BINA DAMPING:
Leony Thessalonika
2211111320029
DISUSUN OLEH:
Marcyo Imanuel
2311111210040
1
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Penyakit karies gigi merupakan salah satu penyakit gigi dan mulut terbesar
yang dihadapi oleh penduduk di Indonesia selain dari penyakit gusi1. Berdasarkan
hasil Riset Kesehatan Dasar atau Riskesdas tahun 2018 memaparkan bahwa
terdapat 93% gigi berlubang pada anak dengan rentang usia 5-6 tahun1. Hasil ini
menyimpulkan bahwa hanya ada sekitar 7% anak yang terhindar dari penyakit
karies gigi1. Berdasarkan hasil Riskesdas juga dijelaskan bahwa anak-anak dengan
rentang usia 4-6 tahun mengalami hingga 8 gigi yang berlubang1.
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap manusia.
Kesehatan yang terjaga harus lah dimiliki setiap orang, tidak memandang usia
manapun1. Baik itu mereka yang muda dan mereka yang dewasa. Akan tetapi pada
umumnya kesehatan menjadi satu yang diacuhkan1. Orang-orang kurang
menghargai betapa pentingnya kesehatan itu dalam kehidupannya1. Padahal sudah
tidak dapat dipungkiri lagi, bahwa kesehatan yang terganggu mengakibatkan
seseorang tidak dapat menjalani kehidupan sehari-harinya dengan baik. Dari hal itu
dapat disebutkan, bahwa kualitas hidup kita akan menurun tanpa adanya kesehatan
tubuh1.
Anak prasekolah meliputi anak-anak yang berusia 4-6 tahun dan telah
mempunyai kematangan dalam berbagai macam fungsi motorik, telah berkembang
secara intelektualnya serta sosioemosionalnya1. Pada masa-masa inilah umumnya
kesehatan pada anak terabaikan, terlebih pada kesehatan gigi dan mulut1. Anak-
anak biasanya rentan terhadap penyakit gigi dan mulut akibat terabaikannya hal
tersebut. Penyakit gigi dan mulut yang sangat sering terjadi pada anak adalah karies
gigi1. Tentunya penyakit yang dialami anak pada gigi dan mulut dapat mengganggu
anggota tubuh yang lain1. Bahkan jika anak merasa sakit pada bagian gigi dan
mulut, sangat mungkin terjadi penurunan nafsu makan1. Dimana seharusnya anak-
anak membutuhkan nutrisi baik yang masuk dalam masa pertumbuhan, malah
terhambat dengan adanya penyakit gigi dan mulut yang dideritanya1. Disinilah
2
seharusnya orang tua berperan besar dalam memperhatikan status kesehatan gigi
dan mulut pada anak1. Karena jika tidak, maka mungkin saja masalah tersebut dapat
mengganggu masa depan anak nanti1. Penelitian dalam laporan ini bertujuan untuk
mengidentifikasi pengaruh konsumsi karbohidrat dengan kejadian karies pada anak
pra sekolah1.
b. Rumusan Masalah
Berdasarkan apa yang telah dipaparkan melalui latar belakang yang telah
dijelaskan. Maka rumusan masalah adalah :
1. Bagaimana pengaruh konsumsi karbohidrat dengan kejadian karies pada
anak pra sekolah?
c. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui perilaku konsumsi karbohidrat anak pra sekolah
2. Menjelaskan hubungan konsumsi karbohidrat dengan kejadian karies
pada anak pra sekolah
d. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Pembaca
Memberikan manfaat berupa pengetahuan agar mengetahui hubungan
konsumsi karbohidrat dengan kejadian karies pada anak pra sekolah.
2. Bagi Peneliti
Menjadi pembelajaran dan pengalaman dalam proses belajar yang
diharapkan menambah wawasan peneliti.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya dalam mengambil
topik mengenai pengaruh konsumsi karbohidrat dengan kejadian karies
pada anak pra sekolah.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
murid yang merasakan sakit gigi dan 25 murid yang tidak merasakan sakit gigi
berdasarkan sampel dari 64 orang yang diambil4. Hal ini mungkin disebabkan
karena banyak responden yang mengkonsumsi karbohidrat kariogenik dengan
frekuensi makan yang meningkat dan setelah makan tidak langsung dibersihkan
baik dengan berkumur maupun menyikat gigi, hal inilah yang menyebabkan
terjadinya karies sehingga sebagian besar responden mengalami sakit gigi43.
Karbohidrat yang dicerna dan diserap, memasok sel-sel tubuh terutama
dengan glukosa, yaitu karbohidrat glikemik (pati dan gula)5. Glukosa adalah "bahan
bakar" utama untuk sebagian besar sel tubuh. Glukosa disimpan dalam hati dan
otot dalam bentuk glikogen5. Glikogen hati digunakan untuk mempertahankan
kadar glukosa darah normal di antara waktu makan, sedangkan glikogen otot adalah
sumber utama energi otot5. Kerugian utama dari banyak makanan kaya gula adalah,
di satu sisi, kandungan energinya yang relatif tinggi, dan di sisi lain, biasanya,
kandungan vitamin dan mineralnya agak rendah5. Selain itu, banyak makanan kaya
gula juga mengandung banyak lemak -misalnya cokelat, biskuit, roti, kue, dan es
krim5. Makanan dan minuman kaya gula dapat merusak gigi jika kurang
memperhatikan kebersihan mulut5.
5
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Kehadiran karbohidrat yang mudah difermentasi dianggap bertanggung
jawab atas hilangnya resistensi karies. Timbulnya anak-anak yang mengalami
kejadian karies gigi dikarenakan anak-anak suka mengkonsumsi makanan yang
mengandung karbohidrat berlebihan sehingga dapat menimbulkan karies gigi yang
dideritanya1–4. Timbulnya karies terhadap anak-anak kurangnya pengetahuan orang
tua tentang makanan yang dikonsumsi oleh anaknya disekolah maupun di rumah
dengan karbohidat yang berlebih yang dapat menyebaabkan kejadian karies gigi1.
Pernyataan tersebut didukung dengan hasil penelitian menunjukkan ada hubungan
antara frekuensi konsumsi karbohidrat dengan kejadian karies gigi (P Value: 0,01)1.
b. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan maka peneliti
menyarankan agar menambah wawasan terhadap kejadian gigi karies. Saya
memiliki harapan agar kiranya penelitian ini menambah pengalaman dan
pengetahuan bagi saya. Dan kepada peneliti selanjutnya yang ingin menggunakan
karya ini sebagai acuan semoga bisa mengembangkan penelitiannya dan hasil
penelitian ini menjadi manfaat bagi banyak orang.
6
DAFTAR PUSTAKA