Insiden 1 :6.000–
10.000
Etiologi :gagal
rekanalisasi duodenum
(mgg ke 6)
Berhubungan kelainan
lain :Down sindrom,
annular pancreas, dll
Type ( Grayand
Grossfeld)
Tipe I(92%): obtruksi oleh
web (muksa dan
submukosa), tanpa
keterlibatan otao dan
serosa
Variasi „windsock
deformity‟
Tipe II(1%) :jaringan fibrosa
yang manghubungkan 2
ujung duodenum yang
buntu
Tipe III(7%) :tdk ada
penghubung atresis
Annular pancreas
Embriologi pankreas :
Mgg ke 5
Diagnosis
Riwayat polihidramnion
(35-65%)
USG antenatal :
„double bubble sign‟
Muntah bilious, bbrp
jam pertama setelah
lahir
Distensi (+/-)
Ro Abdomen polos:
„double bubble sign‟
(jk tdk jelas) injeksi
udara 30-60 c c udara
dari OGT
Ba meal
Jika stenosis :tdk khas
Tatalaksana
OGT dekompresi
Rehidrasi
Repair defek
Eksisi web (5-10%)
Duodeno
duodenostomy (80%):
Kimura Teknik /
Diamond incission
Duodeno yeyunostomy
(10%)
Gastrso yeyunostomy :
sgt jarang
Tappering proksimal
duodenum
Survival rate :s/d 95%
Kematian biasanya krn kelainan bawaan
lain
Atresia Yeyuno -Ileal
Penyebab utama
obstruksi intestinal pada
neonatus (95%atresia,
5%stenosis)
Insiden 1 :5000
laki =perempuan
1/3 dari bayi prematur
Etiologi
Gangguan vaskular
mesenterium intrauterin
10% berhubungan
dengan malrotasi
Diagnosis
Anamnesis & Pem Fisik :
Polihidramnion
Muntah bilious
Distensi abdomen
Gagal pengeluaran
meconium
Ikterik
Rontgen Abdomen :
Gambaran distensiusus
dan udara distal (-)
„Multi level air-fluid
level‟ makin distal
makin banyak
Diagnosis Banding
Malrotation dengan atau tanpa volvulus
Meconium ileus
Intestinal duplikasi
Hernia interna
Atria colon
Ileus sekunder akibat sepsis
Total colonic aganglionosis
• Prosedur Duhamel
• Prosedur Soave
• Prosedur Rehbein
• Laparoskopi
Abses Seromuskuler
Retraksi Puntung Kolon
Nekrosiskolon Endorektal
Kebocoran Anastomose
Striktur Anastomosis
Abses Pelvis
Infeksi Luka Operasi
Diagnosis Banding
Atresia Ileum
Sumbatan Mekonium
Atresia Rektal
Enterocolitis Necrotican Neonatal
Peritonitis Intra Uterin
Neonatus Dengan Sepsis
Sindrom Kolon KiriKecil
Obstipasi Psikogenik
Anorectal
Malformation
Atresia
ani atau anus imperforata disebut sebagai
malformasi anorektal, adalah suatu kelainan
kongenital tanpa anus atau dengan anus tidak
sempurna, termasuk Agenesis ani, Agenesis rekti
dan Atresia rekti
Komplikasi Stoma
Prolapse
Stenosis
Mislocated
Distal segment too short
Incomplete diversion
Soewarno (1992) menganjurkan
double barrel tranversocolostomy
dextra untuk tujuan dekompresi
dan
Meninggalkan seluruh kolondi
kiri bebas dan pada
saat tindakan definitif tidak menimbulkan kesulitan
Tidak terlalu sulit dikerjakan pada waktusingkat
Stoma distal dapat berlaku sebagai muara pelepas
secret kolon distal
Feses kolon kanan relatif tidak berbau dibanding
kolon kiri oleh karena pembusukan feses
Dimungkinkan irigasi dan pengosongan dari kantung
rektum yang buntuversi
Perawatan PascaOperasi
PSARP
Antibiotik intra vena diberikan selama 3
hari ,salep antibiotik diberikan selama 8-
10 hari
2 minggu pasca operasi dilakukan anal
dilatasi dengan heger dilatation, 2x sehari
dan tiap minggu dilakukan anal dilatasi
dengan anal dilator yang dinaikan
sampai mencapai ukuran yang sesuai
dengan umurnya
FREKUENSIDILATASI
Tiap 1 hari 1x dalam 1bulan