Learning Issue
1. Apa yang dimaksud kaidah profesi dan praktik kedokteran gigi
Jawab :
• Kaidah profesi adalah seperangkat aturan dan pedoman etika yang mengatur
perilaku dan tindakan para profesional dalam menjalankan praktik profesional
mereka. Kaidah profesi dirancang untuk memastikan bahwa para profesional
tersebut mematuhi standar etika yang tinggi dalam melaksanakan tugas mereka,
dan bahwa mereka bertindak dengan integritas dan kejujuran.
• Praktik kedokteran gigi adalah kegiatan yang dilakukan oleh dokter gigi dalam
memberikan perawatan kesehatan gigi kepada pasien. Praktik kedokteran gigi
mencakup berbagai jenis perawatan, seperti pembersihan gigi, perawatan
saluran akar, penambalan gigi, pencabutan gigi, pemasangan kawat gigi, dan
lain-lain. Praktik kedokteran gigi juga melibatkan diagnosis, perencanaan, dan
pengobatan berbagai masalah gigi, mulut, dan rahang.
Kaidah profesi dan praktik kedokteran gigi adalah seperangkat aturan dan pedoman
etika yang mengatur perilaku dan tindakan dokter gigi dalam melaksanakan praktik
kedokteran gigi. Kaidah ini bertujuan untuk memastikan bahwa dokter gigi mematuhi
standar yang tinggi dalam memberikan perawatan kesehatan gigi yang aman, efektif,
dan etis kepada pasien mereka.
Kaidah profesi dan praktik kedokteran gigi mencakup berbagai hal, seperti:
➢ Etika dan moralitas dalam praktik kedokteran gigi
➢ Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
➢ Komunikasi yang efektif dan jelas dengan pasien
➢ Kerahasiaan dan privasi pasien
➢ Pendidikan dan pelatihan yang terus-menerus untuk memperbarui pengetahuan
dan keterampilan dokter gigi
➢ Penanganan yang tepat dalam kasus-kasus yang melibatkan keluhan atau klaim
dari pasien
➢ Dengan mengikuti kaidah profesi dan praktik kedokteran gigi, dokter gigi dapat
memastikan bahwa mereka memberikan perawatan kesehatan gigi yang
berkualitas tinggi dan menjaga kepercayaan pasien mereka dalam praktik
kedokteran gigi
Dalam hal ini, dengan memperhatikan kaidah profesi dan praktik kedokteran gigi,
dokter gigi dapat memberikan perawatan kesehatan gigi yang berkualitas tinggi,
memperbaiki keadaan kesehatan pasien mereka, dan menjaga kepercayaan pasien
mereka terhadap praktik kedokteran gigi.
Sumber : Himawati, M., & Fadilah, R. P. N. (2022). Pengaruh persepsi terhadap minat
desain tata letak ruang klinik praktik gigi swasta pada mahasiswa profesi dokter gigi
The effect of perception on the interest to the layout design of private dental clinics at
dental profession students. Padjadjaran Journal of Dental Researchers and
Students, 6(1), 60-6
Dokter gigi juga dapat membantu pasien untuk mengambil keputusan yang tepat
dengan mempertimbangkan keadaan kesehatan dan kebutuhan pasien secara
menyeluruh, serta memberikan opsi alternatif perawatan yang dapat memenuhi
kebutuhan pasien. Hal ini dapat membantu pasien merasa lebih nyaman dan terlibat
dalam proses perawatan mereka, serta membantu mengurangi konflik antara keinginan
pasien dan kaidah profesi dokter gigi. Namun, jika pasien meminta perawatan yang
jelas-jelas tidak sesuai dengan kaidah profesi dan praktik kedokteran gigi, maka dokter
gigi harus menolak permintaan tersebut. Dokter gigi harus menjelaskan kepada pasien
bahwa mereka tidak dapat melakukannya karena alasan keamanan, etika, dan moral,
dan memberikan informasi yang jelas tentang risiko dan konsekuensi dari tindakan
yang diminta oleh pasien.
Dalam situasi seperti itu, dokter gigi dapat merujuk pasien ke dokter gigi lain yang
mungkin lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan mereka atau memberikan bantuan
yang dibutuhkan dalam memahami opsi perawatan yang tersedia.
Sumber : Sutrisno, E., Hartini, I., & Erika, E. (2020). Perlindungan Hukum dalam
Malpraktik untuk Pelayanan Kesehatan Gigi. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah
Indonesia, 5(8), 549-554.
• Dokter gigi juga dapat bergabung dengan organisasi profesi dan komunitas
praktik yang terkait dengan praktik kedokteran gigi untuk memperoleh
informasi terbaru tentang kaidah profesi dan praktik terbaik dalam praktik
kedokteran gigi. Melalui organisasi profesi ini, dokter gigi dapat berpartisipasi
dalam seminar, konferensi, dan workshop untuk memperbarui pengetahuan dan
keterampilan mereka, serta memperoleh informasi tentang perkembangan
terbaru dalam praktik kedokteran gigi.
• Dokter gigi juga dapat membaca buku, jurnal, artikel, dan publikasi lain yang
terkait dengan praktik kedokteran gigi, serta mengikuti berbagai platform media
sosial dan forum diskusi yang terkait dengan profesi mereka. Hal ini dapat
membantu mereka terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka,
serta menjaga kualitas praktik mereka sesuai dengan standar yang ditetapkan
oleh kaidah profesi.
• Selain itu, dokter gigi juga dapat melibatkan pasien mereka dalam proses
perawatan gigi dengan memberikan informasi yang jelas dan terbuka tentang
perawatan yang direkomendasikan, serta memberikan kesempatan bagi pasien
untuk mengajukan pertanyaan dan memberikan umpan balik tentang
pengalaman mereka selama proses perawatan. Hal ini dapat membantu dokter
gigi memperbaiki praktik mereka sesuai dengan kaidah profesi, serta
memberikan perawatan yang lebih baik dan berkualitas tinggi
bagi pasien mereka.
Sumber : Afandi, D. (2017). Kaidah dasar bioetika dalam pengambilan keputusan klinis
yang etis. Majalah Kedokteran Andalas, 40(2), 111-121.
• Pentingnya menjaga kesehatan gigi dan rongga mulut sebagai bagian dari
kesehatan secara keseluruhan.
• Norma-norma etika dan moral yang berkaitan dengan praktik kedokteran gigi,
misalnya, tentang penghormatan terhadap pasien, kerahasiaan medis, dan
tanggung jawab profesional.
Sumber : Afandi, D. (2017). Kaidah dasar bioetika dalam pengambilan keputusan klinis
yang etis. Majalah Kedokteran Andalas, 40(2), 111-121.
➢ Kaidah masyarakat juga dapat mempengaruhi hubungan antara dokter gigi dan
masyarakat. Dokter gigi yang menghormati kaidah masyarakat dan memahami
budaya pasien mereka dapat membantu membangun kepercayaan dan hubungan
yang baik dengan pasien. Hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas
perawatan gigi dan memperkuat integritas profesi kedokteran gigi
secara keseluruhan.
Sumber : Kanya, A. P. (2022). Hubungan pengetahuan kaidah dasar bioetika dan sikap
penilaian moral: kajian pada mahasiswa Program Pendidikan Sarjana Kedokteran Gigi
Universitas Trisakti. SKRIPSI-2018.
Beberapa contoh dari malpraktik dalam praktik kedokteran gigi adalah seperti
memberikan perawatan yang tidak sesuai dengan standar praktik, melakukan tindakan
yang tidak perlu, memberikan obat yang salah, tidak memberikan informasi yang jelas
dan lengkap pada pasien tentang risiko dan manfaat suatu tindakan atau pengobatan,
atau tidak mematuhi standar keamanan dan higienis dalam melakukan tindakan medis.
Jika seorang dokter gigi ditemukan melakukan malpraktik, pasien yang menjadi korban
dapat mengajukan tuntutan ganti rugi. Hal ini dapat berakibat pada kerugian finansial,
reputasi, dan sanksi hukum bagi dokter gigi yang bersangkutan. Oleh karena itu, sangat
penting bagi dokter gigi untuk memahami dan mematuhi standar keahlian, perawatan,
dan tindakan yang wajar dalam memberikan perawatan medis kepada pasien, serta
memperhatikan etika dan moral dalam praktik kedokteran gigi.
Sumber : Sutrisno, E., Hartini, I., & Erika, E. (2020). Perlindungan Hukum dalam
Malpraktik untuk Pelayanan Kesehatan Gigi. Syntax Literate; Jurnal Ilmiah
Indonesia, 5(8), 549-554.