Anda di halaman 1dari 4

Nama: Nisaa’I Ramilinia Panuluh

NIM: 171610101006

Soal

1. Sebutkan dan jelaskan manfaat keberadaan Organisasi Profesi (PDGI) yang berhubungan
dengan pekerjaan anda sebagai seorang dokter gigi!

2. Apa manfaat anda dalam mempelajari UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran?

3. Apa manfaat anda dalam mempelajari Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. HK.02.02/MENKES/62/2015?

4. Jelaskan alasan, mengapa profesi diberi monopoli dalam menggunakan keahlianya dalam
pelayanan kepada masyarakat dengan menyerahkan otonominya, prestige dan imbalan
finacialnya!

Jawaban

1. Manfaat PDGI bagi dokter gigi:


a. Membina dokter gigi berjiwa Pancasila, berwawasan Nasional, Profesional dan Etis
b. Memelihara dan membina terlaksananya Sumpah dokter gigi dan Kode Etik
Kedokteran Gigi Indonesia
c. Dokter gigi dapat meningkatkan rasa kesejawatan dan kesetiakawanan antar sesama
anggota
d. Mengembangkan potensi kreatifitas anggota dalam bidang ilmiah, organisasi dan
sosial
e. Sebagai wadah dalam meningkatkan mutu profesi Kedokteran Gigi
f. Sebagai wadah dalam meningkatkan peran serta masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan gigi dan mulut
g. Menjalin, memelihara dan meningkatkan hub.an antara lembaga pemerintah / swasta
dan organisasi profesi lainnya, baik di dalam maupun luar negeri
h. Mitra kerja pemerintah untuk membantu melancarkan pelaksanaan program –
programnya
i. Menjadi tempat yang mengayomi kami atau sebagai organisasi profesi demi
membangun mekanisme, koordinasi – koordinasi antar profesi.
j. Sebagai wadah bernaung dalam berbagai masalah dan menanginya sesuai wilayah
PDGI wilayah dokter gigi.

2. Manfaat UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran:


a. Semua lulusan baik dokter, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter gigi spesialis
lulusan pendidikan kedokteran maupun kedokteran gigi baik di dalam maupun luar
negeri yang diakui oleh Pemerintah RI sesuai perundang-undangan.
b. Rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter dan dokter gigi terhadap pasien
memiliki ketentuan yang mendasar.
c. Terdapat KKI (Konsil Kedokteran Indonesia) yang berfungsi untuk melindungi
masyarakat penerima jasa pelayanan kesehatan atas pelayanan yang diberikan oleh
dokter maupun dokter gigi.
d. Mengetahui fungsi, tugas dan wewenang KKI (yang diatur dalam Pasal 6,7,8,9 dan
10).
e. Mengetahui susunan organisasi dan keanggotaan KKI serta divisi meliputi tugas dan
jumlah keanggotaan setiap unsurnya.
f. Menjadi acuan dokter gigi untuk terus mengikuti mengikuti pendidikan dan pelatihan
berkelanjutan guna mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran gigi.
g. Mengetahui bahwa untuk mendapatkan STR juga perlu memenuhi persyaratan yang
telah tertera, masa berlaku STR dan harus diregistrasi ulang lima tahun sekali untuk
memenuhi persyaratan STR.
h. Mendapatkan informasi bahwa dokter gigi lulusan luar negeri yang akan
melaksanakan praktik di Indonesia harus dievaluasi sebagaimana diatur dalam Pasal
30 (2), juga terdapat ketentuan-ketentuan lain yang tertera.
i. Semua praktik kedokteran gigi memiliki SIP, apabila tidak dapat melaksanakan
praktik sebagai dokter gigi harus membuat pemberitahuan atau merujuk dokter gigi
pendamping.
j. Mengetahui mengenai standar pelayanan yang harus diikuti oleh dokter gigi
k. Semua tindakan kedokteran gigi harus melalui persetujuan dari pasien setelah pasien
mendapat penjelasan secara lengkap mengenai diagnosis, tata cara tindakan medis,
tujuan tindakan medis, alternative tindakan medis yang dilakukan, risiko dan
komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
l. Mengetahui bahwa rekam medis merupakan kewajiban dokter gigi dalam
menjalankan praktik dan harus dijaga kerahasiannya oleh dokter gigi
m. Mengetahui dan mengamalkan hak dan kewajiban pasien dan dokter gigi sehingga
kedua belah pihak tidak seenaknya dalam memberikan dan menerima pelayanan
kesehatan dan saling menghormati atas hak dan kewajiban sesama.
n. Mengetahui bahwa terdapat MKDKI yang bertugas dalam pengaduan, memeriksa,
dan memutuskan kasus pelanggaran yang diajukan oleh masyarakat yang merasa
dirugikan atas tindakan kedokteran maupun kedokteran gigi
o. Mengetahui ketentuan pidana, sanksi, penegakan hukum atas pelanggaran yang
dilakukan oleh dokter gigi sehingga diharapkan dokter gigi lebih berhati-hati dalam
setiap praktik kedokteran yang dilaksakan.

3. Manfaat mempelajari Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.


HK.02.02/MENKES/62/2015:
a. Manfaat untuk Dokter Gigi
Penatalaksanaan secara profesional yang efektif dan efisien dapat memberikan
jaminan kualitas, pembiayaan, dan keamanan penyelenggaraan layanan kedokteran
gigi.
b. Pedoman ini ditujukan untuk dokter gigi pemberi pelayanan difasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama dan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat lanjutan.

4. Sistem Monopoli adalah keadaan bisnis yang dipegang penuh oleh satu perusahaan. Hal
ini dikarenakan hanya perusahaan tersebut yang memiliki layanan yang dibutuhkan oleh
banyak orang, menjadikan perusahaan tidak memiliki pesaing (kompetitor). Dengan
melakukan praktik monopoli, perusahaan dapat mengambil keuntungan maksimal. Pada
bidang kesehatan terdapat pula sistem monopoli. Dalam hal ini, pemerintah tidak hanya
memiliki peran tetapi juga menjadi pelaksana peran tersebut sebagai bentuk upaya dalam
mengendalikan pelayanan kesehatan (keahlian suatu profesi diatur pemerintah) agar
pelayanan kesehatan memperhatikan dari segi efisiensi maupun keadilan dalam
pendistribusian sumber daya kesehatan yang ada. Upaya mewujudkan pelayanan
kesehatan yang efisien perlu adanya peraturan dari pemerintah, supaya dalam profesi
kesehatan tidak bertindak dan berperilaku semena-mena, serta saling bekerjasama dengan
baik, selalu berhati-hati, melaksanakan tindakan medis sesuai standar profesi dan SOP
dengan tetap mematuhi kode etik kedokteran. Seperti dalam masalah pembiayaan
kesehatan, diperlukan adanya ketentuan dari pemerintah yang mengatur, sebab
menyangkut kesehatan masyarakat luas. Seperti pada UU No.29 Tahun 2004 yang
menjadi dasar acuan seluruh profesi medis untuk menentukan tarif atas tindakan medis
yang telah dilakukan, dengan pertimbangan keadilan dan efisiensi kepada seluruh
masyarakat atau pasien sesuai kondisi atau penyakit yang diderita.

Anda mungkin juga menyukai