Anda di halaman 1dari 13

PANDUAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Hasil studi morbiditas SKRT-SURKESNAS 2001 menunjukkan bahwa dari


sepuluh kelompok penyakit terbanyak yang dikeluhkan masyarakat, penyakit gigi
dan mulut menduduki urutan pertama (60% penduduk). Pada kelompok usia muda
dan lansia masih banyak yang tidak menyikat gigi (71,3% pada usia 1-4
tahun,62,2% pada usia diatas 75 tahun). Motivasi berobat gigi masih
rendah,diantara penduduk yang mengeluh sakit gigi,hanya 13% yang berobat jalan.
Sebagian besar penduduk yang mengeluh sakit gigi (87%) tidak berobat dan 69,3%
mengobati sendiri. Keadaan ini menunjukkan masih rendahnya kesadaran dan
kemampuan masyarakat untuk berobat ke sarana pelayanan yang tepat.
Penyakit gigi dan mulut dapat menjadi faktor resiko penyakit lain, sebagai fokal
infeksi misalnya tonsillitis, faringitis, otitis media, bakteremia, toksemia, bayi
timbangan rendah (BBLR), diabetes militus, dan bahkan penyakit jantung. Di
samping itu penyakit HIV/AIDS, penyakit penyakit sistemik lain juga dapat
bermanivestasi di dalam mulut.
Salah satu stategi utama Depkes adalah meningkatkan akses masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas.Pelayanan yang berkualitas harus
dilaksanakan oleh semua jajaran pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun
swasta. Puskesmas merupakan salah satu sarana kesehatan dasar .Kepmenkes No
128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar puskesmas, Upaya kesehatan gigi dan
mulut merupakan upaya kesehatan pengembangan.Upaya kesehatan gigi dan mulut
diharapkan dapat memenuhi kualitas peningkatan mutu pelayanan sarana
kesehatan, dapat dipenuhi melalui penerapan standar untuk sarana kesehatan dan
standar pelayanan medis. Standar pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas
sangatlah diperlukan dan harus dilaksanakan agar dapat disebut berkualitas.

1.2 TUJUAN , SASARAN DAN RUANG LINGKUP


1.2.1 Tujuan umum
Terselenggaranya Pelayanan Kesehatan Gigi di Puskesmas yang aman,
bermanfaat, bermutu dan dapat dipertanggung jawabkan.

Poli Gigi | Standart Pelayanan Poli Gigi 1


Tujuan Khusus
Tersedianya acuan dalam penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Gigi di
Puskesmas.
Tersedianya panduan/acuan untuk melaksanakan pembinaan,
pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan pelayanan Kesehatan
Gigi di Puskesmas.

1.2.2 Sasaran :
Pedoman ini disusun untuk digunakan bagi para pihak terkait yaitu :
Kementerian Kesehatan RI.
Dinas Kesehatan Provinsi/ Kabupaten/Kota.
Tenaga Pelaksana di Puskesmas.
Organisasi Profesi.

1.2.3 Ruang lingkup


Secara umum lingkup pedoman meliputi :
Prosedur Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan gigi di Puskesmas.
Pembinaan Administrasi Pelayanan Kesehatan gigi di Puskesmas.
Pengawasan dan Pengendalian Pelayanan Kesehatan gigi di Puskesmas.

1.3 DEFINISI OPERASIONAL


Puskesmas adalah Unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu
wilayah kerja.
Standart adalah Minimal requirement yang harus dipenuhi (menjelaskan apa
yang harus dicapai, persyaratan yang harus dipenuhi agar dapat disebut
bermutu).

Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut adalah Segala upaya pencegahan dan
pengobatan penyakit, serta pemulihan dan peningkatan kesehatan gigi dan
mulut yang dilaksanakan atas dasar hubungan antara dokter gigi dan atau
tenaga kesehatan gigi lainnya dengan individu/masyarakat yang membutuhkan.
Pelayanan Kesehatan gigi Perorangan adalah Pelayanan kesehatan gigi yang
bersifat pribadi dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan
kesehatan gigi perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan dan pencegahan
penyakit
Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat adalah Pelayanan kesehatan gigi yang
bersifat umum dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan
gigi tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan gigi.
Penilaian diri (SELF ASSESMENT) adalah Penilaian sendiri oleh penanggung
jawab sarana kesehatan mengenai kinerja pelayanan kesehatan gigi.

Poli Gigi | Standart Pelayanan Poli Gigi 2


Rekam Medik adalahBerkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas
pasien,pemeriksaan,pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien di
sarana kesehatan.
Informed Consent adalah Persetujuan tindakan.

BAB II
STANDAR PENGORGANISASIAN DAN TATA LAKSANA

Standar ini digunakan sebagai acuan untuk menetapkan pengorganisasian dan uraian
tugas, serta tata laksana pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas.

2.1 Pengorganisasian dan Tatalaksana


2.1.1 Pengamatan dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi dilakukan oleh
Dinas kesehatan.
2.1.2 Stuktur Organisasi Klinik gigi berada dibawah atau menjadi bagian dari
puskesmas
2.1.3 Pengelola dan Penanggung Jawab kegiatan adalah dokter gigi.
2.1.4 Pelaksanaan Kegiatan kesehatan gigi terintegrasi dengan upaya kesehatan
lainnya.
2.1.5 Dokter gigi bertugas :

Poli Gigi | Standart Pelayanan Poli Gigi 3


2.1.5.1 Menyusun rencana kerja dan kebijaksanaan teknis pelayanan
kesehatan gigi.
2.1.5.2 Menentukan pola dan tata cara kerja.
2.1.5.3 Memimpin pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan gigi.
2.1.5.4 Melaksanakan pengawasan,pengendalian dan evaluasi kegiatan
pelayanan kesehatan gigi.
2.1.5.5 Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan mutu
pelayanan kesehatan gigi.

2.2 Dokumen Terkait


2.2.1 Keputusan Dinas Kesehatan tentang Upaya Kesehatan Pengembangan.
2.2.2 Struktur Organisasi Puskesmas.
2.2.3 Program Pelayanan Kesehatan Gigi.

BAB III
STANDAR SUMBER DAYA MANUSIA

Standar ini digunakan sebagai acuan untuk menetapkan penyediaan sumber daya
manusia yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan layanan kesehatan di Puskesmas.

3.1 KOMPETENSI
3.1.1 Dokter Gigi
3.1.1.1 Mempunyai Surat Tanda Registrasi dan Surat Ijin Praktek.
3.1.1.2 Mampu mengidentifikasi, merencanakan, memecahkan, mengevaluasi,
program kesehatan gigi.
3.1.1.3 Mampu mengkoordinir dan memonitor program kesehatan gigi dan mulut
di wilayah kerjanya.
3.1.1.4 Mampu melaksanakan pelayanan darurat gigi/Basic Emergency Care.
3.1.1.5 Mampu melaksanakan pelayanan pencegahan penyakit gigi.
3.1.1.6 Mampu melaksanakan pelayanan medik gigi dasar sesuai kompetensi dan
kewenangannya.
3.1.1.7 Mampu melaksanakan pelayanan medic gigi khusus sesuai kompetensi
dan kewenangannya.
3.1.1.8 Mampu melakukan pelayanan dokter gigi keluarga.

Poli Gigi | Standart Pelayanan Poli Gigi 4


3.2 Jumlah Tenaga
3.2.1 Dokter gigi minimal 1 orang/Puskesmas.

3.3. Uraian Tugas


3.3.1 Dokter Gigi
3.3.1.1 melaksanakan dan memberikan upaya pelayanan kesehatan gigi
dengan penuh tanggung jawab sesuai kompetensi dan
kewenangannya.
3.3.1.2 melaksanakan pelayanan kesehatan gigi sesuai standar prosedur
operasional, tata kerja dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh
pimpinan puskesmas.
3.3.1.3 membuatkan rekam medic gigi yang baik dan lengkap serta dapat
dipertanggungjawabkan.
3.3.1.4 melaksanakan upaya pelayanan kesehatan gigi sesuai standar profesi
dan mematuhi peraturan perundangan yang berlaku.
3.3.1.5 melaksanakan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan gigi.

3.4 Pendidikan dan Pelatihan


3.4.1 Untuk peningkatan kualitas SDM maka pimpinan Puskesmas perlu
memberikan kesempatan untuk dapat mengikuti pendidikan dan pelatihan.

3.5 Dokumen Terkait


3.5.1 Daftar tenaga.
3.5.2 Surat Ijin Praktek/kerja/registrasi pelaksana.
3.5.3 Pelatihan yang pernah diikuti.

Poli Gigi | Standart Pelayanan Poli Gigi 5


BAB IV
STANDAR PELAYANAN KESEHATAN GIGI

Standar ini digunakan sebagai acuan untuk menetapkan batasan kewenangan dan
kemampuan melaksanakan upaya pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas.

4.1 JENIS PELAYANAN


Jenis pelayanan Kesehatan gigi di puskesmas ditujukan kepada keluarga dan
masyarakat di wilayah kerjanya dan dapat dilaksanakan di gedung puskesmas dan
luar gedung seperti sekolah,posyandu.
4.1.1 Pelayanan kedaruratan gigi
4.1.1.1 Upaya menghilangkan rasa sakit.
4.1.1.2 Penanganan trauma sebelum pasien dirujuk.
4.1.2 Pelayanan Pencegahan
4.1.2.1 Pelayanan yang ditujukan kepada komunitas; kampanye kesehatan
gigi melalui penyuluhan.
4.1.2.2 Pelayanan yang ditujukan kepada kelompok: promosi kesehatan gigi
dan mulut melalui program pendidikan kepada kelompok
tertentu,program UKGS dan UKGMD.
4.1.2.3 Pelayanan yang ditujukan kepada perorangan : pemeriksaan gigi dan
mulut,nasehat dan petunjuk kepada perorangan mengenai hygiene
mulut dan pembersihan karang gigi.
4.1.3 Pelayanan medic gigi dasar
4.1.3.1 Ekstraksi tanpa komplikasi.
4.1.3.2 Restorasi tumpatan.
4.1.3.3 Perawatan saluran akar.
4.1.3.4 Perawatan penyakit/kelainan jaringan mulut mulut.
4.1.3.5 Menghilangkan traumatic oklusi.

Poli Gigi | Standart Pelayanan Poli Gigi 6


4.1.4 Pelayanan Kesehatan rujukan

4.2 Pencatatan dean Pelaporan


4.2.1 Pencatatan
4.2.1.1 Rekam medic
Rekam medic menjelaskan keterangan/informasi yang cukup,akurat dan
lengkap tentang :
Identitas (nama,tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, pekerjaan)
Anamnesa
Perjalanan penyakit
Hasil pemeriksaan klinik yang ditemukan
Hasil pemeriksaan penunjang yang dilakukan
Dokumentasi hasil pemeriksaan
Diagnosa penyakit dan rencana terapi
Terapi dan tindakan medic yang diberikan serta proses pengobatan
Rujukan

4.2.1.2 Informed consent


Informed consent adalah Persetujuan untuk tindakan medic yang akan
dilakukan dokter gigi terhadap pasien. Persetujuan diberikan oleh pasien
setelah yang bersangkutan mendapat penjelasan secara lengkap dari
tenaga medic yang sekurang-kurangnya mencakup :
Diagnosa dan tata cara tindakan medic
Tujuan tindakan medic yang dilakukan
Alternatif tindakan lain dan resikonya
Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan

4.2.2 Pelaporan
4.2.2.1 Laporan Bulanan
Setiap Puskesmas harus membuat laporan menggunakan LB1 dan LB4 ke
Dinan Kesehatan Kabupaten/Kota.

4.2.2.2 Laporan Triwulan


Jenis pelaporan upaya pelayanan kesehatan gigi yang harus dilaporkan
oleh klinik gigi kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Dinas

Poli Gigi | Standart Pelayanan Poli Gigi 7


Kesehatan Provinsi bersamaan dengan laporan kegiatan Puskesmas
lainnnya.

4.3 Dokumen Terkait


4.3.1 Kartu Rekam Medic
4.3.2 Formulir Informed Consent
4.3.3 Formulir Laporan Puskesmas
4.3.4 Pedoman UKGS
4.3.5 Standar Operating Prosedur

BAB V
STANDAR SARANA DAN PRASARANA

Standar ini digunakan sebagai acuan untuk menyiapkan sarana dan prasarana untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas.

5.1 Fasilitas
5.1.1 Ukuran Ruangan 4x4 m untuk satu dental unit.
5.1.2 Setiap ruangan mempunyai ventilasi,penerangan/ pencahayaan yang cukup.
5.1.3 Tersedia air mengalir, listrik, pengolahan limbah, dan sanitasi yang baik.

5.2 Peralatan
5.2.1 Peralatan Penyuluhan.

Poli Gigi | Standart Pelayanan Poli Gigi 8


5.2.2 Peralatan dan bahan untuk di luar gedung Puskesmas (Dental kit).
5.2.3 Peralatan dan Bahan di gedung Puskaesmas (klinik gigi).

Tabel
No Nama Alat Jumlah
1 Lab Jas 1 buah
2 Masker 1 box
3 Sarung tangan 1 box
4 Dental unit lengkap(high speed+ low speed) 1 buah
5 Kompresor 1 buah
Alat diagnostic dasar(kaca
6 mulut,pinset,soonde half moon,sonde 5 set
lurus,excavator)
7 Contra angle +straigt hand piece 1 buah masing masing
8 Plastis filling 2 buah
9 Stopper semen 2 buah
10 Spatel semen 2 buah
11 Bahan tambal /glass ionomer 1 buah
12 Diamond bur 3 set
13 Scaler (sikle,wing shape) 2 buah
14 Tang ekstraksi dewasa 2 set
15 Tang ekstraksi anak 2 set

No Nama Alat Jumlah


16 Bein lurus 5 buah
17 Bein bengkok 2 set
18 Cryer 2 set
19 Periodontal probe 2 buah
20 Cotton pellet 1 set
21 Betadine 1 buah
22 Alkohol 70% 1 buah
23 Chlor ettyl 5 buah
24 Lidokaine hcl inj infil 1% 1 box
25 Alat peraga 1 buah
26 Sterilisator standar 1 buah

5.2.4 Peralatan Non Medis


5.2.4.1 Kursi dan Meja
5.2.4.2 Lemari peralatan
Poli Gigi | Standart Pelayanan Poli Gigi 9
5.2.4.3 Jam digital
5.2.4.4 Komputer dan keyboard
5.2.4.5 Papan gabus
5.2.4.6 Kulkas
5.2.4.7 Bunga dan vas

5.3 Dokumen Terkait


5.3.1 Dokumen Inventarisasi alat
5.3.2 Catatan bahan habis pakai

BAB VI
PENGUKURAN, ANALISA DAN PERBAIKAN

Standar ini digunakan sebagai acuan untuk mengukur pencapaian sasaran mutu yang
telah ditetapkan dalam pembinaan, pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan
pelayanan kesehatan gigi di puskesmas agar sesuai dengan persyaratan yang berlaku.

6.1 PENGUKURAN DAN ANALISA


6.1.1Pengukuran dapat dilakukan secara internal yaitu oleh sarana kesehatan itu
sendiri maupun secara eksternal yaitu institusi yang terkait sesuai dengan
kewenangannya.
6.1.2 Cara Pengukuran
6.1.2.1 Metode yang digunakan metode Penilaian diri yaitu mengukur tentang
apa yang dilakukan telah memenuhi standar atau pedoman yang
ditetapkan dalam survey kepuasan pasien (format penilaian kinerja
puskesmas).
6.1.2.2 Instrument yang digunakan adalah daftar tilik pelayanan kesehatan
gigi dan survey kepuasan pelanggan.
6.1.2.3 Proses pengukuran dilaksanakan dalam kontek dimana penemuan-
penemuannya dapat digunakan sebagai cara yang positif untuk
meningkatkan kinerja.
6.1.2.4 Hasil pengukuran adalah jumlah criteria yang terpenuhi dibagi jumlah
criteria yang diamati(standar yang ditetapkan)x100%.
Poli Gigi | Standart Pelayanan Poli Gigi 10
6.1.2.5 Apabila ditemukan adanya ketidaksesuaian antara apa yang terjadi
dengan standar/pedoman yang telah ditetapkan, perlu dilakukan
pengamatan secara cermat apa penyebabnya.
6.1.2.6 Penilaian dapat dilakukan secara berkala sehingga peningkatan mutu
yang terjadi di sarana kesehatan tersebut dapat diketahui dengan
cara membandingkannya dengan sebelumnya.

6.2 PERBAIKAN BERKELANJUTAN


Peningkatan mutu dilaksanakan sejalan dengan hasil yang ditemukan dari penilaian
diri. Bila dari hasil penilaian tersebut ditemukan adanya ketidaksesuain antara apa
yang dilaksanakan oleh sarana kesehatan dan factor penyebabnya dapat dikenali,
maka pelaksana penilai dapat memberikan intervensi yang ditujukan untuk
peningkatan penanggung jawaban maupun pengetahuan dan ketrampilan
pelaksana.
6.2.1 Bentuk intervensi yang dapat dilakukan oleh sarana kesehatan itu
sendiri (internal) antara lain :
6.2.1.1 Perbaikan perencanaan dan pengorganisasian
6.2.1.2 Pembangunan sarana dan pengadaan peralatan
6.2.1.3 Penyediaan ketenagaan
6.2.1.4 Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan pelaksana

6.2.2 Bentuk Intervensi ini dapat dilakukan oleh pihak luar (eksternal) adalah
dalam bentuk pembinaan oleh institusi terkait sesuai dengan
kewenangannya antara lain :
6.2.2.1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota :
Melakukan supervise dan monev
Melaksanakan sosialisasi dan diseminasi informasi program dan
kebijakan pemerintah
Melaksanakan system informasi pelayanan kesehatan yang
terintegrasi untuk pelayanan kesehatan gigi
6.2.2.2 Dinas Kesehatan Provinsi :
Melakukan Supervise dan Monev ke tingkat Kab/Kota.
Melaksanakan Sosialisasi dan Diseminasi Informasi Program dan
Kebijakan Pemerintah.
Melaksanakan system informasi pelayanan. Kesehatan yang
terintegrasi untuk pelayanan kesehatan gigi.
Menindaklanjuti laporan dari dinas kesehatan Kabupaten/Kota.

Poli Gigi | Standart Pelayanan Poli Gigi 11


6.2.2.3 Kementerian Kesehatan :
Membuat standarisasi dan pedoman pelayanan kesehatan gigi.
Melakukan asistensi kepada daerah yang memerlukan.
6.2.2.4 Organisasi Profesi melaksanakan pembinaan secara
berkesinambungan dalam:
Memberikan masukan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Meningkatkan profesionalisme anggota dengan memfasilitasi
pendidikan dan pelatihan profesionalisme kedokteran gigi.

6.2.3 DOKUMEN TERKAIT


6.2.3.1 Format penilaian diri
6.2.3.2 Prosedur Perbaikan Berkelanjutan
6.2.3.3 Format Penilaian kinerja

BAB VII

Poli Gigi | Standart Pelayanan Poli Gigi 12


REFERENSI

7.1 DASAR HUKUM


7.1.1 UU No.23 Tahun 1992 tentang kesehatan
7.1.2 UU No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
7.1.3 UU No 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
7.1.4 PP No 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
7.1.5 PP No 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah

7.2 DAFTAR PUSTAKA


7.2.1 Depkes RI, Biro Hukum,2004; Buku Kumpulan Peraturan Upaya Pelayanan
Kesehatan Swasta di Bidang Medic
7.2.2 Depkes RI, Direktorat Pelayanan Medic dan Gigi Dasar,2002 : Pelayanan
Medic dan Gigi Dasar Menyongsong Milenium III.

Bondowoso, 9 Juni 2016

Kepala Puskesmas Penyusun

dr. H. M Habib Muzakki, M. MKes drg. Rizki Pristiwantari


NIP. 19810212 20100 1 030 NIP. 19820720 201409 2 001

Poli Gigi | Standart Pelayanan Poli Gigi 13

Anda mungkin juga menyukai