KELELAHAN OTOT
Disusun Oleh:
Herlin Widya/20190710002
Nicholas Adrian Wijaya/20190710008
Feiliana Maria Hartanto/20190710014
Ronawati Anugrah/20190710024
Erza Nandia/20190710035
Salsabila Raniah Yudi/20190710048
Annisa Berliana/20190710063
Alvin Alfarisi/20190710064
Sakanti Firjatullah/20190710076
Theresia Vila Br. Simamora/20190710089
BAB I
PENDAHULUAN
Otot biasanya dikenal sebagai “daging” tubuh yang beratnya dapat mencapat
50% dari berat tubuh manusia. Otot terdiri dari tiga jenis yaitu otot polos, otot
jantung, dan otot lurik. Otot lurik juga biasa dikenal dengan nama lain otot rangka.
Dinamakan otot rangka karena otot ini memiliki andil yang besar dalam sistem
pergerakan tubuh. Gerakan yang dilakukan mulai dari gerak yang sederhana seperti
menggelengkan kepala sampai gerakan yang kompleks seperti berlari, dilakukan oleh
otot rangka. Otot rangka yang bekerja secara sadar (dipengaruhi oleh saraf) akan
melakukan mekanisme gerak otot yaitu kontraksi dan relaksasi. Gerakan otot ini
membutuhkan energi yang didapat dari proses metabolisme yang melibatkan glukosa.
Otot rangka memiliki sifat mudah lelah. Kelelahan otot dapat timbul bila kerja
otot yang dilakukan melebihi kerja otot steady state. Steady state merupakan suatu
kondisi yang konstan. Tenaga yang digunakan untuk bekerja diambil dari hasil
metabolisme otot baik metabolisme aerobik maupun metabolisme anaerobik.
Metabolisme aerobik membutuhkan O2 yang harus disediakan/dikirim oleh darah.
Metabolisme anaerob menghasilkan sisa-sisa asam seperti asam laktat yang bila
terkumpul akan menyebabkan kelelahan. Penumpukan asam laktat dapat
menyebabkan berkurangnya pasokan O2 untuk melakukan reaksi glikolisis. Bila
terjadi gangguan metabolisme otot, kekuatan kontraksinya akan berkurang. Pemijatan
(massage) pada otot yang lelah akan memperbaiki sirkulasi darah sehingga proses
pemulihan dart kelelahan berjalan lebih cepat.
BAB II
CARA KERJA
Alat dan bahan:
1. Ergograf
2. Manset sphygomomanometer
3. Matronom
Cara kerja
Percobaan 1
Pemulihan sempurna dari kelelahan otot setelah dilakukan dengan frekuensi rendah
Percobaan 2
Pengaruh gerakan sirkulasi darah terhadap kelelahan
Percobaan 3
Pengaruh istirahat dan pemijatan (massage) terhadap kelelahan
1. Memasangkan beban sebesar 1/3 dari beban maksimal yang dapat ditarik.
2. Melakukan tarikan setiap 1 detik mengikuti irama metronom hingga amplitudo
tarikan mengecil hingga ¼ awal
3. Memberi istirahat selama 3 menit (selama istirahat lengan tetap di tempat semula),
sambil lengan dipijat (massage) ke arah proximal oleh temannya
4. Melakukan tarikan lagi seperti langkah kedua
5. Memberi istirahat lagi selama 3 menit, lengan tetap di tempat semula tetapi tanpa
dipijat (massage)
6. Melakukan kembali seperti langkah kedua
Percobaan 4
Timbulnya rasa nyeri karena kekurangan aliran darah (ischemia)
1. Percobaan ini dilakukan oleh orang percobaan yang lain dan dilakukan tanpa
menggunakan kertas pencatat
2. Memberi pembebanan sedemikian rupa sehingga penarikan hanya akan
memberikan amplitudo tarikan yang kecil saja
3. Memasang manset pada lengan atas kanan orang percobaan dan memompa manset
sehingga denyut arteria radialis tidak teraba lagi
4. Melakukan tarikan setiap 1 detik mengikuti irama metronom sampai terjadi
kelelahan sempurna atau sampai terjadi rasa nyeri yang tidak tertahankan
5. Menurunkan tekanan di dalam manset pada saat rasa nyeri yang tidak tertahankan
6. Memperhatikan suhu dan warna lengan bawah selama percobaan di atas. Suhu
ditentukan dengan meraba dan membandingkannya dengan lengan kiri
BAB III
HASIL
PERCOBAAN I
Awal percobaan Akhir percobaan
4 cm 3,5 cm
PERCOBAAN II
Awal percobaan Pasang manset Mulai Lelah Akhir percobaan
4 cm 3,6 cm 3,2 cm 3 cm
PERCOBAAN III
Awal Mulai Lelah Lelah Setelah dipijat Rata-rata Akhir
PERCOBAAN IV
GEJALA
DETIK KE- OBYEKTIF Subyektif yang dirasakan oleh
Warna Suhu Keringat orang coba
23 Merah - -
53 Kemerahan - Ada Lelah
1 menit 15 detik Kemerahan Hangat Ada Mati rasa
BAB IV
PEMBAHASAN
Kelelahan otot adalah suatu keadaan yang terjadi setelah kontraksi otot yang
kuat dan lama, dimana otot tidak mampu lagi berkontraksi dalam jangka waktu yang
tertentu. Kelelahan otot menunjuk pada suatu proses yang mendekati definisi
fisiologik yang sebenarnya yaitu berkurangnya respons terhadap stimulasi yang sama.
Kelelahan otot secara umum dapat dinilai berdasarkan presentasi penurunan kekuatan
otot, waktu pemulihan kelelahan otot, serta waktu yang diperlukan sampai terjadi
kelelahan. Kelelahan otot membatasi kinerja otot. Kelelahan otot dapat bersifat local
maupun menyeluruh. Dapat menyertai olahraga endurans maupun olahraga yang
berintensitas tinggi yang berlangsung singkat.
Setiap orang mempunyai kemampuan otot yang bebeda beda. Jika otot nyeri
dan kelelahan kerja otot akan menurun dan otot idak bekerja tidak maksimal. Namun
belum tentu setiap orang tahu penyebab nyeri yang dirasakan dan pengaruhannya
terhadap relaksasi. Oleh karena itu, dalam percobaan ini kita mempelajari pengaruh
otot saat melakukan saat melakukankontraksi berupa tarikan dengan kelelahan
sempurna yang kemudian disertai dengan istirahat dan pemijatan.