yaitu a) Hilangnya perasaan (anestesia) b) Perasaan berlebihan jika dirangsang (hiperestesia), c) Perasaan yang timbul spontan tanda adanya perangsangan (parestesia), d) Nyeri e) Gerakan canggung atau simpang siur Patologi Somatosensorik Korteks cerebri merupakan bagian otak yang berhubungan dengan fungsi intelektual. Korteks cerebri terdiri dari 4 lobus yaitu : lobus frontalis, lobus parietalis, lobus temporalis, dan lobus oksipitalis. Patologi Somatomotorik Jaras untuk sistem motorik ada 2 yaitu : traktus piramidal dan ekstrapiramidal. Jaras Piramidalis Kerusakan korteks motorik primer atau traktus piramidal dapat menyebabkan paralysis (kelumpuhan) ataupun parese (kelemahan gerakan). Patologi Somatomotorik Jaras Ektrapiramidalis Jaras ini melibatkan ganglia basalis dan cerebellum (otak kecil). Ganglia basalis berfungsi untuk mengatur gerakan volunter kasar dan tidak terampil, seperti mengendalikan posisi berdiri, gerakan tangan pada waktu berjalan, gerak lambaian tungkai dan Cerebellum sangat penting untuk mengatur ketepatan dan kelancaran koordinasi aktivitas motorik volunter Sumber Referensi Mardjono M, Sidharta P. Neurologi Klinis Dasar: Patofisiologi Somestesia. Jakarta: Dian Rakyat. P. 81-94,104-105. Frotscher M, Baehr M. Diagnosis Topik Neurologi DUUS. Edisi ke 4. Jakarta: EGC. 2010. h.17-46