Anda di halaman 1dari 7

Sebagai Terapis Gigi dan Mulut harus memahami dan mengimplementasikan kode

etik dalam memberikan pelayanan asuhan kesehatan dan mulut, karena kode etik
sangat diperlukan untuk menjaga kehormatan serta kehormatan profesi dan di sisi
lain melindungi masyarakat dari segala bentuk penyimpangan maupun
penyalahgunaan keahlian.
Kode Etik adalah aturan tertulis yang secara sistematik dibuat berdasarkan prinsip-
prinsip moral yang ada, dan pada saat dibutuhkan akan digunakan sebagai alat
untuk menilai segala tindakan yang diambil berdasarkan logika umum yang dinilai
menyimpang dari etika.
Adapun tujuannya:
 Tujuan kode etik Terapis Gigi dan Mulut disusun agar Terapis Gigi dan
Mulut dalam melaksanakan pekerjaanya secara profesional,
 Agar Terapis dan Mulut mempunyai standar dalam memberikan teguran
kepada Terapis Gigi dan Mulut yang tidak mentaati peraturan.
 Sebagai dasar untuk melindungi Terapis Gigi dan Mulut yang menjadi pihak
tertuduh secara tidak adil.
 Dapat membantu masyarakat dalam memahami perilaku Terapis Gigi dan
Mulut secara profesional.
Adapun jenisnya:
1. Autonomy
Menghormati setiap individu (pasien) dan kemampuannya dalam membuat
keputusan yang terkait dengan kesehatan dan masa depannya.
2. Beneficience
segala tindakan yang dilakukan dan demi memberikan keuntungan/benefit
terhadap pasien.
3. Non Maleficience
Segala tindakan tidak boleh membahayakan keselamatan
4. Justice
Bersikap adil dan tidak membeda-bedakan pasien, menerapkan praktik dlm
baik... menghargai otonomi pasien dan menguntungkan bagi pasien
Pelanggaran Kode Etik Terapi Gigi dan Mulut yang mungkin terjadi antara lain
adalah:

1) Perbuatan yang memuji diri, yang menyangkut kemampuan dalam


pelayanan asuhan kepada masyarakat
2) melakukan pelayanan kesehatan kepada masyarakat diluar kewenangannya
3) melakukan tindakan dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang tidak
sesuai dengan indikasinya.
4) Menerima ketidakseimbangan selain dari yang layak sesuai dengan jasanya
kecuali dengan keilklasan, sepengetahuan dan kehendak pasien.
5) Menggunakan gelar/ sebutan yang tidak resmi atau diakui
6) melakukan atau mencoba melakukan tindakan yang bersifat asusíla sewaktu
menjalankan profesinya
Dalam menangani pelanggaran Kode Etik maka Terapi Gigi dan Mulut harus
memahami beberapa ketentuan sebagai berikut:
1. Memahami Pekerjaan Terapis Gigi dan Mulut sesuai Permenkes 20 tahun
2016
2. Memahami Kode Etik Profesi Gigi dan Mulut
3. Jika melakukan pekerjaan yang tidak berwenangnya karena limpahan dari
dokter gigi, memberikan bentuk tangan yang ditanda tangani oleh dokter
gigi yang limpahan tugas ( Pasai 19 PMK 20 TH 2016)
4. Format persetujuan (consent) Berbagai format persetujuan yang disediakan
oleh institusi pelayanan dalam bentuk yang bervariasi. Beberapa rumah
sakit, fasyankes memberikan format yang berisi persetujuan pada pasien
masuk rumah sakit/fasyankes yang menyatakan kesanggupan pasien untuk
perawatan awal dan pengobatan. Bentuk persetujuan lain adalah format
persetujuan operasi, dalam hal ini Terapis Gigi dan Mulut dalam proses
persetujuan berperan sebagai saksi
ASPEK LEGAL DALAM MENYELENGGARAKAN PRAKTEK/ PEKERJAAN
TERAPIS GIGI DAN MULUT TERCANTUM DALAM:
1. Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
pasal 59 ayat (1) yang menyatakan bahwa dalam keadaan darurat, fasilitas
pelayanan kesehatan, baik pemerintah maupun swasta wajib memberikan
pelayanan kesehatan bagi nyawa dan mencegah rintangan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 20 Tahun 2016 pasal
22 ayat (1) bahwa Terapis Gigi dan Mulut dalam keadaan kedaruraan dapat
memberikan pertolongan pertama sesuai kompetensinya.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 20 Tahun 2016 pasal
12 ayat (1) Bahwa Terapis Gigi dan Mulut memiliki kewenangan untuk
melakukan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut
Terapis Gigi dan Mulut dalam melaksanakan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut harus menerapkan kode etik profesi :
1. Terhadap Diri Sendiri
Setiap Terapis Gigi dan Mulut bekerja secara profesional dan penuh
tanggung jawab dan mengembangkan diri mengikuti perkembangan
teknologi dengan:
a. Setiap Terapi Gigi dan Mulut mempertahankan dan meningkatkan
martabat dirinya, berpikir kritis dan analitis, kreatif, inisiatif dan cermat.
b. Setiap Terapi Gigi dan Mulut wajib mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
c. Setiap Terapis Gigi dan Mulut harus menjadi panutan didalam
penampilan dan kebersihan personal
d. Setiap Terapis Gigi danharus berperilaku sopan penuh dedikasi dan.
tanggung jawab Mulut
e. Setiap Terapi Gigi dan Mulut harus memelihara kesehatannya agar dapat
bekerja dengan baik.
2. Terhadap Klien
a. Terapis Gigi dan Mulut dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut
menghormati klien dan kemampuannya dalam membuat keputusan yang
terkait dengan kesehatan dan masa depan klien.
b. Terapis Gig dan Mulut dalam memberikan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut, senantiasa mendahulukan kepentingan, memperhatikan hak dan
tidak menimbulkan kerugian bagi klien
c. Terapis Gigi dan Mulut dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut, tidak
menjamin keselamatan klien.
d. Gigi dan Mulut dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut, memberikan
adil dan tidak membedakan klien.
e. Terapis Gigi dan Mulut wajib memberikan pelayanan kepada klien
dengan sikap ramah , ikhlas sehingga pasien merasa aman.
3. Terhadap Sejawat
a. Terapis Gigi dan Mulut memperlakukan teman sejawat sebagaimana
mestinya.
b. Terapis Gigi dan Mulut dalam melaksanakan harus saling menghormati
sesama sejawat maupun tenaga kesehatan lainnya.
c. Terapi Gigi dan mulut menjalin hubungan dan kerja sama yang baik
dengan teman sejawat untuk menciptakan suasana kerja yang serasi
d. Terapis Ggi dan Mulut menjalin hubungan dan kerja sama yang baik
dengan tenaga kesehatan lainnya.
4. Terhadap Profesi
a. Terapi Gigi dan Mulut selalu menjunjung tinggi perilaku baik profesi
dengan menunjukan perilaku yang baik.
b. Terapis Gigi dan Mulut wajib menjaga nama baik dan menjunjung tinggi
etika profesi dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan
memberikan pelayanan yang bemutu kepada masyarakat
c. Terapi Gigi dan Mulut berperan serta dalam kegiatan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat yang dapat meningkatkan mutu dan citra
profesi
d. Terapis Gigi dan Mulut berperan aktif dalam berbagai kegiatan
pengembangan profesi
e. Terapis Gigi dan Mulut berperan aktif dalam upaya profesi untuk
membangun dan memelihara kondisi kerja yang kondusif.
5. Terhadap Masyarakat Ruang língkup Pekerjaan Terapis Gigi dan Mulut
tidak hanya di fasyankes tapi juga di masyarakat dan lingkungan sekolah,
untuk itu perlu diketahui penerapan etik Terapis Gigi dan Mulut terhadap
masyarakat sebagai berikut :
a. Terapis Gigi dan Mulut dalam menjalankan profesinya wajib memberikan
pertolongan, wajib memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada
individu dan masyarakat tanpa membedakan budaya, etnik, kepercayaan,
dan statusekonominya.
b. Terapi Gigi dan Mulut wajib berupaya meningkatkan kesehatan gigi dan
mulut masyarakat melalui bidang promotif, preventif dan kuratif terbatas.
c. Terapis Gigi dan Mulut memberikan pelayanan paripurna kepada klien,
keluarga dan masyarakat sesuai dengan kewenangan yang berdasarkan
kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
d. Setiap Terapi Gigi dan Mulut wajib memberikan pertolongan pertolongan
dalam batas-batas kemampuan sebagai suatu tugas perikemanusiaan kcuali
pada itu ada tenaga kesehatan lain yang lebih hebat memberikan
pertolongan.
e. Setiap Terapis Gigi dan Mulut wajib merujuk kepada tenaga kesehatan yang
menemukan penemuan kasus di luar kewenangan
Dalam menjalankan praktik keprofesiannya, Terapis Gigi dan Mulut memiliki
wewenang untuk melakukan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut meliputi:
a. upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut;
b. upaya pencegahan penyakit gigi;
c. manajemen pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
d. pelayanan kesehatan dasar pada kasus kesehatan gigi terbatas; dan bantuan
gigi. (Pasal 12 ayat (1)

UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


a. promosi kesehatan gigi dan mulut kepada individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat;
b. pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut, guru serta dokter kecil:
c. pembuatan dan penggunaan media/alat peraga untuk edukasi kesehatan gigi
dan mulut;
d. Konseling tindakan promotif dan preventif kesehatan gigi dan mulut

UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT GIGi


a. Bimbingan pemeliharaan kesgilut utk individu, kelompok dan masyarakat
b. Penilaian faktor risiko penyakit gigi dan mulut
c. Pembersihan karang gigi
d. Penggunaan bahan untuk pencegahan karies gigi ( pit dan fissure sealant,
penambalan ART dan aplikasi fluor )
e. Skrining kesgilut Pencabutan gigi sulung persistensi atau goyang derajat 3-4
dg anestesi lokal
MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT
• administrasi klinik gigi dan mulut
• pengendalian infeksi, higiene, dan sanitasi klinik;
• program manajemen UKGS; dan
• program manajemen UKGM/UKGMD

PELAYANAN KESEHATAN DASAR PADA KASUS KESEHATAN GIGI


TERBATAS
a. pencabutan gigi sulung dan gigi tetap satu akar dengan anestesi lokal;
b. penambalan gigi satu atau dua bidang dengan glass ionomer atau bahan
Tainya; dan
c. perawatan pasca tindakan.

Kesimpulan secara umum:


• TGM menjaga martabat serta kehormatan profesi dan di sisi lain melindungi
masyarakat
• Memahami dan kode etik kepada Klien, Sejawat, Masyarakat, diri sendiri
dan Profesi
• Memahami tugas dan Mulut sesuai Permenkes 20 tahun 2016 ( Pasal 12 ayat
(1), Pasal 19, Pasal 22 ayat (1)
• Undang-undang Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
pasal 59 ayat (1)
• Terapis gigi dan mulut dapat pelayanan sesua kompetensi dalam kegawat
daruratan / kolaborasi dengan menggunakan APD sesuai ketentuan
• Terapis gigi dan mulut untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan
apapun (terkait kesgilut) termasuk perkembangan IPTEK
• Terapis Gigi dan Mulut pada masa adaptasi kebiasaan baru dapat melakukan
/ memberi pelayanan sesuai kompetensi yaitu memberikan edukasi melalui
medsos (Telekonsultasi, webinar tentang kesehatan gigi dan mulut)
Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Tindakan yang dilaksanakan oleh terapis gigi dan mulut yang
ditujukan untuk membantu klien dalam pemenuhan 8 kebutuhan
dasarnya yang terkait dengan kesgilut yang optimal dan
pencapaian kualitas hidup sepanjang masa hidupnya. Tindakan
Askesgilut harus memperhatikan klien dan factor – factor
lingkungan seperti umur, gender, peran sosialnya, gaya hidup,
budaya, sikap, kepercayaan, iklim, tingkat pengetahuan dan
sebagainya.

SEMUA TGM DLM KEGIATAN PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN


GIGI DAN MULUT WAJIB MENTAATI ETIKA PROFESI DAN HUKUM
KESEHATAN

Anda mungkin juga menyukai