Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN

PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN GIGI DAN MULUT INDIVIDU


PADA PASIEN ELYA FATIMAH

UMUR 22 TAHUN

Pelaksana

RATNA INDRIANI

P1337425115020

PRODI DIII KEPERAWATAN GIGI

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

APRIL 2017
A. LATAR BELAKANG

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian kesehatan tubuh yang tidak dapat
dipisahkan satu dan yang lainnya karena akan mempengaruhi kesehatan tubuh
keseluruhan. Gigi merupakan salah satu bagian tubuh yang berfungsi untuk mengunyah,
berbicara dan mempertahankan bentuk muka, sehingga penting untuk menjaga kesehatan
gigi sendiri mungkin agar dapat bertahanlama dalam rongga mulut. Pelayanan Asuhan
Kesehatan Gigi dan Mulut adalah pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang terencana,
ditunjukkan pada kelompok tertentu yang dapat diikuti dalam satu kurun waktu tertentu,
diselenggarakan secara berkesinambungan untuk mencapao tujuan “Kesehatan Gigi dan
Mulut yang Optimal”.
Pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah suatu layanan kesehatan gigi
dan mulut yang ditunjukan pada suatu kelompok tertentu atau individu dan dalam kurun
waktu yang dilaksanakan secara terencara, terarah dan berkesinambungan untuk
mencapai taraf kesehatan gigi dan mulut yang optimal. Untuk mencapai kesehatan gigi
dan mulut yang optimal, maka harus dilakukan perawatan secara berkala. Perawatan
dapat dimulai dari memperhatikan diet makanan, jangan terlalu banyak makanan yang
mengandung gula dan makanan yang lengket. Pembersihan plaks dan sisa makanan yang
tersisa dengan menyikat gigi, teknik dan caranya jangan sampai merusak terhadap
struktur gigi dan gusi.
Penyakit gigi dan mulut umumnya banyak ditemukan pada masyarakat adalah
karies gigi dan penyakit periodontal.63% penduduk Indonesia menderita karies aktif atau
kerusakan gigi dan mulut. Pembersihan karang gigi dan penambalan gigi yang berlubang
oleh dokter gigi atau perawat gigi, serta pencabutan gigi yang sudah tidak bisa
dipertahankan lagi dan merupakan fokal infeksi. Kunjungan berkala ke dokter gigi atau
perawat gigi setiap enam bulan sekali baik ada keluhan ataupun tidak ada keluhan.
Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, maka akan dicapai suatu kesehatan gigi
dan mulut yang optimal. Dengan demikian akan meningkatkan kesehatan tubuh secara
keseluruhan dan akan meningkatkan etos kerja yang lebih baik lagi. Sehingga kesehatan
jasmani dan rohani seperti yang diharapkan akan tercapai.
B. Pengkajian asuahan kesehatan gigi dan mulut

1. Identitas pasien

a. Nama pasien : Elya Fatimah

b. Umur : 22 tahun

c. Jenis kelamin : perempuan

d. Pekerjaan : mahasiswa

e. Agama : Islam

f. Alamat : papandayan, semarag

2. Keluhan Pasien

a. Keluhan utama : pasien datang dengan keluhan ingin membersihkan giginya

b. Keluhan tambahan : gigi pasien rahang bagian kanan belakang sering


tersangkut makanan

3. Riwayat kesehatan umum : pasien datang ke klinik dalam keadaan sehat

4. Riwaya kesehatan gigi : pasien sebelumnya pernah melakukan perawatan gigi,


namun tidak puas dengan hasilnya, pasien belum mengetahui cara memelihara
keseahtan gigi dan mulut dengan baik dan benar. Pasien belum mengurangi
makanan manis dan lengket. Pasien mempunyai kebisaan mengunyah satu sisi dan
menggigit-gigit benda keras.

5. Kondisi Extra Oral : Muka simetris dan Kelenjar limfe kanan kiri normal.
6. Kondisi Intra Oral
a. Pengalaman karies :

Gigi 37 = karies dibagian lingual


Gigi 36 = sisa akar\
Gigi 13 = karies bagian palatal
Gigi 46 = gigi hilang karena di cabut
Gigi 47 = karies dibagian bukal
D =5
M =2
F =0
DMF-T =4
b. Indeks kebersihan mulut :
Gigi indeks Calculus Indeks
16 11 26 0 0 3

47 31 - 0 0 -

Debris Indeks

0 0 1

3 0 -

CI = 3/5 = 0.6 (BAIK)

DI = 4/5 = 0.8 (SEDANG)

Skor OHI-S = 1.2

Kriteria OHI-S = BAIK

7. Kesimpulan informed consent : pasien setuju untuk dilakukan tindakan


pembersihan gigi dan mulut

C. Diagnosis asuhan kesehatan gigi dan mulut

Elemen
Data/ Gejala Masalah Penyebab
Gigi
46 Tidak terasa linu Ganggren a. Tidak mempunyai pengetahuan
47 Terdapat rasa linu Karies Mencapai tentang kesgilut kurang
pada gigi Email (KME) b. Tidak mengetahui cara dan waktu
13 Terdapat rasa linu Karies Mencapai menyikat gigi 2x dengan baik dan
pada gigi Email (KME) benar. ( sehari setelah sarapan dan
37 Terdapat rasa linu Karies Mencapai sebelum tidur malam)
pada gigi Email (KME) c. Pola makan kariogenik
26, 27 CI = supra gingival Karang gigi d. Penumpukan plak
16,11,26,31 OHIS= 1.2 OHIS = baik e. Tidak melakukan pemeriksaan
,47 minimal 6 bulan sekali

Diagnosa :

46 Ganggren, 47 KME, 13 KME, 26, 27 Karang gigi supra gingival, 16,11,26,31,47 OHIS
baik sehubungan dengan pengetahuan tentang kesgilut kurang, tidak mengetahui cara dan
waktu menyikat 2x sehari dengan benar dan tepat, cara pola makan kariogenik , penumpukan
plak dan tidak melakukan pemeriksaan 6 bulan sekali..

D. Perencanaan asuhan kesehatan gigi dan mulut

a. Promotif : Memberikan penyuluhan tentang cara dan waktu menyikat gigi yang
baik dan benar

b. Preventif : Melakukan tindakan scaling

c. Kuratif : Melakukan tindakan penambalan

d. Rujukan : Merujuk gigi ganggren di rumah sakit

E. PENUTUP

1. Kesimpulan

Setelah dilakukan tindakan scaling,menyikat gigi,rujukan,penambalan GI di


dapatkan hasil gigi menjadi lebih bersih dan wangi, mengerti bahaya dari sisa akar
yang tidak diambil, gigi kembali seperti anomali gigi semula. Pasien merasa puas
setelah dilakukan tindakan tersebut karena pasien mempunyai ilmu baru untuk
menjaga kebersihan dan kesehatan gigi mulut.
2. Saran
Untuk pasien yang memiliki sisa akar (ganggren) lebih baik dilakukan rujukan ke
Rumah Sakit agar tidak menimbulkan akibat-akibat yang tidak diinginkan

Anda mungkin juga menyukai