Anda di halaman 1dari 4

Semua penyakit tidak menular, termasuk sebagian besar penyakit mulut, memiliki

determinan sosial yang sama dan sejumlah kecil faktor risiko umum seperti; gula, tembakau,
alkohol, dan pola makan yang buruk. Faktor risiko bersama ini memberikan dasar konseptual
untuk pendekatan faktor resiko umum, yang merupakan salah satu konsep paling penting
untuk pencegahan penyakit mulut. Penentu sosial kesehatan adalah keadaan di mana orang
dilahirkan, tumbuh, hidup, bekerja dan usia. Keadaan ini, yang sebagian besar menentukan
perilaku seseorang, lalu dibentuk oleh faktor lain: ekonomi, kebijakan sosial, pendidikan,
politik, dan banyak lagi. Distribusi yang tidak merata dari semua faktor penentu ini
menjelaskan perbedaan dalam status kesehatan dan penyakit.

Kerusakan gigi (karies gigi) merupakan penyakit multifaktorial, yang disebabkan oleh
interaksi antara permukaan gigi, biofilm bakteri (plak gigi) dan adanya gula dari makanan.
Faktor resiko terjadinya karies yaitu kebersihan yang buruk dan makanan yang tidak sehat.
Kebersihan yang buruk seperti jarang menggosok gigi dapat membentuk biofilm bakteri yang
berupa plak gigi, sedangkan makanan yang tidak sehat seperti terlalu banyak kandungan gula.

- Bakteri biofilm memetabolisme gula dan menghasilkan asam, yang seiring waktu
memecah enamel gigi. Pembusukan biasanya mulai tersembunyi dari pandangan
di celah gigi atau di ruang sempit di antara gigi.
- Pada tahap awal penyakit ini dapat ditahan dan bahkan disembuhkan, tetapi pada
tahap selanjutnya terbentuk rongga. Kemudian perawatan diperlukan untuk
mengembalikan fungsi gigi, yang melibatkan pengangkatan jaringan yang
membusuk atau penempatan tambalan atau mahkota. Jika tidak diobati,
pembusukan dapat menyebabkan kerusakan gigi yang luas, rasa sakit, dan infeksi.
Yang terakhir dapat menyebabkan pembentukan abses atau septikemia. Pada
tahap ini, perawatan saluran akar atau pencabutan menjadi perlu. Sebagian besar
faktor yang terlibat dalam kerusakan gigi dapat dimodifikasi, memberikan titik
masuk bagi individu dan profesional kesehatan mulut untuk mengambil tindakan
guna mencegah atau mengurangi keparahan penyakit.
- Mengurangi asam pada enamel gigi dapat dicapai dengan mengurangi jumlah total
dan frekuensi konsumsi gula. Tindakan untuk melindungi permukaan gigi dapat
dilakukan dengan memastikan paparan yang cukup terhadap fluoride, misalnya
dengan menggunakan pasta gigi berfluoride, atau pasokan air berfluoride.
- Tindakan pada biofilm mikroba dapat dilakukan dengan memastikan praktik
kebersihan mulut yang baik. Selain itu, berbagai faktor eksternal seperti di mana
dan bagaimana orang tinggal juga mempengaruhi perkembangan kerusakan gigi.
Artinya, meskipun proses pembusukan dimulai dari permukaan gigi, masalahnya
tidak dapat diselesaikan hanya dengan berkonsentrasi pada gigi saja. Ini juga
memerlukan tindakan di tingkat komunitas untuk mengatasi faktor penentu yang
lebih luas yang mendasari proses penyakit.
- Kerusakan gigi berkembang dari waktu ke waktu dan dipicu oleh produksi asam
akibat pemecahan gula. Namun, berbagai faktor lain mempengaruhi
perkembangan kerusakan gigi dan tingkat keparahannya. Faktor-faktor ini
bertindak dari waktu ke waktu di tingkat masyarakat, keluarga dan individu yang
terkena dampak.
REFERENSI

Gill, M. (2016). Book review: the challenge of oral disease: a call for global action.

Anda mungkin juga menyukai