Anda di halaman 1dari 24

Dr. dr.

Harnavi Harun, SpPD-KGH

Subbagian Ginjal Hipertensi


Fakultas kedokteran Universitas Andalas/ RS M Djamil
2020 1
CKD yaitu:
 Kerusakan ginjal ≥ 3 bulan, baik struktural
atau fungsional dengan atau tanpa
penurunan LFG atau GFR < 60 mL/min/1,73
m3 selama ≥ 3 bulan, dengan atau tanpa
kerusakan ginjal.

2
• Klasifikasi penyakit ginjal kronik
didasarkan atas dua hal yaitu, atas dasar
derajat (stage) penyakit dan atas dasar
diagnosis etiologi.
• Derajat CKD dibuat atas dasar LGF dengan
menggunakan rumus Kockcroft-Gault,
CKD Epi, dll
Rumus Kockcroft-Gault

3
Stage Deskripsi GFR
(ml/min/1,73
m2)
1 Kerusakan ginjal dengan GFR > 90
Normal atau meningkat
2 Kerusakan ginjal dengan 60 – 89
sedikit penurunan GFR
3 Penurunan GFR Moderat 35 – 59
4 Penurunan GFR berat 15 – 29
5 Gagal ginjal < 15 (atau
dialisis) 4
Penyakit Tipe utama (contoh)
Penyakit ginjal diabetik DM tipe 1 & 2
Penyakit ginjal non Peny. Glomeruler (penyakit
diabetik autoimun, infeksi sistemik,
neoplasma)
Penyakit vaskuler (peny pembuluh
darah besar, hipertensi,
mikroangiopati)
Penyakit tubulointertitial (ISK, batu,
obstruksi, toksisitas obat)
Penyakit Kistik
Penyakit ginjal transplan Rejeksi kronik, toksisitas obat,
penyakit rekueren dan glomerupati
transplan 5
• DM (43,4%)
• Hipertensi/ aterosklerotik (25,5%)
• Glomerolonefritis (8,4%)
• Penyakit ginjal kistik atau kelainan
kongenital
• Infeksi
• Obstruksi
• Tidak diketahui
6
• Pengurangan masa ginjal  hipertrofi
struktural fungsional  kompensasi
nefron yg masih tersisa (surviving
nephron) dipesitokin dan GF) 
hiperfiltrasi  peningkatan tek.
Kapiler dan aliran darah glomerulus
•  proses adaptasi berlangsung
singkat  proses maladaptasi =
sklerosis nefron yg tersisa 
penurunan fs nefron yg progresif
7
8
• Aktivasi aksis renin-angiotensin-aldosteron
intrarenal yg diperantarai TGF-β 
hiperfiltrasi, sklerosis dan progresifitas
penurunan fs nefron.
• Albuminuria, hipertensi, hiperglikemia dan
dislipidemia juga berpengaruh terhadap
progresifitas CKD.

9
• LFG 60%: asimptomatik, ur/cr serum
meningkat
• LFG 30%: nokturia, fatigue, mual, penurunan
nafsu makan, penurunan BB
• LFG < 30%: tanda uremia: anemia, TD
meningkat, ggn metab fosfor dan Ca,
pruritus, mual, muntah, ggn keseimbangan
e-, ggn keseimbangan air.
• LFG <15%: terjadi komplikasi serius  renal
replacement therapy.
10
1. Sesuai dengan penyakit yg mendasari spt
DM, ISK, batu traktus urinarius, hipertensi,
hiperurisemia, SLE, dll
2. Sindroma Uremia, spt lemah, letargi,
anokresia, mual, muntah, nokturia, volume
overload, neuropati perifer, pruritus, uremic
frost, perikarditis, kejang2 sampai koma
3. Gejala komplikasi antara lain,
hipertensi,anemia, osteodistropi renal, payah
jantung, as metab, ggn keseimbangan
elektrolit
11
• Sistem kardiovaskuler: hipertensi, LVH,
CAD, CHF, efusi pericard
• Sistem intugemen: kulit kering dan bersisik,
pruritus, hiperpigmentasi dan dermatitis
• Sistem imun: mudah infeksi
• GI tract: ulserasi dan perdarahan sal. Cerna,
diare, konstipasi, mual dan muntah

12
• Sistem hematologi: anemia
• Sistem muskoloskeletal: osteodistrofi, CTS
• Sistem neurologi: fatigue, ansietas, agitasi,
kejang, insomnia,
• Sistem pernafasan: edema paru, LVH
• Sistem reproduksi: amenore, infertil
• Ketidak seimbangan metabolisme:

13
1. Gambaran klinis:
– Sesuai peny. Dasar
– Sind uremia
– Gjl komplikasi
2. Laboratorium
– Sesuai peny. Dasar
– Penurunan LFG
– Kel. Biokimia drh: anemia, hipoNa, HiperK,
as.metab
– Urinanalisa: proteunuria, hematuria 14
3. Radiologis:
– BNO: batu radioopak
– Pielografi
– USG ginjal: ginjal mengecil, korteks menipis,
hidronefrosis, batu ginjal, kista, massa,
kalsifikasi
4. Biopsi Ginjal; untuk mengetahui etiologi,
menetapkan terapi, prognosis dan evaluasi
hasil terapi

15
• Terapi penyakit dasar
• Pencegahan dan terapi komorbid
• Memperlambat pemburukan fs ginjal
• Pencegahan dan terapi penyakit
kardiovaskuler
• Penceghan dan terapi komplikasi
• Terapi pengganti ginjal

16
Derajat LFG Rencana tatalaksana
(ml/mnt/1,
73m2)
1 ≥ 90 Terapi peny dasar, komorbid,
evaluasi perburukan fs ginjal,
memperkecil risiko CV
2 60 – 89 Menghambat pemburukan fs
ginjal
3 30 – 59 Evaluasi dan terapi komplikasi
4 15 – 29 Persiapan terapi pengganti
ginjal
5 < 15 Terapi pengganti ginjal
17
• Target TD ≤ 140/90 mmHg jika tidak ada
proteinuria
• Target TD ≤ 130/80 mmHg jika terdapat
proteinuria
• Terapi hiperuricemia
• Statin utk risiko tinggi CVD
• Target HbA1c 7,0 %

18
• ARB atau ACE-I untuk pasien DM dengan
CKD dan albumin urin 30 – 300 mg/hari
• ARB atau ACE-I pada CKD diabetik dan
non diabetik dengan albumin urin > 300
mg/hr

19
• Target HbA1c 7,0 % utk mencegah
komplikasi mikrovaskuler
• Tidak diberikan terapi jika HbA1c < 7,0 %
 risiko hipoglikemia
• Target HbA1c > 7,0% pada orang dengan
komorbid atau harapan hidup kecil dan
risiko hipoglikemia

20
• Pembatasan Asupan Protein  LFG ≤ 60
ml/mnt
prot 0,6 – 0,8 / kgbb/ hari
• Terapi farmakologi utk mengurangi
hipertensi intraglomerular

21
• ANEMIA : status besi dan pemberian
eritropoitin
• OSTEODISTROFI RENAL: atasi
hiperfosfatemia dan pemberian hormon
kalsitriol
• Pembatasan cairan dan elektrolit
Na < 2 g/hari

22
• proses dimulainya hemodialisis sebagai
terapi pengganti ginjal yg dilakukan pada
pasien gagal ginjal terminal
• Dilakukan pada pasien dengan EGFR < 15
ml/mnt
• Indikasi khusus:
– Terdapat komplikasi akut: edema paru, hiperK,
as. Metab
– Pasien nefropati diabetik

23
24

Anda mungkin juga menyukai