Anda di halaman 1dari 12

Pokok bahasan : Pemeriksaan survei diet kariogenik pada anak

Sub pokok bahasan :

1. Pengertian diet kariogenik

2. Jenis-jenis makanan kariogenik

3. Kandungan makanan kariogenik

4. Cara mengaturbpola diet kariogenik pada anak


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan memberikan prioritas

kepada upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit dengan tidak

mengabaikan upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan, termasuk pada anak

usia sekolah dasar agar tercapai derajat kesehatan secara optimal (Depkes RI,

2000).

Menurut Zelvya (dalam Kawuryan, 2008) penyakit gigi dan mulut yang paling

banyak terjadi adalah karies gigi. Karies gigi merupakan suatu kerusakan jaringan

keras gigi (email, dentin dan sementum) yang bersifat kronis progesif dan

disebabkan aktifitas jasad renik dalam karbohidrat yang dapat diragikan dengan

demineralisasi jaringan keras dan diikuti kerusakan organik.

Karies gigi ini banyak terjadi pada anak-anak karena anak-anak cenderung

lebih menyukai makanan manis-manis yang bisa menyebabkan terjadinya karies

gigi. Pada umumnya keadaan kebersihan mulut anak lebih buruk karena anak lebih

banyak makan makanan dan minuman yang menyebabkan karies dibanding orang

dewasa. Anak-anak umumnya senang gula-gula, apabila anak terlalu banyak makan

gula-gula dan jarang membersihkannya, maka gigi-giginya banyak yang mengalami

karies Machfoedz dan Zein (dalam Kawuryan, 2008). Diantara kerugian yang paling

banyak disorot dari pemakaian gula pasir dalam makanan bergula seperti permen,

snack, minuman adalah kerusakan atau pengeroposan gigi, terutama pada anak-

anak, karena dapat menyebabkan kerusakan atau karies gigi, maka gula

digolongkan sebagai senyawa kariogenik (Ramadhan, 2010). Banyaknya angka

karies pada gigi anak-anak sebaiknya perlu dilakukan pemeriksaan survei diet

kariogenik pada anak.


B. Tujuan

a) Untuk mengetahui pengertian diet kariogenik.

b) Untuk mengetahui kariogenitas suatu makanan.

c) Untuk mengetahui jenis-jenis makanan kariogenik.

d) Untuk mengetahui kandungan makanan kariogenik.

e) Untuk mengetahui Cara Mengatur Pola Diet Kariogenik Pada Anak.

f) Untuk mengetahui Lembar Survei Diet Kariogenik dan Skor penilaian.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Diet Kariogenik

Diet adalah pengaturan pola makan, baik porsi, maupun kandungan


gizinya. Kariogenik adalah makanan yang dapat menyebabkan terjadinya
karies gigi. Jadi diet kariogenik adalah pengaturan pola makan makanan
yang dapat menyebabkan terjadinya karies gigi. Makanan kariogenik adalah
makanan manis yang dapat menyebabkan terjadinya karies gigi. Sifat
makanan kariogenik adalah banyak mengandung karbohidrat, lengket, dan
mudah hancur di dalam mulut.

B. Kariogenitas suatu makanan tergantung dari :


a. Bentuk Fisik
Bentuk fisik makanan yang lunak, lengket dan manis yang mudah
menempel pada permukaaan gigi dan sela-sela gigi yang jika dibiarkan akan
menghasilkan asam yang lebih banyak pula sehingga mempertinggi resiko
terkena karies gigi. Selain itu karbohidrat dalam bentuk tepung yang mudah
hancur di dalam mulut juga harus dihindari, misalnya kue-kue, roti, es krim,
susu, permen dan lain-lain, (Suwelo 1992).
Sebaliknya makanan yang kasar dan berserat menyebabkan
makanan lebih lama dikunyah. Gerakan mengunyah sangat menguntungkan
bagi kesehatan gigi dan gusi. Mengunyah akan merangsang pengaliran air
liur yang membasuh gigi dan mengencerkan serta menetralisasi zat-zat
asam yang ada. Makanan berserat menimbulkan efek seperti sikat dan tidak
melekat pada gigi. Titik-titik positif pada buah segar adalah kadar vitamin,
kadar mineral, kaya akan serabut kasar dan air serta sifat-sifat yang
merangsang fungsi pengunyahan dan sekresi ludah. Buah yang mempunyai
sifat sebagi pembersih alami seperti apel, bengkoang, pir, jeruk.
b. Jenis
Pada umumnya para ahli sependapat bahwa karbohidrat yang paling
erat berhubungan dengan proses karies adalah sukrosa, karena mempunyai
kemampuan yang lebih efisien terhadap pertumbuhan mikroorganisme
asidogenik dibanding karbohidrat lain. Sukrosa dimetabolisme dengan cepat
untuk menghasilkan zat-zat asam. Sukrosa banyak tergantung pada
makanan manis dan camilan (snack) seperti roti, coklat, permen dan es krim
(Pratiwi, 2009).
c. Frekuensi Konsumsi
Mengonsumsi makanan kariogenik dengan frekuensi yang lebih
sering akan meningkatkan kemungkinan terjadinya karies dibandingkan
dengan mengonsumsi dalam jumlah banyak tetapi dengan frekuensi yang
lebih jarang (Arisman, 2002).
Terlalu sering ngemil akan membuat saliva dalam rongga mulut tetap
dalam suasana asam akibatnya gigi akan semakin rentan terhadap karies.
Beberapa hasil penelitian menganjurkan supaya makanan dan minuman
yang bersifat kariogenik jangan dikonsumsi sepanjang hari tetapi sebaiknya
dikonsumsi pada tiga waktu makan utama, hal ini dapat mengurangi resiko
karies. (Houwink, 1993)
d. Cara Mengkonsumsi
Berhubungan dengan cara mengonsumsi makanan yang dapat
menyebabkan karies gigi dan juga berhubungan dengan oral clearance time,
yaitu waktu yang dibutuhkan oleh seseorang untuk mengeliminasi makanan
dari mulut, dan mengurangi konsentrasi karbohidrat sampai pada titik terang.
Seseorang yang mengulum makanan lebih lama didalam mulutnya
mempunyai resiko karies lebih tinggi dari pada orang yang mengulum
makanan / oral clearance time pendek.
Karbohidrat merupakan sumber energi yang penting bagi tubuh.
Ada 3 jenis karbohidrat yaitu polisakarida, ologosakarida/disakarida dan
monosakarida. Karbohidrat yang disebut gula adalah sukrosa, jenis
disakarida yang paling banyak dikonsumsi orang padahal bersifat lebih
kariogenik daripada jenis lainnya. Disakarida dan monosakrida (glukosa)
akan difermentasi oleh bakteri dalam mulut dan menghasilkan asam yang
akan menyebabkan demineralisasi sehingga terjadi karies atau lubang pada
gigi.
Oleh karena itu, belakangan ini perhatian ditujukan untuk mencari
bahan pengganti gula yang bersifat kariogenik tersebut. Penelitian
menunjukkan bahwa gula alkohol memenuhi syarat untuk digunakan sebagai
gula biasa, beberapa di antaranya adalah xilitol, sorbitol dan manitol.
Para ahli menyarankan agar menggunakan bahan pemanis ini karena tidak
merusak kesehatan gigi. Segera setelah mengonsumsi karbohidrat (sukrosa,
glukosa), maka karbohidrat akan mengalami fermentasi. pH di dalam plak
akan turun dalam beberapa menit (5-10 menit) sampai dibawah 5 atau 5,5,
yaitu ph kritis untuk mengakibatkan email mengalami demineralisasi.

C. Jenis-jenis makanan kariogenik


Ada banyak macam makanan yang dijual bebas sebagai makanan
cemilan, akan tetapi ada jenis makanan tertentu yang dapat menyebabkan
karies gigi makanan manis yang banyak mengandung gula atau sukrosa.
Makanan makanan yang lunak dan melekat pada gigi amat merusak gigi
seperti :
• Coklat
• Permen
• Es krim
• Susu

D. Kandungan Makanan Kariogenik

a. Coklat : 99,8% (gula)


b. Susu : 62,5% (gula)
c. Es krim : 12-16% (gula)
55-64% (susu)
d. Permen : 65,25% (gula)

E. Cara Mengatur Pola Diet Kariogenik Pada Anak

1. Frekuensi
Sebaiknya dalam sehari kebiasaan mengemil dibatasi 4 kali/hari untuk
total makanan kariogenik dan 3 kali/minggu agar gigi mempunyai waktu
untuk menetralisir asam yang ada dalam mulut (Ramadhan, 2010)
2. Kandungan Makanan
Untuk kesehatan gigi, pengaturan konsumsi gula penting diperhatikan.
Gula yang tersisa pada mulut dapat memproduksi asam oleh bakteri.
Masalah dari pengaturan makanan adalah banyak orang sudah memiliki
kebiasaan untuk memakan makanan manis dan dianggap sebagai perilaku
yang normal. Untuk mengubah kebiasaan ini diperlukan perubahan
fundamental pada sikap.
Maka agar tingkat keberhasilan mengatur pola diet pada anak, maka
metode yang digunakan tidak hanya untuk memberikan informasi melainkan
juga membujuk anak dan orang tuanya untuk bertindak berdasarkan
informasi yang diberikan.
Langkah-langkah agar anak-anak terhindar dari karies gigi :
1. Pujilah poin-poin yang baik dalam pola diet anak .
2. Paparkan bahayanya mengkonsumsi snack diantara waktu makan dan
beri komentar pada makanan kariogenik yang dikonsumsi diantara waktu
makan.
3. Anjurkan mengganti makanan kariogenik dengan nonkariogenik.
4. Informasikan konsumsi makanan yang bergizi tinggi untuk mengurangi
keinginan ngemil.
5. Doronglah anak untuk menyikat gigi setelah makan.
6. Paparkan bahwa makanan yang mengontrol karies gigi juga mengontrol
berat badan.
3. Jenis Makanan
Makanan berserat adalah makanan yang mengandung serat di mana
tubuh tidak dapat mencerna atau menyerapnya. Serat, banyak ditemukan
pada buah, sayur, kacang-kacangan, padi-padian, agar-agar, dan gandum.
Kecukupan serat dalam tubuh juga bermanfaat untuk kesehatan gigi dan
gusi, karena makanan berserat mempunyai kemampuan self cleasing alami
pada plak gigi.
Adapun proses self cleansing yang terjadi saat makanan berserat
dikunyah dalam rongga mulut. Ketika dikunyah makanan berserat
menggosok permukaan gigi yang dipenuhi plak. Hilangnya plak menjaga gigi
tetap besih dan sehat. Selain itu juga makanan berserat tinggi juga dapat
menstimulasi saliva, yang berperan menjaga kebersihan dan kesehatan
rongga mulut.
F. Lembar Survei Diet Kariogenik

Nama (L/P)
Umur No :
Alamat/sekolah Tanggal:
===================================================
Pagi hari :
- Snack : tidak / ya, sebutkan ………….
- Nasi : …………
- Lauk :………….
- Sayuran :……….
- Minuman :………… manis/tidak
Di Sekolah
- Snack : tidak/ya, sebutkan
- Minuman : ………. manis/tidak
- Permen : tidak/kadang-kadang /ya, sebutkan……….
Siang hari
- Nasi : …………
- Lauk :………….
- Sayuran :……….
- Minuman :………… manis/tidak
Sore hari
- Snack : tidak/ya, sebutkan
- Minuman : ………. manis/tidak
- Permen : tidak/kadang-kadang /ya, sebutkan……….

Malam hari
- Nasi : …………
- Lauk :………….
- Sayuran :……….
- Minuman :………… manis/tidak
- Snack : tidak/ya, sebutkan
Diluar yang tersebut di atas :…………………….
Penilaian Berdasarkan Makanan Kandungan Makanan
 Skor 0 = pola makanan sangat sedikit mengandung gula (laktobasilus
paling rendah)
 Skor 1 = sedikit gula, diet nonkariogenik
 Skor 2 = kandungan gula sedang
 Skor 3 = banyak, Laktobasillus tinggi, sayur, buah, vitamin kurang
Penilaian Berdasarkan Frekuensi Makanan
 Skor 0 = makan maksimal 3 x/hari, termasuk snack
 Skor 1 = makan maks. 5 x/hari termasuk snack
 Skor 2 = makan maks. 7x/hari, termasuk snack
 Skor 3 = makan lebih dari > 7 x/hari, termasuk snack
Catatan :
• makan tambahan : kariogenik
• makanan tambahan bebas gula, berair, tidak dihitung
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Diet kariogenik adalah pengaturan pola makan makanan yang dapat


menyebabkan terjadinya karies gigi. Kariogenitas suatu makanan tergantung dari
:Bentuk fisik,jenis,frekuensi konsumsi dan cara konsumsi.Jenis makanan kariogenik
yaitu makanan yang banyak mengandung gula,lunak dan lengket.Cara mengatur pola
makan kariogenik yang harus diperhatikan yaitu banyaknya,kandungan dan jenis
makanan yang dikonsumsi.
DAFTAR PUSTAKA

 Apendix.”Materi Penyuluhan”.

http://www.repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/51638/1/Apendix.pdf (diakses

tanggal 23 Februari 2017)

 http://repository.unand.ac.id.pdf (diakses tanggal 23 Februari 2017)

 “Peran Makanan Terhadap Kejadian Karies Gigi”.

http://dowload.portalgaruda.org/article.php/peran/makanan/terhadap/kejadian/kari

es/gigi (diakses tanggal 23 Februari 2017)


Asuhan Kesehatan Gigi Anak

“ Diet Kariogenik pada Anak “

Disusun Oleh :

Indah Arum Sari (P1337425115018)

Tri Wulandari (P1337425115019)

Ratna Indriani (P1337425115020)

Sekar Arum K (P1337425115021)

Aprilia Dewi Mawarni (P1337425115022)

Maynica Variantina A K A (P1337425115023)

Oktapiyani (P1337425115024)

Agung Aji Sadewa (P1337425115025)

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

2017

Anda mungkin juga menyukai