Anda di halaman 1dari 5

KELELAHAN OTOT PADA MANUSIA

TUJUAN
1. Memahami perbedaan kerja steady state dan kerja dengan kelelahan.
2. Memahami pengaruh berbagai faktor eksternal (beban kerja) dan internal (aliran darah
lokal, waktu istirahat dan massage) terhadap kerja otot.
3. Mendeteksi berbagai perubahan yang terjadi akibat berbagai faktor pada butir 2 (baik
melalui analisis hasil mekanomiogram maupun analisis pada OP) dan menjelaskan
mekanisme yang mendasari terjadinya berbagai perubahan tersebut.

PRINSIP KERJA
Mencatat tinggi mekanomiogram hasil kontraksi otot fleksor jari telunjuk yang menarik
ergograf jari pada berbagai beban kerja (frekuensi kontraksi dan berat beban) dan kondisi
kerja
(keadaan peredaran darah lokal, faktor istirahat dan massage).

ALAT YANG DIPERLUKAN


1. Kimograf + kertas + perekat + kipas kimograf dengan berbagai ukuran
2. Manset sfigmomanometer
3. Ergograf
4. Metronom (frekuensi 1 detik)

TATA KERJA
I. PERSIAPAN ALAT DAN ORANG PERCOBAAN (OP)
1. Pasang semua alat sesuai dengan Gambar KO-1.
2. OP duduk di samping ergograf dan meletakkan lengan kanan bawah pada papan fiksasi
ergograf jari, sesuai petunjuk Gambar KO-1.
3. Pasang metronom (mintalah bantuan petugas laboratorium).

II. SYARAT PENCATATAN


1. Pencatatan dilakukan pada tromol yang berputar.
2. Kecepatan putaran tromol disesuaikan dengan frekuensi tarikan jari sehingga
menghasilkan mekanomiogram yang baik (hemat kertas namun tetap dapat terlihat perubahan
tinggi antara satu mekanomiogram dengan mekanomiogram berikutnya).
3. Perubahan frekuensi kerja dilakukan dengan mengubah frekuensi tarikan dengan referensi
motronom yang berfrekuensi 1 detik.
4. Perubahan beban beban kerja dilakukan dengan mengatur pegas dan susunan tuas
pada ergograf jari.
P-KO.1. Bagaimana cara mengatur berat pembebanan ergograf jari?
Jawaban : cara mengatur berat pembebanan ergograf jari dengan cara memasukkan
sangkutan pegas ke lubang untuk mengatur ketegangan pegas, semakin disangkutkan di
bawah maka semakin berat terasa bebannya, begitu pula sebaliknya.

III. PROSES PENCATATAN


KERJA STEADYSTATE DAN PENGARUH GANGGUAN PEREDARAN DARAH
1. Instruksikan OP untuk melakukan satu tarikan tiap 4 detik menurut irama metronom di
ruang praktikum, sampai 1/2 putaran tromol.
2. Setiap kali setelah melakukan tarikan, lepaskan segera jari OP dari pelatuk sehingga
pelatuk kembali ke tempat semula.
3. Selama melakukan percobaan, OP tidak boleh memperhatikan hasil kerjanya.
P-KO.2. Apa yang dimaksud dengan kerja steady state?
Jawaban : kerja steady state yaitu kerja di dalam keadaan di mana suatu sistem
berada dalam keadaan seimbang (tidak berubah lagi seiring waktu).
4. Setelah OP beristirahat 5 menit, pasang manset sfigmomanometer pada lengan atas kanan.
5. Sebagai latihan, lakukan beberapa kali oklusi pembuluh darah lengan atas dengan jalan
memompa manset dengan cepat sampai denyut a. radialis tak teraba lagi.
P-KO.3. Apa yang dimaksud dengan oklusi pada percobaan ini?
Jawaban : oklusi pada percobaan ini merupakan pemberian tekanan pada bagian
lengan atas di dekat area siku menggunakan tensimeter untuk menghentikan aliran darah
yang menuju ke lengan bawah.
P-KO.4. Bagaimana kita mengetahui bahwa oklusi sudah tercapai pada latihan ini?
Jawaban : dengan memeriksa denyut nadi pada arteri radialis, ketika tidak teraba
lagi maka oklusi telah tercapai.
Percobaan selanjutnya (langkah 6 s/d 10) dilakukan terus menerus dengan frekuensi tarikan
tetap yaitu satu tarikan tiap 4 detik.
6. Dengan manset tetap terpasang namun tanpa oklusi, lakukan 12 kali tarikan yang tercatat
pada kimograf.
P-KO.6. Mengapa frekuensi yang digunakan tetap satu tarikan tiap 4 detik?
Jawaban : karena terdapat jeda untuk beristirahat sehingga tidak terjadi kelelahan
otot.
7. Tanpa menghentikan tromol pada tarikan ke-13, mulailah memompa manset dengan cepat
sampai denyut nadi a. radialis tidak teraba lagi.
8. Berilah tanda pada kurva, saat denyut nadi a. radialis tidak teraba lagi.
9. Setelah terjadi kelelahan total, turunkan tekanan di dalam manset dengan cepat sehingga
peredaran darah pulih kembali.
P-KO.8. Mengapa terjadi kelelahan?
Jawaban : karena terjadi glikolisis anaerob yang menghasilkan asam laktat yang
menumpuk di otot.

P-KO.9. Bagaimana saudara mengetahui kelelahan total telah terjadi?


Jawaban : saat OP sudah tidak mampu untuk menarik beban lagi serta tangan OP
memanas dan terlihat merah.

P-KO.10. Bagaimana saudara mengetahui peredaran darah telah pulih kembali?


Jawaban : ketika aliran darah di tangan OP terlihat berjalan kembali setelah pompa
dilepaskan, dan OP mulai mampu untuk melakukan penarikan beban kembali.
10. Teruskan tarikan dan pencatatan sehingga pengaruh faktor oklusi tidak terlihat lagi.
P-KO.11. Apa tandanya pengaruh oklusi tak terlihat lagi?
Jawaban : tandanya yaitu tangan OP tidak panas dan memerah lagi serta OP kuat
untuk melakukan penarikan, kekuatan tarikan juga lebih besar dibandingkan saat oklusi
terjadi.

PENGARUH ISTIRAHAT DAN MASSAGE


1. Latihan ini dilakukan oleh OP lain.
2. Besarkan beban ergograf sampai hampir maksimal.
P-KO.12. Mengapa beban harus sedimikian berat?
Jawaban : karena pengaruh istirahat dan massage dapat membuat kerja otot lebih
tinggi sehingga beban dibesarkan yang bermaksud agar otot lelah.
3. Sambil dicatat, lakukan satu tarikan tiap 1 detik sampai terjadi kelelahan total, kemudian
hentikan tromol.
P-KO.13. Mengapa frekuensi dipercepat menjadi satu tarikan tiap detik?
Jawaban : agar otot tidak memiliki waktu untuk istirahat sehingga kelelahan total
otot lebih mudah tercapai.
4. Berilah istirahat selama 2 menit. Selama istirahat, lengan tetap dibiarkan di meja.
5. Setelah tromol diputar dengan tangan sepanjang  2 cm, jalankan kimograf dan lakukan
kembali tarikan dengan frekuensi dan beban yang sama sampai terjadi kelelahan total,
kemudian hentikan tromol.
6. Berilah istirahat selama 2 menit lagi. Selama masa istirahat ini, lakukanlah massage pada
lengan orang percobaan.
P-KO.14. Apa tujuan massage dalam latihan ini?
Jawaban : untuk melancarkan peredaran darah dan meningkatkan kadar oksigen
sehingga terjadi pemecahan asam laktat.
P-KO.15. Bagaimana kita melakukan massage?
Jawaban : mengurut tangan OP dari arah sentral ke perifer lebih kuat daripada
perifer ke sentral.
P-KO.16. Bagian mana dari lengan yang di-massage?
Jawaban : lengan atas, lengan bawah, dan telapak tangan OP yang menarik beban
(tangan kanan).
7. Setelah tromol diputar dengan tangan sepanjang  2 cm, jalankan kimograf dan lakukan
kembali tarikan seperti butir 5.
8. Bandingkan ke 3 ergogram yang saudara peroleh dan buat analisis hasil percobaan tersebut
serta kesimpulannya.

RASA NYERI, PERUBAHAN WARNA DAN SUHU KULIT KARENA ISKEMIA


1. Latihan ini dilakukan pada orang percobaan lain dan tanpa pencatatan.
2. Pasanglah manset pada lengan atas kanan OP dan berikan pembebanan yang cukup berat
sehingga penarikan hanya akan memperlihatkan penyimpangan ujung pencatat yang kecil.
3. Lakukan satu tarikan tiap satu detik sambil diadakan oklusi sehingga terjadi kelelahan
total; atau sampai terjadi rasa sakit yang tak tertahankan. Perhatikan suhu dan warna kulit
lengan kanan OP selama melakukan percobaan ini.
P-KO.17. Bagaimana terjadinya rasa sakit pada iskemia?
Jawaban :
4. Hentikan tindakan oklusi segera setelah OP merasa nyeri yang hebat sekali. Perhatikan
suhu dan warna kulit lengan bawah kanan OP setelah percobaan dihentikan.
P-KO.18. Bagaimana mekanisme terjadinya perubahan warna kulit selama dan setelah
oklusi?
Jawaban :

Anda mungkin juga menyukai