Anda di halaman 1dari 4

Nama : Najwa Mida

NIM : 31102200097

PERAN MAKANAN TERHADAP KEJADIAN KARIES GIGI

ABSTRAK

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 menjelaskan jikalau sekitar setengah
penduduk Indonesia dijumpai mengalami penyakit karies gigi. Makanan kariogenik ialah
pemicu utama kerusakan gigi bersama dengan gigi (host), mikroorganisme, dan waktu. Gula
olahan misalnya glukosa dan terutama sukrosa sangat efektif mengakibatkan karies gigi
sebab sangat mengurangi pH air liur di bawah 5,5 dan akan memfasilitasi demineralisasi.
Gula sukrosa lebih efektif melawan pertumbuhan mikroorganisme penyebab asam
dibandingkan dengan karbohidrat lainnya. Selanjutnya, kekurangan mineral dan vitamin
tertentu juga menyebabkan perkembangan terjadinya karies pada gigi misalnya kekurangan
fosfor, vitamin B,D,A dan C, fluor danzinc dan, kalsium. Oleh sebab itu perilaku pencegahan
dijalankan pada tahap primer, sekunder dan tersier.

Kata Kunci:Makanan kariogenik,karbohidrat,karies gigi.

Pendahuluan

Gigi ialah jaringan tubuh yang rentan. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) 2007
menunjukkan bahwa tingkat pasien karies gigi yang dialami Indoneisa relatif tinggi. Angka
karies aktif di Indonesia umumnya 43,4% melalui indeks DMF-T secara nasional ialah
sekitar 4,85. Artinya, rata-rata tingkat karies gigi orang Indonesia adalah 5 gigi per orang.
Aspek yang paling penting ialah jumlah gigi yang dicabut/M-T yaitu 3,86. Angka tersebut
menjelaskan umumnya beberapa penduduk Indonesia memiliki 4 gigi yang telah dicabut atau
diindikasikan untuk dicabut. Indeks DMF-T yakni indikator kesehatan gigi yang adalah
penjumlahan dari indeks D-T, M-T dan F-T yang mewakili tingkat kerusakan gigi individu
yakni Decay/D (gigi karies atau gigi berlubang), Filling/F(gigi ditambal) dan Missing/M (gigi
dicabut). Pola makan menjadi komponen utama pemicu karies gigi selain waktu, gigi, dan
mikroorganisme.

Pembahasan

Karies Gigi

Karies gigi atau karies termasuk dalam gangguan pada jaringan keras gigi yang diikuti
dengan rusaknya enamel gigi dan dentin terjadi kaerna tindakan metabolisme bakteri plak
yang diakibatkan demineralisasi produk akibat interaksi antar beberapa produk saliva,
mikroorganisme, dan beberapa faktor yang terdiri dari email dan makanan.
Faktor Penyebab Karies Gigi

Beberapa faktor yang ikut dalam proses karies gigi, yang tidak berdiri sendiri, namun bekerja
sama. Terdapat empat komponen utama yang saling berpengaruh pada perkembangan karies
gigi, yakni :

a. Mikroorganisme

Mikroorganisme memegang peranan utama dalam terjadinya karies gigi. Lactobacillus dan
Streptococcus mucin ialah dua dari 500 spesies bakteri yang ditemukan pada plak gigi,
yang menjadi penyebab utama karies gigi. Bahan padat yang mewakili sekelompok bakteri
yang tidak terkalsifikasi dan menempel kuat pada bagian gigi, yang dikenal sebagai plak,
sulit dihilangkan dengan berkumur ataupun gerakan fisiologis jaringan lunak.

b. Gigi(Host)

Kerusakan gigi awalnya terjadi pada permukaan gigi tertentu, termasuk gigi susu dan
permanen. Rongga mulut setiap orang berbeda-beda, terdapat lekukan dan retakan dengan
kedalaman berbeda pada permukaan gigi yang dikunyah. Gigi yang cekung dalam sulit
dibersihkan dari sisa makanan, maka dari itu plak mudah menumpuk dan mengakibatkan
karies gigi.

c. Makanan

Peranan makanan dalam terjadinya karies gigi bersifat lokal, dan sejauh mana makanan
dapat menyebabkan karies gigi bergantung pada komposisinya. Cara metabolisme sukrosa
dan glukosa mengarah pada pembentukan polisakarida intraseluler dan ekstraseluler yang
memungkinkan bakteri menempel pada permukaan gigi. Makanan sisa (karbohidrat) di
dalam mulut ialah substrat fermentasi bagi bakteri dalam menghasilkan energi.

d. Waktu

Karies termasuk penyakit yang lambat dan progresif yang melibatkan proses dinamis yang
ditandai dengan fase demineralisasi dan remineralisasi. Orang dewasa mempunyai tingkat
kerusakan gigi yang lebih rendah dibandingkan anak-anak.

Mekanisme Terjadinya Karies

Mekanisme karies gigi meliputi chemoparasitic protheolysis,dan proteolitic-chelation atau


umumnya dimaksud teori asidogenik. Teori asidogenik menyebutkan pembentukan karies
gigi diakibatkan oleh asam yang diciptakan oleh mikroorganisme yang bekerja pada
karbohidrat. Reaksi ini dikenal sebagai dekalsifikasi komponen anorganik, diikuti dengan
penguraian bahan organik di dalam gigi.

Makanan Kariogenik

Makanan kariogenik merupakan makanan yang memuat karbohidrat terfermentasi yang


menurunkan pH plak menjadi 5,5 atau kurang dan merangsang proses karies. Karbohidrat
mampu difermentasi ialah karbohidrat yang mampu dihidrolisis oleh enzim amilase saliva
sebagai langkah awal pemecahan karbohidrat selanjutnya difermentasi oleh bakteri. Gula
yang dikonsumsi dimetabolisme menjadi polisakarida yang menyebabkan bakteri menempel
pada permukaan gigi, tetapi juga menampung energi yang tersimpan untuk kelanjutan
metabolisme karies dan reproduksi bakteri kariogenik. Konsumsi gula secara teratur
meningkatkan karies secara signifikan. Karbohidrat diet dapat dibagi menjadi dua kelompok
yakni karbohidrat kompleks dan karbohidrat sederhana. Sukrosa adalah gula yang paling
menyebabkan karies gigi, namun gula serupa tetap berbahaya. Terjadi sebab sintesis
polisakarida ekstra sel sukrosa lebih cepat dibanding laktosa, glukosa, fruktosa.

Defisiensi Vitamin dan Mineral

Vitamin dan mineral berperan dalam proses karies gigi khususnya saat proses terbentuknya
gigi, vitamin yang berpengaruh yakni vitamin C, B, D dan A dan mineralnya ialah kalsium,
fluor,seng dan fosfor. Kurangnya vitamin A menyebabkan rusaknya pembentukan enamel
dan dentin, kurangnya vitamin B akan mengakibatkan pertumbuhan karies, kurangnya
vitamin C akan mengakibatkan degenerasi odontoblas dan kurangnya vitamin D akan
mengakibatkann dentin gigi dan hipoplasia enamel.

Kurangnya kalsium dan fosfor dapat mengakibatkan hipoplasia enamel, defisiensi fluoride
dan seng menaikkan risiko karies gigi.

Pencegahan Karies Gigi

Pencegahan karies gigi dibagi pada tiga tahap yakni Pencegahan primer, sekunder dan
tersier. Pencegahan primer berguna dalam pencegahan penyakit dan menjaga keseimbangan
fisiologis. Dalam pencegahan sekunder berguna dalam deteksi karies secara mandiri dan
melakukan intervensi dalam pencegahan perkembangan penyakit. Pencegahan tersier
berguna dalam pencegahan aktivitas oklusal dan penyebaran penyakit yang menyebabkan
kehilangan gigi.

a. Tahap pencegahan primer (Drummond)

Pencegahan primer mampu dijalankan melalui beberapa cara yakni modifikasi pola makan
dalam beberapa cara yakni memperbanyak memakan makanan kariostatik misalnya protein ,
lemak, dan fluor serta mengganti gula, Pit dan fissure sealant , dan Pengendalian plak

b. Tahap pencegahan sekunder

Dalam pencegahan sekunder kita dapat menanganinya dalam melaksanakan penyembuhan


dan pemeliharaan mulut dan gigi serta menambal gigi.

c. Tahap Pencegahan Tersier

Dalam pencegahan tersier kita dapat menanganinya melalui cara perawatan saluran akar
maupun pencabutan gigi

.
Kesimpulan dan Saran

Makanan penyebab gigi berlubang ialah makanan fermentasi yang terbuat dari karbohidrat
dan bertindak sebagai agen penyebab umum karies gigi bersama dengan faktor mikroba, gigi
(host) dan waktu. Menurut hasil survei, prevalensi karies gigi di Indonesia relatif tinggi. Oleh
sebab itu perlunya solusi dalam pencegahan karies gigi, baik untuk pencegahan primer,
sekunder dan tersier.

Anda mungkin juga menyukai