Anda di halaman 1dari 13

DASAR TEORI

Untuk menggerakkan anggota tubuh kita, diperlukan sistem otot. Sistem otot terdiri dari beberapa
bagian yang saling terpisah yang disebut otot-otot. Menurut jenis dasarnya otot terdiri dari :- Otot Licin
(Otot Polos)- Otot Kardia (Otot Jantung)- Otot Rangka Bergaris-garis tak beraturan.:Bergaris-garis
teratur. Otot ini berfungsi menggerakkan rangka. Pada manusia terdapat beberapa masalah atau
gangguan kesehatan pada otot yang terdapat pada tubuh yaitu:- Kelelahan Otot- Astrofi Otot- Distrofi
Otot- Kaku Leher / Leher Kaku / Stiff - Hipotrofit Otot- Hernis Abdominal. Kelelahan otot adalah suatu
keadaan di mana otot tidak mampu lagi melakukan kontraksi sehingga mengakibatkan terjadinya
kram otot atau kejang-kejang otot.Astrofi otot adalah penurunan fungsi otot akibat dari otot yang
menjadi kecil dan kehilangan fungsi kontraksi. Biasanya disebabkan oleh penyakit poliomielitis.Distrofi
otot adalah suatu kelainan otot yang biasanya terjadi pada anak-anak karena adanya penyakit kronis
atau cacat bawaan sejak lahir. Kaku leher adalah suatu kelainan yang terjadi karena otot yang radang
/ peradangan otottrapesius leher karena salah gerakan atau adanya hentakan pada leher serta
menyebabkan rasanyeri dan kaku pada leher seseorang.Hipotrofit otot adalah suatu jenis kelainan
pada otot yang menyebabkan otot menjadi lebih besar dan tampak kuat disebabkan karena aktivitas
otot yang berlebihan yang umumnya karena kerjadan olahraga berlebih.Hernis abdominal adalah
kelainan pada dinding otot perut yang mengakibatkan penyakit herniaatau turun berok, yaitu
penurunan usus yang masuk ke dalam rongga perut.
Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat gerak,menyimpan glikogen
dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot jantung dan otot rangka. Otot merupakan
alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambutsetelah mendapat rangsangan.
Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu : kontraktibilitas :kemampuan untuk berkontraksi /
memendek Ekstensibilitas : kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang
ditimbulkan saat kontraksi Elastisitas : kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah
berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan relaksasi. Jenis otot
1. otot lurik Nama lain: otot rangka, otot serat lintang(musculus striated) atau otot involunter Struktur :
serabut panjang, berwarna/lurik dengan garisterang dan gelap, memiliki inti dalam jumlah banyak dan
terletak dipinggir Kontraksi: menurutkehendak kita (dibawah kendali sistem syaraf pusat), gerakan
cepat, kuat, mudah lelah dan tidak beraturan Struktur anatomi dari otot rangka
2. Otot Polos Nama lain : otot alat-alat dalam /visceral / musculus nonstriated / otot involunter Struktur
: bentuk serabut panjang sepertikumparan, dengan ujung runcing, dengan inti berjumlah satu terletak
dibagiann tengah.Kontraksi : tidak menurut kehendak atau diluar kendali sistem saraf pusat, gerakan
lambat, ritmisdan tidak mudah lelah.
3. otot jantung Nama lain: Myocardium atau musculus cardiata atau ototinvolunter struktur : Bentuk
serabutnya memanjang, silindris, bercabang. Tampak adanya garisterang dan gelap. memiliki satu inti
yang terletak di tengah Kontraksi: tidak menurut kehendak,gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah
lelah.
Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh yang tugas utamanya kontraksi. Kontraksi
ototdigunakan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh & substansi dalam tubuh. Otot
merupakanalat gerak aktif. Pada umumnya hewan mempunyai kemampuan untuk bergerak.
Gerakantersebut disebabkan karena kerja sama antara otot dan tulang. Tulang tidak dapat
berfungsisebagai alat gerak jika tidak digerakan oleh otot. Otot mampu menggerakan tulang
karenamempunyai kemampuan berkontraksi.
Jenis-jenis otot yang ada dalam tubuh :Otot lurik Memiliki desain yang efektif untuk pergerakan yang
spontan dan membutuhkan tenaga besar.Pergerakannya diatur sinyal dari sel syaraf motorik. Otot ini
menempel pada kerangka dan digunakan untuk pergerakan Rata-rata seorang pria dewasa memiliki
42% dan seorang wanita dewasa memiliki 36% (dari massa tubuh)Jenis-jenis otot dari kiri ke kanan :
(1). Otot lurik (2). Otot polos (3). Otot jantung

Otot polos,otot yang ditemukan dalam intestinum dan pembuluh darah bekerja dengan pengaturan
dari sistem syaraf bawah sadar. Otot jantung, otot yang ditemukan dalam jantung ini bekerja secara
terus-menerus tanpa henti. Pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal syaraf pusat, tetapi lebih karena
pengaruh hormon
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEKUATAN KONTRAKSI OTOT
1. Suhu
Suhu meningkat suhu atau semakin menurunmaka akan menyebabkan reaksi enzimatik
terganggu dan terjadi denaturasi protein, hal ini menyebabkan kekuatan kontraksi menurun.Bila
kekuatan kontraksi menurun terjadi penigkatan masa laten, masa kontraksi & masa relaksasi
pada mekanomiogram.
2. Initial Length
Panjang otot sebelum berkontraksi juga mempengaruhi kekuatan kontraksi otot. Untuk setiap
serat otot terdapat panjang optimal.yg pada panjang tersebut dapat dicapai gaya maksimum pada
kontraksi tetanus berikutnya. Hubungan panjang-ketegangan ini dapat dijelaskan oleh
mekanisme pengglinciran filament pada kontraksi otot.
3. Jenis Pembebanan
a. Pembebanan langsing, beban diberikan langsung pd ujung otot yg bebas .Otot di regang
sebelum berkontraksi
b. Pembebanan tak langsung, Beban diberikan pd ujung otot yg terfiksasi denganpenumpu .Otot
tidak diregang sebelum berkontraksi
4. Cara Perangsangan
a. Rangsang langsung, rangsang langsung pd otot tidak melalui syaraf motoriknya.Serat otot yg
berkontraksi adalah serat otot yg secara mekanik langsung dipengaruhi oleh stimulator.
b. Rangsang tak langsung, perangsangan otot melalui syaraf motoriknya Semua serat otot dgn
ambang rangsang terendah dlm 1 motor unit akan berkontraksi.
Berbagai faktor mempengaruhi tingkat ketegangan yang dapat dihasilkan. Faktor-faktor tersebut
mencakup :
1. Frekuensi rangsangan
2.Panjang serat pada permulaan kontraksi
3. Tingkat kelelahan
4.Ketebalan serat

OTOT RANGKA I
TUJUAN
Pada akhir percobaan ini mahasiswa harus dapat :
1.Membuat sediaan otot katak sesuai dengan petunjuk umum praktikum.
2.Menggunakan alat stimulator induksi sehingga dapat merangsang sediaan otot dengan berbagai
macam kekuatan : arus tunggal buka dan arus tunggal tutup
3.Membuat pencatatan kontraksi otot (mekaniomiogram) pada kimograf dan memfiksasinya
4.Merangsang otot katak dengan beberapa macam kekuatan rangsang yakni rangsang:
-

Bawah ambang (subthreshold)

-submaksimal

Ambang

-supramaksimal

(threshold)

5.Menarik kesimpulan dari hasil latihan ini tentang pengaruh kekuatan rangsang terhadap
kekuatan kontraksi otot.
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Alat dan binatang yang diperlukan:
1.Kimograf + kertas + perekat
2.Statip + klem + pencatat otot + klem femur + batang kuningan
3.2 buah sinyal magnet : 1 untuk mencatat waktu
1 untuk mencatat tanda rangsang
4.Stimulator induksi + elektroda perangsang + sakelar + kawat-kawat listrik
5.Papan fiksasi + jarum pentul = penusuk katak + katak
6.Benang + kapas + gelas arlogi
7.Botol plastik berisi larutan Ringer + pipet + Waskom kecil.
TATA KERJA
Hubungan antara kekuatan rangsang dan tinggi mekanomiagram akibat kerutan otot
1.Pasanglah semua alat sesuai dengan gambar
2.Buatlah sediaan otot menurut petunjuk umum. Sebelum digunakan bungkuslah sediaan otot
tersebut dengan kapas yang dibasahi dengan larutan Ringer dan letakkanlah di gelas arloji
3.Pasanglah sediaan otot sesuai dengan gambar.
P.II.1.1 Manakah yang harus diselesaikan lebih dahulu, pemasangan alat atau pembuatan
sediaan otot? Jawaban : pemasangan alat dulu, agar setelah pembuatan, sediaan otot tidak
di diamkan terlalu lama
4.Dengan tromol tetap diam, otot dirangsang sehingga terdapat suatu kerutan
P.II.1.2 Bila hasil pencatatan kontraksi otot sangat kecil, bagaimana memperbesarkannya?
Jawaban : menambah voltase supaya otot dapat berkontraksi secara maksimal
P.II.1.3 Bila hanya sebagian kontraksi yang tercatat, apa yang harus diperhatikan atau
diperbaiki?
Jawaban : Sediaan otot, karena pada waktu tertentu harus diberi cairan Ringer agar otot
dapat berelaksasi

5.Pencatatan selalu dilakukan pada tromol yang diam. Berilah waktu istirahat selama 15
detik
sesudah tiap rangsangan. Putarlah tromol sepanjang cm pada tiap kali sesudah pemberian
rangsang tutup dan 2 cm pada tiap kali sesudah rangsang buka.
P.II.1.4 Mengapa harus diberi waktu untuk istirahat? Jawaban : agar tidak terjadi kelelahan
otot (fatigue)dan juga memberika waktu buat otot untuk relaksasi.
6.Rangsanglah sediaan otot dengan rangsang tutup dan rangsang buka berturut-turut dengan
kekuatan rangsang yang setiap kali diperbesar v, sehingga didapatkan mekaniomiogram
sebagai hasil perangsangan bawah ambang, ambang, submaksimal, maksimal, dan
supramaksimal.
P.II.1.5 Apa yang disebut rangsang bawah ambang (subthreshold)? Jawaban : rangsang
terkecil yang belum mampu menimbulkan respons kontraksi.
P.II.1.6 Mengapa efek fisiologis arus buka lebih besar daripada arus tutup walaupun voltase
sama? Jawaban, Karena terjadi kontraksi yang terus menerus yang membutuhkan energi
yang lebih besar.
P.II.1.7 Bagaimana kita dapat membedakan rangsang maksimal dengan supramaksimal?
Jawaban : maksimal: rangsangan dengan intensitas terbesar, hasil respon maksimal, pada
kimograf garis masih bisa menunjukan lebih tinggi
supramaksimal : rangsangan dengan intensitas yang lebih besar, hasil respon sama
dengan rangsang maksimal. Pada kimograf garis sudah maksimal tanpa ada penambahan
tinggi grais tersebut
HASIL PRAKTIKUM
Pada percobaan otot katak tanpa beban, kami mencatat:

Kuat Arus Rangsang

Intensitas Rangasang

< 2,5 V

Sub threshold

2,5 V

Ambang (thresold)

3V

Sub maksimal

4,5 V

Supra maksimal

Diskusi:
Rangsang di bawah 2,5 V merupakan sub threshold, karena kimograf belum meperlihatkan respon
terhadap rangsangan yang diberikan
Rangsang 2,5 V merupakan rangsang ambang otot karena kimograf mengalimi pergerakan yang
pertama kali akibat di berikan respon tersebut
Rangsang 3 V merupakan rangsang sub maksimal karena dalam rentangan dari 2,5-4 V
terdapat variasi rangsang yang makin meninngi rangsang makin meningkat kontraksi otot.
Rangsang 5 V merupakan rangsang supra maksimal karena dengan intensitas rangsang yang
lebih besar dari rangsang maksimal otot tetap memberikan konraksi yang sama ketika diberikan
rangsang maksimal.

Kendala :
1. Waktu yang diperlukan dalam praktikum sangat terbatas sehingga
praktikum yang dilakukan kurang efektif.
2. Pemasangan alat stimulator induksi untuk merangsang sediaan otot
belum sempurna.
3. Tidak semua anggota kelompok aktif turut serta dalam percobaan
mengetahui kekuatan rangsang terhadap kekuatan kontraksi otot.
4. Tidak semua kontraksi yang terjadi pada otot dapat tercatat.
5. Otot cepat lelah karena tidak adanya waktu istirahat pada setiap
perangsangan.
6. Kurang dipahaminya teori dasar mengenai macam-macam kekuatan
rangsang dan efek fisiologi akibat diberi arus buka dan arus tutup.

KESIMPULAN
Otot akan berkontraksi bila dilakukan rangsangnan. Otot mempunyai

Otot akan berkontraksi bila padanya dilakukan rangsangan.

OTOT RANGKA II
TUJUAN
Pada Akhir latihan ini mahasiswa harus dapat :
1.Merangsang sediaan otot katak dengan arus faradic dengan berbagai kekuatan rangsang.
2.Membebani sediaan otot katak dengan cara pembebanan langsung dan tidak langsung
3.Mendemonstrasikan hubungan antara panjang awal otot dengan kekuatan konstrasi
4.Menghitung sediaan otot katak
5.Mendemonstrasikan hubungan antara panjang awal otot dengan kerja otot
6.Mengukur kekuatan konstraksi otot ekstensor dan fleksor dalam pelbagai sikap tubuh
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Alat dan binatang percobaan yang diperlukan
1.Kimograf + kertas+ perekat
2.Statit + klem +pencatat otot+ klem femur
3.Stimulator induksi + elektroda perangsang
4.Papan fiksasi+ jarum-jarum pentul + penusuk katak + katak
5.Beban-beban dan penggantungnya
6.Benang + kapas +gelas arloji
7.Botol plastik berisi + pipet +baskom + kelas beker

8. Dinamometer

TATA KERJA
I.

Pengaruh panjang awal (Initial Length) otot katak terhadap kekuatan kerutan
1. Pasanglah semua alat sesuai dengan gambar.
2. Buatlah sediaan otot menurut petunjuk umum. Sebelum digunakan, bungkuslah sediaan otot
tersebut dengan kapas yg dibasahi dengan larutan Ringer dan letakkanlah digelas arloji
3. Pasanglah sediaan otot sesuai dengan gambar.
P.II.2.1. Manakah yang harus di selesaikan lebih dahulu, pemasangan alat atau pemasangan
sediaan otot? Jawaban : Yang harus disiapkan terlebih dahulu adalah pemasangan alat
karena ketika didahulukan sediaan otot, cenderung otot akan lemah/ mati ketika
menunggu persiapan alat.
4. Bebanilah otot dengan beban seberat 20 gram. Kendorkan sekrup penumpu sehingga terjadi
pembebanan langsung. Dengan memutar tombol, buatlah garis sepanjang 10 cm dan
tulislah : garis dasar 20 pada ujung akhir garis tersebut.
P.II.2.2. Apa yang di maksud dengan pembebanan langsung? Jawaban : Pembebanan yang
dilakukan dengan mengendurkan sekrup penumpu atau Beban yang diberikan langsung pada
ujung otot yang bebas
5. Angkatlah seluruh pembebanan sehingga otot kembali ke panjang semula. Buatlah sekali lagi
garis sepanjang 10 cm tepat diatas garis yg pertama dan tulislah garis dasar 0 pada ujung
akhir garis tersebut.
P.II.2.3. Mengapa setelah beban diangkat otot kembali lagi ke panjang semula? Jawaban :
karena otot memiliki gaya elastisitas yaitu kemampuan otot untuk kembali ke bentuk dan
ukuran semula setelah memanjang dan memendek.
6. Gantungkanlah lagi beban 20 gram dan dengan sekrup penumpu kembalikan ujung pencatat
otot ke garis dasar 0, sehingga terjadi pembebanan tidak langsung
P.II.2.4. Apa yang di maksud dengan pembebanan tidak langsung? Jawaban : pemeberian
beban yang di berikan secara langsung namun mendapat tumpuan.
7. Dengan melakukan pencatatan pada awal garis dasar 0, carilah kekuatan rangsang faradic
maksimal sub.6. untuk perangsangan selanjutnya
P.II.2.5. Mengapa harus diberi waktu untuk istirahat? Jawaban : untuk memberikan jeda pada
katak untuk melakukan relaksasi dan kembali ke panjang semula.
P.II.2.6 Apa yang dimaksud dengan rangsang faradic maksimal ? Jawaban : Rangsang faradic
maksimal adalah suatu arus langsung secara terus menerus sehingga zat tersebut dapat
mencapai batas tertinggi untuk terinduksi secara maksimal

8. Gunakan selalu kekuatan rangsang faradic maksimal sub.6 untuk perangsangan selanjutnya.
9. Putarlah tromol sejauh 1 cm setiap kali sesudah perangsangan. Carilah besar pembebanan
yang pada perangsangan menghasilkan mekaniogram setinggi 1 cm. Untuk percobaan
selanjutnya tetap digunakan beban ini.
10. Putarlah tromol sejauh 2 cm dan catatlah sekali lagi mekaniogram yang terakhir
11. Putarlah tromol sejauh 1 cm dan kemudian turunkanlah ujung pencatat otot sehingga terletak
tepat ditengah-tengah antara garis dasar 20 dan garis dasar 0 (gunakan sekrup penumpu).
Putarlah lagi sejauh 1 cm dan ulangilah perangsangan dan pencatatan.
P.II.2.7. Apa yang kita harapkan terjadi akibat tindakan tersebut? Jawaban : untuk
membuktikan apakah panjang awal berpengaruh terhadap kontraksi otot.
12. Putarlah tromol sejauh 1 cm dan turunkanlah ujung pencatat otot sampai garis dasar 20, putar
tromol lagi sejauh 1 cm dan ulangilah sekali lagi perangsangan dan pencatatan
II.Pengaruh beban terhadap kerja otot
1. Buatlah garis dasar 0 yg baru sepanjang mungkin
2. Dengan menggunakan kekuatan rangsang sebesar ad.I.6. buatlah mekaniogram pada tromol
yg diam. Pencatatan selalu dimulai pada garis dasar 0 dengan mengatur sekrup penumpu.
3. Ulangi perangsangan dan pencatatan,dimulai dengan pembebanan 10 gram, sehingga
dicapai beban maksimal. Setiap kali setelah pencatatan, putarlah tromol sepanjang 1 cm dan
berilah otot istirahat selama 30 detik.
P.II.2.8. Apa yang dimaksud dengan berat maksimal? Jawaban : beban terbesar yang
diberikan yang dapat membuat pencacatan kimograf yang paling tinggi.
4. Hitunglah kerja sediaan otot pada setiap pembebanan yg saudara berikan,
P.II.2.9. Bagaimana saudara menghitung besar kerja sediaan otot? Jawaban :
5. Simpulkan pengaruh beban kerja terhadap otot. Jadi semakin besar beban yang diberikan
maka semakin berat untuk berkontraksi maka semakin besar energi yang diperlukan.
III. Pengaruh regangan terhadap kekuatan kerutan otot ekstensor dan fleksor pada manusia
A.Mengukur kekuatan kerutan otot ekstensor
1. Suruh o.p duduk dipinggir mejaalat tersebut dengan membelakangi timbangan dan dengan
tungkai bawahnya tergantung secara bebas.
2. Pasanglah ban kulit pada salah satu pergelangan kaki dan hubungkanlah ban kulit tersebut,
dengan kawat baja yg dapat menarik timbangan melalui katrol
3. Suruhlah o.p meluruskan tungkainya sekuat tenaga dan catatlah kekuatan kerutan otot
ekstensor untuk tiap-tiap sikap berikut ini :

a. Duduk tegak
b. Duduk sambil membungkukkan badan sejauh-jauhnya
c.

Berbaring telentang

B.Mengukur kekuatan kerutan otot fleksor


1. Suruhlah o.p duduk dipinggir meja alat tersebut dengan menghadapi timbangan dan dengan
tungkai bawah tergantung secara bebas.
2. Pasanglah ban kulit seperti pada A.2

Suruhlah o.p membengkokkan tungkainya sekuat tenaga dan catatlah kekuatan kerutan
otot fleksor untuk tiap-tiap sikap seperti pada A.3
P.II.2.10. Apakah terdapat perbedaan kekuatan kerutan otot ekstensor dan fleksor pada
sikap tersebut? Jawaban : ada karena sikap duduk, nunduk, dan tidur memberikan
tegangan kontraksi otot yang berbeda.
HASIL PRAKTIKUM
OP

Depan
Tegak lurus
27
10
Ekstensi
17
8
Fleksi
30
9
Belakang
Tegak lurus
42
9
Ekstensi
40
13
Fleksi
27
7
Posisi fleksor
Kekuatan kontraksi otot fleksor paling tinggi adalah pada posisi Fleksi / nunduk (30), karena pada
posisi nunduk otot sudah melakukan fleksi yang mendekat ke arah sumbu tubuh, oleh karena itu
akan semakin besar juga kekuatan otot fleksornya. Sedangkan pada posisi Ekstensi / tidur otot
cenderung bekerja lebih kecil (17). Terdapat pula perbedaan jangkauan otot kaki op dalam
melakukan fleksor, hal ini karena dipengaruhi oleh jenis kelamin dari op dan juga kekuatan
dan besar otot.
Posisi ekstensor
Kekuatan kontraksi otot ekstensor paling tinggi adalah pada posisi Ekstensi / tidur (40), karena
pada posisi tidur otot tubuh berekstensi sehingga ketika kaki op ketik melakukan posisi ekstensi
kontraksi ototpun akan lebih besar. Sedangkan sebaliknya pada posisi nunduk ketika otot
melakukanposisi fleksi, kekuatan untuk posisi ekstensi juga akan cenderung lebih kecil.
Kekuatan kontraksi otot kaki OP pada posisi fleksor dalam berbagai posisi.
KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan kami dapat menyimpulkan bahwa ekuatan dari otot fleksor maupun
ekstensor kaki dipengaruhi oleh posisi tubuh dimana dalam percobaan dilakukan posisi nunduk,
duduk, tidur. Untuk otot fleksor akan berkontraksi secara maksimal ketika dalam posisi nunduk,
sedangkan untuk otot ekstensor akan berkontraksi secara maksimal ketika dalam posisi tidur.

BIOMEKANIK OTOT BISEP


I. Tujuan Percobaan
1.Mengamati kekuatan otot bisep dengan cara pembelokkan siku
2.Mengkalkulasi kekuatan yang diperlukan untuk pegan beban
II. Alat-alat Percobaan
1.Seperangkat papan yang telah dilengkapi sudut busur
2.Beban yang berbeda-beda
III.Teori Dasar
Ada dua faktor penentu kekuatan otot.Pertama adalah hubungan tegangan panjangnya yang
didasarkan pada interaksi serabut-serabut aktin (filamen bagian gelap) dan miosin (filamen
bagian terang) yang mikroskopis.Kedua adalah biomekanika dari sistem muskuloskeletal.
Aktin
Miosin
Aktin
Kapan gaya maksimum dihasilkan ?

Kekuatan maksmimum dihasilakan ketika keadaan maksimum dari tarik-menarik antara aktin
dan miosin dibentuk. Sebagai contoh atlet angkat besi menggunakan hubungan tegangan
panjangnya. Otot mereka mempunyaicontractile protein-protein lebih untuk saling
berhubungan satu dengan yang lain dan lebih banyak tarik-menarik dan membentuk dalam
kontraksi otot karena itu banyak kekuatan dihasilkan dalam otot. Secara fisiologis, otot juga
dapat memendekkan 50% dari panjangnya biasanya dalam keadaan istirahat
Otot bisep memiliki 2 fungsi, melenturkan lengan tangan dan secondarily supinate lengan
tangan (putaran lengan tangan dari sisi telapak tangan hingga menuju ke atas tatapan sisi
telapak tangan).
Sinergi terjadi ketika dua atau lebih otot-otot bekerja sama untuk menghasilkan suatu gerakan
(yang) tidak mungkin ketika setiap otot-otot bertindak sendirian. Artinya sinergi terjadi ketika
otot-otot mempunyai tindakan-tindakan bahwa mereka berbagi dan juga tindakan-tindakan
yang berlawanan. Contohnya tindakan membentangkan pergelangan tangan. Otot-otot yang
dilibatkan adalah extensor carpi radialis dan extensor carpi ulnaris .
Biomekanika adalah studi dari tubuh dalam kaitandengan menggunakan istilah pengungkit, dan
friksi yang menggunakan prinsip ilmu fisika. Newtonian untuk meneliti gerakan manusia. Suatu
cara untuk menjelaskan biomekanika berhubungan dengan otot bisep
M x MA = R X RA
Ketika lengan bawah dilenturkan pada sudut 450 MA dan RA berkurang, sedangkan R tetap.
MA berubah karena MA ditentukan oleh jarak tegak lurus dari garis aksi kekuatan otot kepada
sambungan. RA juga berubah karena RA adalah jarak tegak lurus dari sambungan ke
berat/beban.
Ada keuntungan mekanis dan fisiologis dalam kontraksi otot dan tegangan maksimum yang
dihasilkan oleh otot terjadi pada beristirahat. Ada sudut-sudut optimal dimana momen gaya
atau tenaga putaran yang maksimum dapat dihasilkan sepanjang suatu cakupan yang
berhubungan dengan gerakan.
IV. Prosedur
a) Pengukuran dari Bobot Maksimum pada Otot Bisep
Mengukur bobot maksimum dihubungkan dengan sudut-sudut yang berhubungan

1) Dengan bantuan dari busur derajat (10 , 20 , 45 , 60 , 90 )


2) Taksir bobot maksimum yang dapat di pegang pada OP
3) Tambahkan beban di setiap kenaikan-kenaikan sampai yang mungkin lengan tidak dapat
menahan beban tersebut kembali lalu catat bobot maksimum
V.Diskusi dan Analisa
Ternyata dari hasil pengamatan berdasarkan percobaan dan hasil tabel di atas dapat dianalisa bahwa
lengan kita memiliki keterbatasan mengakat beban tertentu. Dan beban teersebut berbeda tiap sudut
pengangkatan lengan. Ada titik dimana sudut tersebut belum mencapai maksimum (200) tapi titik
tesebut hanya mampu mengangkat beban 3,5 kg. Tidak sekuat lengan ketika berada di sudut
90o yang bisa mengangkat bobot hingga 5 kg.
1. Dimana sudut pada otot bisep dapat memegang beban terbesar?
Jawab : kanan 90o kiri 90o
b) Menghitung Gaya Tegang pada Otot
Mencatat perubahan jarak beban ke siku (RA) dan perubahan jarak gaya otot ke siku dengan
sudut berbeda (MA)

Ukur panjang lebgan bawah (RA) kiri dan kanan. Pengukurannya dariep icon d yle sampai
palmar

Ukur panjangnya lengan bawah dengan benar di sumbu-x

Ukur panjangnya dari siku dengan tujuan untuk menyisipkan bisep di sumbu-x Lakukan
berulang, pada langkah 1-3 dengan sudut berbeda-beda lalu catat jarak RA dan MA (harus
tegak lurus dengan arah gaya otot dan beban)

VI.Kesimpulan
Dari percobaan dan data di atas dapat disimpulkan bahwa, terjadi keuntungan dalam
mengangkat beban saat beban tangan berada di sudut 90 o karena di sudut tersebut besar gaya otot
bisep lebih rendah dibandingkan yang lain dan pada otot tersebut mengalami kontraksi yang besar
sehingga tenaga yang dihasilkan lebih banyak untuk mengangkat beban yang lebih maksimal.

Anda mungkin juga menyukai