan sedikit demi sedikit ke dalam mangkuk
karet yang telah berisi air dan ditambahkan dengan bahan accelerators (garam
5. Catat awal waktu setting mulai saat pencampuran gips dan air, memakai stopwatch
(pengukur waktu)
6. Pengadukan segera dilakukan dengan cepat diputar secara periodik dengan cara
menyapu spatula ke dalam mangkuk pengaduk untuk menjamin pembasahan semua
powder serta untuk memecahkan endapan atau gumpalan powder. Diaduk selama
kurang lebih 15 detik dengan spatula tangan
7. Pengaduk harus dilakukan sampai diperoleh adukan yang halus dan rata
8. Tuang adonan gip ke dalam cetakan, hidupkan vibrator selama 10 detik dengan
kecepatan “LOW” untuk menghilangkan udara yang teeperangkap, kemudian
permukaan cetakan diratakan memakai spatula
9. Setting time

Pengerasan awal (Initial Setting)

 Catat waktu : mulai saat adonan dituang ke dalam cetakan hingga gips tidak
menenmpel jarum
 Cetakan diletakkan di bawah jarum gillmore dengan berat beban ¼ pound dan
penampang jarum 1/12 inchi.
 Tempelkan jarum gillmore diatas permukaan gips kemudian angkat jarum dan
lepaskan jarum dengan gerakan cepat
 Angkat kembali jarum gillmore lalu bersihkan ujung jarum dengan tisu
 Ulangi penusukkan dengan jarum setiap 30 detik sambal cetakkan digerakkan
memutar untuk mendapatkan daerah tusukkan yang berbeda
 Lakukan hingga jarum tidak dapat menusuk permukaan gips atau gips
tidak menempel pada jarum

Pengerasan akhir (Final Setting)

 Catat waktu : mulai saat cetakan gips dipindahkan ke bawah jarum berukuran
1/24 inchi dan beban 1 pound hingga jarum tidak dapat menusuk permukaan
gips.
 Setelah jarum gillmore dengan ukuran 1/12 inchi tidak dapat menusuk gips
lagi, maka cetakkan dipindah kebawah jarum berukuran 1/24 inchi dan beban I
pound
 Tusukan ujung jarum pada permukaan gips dengan gerakan cepat dan jarum
diangkat kembali
 Bersihkan ujung jarum dengan tisu
 Ulangi tujukan dengan jarum setiap 30 detik sambal cetakkan digerakkan
memutar untuk mendapatkan daerah tusukkan yang berbeda
 Lakukan hingga jarum tidak dapat menusuk permukaan gips atau gips
tidak menempel pada jarum
 Dicatat suhu kamar dan kelembaban ruang pada saat bekerja

Catatan :

Waktu setting = waktu mencampur + pengerasan awal + pengerasan akhir.


BAB 3
HASIL

Gipsum Die Stone Gipsum Stone Gipsum Stone

(Pink) (Biru) (Pink)

Volume Air (ml) 9 ml 7 ml 7 ml

Waktu Mengeras 26.30 10.24 11.00


(menit)
BAB 4
PEMBAHASAN

Gipsum memiliki rumus kimia CaSO4.2H2O (kalsium sulfat dihidrat).


Pembuatan produk gipsum yang digunakan dalam kedokteran gigi merupakan hasil
calcination kalsium sulfat dihidrat sehingga terbentuk kalsium sulfat hemihidrat.
Material ini secara luas digunakan untuk membuat model, casts ,dan dies. Dari praktikum
yang dilaksanakan dapat diketahui bahwa volume air yang digunakan untuk manipulasi gips
dapat mempengaruhi waktu setting sesuai dengan data yang telah diperoleh.
BAB 5
KESIMPULAN
Gipsum terbentuk secara alamiah dari hasil penguapan air di pedalaman perairan kuno
yang mengendap.Gipsum atau kalsium sulfat dihidrat yang murni berwarna putih transparan,
namun terkadang dapat berwarna abu-abu, coklat atau merah muda dan memiliki struktur
kimia CaSO4.2H2O. Ketika dipanaskan, gipsum kehilangan sekitar tiga perempat kadar air
dan menjadi gipsum hemihidrat (CaSO4.½H2O). Dalam praktikum ini kami mahasiswa FKG
Universitas Hang Tuah diharapkan untuk dapat memanipulasi material gips stone secara tepat
dan mengukur waktu settingnya.

Praktikum dimulai dengan manipulasi gypsum menggunakan wadah karet, spatula,


bubuk gipsum dan air. Dalam praktikum ini kami mencoba 3 jenis gypsum yang berbeda.
Manipulasi gipsum dimulai dengan mencampur bubuk gipsum dengan air yang telah diukur
lalu mengaduknya sampai diperoleh adukan yang halus dan rata. Selelah rata, dituangkan
hasil adonan tersebut kedalam cetakan kecil yang kemudian dipindahkan ke alat Gillmore.
Dalam alat Gillmore terdapat 2 jarum, adonan mulai ditempelkan pada jarum kecil terlebih
dahulu sampai jarum tersebut tidak dapat menusuk permukaan gips. Prosesnya dilakukan
berulang kali dengan cara melepas dan mengangkat jarum selama pengukuran waktu dengan
stopwatch. Setelah jarum kecil tidak dapat menusuk adonan dipindahkan ke jarum besar
dimana proses yang sama dilakukan kembali sampai jarum ini tidak dapat menusuk adonan
gypsum yang telah mengeras penuh.

Hasil praktikum menunjukkan bahwa jenis gipsum yang digunakan, dan jumlah
volume air yang digunakan dapat mempengaruhi waktu setting manipulasi gipsum. Namun,
dalam teori masih ada hal lain yang dapat mempengaruhi waktu setting seperti :
Perbandingan ratio bubuk dan cairan, Suhu air, dll.

Anda mungkin juga menyukai