NINA ROSDIANA
NIP: 199209142020122012
Perbuatan Perawat yang Bertentangan dengan Etika Perawat gigi harus optimal
dalam menjalankan profesinya, yang dimaksud secara optimal dalam menjalankan
profesi perawat gigi adalah sesuai dengan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut mutakhir, etika umum, etika kesehatan gigi, hukum, dan agama. Kesehatan
gigi dan mulut yang menyangkut pengetahuan dan keterampilan yang telah diajarkan
dan dimiliki harus dipelihara dan dipupuk sesuai dengan kemampuan perawat gigi
yang telah ditetapkan. Etika umum dan etika kesehatan gigi harus diamalkan dalam
menjalankan profesi secara ikhlas, jujur, dan rasa cinta terhadap sesama manusia,
serta penampilan tingkah laku, tutur kata, dan berbagai sifat lain yang terpuji,
seimbang dengan martabat jabatan profesi perawat gigi.
Hal ini untuk menghindari adanya resiko yang timbul, yaitu tuntuan dari pihak lain
dalam hal ini pasien, yang disebabkan oleh malpraktek atau penyimpangan dari
pelaksanaan tugasnya serta kurangnya menghormati hak pasien.
Untuk mencapai tujuan standar profesi Perawat Gigi maka dalam melakukan
profesinya perawat gigi harus berpedoman sebagai berikut:
1. Memberikan pelayanan asuhan kesehatan gigi sesuai dengan tujuan, fungsi, dan
wewenang yang dimilikinya.
2. Memberikan perlindungan kepada Perawat Gigi dari tuntutan hukum.
3. Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari malpraktik Perawat Gigi.
Perawat Gigi merupakan profesi tersendiri, yang berbeda dengan jenis tenaga
kesehatan lainnya yang berada dalam kelompok tenaga perawatan seperti juga
Perawat dan Bidan. Terapis gigi dan mulut yang senantiasa memberikan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat perlu mendapatkan apresiasi sebagai
bentuk penghargaan atas pengabdian dan kontribusinya dalam mendorong dan
mendukung pencapaian pembangunan kesehatan, khsususnya dalam bidang
kesehatan gigi dan mulut.
Seiring dengan semangat kemajuan profesionalisme terapis gigi dan mulut yang di
saat ini kian berkembang pesat, peran terapis gigi dan mulut semakin dituntut untuk
dapat hadir secara komprehensif dan berkualitas dalam memberikan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut sebagai salah satu bentuk pengabdian diri memberikan
pelayanan kepada seluruh masyarakat sebagaimana yang diamanatkan dalam
pembangunan kesehatan nasional.
Kewenangan yang dimiliki oleh seorang perawat gigi untuk melaksanakan tugas
pelayanannya adalah kewenangan hukum (rechtsbevoegheid). Atas dasar
kewenangan inilah seorang tenaga kesehatan berhak melakukan pengobatan sesuai
dengan kompetensinya. Bila persyaratan administratif untuk melaksanakan
profesinya telah dipenuhi, maka perawat gigi sebagai pengemban profesi telah
memperoleh kewenangan profesional dalam menjalankan pekerjaannya. Namun,
bila seorang tenaga kesehatan melakukan pekerjaan tanpa kewenangan, dapat
dianggap melanggar salah satu standar profesi tenaga kesehatan.
Standar profesi perawat gigi mengikat perawat gigi dalam memberikan pelayanan
kesehatan kepada pasien. Didalamnya terkandung standar kompetensi dan unjuk
kerja perawat gigi dalam melakukan tugas pelayanannya serta kode etik yang
merupakan landasan dalam bekerja secara profesional. Artinya, seorang perawat
gigi tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan yang optimal tetapi juga memiliki
cara dan sikap hidup yang terpuji baik dalam hubungannya dengan pasien,
masyarakat, rekan sejawat maupun profesinya. Dalam menjalankan profesinya,
setiap perawat gigi Indonesia wajib memberikan pelayanan yang sebaik mungkin
kepada individu dan masyarakat tanpa membedakan budaya, etnik, kepercayaan
dan status ekonominya.
Pelayanan sebaik mungkin disini adalah pelayanan yang sesuai dengan standar
kompetensi dan standar profesi dimana didalamnya dituntut adanya kehati-hatian
dan ketelitian dalam melaksanakan tindakan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut kepada pasien.