Anda di halaman 1dari 5

Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Etika Publik Yang Telah Dipelajari

Dalam Pelaksanaan Tugas Jabatannya Sebagai Publik

NINA ROSDIANA

NIP: 199209142020122012

Kelompok III Angkatan VII

Pelatihan Dasar Cpns Gol II Gelombang III T.A. 2021

A. Pengertian Etika Publik


Secara etimologis etika diambil dari bahasa Yunani, yaitu “Ethos”, yang kurang
lebihnya mempunyai arti adat istiadat 2 atau kebiasaan.

Etika publik menekankan akuntabilitas, transparansi, dan netralitas para


pelayan publik untuk mencapai pelayanan publik yang berkualitas, relevan, dan
berpihak pada kepentingan rakyat. Untuk mencapai pelayanan publik demikian, dari
seorang pelayan publik diharapkan memiliki kekuatan integritas moral publik

B. Etika, Etika Publik dan perawat gigi

Perbuatan Perawat yang Bertentangan dengan Etika Perawat gigi harus optimal
dalam menjalankan profesinya, yang dimaksud secara optimal dalam menjalankan
profesi perawat gigi adalah sesuai dengan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut mutakhir, etika umum, etika kesehatan gigi, hukum, dan agama. Kesehatan
gigi dan mulut yang menyangkut pengetahuan dan keterampilan yang telah diajarkan
dan dimiliki harus dipelihara dan dipupuk sesuai dengan kemampuan perawat gigi
yang telah ditetapkan. Etika umum dan etika kesehatan gigi harus diamalkan dalam
menjalankan profesi secara ikhlas, jujur, dan rasa cinta terhadap sesama manusia,
serta penampilan tingkah laku, tutur kata, dan berbagai sifat lain yang terpuji,
seimbang dengan martabat jabatan profesi perawat gigi.

Seorang perawat gigi dalam menjalankan profesinya perlu membawa diri


dalam sikap dan tindakan yang terpuji. Baik dalam
hubungannya terhadap penderita, masyarakat, teman sejawat, maupun
profesinya. Dengan Rachmat Tuhan Yang Maha Esa serta didorong keinginan luhur
untuk mewujudkan martabat, wibawa dan kehormatan profesi perawat gigi, maka
Perawat Gigi yang bergabung dalam wadah Persatuan Perawat Gigi
Indonesia ( PPGI ) dengan penuh k e s a d a r a n d a n t a n g g u n g j a w a b
m e r u m u s k a n K o d e E t i k P e r a w a t G i g i I n d o n e s i a y a n g w a j i b dihayati,
ditaati dan diamalkan oleh setiap Perawat Gigi yang menjalankan profesinya di
wilayah hukum Indonesia.
Kewenangan yang diberikan oleh perawat gigi ini harus dapat dipertanggung
jawabkan terhadap resiko yang kemungkinan timbul. Untuk itu perawat gigi harus
memenuhi
a. ketentuan kode etik,
b. standar profesi,
c. hak pengguna pelayanan kesehatan,
d. standar palayanan dan prosedur pelayanan.

Hal ini untuk menghindari adanya resiko yang timbul, yaitu  tuntuan dari pihak lain
dalam hal ini pasien, yang disebabkan oleh malpraktek atau penyimpangan dari
pelaksanaan tugasnya serta kurangnya menghormati hak pasien.

Untuk mencapai tujuan standar profesi Perawat Gigi maka dalam melakukan
profesinya perawat gigi harus berpedoman sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan asuhan kesehatan gigi sesuai dengan tujuan, fungsi, dan
wewenang yang dimilikinya.
2. Memberikan perlindungan kepada Perawat Gigi dari tuntutan hukum.
3. Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari malpraktik Perawat Gigi.

Sebuah profesi hanya dapat memperoleh kepercayaan dari masyarakat, bilamana


dalam diri para elit profesional tersebut ada kesadaran kuat untuk mengindahkan
etika publik pada saat mereka ingin memberikan jasa keahlian profesi yang
dimilikinya kepada masyarakat yang memerlukannya. Tanpa etika publik, apa yang
semula dikenal sebagai sebuah profesi yang terhormat akan segera jatuh
terdegradasi menjadi sebuah pekerjaan pencarian nafkah biasa yang tidak
sedikitpun diwarnai dengan nilai-nilai idealisme.
Hak dan Kewajiban Tenaga Kesehatan (Perawat Gigi) Tenaga kesehatan berhak :
a. Melakukan diagnose keperawatan gigi
b. Melakukan pengobatan
c. Melakukan perawatan
d. Mengajukan pembiayaan
e. Memimpin tindakan ( perawatan)

Perawat Gigi merupakan profesi tersendiri, yang berbeda dengan jenis tenaga
kesehatan lainnya yang berada dalam kelompok tenaga perawatan seperti juga
Perawat dan Bidan. Terapis gigi dan mulut yang senantiasa memberikan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat perlu mendapatkan apresiasi sebagai
bentuk penghargaan atas pengabdian dan kontribusinya dalam mendorong dan
mendukung pencapaian pembangunan kesehatan, khsususnya dalam bidang
kesehatan gigi dan mulut.

Seiring dengan semangat kemajuan profesionalisme terapis gigi dan mulut yang di
saat ini kian berkembang pesat, peran terapis gigi dan mulut semakin dituntut untuk
dapat hadir secara komprehensif dan berkualitas dalam memberikan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut sebagai salah satu bentuk pengabdian diri memberikan
pelayanan kepada seluruh masyarakat sebagaimana yang diamanatkan dalam
pembangunan kesehatan nasional.

Kewenangan yang dimiliki oleh seorang perawat gigi untuk melaksanakan tugas
pelayanannya adalah kewenangan hukum (rechtsbevoegheid). Atas dasar
kewenangan inilah seorang tenaga kesehatan berhak melakukan pengobatan sesuai
dengan kompetensinya. Bila persyaratan administratif untuk melaksanakan
profesinya telah dipenuhi, maka perawat gigi sebagai pengemban profesi telah
memperoleh kewenangan profesional dalam menjalankan pekerjaannya. Namun,
bila seorang tenaga kesehatan melakukan pekerjaan tanpa kewenangan, dapat
dianggap melanggar salah satu standar profesi tenaga kesehatan.

Dalam pertanggungjawaban hukum seorang perawat gigi sebagai pengemban


profesi harus mengerti dan memahami ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku
dalam pelaksanaan profesinya, termasuk di dalamnya tentang pemahaman hak-hak
dan kewajiban dalam menjalankan profesi sebagai perawat gigi. Tanggung jawab
Perawat Gigi dalam melakukan tindakan pencabutan gigi dan penambalan gigi
sesuai kompetensi sudah terlaksana dengan baik. Tindakan pencabutan sesuai
kompetensi juga telah sesuai dengan Peraturan Pemerintah tentang Tenaga
Kesehatan yang menyatakan setiap tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya
berkewajiban untuk mematuhi standar profesi tenaga kesehatan, serta tidak
melanggar UndangUndang bahwa Tenaga kesehatan harus memenuhi ketentuan
kode etik, standar profesi, hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan
dan standar prosedur operasional. Tindakan pencabutan gigi dan penambalan gigi
bukan kompetensi yang dilakukan oleh Perawat Gigi juga disertai tugas limpah dari
Dokter Gigi, hal ini selaras peraturan bahwa dalam menjalankan pekerjaan sebagai
Perawat Gigi harus sesuai dengan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut,
serta melaksanakan tindakan medik terbatas dalam bidang kedokteran gigi sesuai
permintaan tertulis dari Dokter Gigi.

Standar profesi perawat gigi mengikat perawat gigi dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada pasien. Didalamnya terkandung standar kompetensi dan unjuk
kerja perawat gigi dalam melakukan tugas pelayanannya serta kode etik yang
merupakan landasan dalam bekerja secara profesional. Artinya, seorang perawat
gigi tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan yang optimal tetapi juga memiliki
cara dan sikap hidup yang terpuji baik dalam hubungannya dengan pasien,
masyarakat, rekan sejawat maupun profesinya. Dalam menjalankan profesinya,
setiap perawat gigi Indonesia wajib memberikan pelayanan yang sebaik mungkin
kepada individu dan masyarakat tanpa membedakan budaya, etnik, kepercayaan
dan status ekonominya.

Pelayanan sebaik mungkin disini adalah pelayanan yang sesuai dengan standar
kompetensi dan standar profesi dimana didalamnya dituntut adanya kehati-hatian
dan ketelitian dalam melaksanakan tindakan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut kepada pasien.

Tanggung jawab hukum Perawat Gigi meliputi :

a. Dalam menjalankan profesinya, setiap Perawat Gigi Indonesia wajib memberikan


pelayanan yang sebaik mungkin kepada individu dan masyarakat tanpa
membedakan budaya, etnik, kepercayaan, dan status ekonominya.
b. Dalam hal ketidakmampuan dan di luar kewenangan Perawat Gigi Indonesia
berkewajiban merujuk kasus yang ditemukan kepada tenaga kesehatan yang
lebih ahli.
c. Setiap Perawat Gigi Indonesia wajib merahasiakan segala sesuatu yang
diketahui tentang kliennya.
d. Setiap Perawat Gigi Indonesia wajib memberikan pertolongan darurat dalam
batas-batas kemampuan sebagai suatu tugas, perikemanusiaan kecuali pada
waktu itu ada orang lain yang lebih mampu memberikan pertolongan.
e. Setiap Perawat Gigi Indonesia wajib memberikan pelayanan kepada pasien
dengan bersikap ramah, ikhlas sehingga pasien merasa tenang dan aman.
f. Setiap Perawat Gigi Indonesia wajib berupaya meningkatkan kesehatan gigi dan
mulut masyarakat dalam bidang promotif, preventif, dan kuratif sederhana.
Maka untuk melakukan pelayanan dengan mengedepankan etika publik kita
harus menerapkan dahulu tentang etika profesi perawat gigi. segala hal tentang etika
publik sudah tertuang dalam aturan etika profesi.

Anda mungkin juga menyukai