DALIMIN,S.Kep,Ners,M.Kes
MODEL ASUHAN KESEHATAN GIGI RAWAT INAP
Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut pada individu dilakukan dalam rangka tercapainya kemampuan pelihara diri di bidang kesehatan gigi dan mulut yang optimal, diawali dari diri individu itu sendiri. Setiap orang hendaknya peduli dengan kesehatan diri sendiri. Setelah individu tersebut peduli terhadap kesehatannya sendiri, diharapkan dapat menjadi contok bagi orang lain, baik dalam keluarga maupun masyarakat dalam kesehatan gigi dan mulut
Kemampuan dasar yang diharapkan dalam
kesehatan gigi dan mulut individu adalah :
• Pengkajian
• Diagnosis Keperawatan Gigi
• Perencanaan
• Implementasi
• Evaluasi
Proses Asuhan Keperawatan
A. TAHAP PENGKAJIAN
• Pengumpulan Data
Wawancara klien.
2. Pengolahan Data
Secara umum, pengolahan data dapat diartikan dengan mengubah data ke dalam bentuk yang lebih
berarti berupa informasi sehingga dapat menjadi dasar dalam memutuskan tindakan perawatan yang akan
dilakukan kepada klien. Pengolahan data dilakukan setelah semua data subjektif dan objektif dikumpulkan.
3. Analisa Data
Setelah pengolahan data, langkah selanjutnya adalah anda perlu menganalisa data. Analisa data adalah
upaya atau cara untuk mengolah data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut dapat
dipahami dan bermanfaat untuk solusi permasalahan. Dalam menganalisis data, diperlukan kemampuan
menga,itkan data dan menghubungkan data tersebut dengan konsep, teori dan prinsip yang relevan untuk
membuat kesimpulan datam menentukan masalah kesehatan dan keperawatan pasien.
B. DIAGNOSIS
• Diagnosis adalah kesimpulan dari pengkajian dan fokus kepada kebutuhan-kebutuhan manusia yang
dapat dipenuhi melalui pelayanan asuhan kesehatan gigi. Ketika kebutuhan manusia dari klien tersebut
di luar jangkauan pelayanan asuhan keperawatan gigi maka klien harus dirujuk kepada tenaga
kesehatan professional lain yang sesuai.
• Diagnosis adalah suatu proses berpikir kritis berdasarkan data-data klinis klien yang dianalisa dan
ditandai oleh suatu pernyataan diagnosa. Dalam pelayanan asuhan keperawatan gigi, diagnosis dapat
diartikan sebagai analisis dari penyebab dan sifat dari suatu masalah dan situasi atau pernyataan
mengenai solusinya.
• Ketika diagnosis keperawatan gigi telah valid, maka hal tersebut merupakan faktor utama yang dapat
membantu klien untuk mencapai pemenuhan kebutuhannya untuk mencapai kondisi yang balk pada
mulutnya melalui intervensi (tindakan) keperawatan gigi yang layak.
C.PERENCANAAN
• Merupakan tindakan penentuan tipe-tipe intervensi keperawatan gigi yang
dapat dilaksanakan (diimplentasikan) untuk mengatasi masalah klien dan
membantu klien mencapai pemenuhan kebutuhannya yang berhubungan
dengan kesehatan gigi dan mulut. Perencanaan juga merupakan kerangka
kerja untuk pembuatan keputusan dan menguji penilaian klinis dalam
pelaksanaan pelayanan asuhan keperawatan gigi.
D. IMPLEMENTASI
1. Gigi menghitam
2. Akar gigi membusuk
3. Oral thrush
4. Mulut kering dan gigi berlubang
5. Penyakit gusi
6. Kanker
Gigi Menghitam
Terlepasnya lapisan email, dentin terlihat berwarna kekuningan. Bisa menghitam penyebabnya rokok, kopi,
makanan dan gigi berlubang.
Akar Gigi Membusuk (Root Decay)
Paparan asam secara terus menerus kebiasaan minum kopi dan makanan gusi menyusut dan akar gigi terbuka.
Oral Thrush
Oral thrush dan mulut kering masuk kedalam urutan penyakit gigi pada lansia – mulut kering dan bercak –
bercak putih pada mucosa mulut disebabkaninfeksi jamur.
Karena sering mengkonsumsi anti biotik, memakai gigi palsu dan kebiasaan merokok.
Mulut kering dan gigi berlubang
Produksi air liur tidak mencukupi penyebab beragam, mulai kebiasaan merokok, penggunaan obat hipertensi,
kurang minuman putih.Menurut American Dental Association mulut kering pada lansia bila tidak segera teratasi
bisa menyebabkan gigi berlubang. Pasalnya : Terbatasnya air liur menyebabkan mulut yang asam sehingga bakteri
yang ada di mulut berkembang dengan aktif dan merusak gigi.
Penyakit Gusi
Kebersihan mulut dan gigi diusia muda dulu yang buruk bisa memicu penumpukkan plak, seiring dengan
waktu lama plak akan menjadi sarang bakteri untuk berkembang biak.
Bakteri ini bisa mengiritasi gusi, membuat bengkak, merah dan berdarah bahkan bernanah. Jika tidak
diobati penyakit ini bisa menyabkan hancurnya gusi, tulang rahang, bahkan rusaknya ligamen yang menopang
gigi sehingga bisa menyebabkan gigi lansia copot dan ompong.
Kanker
Sel kanker bisa menyerang bagian tubuh manapun mulai dari mulut, lidah hingga tenggorokan.
Kebanyakan penyakit ini terdeteksi pada orang berusia lanjut 60 tahun keatas. Pemicunya kebersihan mulut dan
gigi pada lansia yang buruk.
Perkembangan sel yang tidak normal bisa menyebabkan penyakit gusi dan gigi. Gejala awal sariawan tidak
kunjung sembuh, kemudian timbul rasa sakit yang luar biasa yang bisa mengganggu aktivitas makan dan minum.
Tips Merawat Kesehatan Gigi dan Mulut pada Lansia
• Dengan cara sebagai beikut :
1. Sikat gigi 2 x sehari secara rutin yaitu 30 emnit sehabis makan dan sebelum tidur. Gunakan sikat gigi yang
bersih dan bulunya lembut dan pasta gigi yang mengandung Fluoride.
2. Bersihkan sisa – sisa makanan dengan Dental Cluse (Benang gigi).
3. Mengurangi konsumsi makanan manis, asam, kopi serta berhenti merokok.
4. Setelah makan biasakan membersihkan gigi dan mulut dengan cara berkumur.
5. Cek kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi praktek pribadi, puskesmas, klinik swasta, rumah sakit tidap 6
bulan sekali.
TERIMA - KASIH