Anda di halaman 1dari 30

ETIKA PROFESI TERAPIS GIGI DAN MULUT

• Undang – Undang 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan


• PMK 20 Tahun 2016 tentang Izin Penyelenggaraan Praktik
Terapis Gigi dan Mulut
• KEPMENKES 671 TH 2020 tentang Standar Profesi Terapis Gigi
dan Mulut
• PMK 83 Tahun 2019 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan
• Pedoman Etika Terapis Gigi dan Mulut
POKOK BAHASAN
KONSEP ETIKA PROFESI
 Pengertian
 Prinsip Dasar

KODE ETIK PROFESI


 Pengertian
 Fungsi Kode Etik
 Kode Etik Terapis Gigi dan Mulut

ETIKA PORFESI
 Pengertian Hukum
 Aspek Legal Terapis Gigi dan Mulut
 Fungsi Hukum Kesehatan dalam Yansuh
 Perbuatan yang bertentangan dengan Etika dan Masalah Hukum
KEWENANGAN
TERAPIS GIGI DAN MULUT

Dalam menjalankan praktik keprofesiannya, Terapis Gigi


dan Mulut memiliki wewenang untuk melakukan pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut meliputi:
1. upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut;
PMK 20 2. upaya pencegahan penyakit gigi;
Tahun 2016
3. manajemen pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
4. pelayanan kesehatan dasar pada kasus kesehatan gigi
terbatas; dan
5. dental assisting. ( Pasal 12 ayat ( 1 )
ETIKA PROFESI

Ethic juga bisa berarti


ETIKA Mempunyai arti akhlak. Kata etis berasal budi pekerti yang
BERASAL yang berkenan dari kata ‘ethos’ yang
DARI KATA membicarakan berkaitan dengan
tentang
ETHIC. kesusilaan. mengenai karakter, watak tingkah laku.
kesusilaan/ kesopanan,
A. PRINSIP DASAR

• Permasalahan pelaksanaan pekerjaan atau praktik


terapis gigi dan mulut yang dapat memuaskan,
namun beberapa prinsip yang harus dijadikan dasar
atau sekurang-kurangnya 4 (empat) yang harus
dipatuhi.

• Prinsip tersebut tumbuh dan berkembang secara


berdampingan satu sama lainnya.
B. PRINSIP- PRINSIP DASAR ETIKA TERAPIS GIGI DAN MULUT
DALAM BEKERJA

1. Autonomy
Menghormati setiap individu (pasien)
dan kemampuannya dalam membuat
keputusan yang terkait dengan
kesehatan dan masa depannya.
2. Beneficience

Segala tindakan dilakukan dan dimaksudkan


demi memberikan keuntungan/ benefit
terhadap pasien. Diperlukan komunikasi
antara Terapis Gigi dan Mulut dengan pasien
dalam memberi penjelasan manfaat
kerugian apabila dilakukan atau tidak
dilakukan.
3. Non Maleficience

Segala tindakan tidak boleh


membahayakan keselamatan
pasien
4. Justice
Bersikap adil dan tidak membeda
bedakan pasien, menerapkan dlm
praktik secara baik menghargai
otonomi pasien dan menguntungkan
bagi pasien
A. KODE ETIK PROFESI
• Kode etik profesi adalah sistem norma, nilai
dan aturan profesional tertulis yang secara
tegas menyatakan apa yang benar dan
baik, dan apa yang tidak benar dan tidak
baik bagi profesional.

• Kode etik yaitu agar professioal


memberikan jasa sebaik-baiknya kepada
pemakai atau kliennya.
B. KODE ETIK PROFESI MEMPUNYAI 3 (TIGA)
FUNGSI YAITU:

Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota


profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan.

Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi


masyarakat atas profesi yang bersangkutan.

Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak diluar


organisasi profesi tentang hubungan etika dalam
keanggotaan profesi.
C. KODE ETIK TERAPIS GIGI DAN MULUT

• Setiap profesi mempunyai kode etik masing-


masing, demikian juga profesi terapis gigi dan
mulut juga mempunyai kode etik
sebagaimana tersebut di dalam Peraturan
Menteri Kesehatan No.20 Tahun 2016 di
bawah ini:
KODE ETIK TERHADAP MASYARAKAT
 Terapis Gigi dan Mulut dalam menjalankan profesinya wajib
memberikan pertolongan, wajib memberikan pelayanan yang
sebaik mungkin kepada individu dan masyarakat tanpa
membedakan budaya, etnik, kepercayaan dan statusekonominya.
 Terapis Gigi dan Mulut wajib berupaya meningkatkan kesehatan gigi
dan mulut masyarakat melalui di bidang promotif, preventif dan
kuratif terbatas
 Terapis Gigi dan Mulut senantiasa memberikan pelayanan
paripurna kepada klien , keluarga dan masyarakat sesuai dengan
kewenangan profesi yang dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien,
keluarga dan masyarakat.
 Setiap Terapis Gigi dan Mulut wajib memberikan
pertolongan darurat dalam batas-batas kemampuan
sebagai suatu tugas perikemanusiaan kecuali pada waktu
itu ada tenaga kesehatan lain yang lebih berwenang
memberikan pertolongan.

 .Setiap Terapis Gigi dan Mulut wajib merujuk kepada


tenaga kesehatan yang berwenang apabila menemukan
kasus diluar kewenangan.
KODE ETIK TERHADAP TEMAN SEJAWAT
 Terapis gigi dan mulut dalam melaksanakan tugasnya harus
saling menghormati sesama sejawat maupun tenaga
kesehatan lainnya;

 Terapis gigi dan mulut menjalin hubungan dan kerja sama


yang baik dengan teman sejawat untuk menciptakan
suasana kerja yang serasi;

 Terapis gigi dan mulut menjalin hubungan dan kerja


KODE ETIK TERHADAP DIRI SENDIRI
 Terapis gigidan mulut wajib mempertahankandan meningkatkan martabat
dirinya

 Terapis gigidan mulut wajib mengikuti secara aktif perkembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi;

 Terapis gigi dan mulut wajib memelihara Terapis gigi dan mulut wajib
menjunjung tinggi norma-kesehatannya supaya dapat bekerja dengan baik
norma hidup yang luhur

 Terapis gigi dan mulut wajib memberikan keterangan atau pendapat


secara jujur dan bertanggungjawab

 Terapis gigi dan mulut wajib menjaga nama baik dan menjunjung tinggi
citra profesinya dengan menampilkan kepribadian yang tinggi.
KODE ETIK TERHADAP KLIEN
 Terapis gigi dan mulut dalam memberikan pelayanan kes gigi dan
mulut menghormati klien dan kemampuannya dalam membuat
keputusan yang terkait dengan kesehatan dan masa depan klien

 Terapis gigi dan mulut dalam memberikan pelayanan kesehatan


gigi dan mulut, senantiasa mendahulukan kepentingan,
memperhatikan hak dan tidak menimbulkan kerugian bagi klien

 Terapis gigi dan mulut dalam memberikan pelayanan kesehatan


gigi dan mulut,tidak membahayakan

 Terapis gigi dan mulut wajib memberikan pelayanan kesehatan


gigi dan mulut kepada pasien dengan sikap ramah, ikhlas sehingga
pasien merasa tenang dan aman.
KODE ETIK TERHADAP PROFESI
 Terapis gigi dan mulut senantiasa menjunjung tinggi nama
baik profesi dengan selalu menunjukkan perilaku professional

 Terapis gigi dan mulut wajib menjaga nama baik dan menjunjung
tinggi citra profesi dengan menampilkan kepribadian yang
tinggi dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada
masyarakat.

 Terapis gigi dan mulut senantiasa berperan serta dalam


kegiatan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakatyang dapat meningkatkan mutu dan citra profesi;
 Terapis gigi dan mulut berperan aktif dalam berbagai
kegiatan pengembangan profesi

 Terapis gigi dan mulut berpartisipasi aktif dalam upaya profesi


untuk membangun dan memelihara kondisi kerja yang
kondusif.
Pengertian Hukum Kesehatan
• Pengertian hukum kesehatan (Health Law) menurut: Van Der Mijn:
hukum kesehatan diartikan sebagai hukum yang berhubungan
langsung dengan pemeliharaan kesehatan, meliputi penerapan
perangkat hukum perdata, pidana dan tata usaha negara.

• Secara ringkas hukum kesehatan adalah: kumpulan peraturan


yang mengatur tetang hal-hal yang berkaitan dengan
kesehatan. Seperangkat kaidah yang mengatur seluruh aspek
yang berkaitan dengan upaya dan pemeliharaan dibidang
kesehatan. Rangkaian peraturan perundang-undangan dalam
bidang kesehatan yang mengatur pelayanan medik dan sarana
medik.
B. ASPEK LEGAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
• Aspek legal terapis gigi dan mulut tercantum dalam :
 UU No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan

 Permenkes No 284 Tahun 2006 tentang Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan


Gigi dan Mulut
 Permenkes No 20 Tahun 2016 tentang izin praktek terapis gigidan mulut. Pada
pasal 12 ( ayat 1 ) bahwa dalam menjalankan praktik keprofesiannya, terapis gigi
dan mulut memiliki wewenang untuk melakukan pelayanan asuhan kesehatan
gigi dan mulut meliputi :
a. Upaya peningkatan kesehatan gigi dan mulut;
b. Upaya pencegahan penyakit gigi;
c. Manajemen pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
d. Pelayanan kesehatan dasar pada kasus kesehatan gigi terbatas; dan
e. Dental assisting

• Asuhan kesehatan gigi dan mulut sebagaimana dimaksud diatas,


dilakukan melalui :

 pengkajian;
 penegakan diagnosa asuhan kesehatan gigi dan mulut;
 perencanaan
 implementasi; dan
 evaluasi.
C. FUNGSI HUKUM KESEHATAN DALAM PELAYANAN
ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

 Menjaga ketertiban didalam masyarakat didalam sub sektor yang


kecil

 Benturan antara kepentingan individu dengan kepentingan


masyarakat.
Merekayasa masyarakat (social engineering)

 Untuk melakukan pertolongan terhadap penjahat yang luka- luka


karena tembakan. Seorang terapis gigi dan mulut dalam menjalankan
profesinya perlu membawa diri dalam sikap dan tindakan yang terpuji.
Baik dalam hubungannya terhadap penderita, masyarakat, rekan
sejawat, maupun profesinya.
D. PERBUATAN YANG BERTENTANGAN DENGAN ETIKA DAN MASALAH HUKUM

 Perbuatan yang bersifat memuji diri, yang menyangkut dengan


kemampuan dalam memberikan pelayanan asuhan kepada
masyarakat.


 Melakukan tindakan dalam pelayanan asuhan Kesehatan gigi dan
mulut yang tidak sesuai dengan indikasinya.

 Menerima imbalan selain daripada yang layak sesuai dengan


jasanya kecuali dengan keikhlasan, sepengetahuan dan kehendak
pasien.

 Menggunakan gelar/sebutan yang tidak resmi atau diakui.

 Melakukan atau mencoba melakukan tindakan yang bersifat


BERBAGAI MASALAH HUKUM DALAM PRAKTIK TERAPIS GIGI DAN
MULUTGIGI YANG SERING MUNCUL ANTARA LAIN MELIPUTI :

 Format Persetujuan (Consent)


Berbagai format persetujuan disediakan oleh institusi
pelayanan dalam bentuk yang cukup bervariasi. Beberapa
fasilitas kesehatan memberikan format persetujuan pada awal
pasien masuk rumah sakit yang mengandung pernyataan
kesanggupan pasien untuk dirawat dan menjalani pengobatan.
Bentuk persetujuan lain adalah format persetujuan operasi.
Terapis gigi dan mulut dalam proses persetujuan ini biasanya
 Insident Report
Setiapkali terapis gigi dan mulut menemukan suatu
kecelakaan baik yang mengenai pasien, pengunjung
maupun petugas kesehatan, terapis gigi dan mulut
harus segera membuat suatu laporan tertulis yang
disebut incident report. Dalam situasi klinik,
kecelakaan sering terjadi misalnya salah mencabut
gigi, kesalahan memberikan obat dan lain-lain.
Dalam setiap kesalahan, maka dokter harus segera
diberitahu.
 Pencatatan
Merupakan kegiatan sehari-hari yang tidak
lepas dari asuhan Kesehatan gigi dan mulut
yang dilakukan oleh terapis gigi dan mulut.

Pencatatan merupakan salah satu komponen


yang penting yang memberikan sumber
kesaksian hukum. Betapapun mahirnya
keterampilan anda dalam memberikan
perawatan, jika tidak dicatat atau dicatat
tetapi tidak lengkap, tidak dapat membantu
dalam persidangan.
 Menandatangani Pernyataan Hukum
• Terapis gigi dan mulut seringkali diminta
menandatangi atau diminta untuk sebagai saksi.
Dalam hal ini terapis gigi dan mulut hendaknya
tidak membuat pernyataan yang dapat
diinterprestasikan menghilangkan pengaruh.
Dalam kaitan dengan kesaksian terapis gigi dan
mulut disarankan mengacu pada kebijakan
rumah sakit atau kebijakan dari atasan.
 Pengawasan Penggunaan Obat
Pernerintah telah mengatur pengedaran dan
penggunaan obat. Obat ada yang dapat dibeli
secara bebas dan ada pula yang dibeli harus
dengan resep dokter. Obat-obat tersebut misalnya
narkotik disimpan ditempat yang aman dan
terkunci dan hanya orang-orang yang berwenang
yang dapat mengeluarkannya., tenaga kesehatan
harus selalu memperhatikan prosedur dan
pencatatan yang benar.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai