TUJUAN
2. Memahami pengaruh berbagai faktor eksternal (beban kerja) dan internal (aliran
darah local, waktu istirahat, dan massage) terhadap kerja otot
3. Mendeteksi berbagai perubahan yang terjadi akibat berbagai faktor pada butir 2 (baik
melalui analisis hasil mekanomiogram maupun analisis pada OP) dan menjelaskan
mekanisme yang mendasari terjdinya berbagai perubahaan tersebut)
PRINSIP KERJA
Mencatat tinggi mekanomiogram hasil kontraksi otot fleksor jari telunjuk yang menarik
ergograf jari pada berbagai beban kerja (frekuensi kontraksi dan berat beban) dan kondisi
kerja (keadaan peredaran darah lokal, faktor istirahat dan massage).
P-KO.4. Bagaimana kita mengetahui bahwa oklusi sudah tercapai pada percobaan
ini?
= Kita akan mengetahui bahwa sudah terjadinya oklusi saat OP sudah mulai
menunjukan gejala-gejala iskemia, yaitu kulit mulai menunjukan warna
merah, terasa panas, dan timbulnya rasa nyeri saat menarik pelatuk ergograf
sehingga otot sudah kelelahan.
Percobaan selanjutnya (langkah 6-10) dilakukan terus menerus dengan frekuensi tarikan
tetap, yaitu 4 detik tiap tarikannya.
6. Dengan manset yang tetap terpasang namun tetap oklusi, lakukan 12 kali tarikan tercatat
pada kimograf.
P-KO.5. Mengapa frekuensi yang digunakan tetap satu tarikan tiap 4 detik?
= Hal ini ditujukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan pada
grafik saat OP sedang oklusi dan dalam keadaan normal.
7. Tanpa menghentikan tromol pada tarikan ke-13, mulailah memompa manset dengan cepat
hingga A. Radialis tidak teraba lagi, kira-kira dipompa sampai tekanan sistolik normal
(±120 mmHg)
8. Berilah tanda pada kurva, saat denyut nadi A. Radialis tidak teraba lagi
9. Setelah terjadi kelelahan total, turunkan tekanan di dalam manset dengan cepat sehingga
peredaran darah kembali pulih.
10. Teruskan tarikan dan pencatatan sehingga pengaruh faktor oklusi tidak terlihat lagi.
P-KO.9. Apa tandanya pengaruh oklusi tak terlihat lagi?
= Terlihat pada grafik yang dibentuk pada tromol, garis-garisnya
terlihat hampir sama dengan grafik yang terdapat pada percobaan
yang tidak lakukan oklusi, walaupun endurance OP terlihat jauh
lebih baik pada percobaan yang pertama.
3. Sambil dicatat, lakukan satu tarikan setiap 1 detik, sampai terjadi kelelahan total,
kemudian hentikan tromol
4. Berilah istirahat untuk OP selama 2 menit. Selama istirahat, lengan tetap dibiarkan di
meja
5. Setelah tromol diputar dengan tangan sepanjang ±2 cm, jalankan kimmograf dan
lakukan kembali tarikan dengan frekuensi dan beban yang sama sampai terjadi
kelelahan total kembali, kemudian hentikan tromol.
6. Berilah istirahat selama 2 menit lagi. Selama masa istirahat ini lakukanlah massafe
pada lengan OP.
P-KO.12. Apa tujuan massage dalam latihan ini?
= Agar mempercepat penguraian asam laktat yang menumpuk di
pembuluh darah.
7. Setelah tromol diputar dengan tangan sepanjang 2 cm, jalankan kimmograf dan
lakukan kembali tarikan seperti butir ke-5.
8. Bandingkan ke-3 ergogram yang telah diperoleh dan buat analisis hasil percobaan
tersebut beserta kesimpulannya.
1. Latihan ini dilakukan pada orang percobaan lain dan tanpa pencatatan.
2. Pasanglah manset pada lengan atas kanan OP dan berikan pembebanan yang
cukup berat sehingga penarikan hanya akan memperlihatkan penyimpangan ujung
pencatat yang kecil.
3. Lakukan satu tarikan tiap satu detik sambil diadakan oklusi sehingga terjadi
kelelahan total; atau sampai terjadi rasa sakit yang tak tertahankan. Perhatikan
suhu dan warna kulit lengan kanan OP selama melakukan percobaan ini.
P-KO.17. Bagaimana terjadinya rasa sakit pada iskemia?
= Iskemia pada otot terjadi ketika otot kurang mendapat asupan
oksigen dari pembuluh darah. Pada percobaan ini, dilakukan oklusi
sehingga aliran darah ke otot yang berkontraksi berkurang. Nyeri yang
timbul diseabkan oleh penumpukan asam laktat hasil dari glikolisis
anaerob. Akumulasi ion hidrogen karena asam laktat merangsang
syaraf nyeri yang ada di otot sehingga terjadi jaras nyeri.
4. Hentikan tindakan oklusi segera setelah OP merasa nyeri yang hebat sekali.
Perhatikan suhu dan warna kulit lengan bawah kanan OP setelah percobaan
dihentikan.
P-KO.18. Bagaimana mekanisme terjadinya perubahan warna kulit selama
dan setelah oklusi?
= Kulit awalnya putih berubah menjadi kemerahan karena adanya
oklusi pada lengan atas menyebabkan sirkulasi darah menjadi tidak
lancar dan pembuluh darah di daerah lengan bawah berubah menjadi
kemerahan.
Sebelum oklusi
Setelah oklusi
A. Hasil & Kesimpulan
3
2
2
1 3
1. Mochamad Purnomo. Asam Laktat dan Aktivitas SOD Eritrosit pada Fase Pemulihan
Setelah Latihan Submaksimal. Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Volume 1.
Edisi 2. Desember 2011. Diakses dari
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/miki/article/viewFile/2031/2145