Anda di halaman 1dari 6

JURNAL UTAMA

Dental Caries
Robert H Selwitz, Amid I Ismail, Nigel B Pitts
The Lancet

Oleh: Melia Heptania, drg

JUDUL Karies Gigi


LATAR Karies gigi, atau dikenal sebagai pembusukan gigi, adalah salah satu
BELAKANG penyakit kronis yang paling umum di dunia; individu rentan terhadap
penyakit ini sepanjang hidup mereka. Karies gigi terbentuk melalui interaksi
yang kompleks dari waktu ke waktu antara bakteri penghasil asam dan
karbohidrat yang dapat difermentasi, dan banyak faktor inang termasuk gigi
dan air liur. Penyakit ini berkembang di mahkota dan akar gigi, dan dapat
muncul pada anak usia dini sebagai agresif kerusakan gigi yang
mempengaruhi gigi primer bayi dan balita. Risiko karies termasuk fisik,
biologis, faktor lingkungan, perilaku, dan gaya hidup terkait seperti
tingginya jumlah bakteri kariogenik, tidak memadai aliran saliva, pajanan
florida yang tidak memadai, kebersihan mulut yang buruk, metode
pemberian makan bayi yang tidak tepat, dan kemiskinan. Pendekatan
pencegahan primer harus didasarkan pada faktor-faktor risiko umum.
Pencegahan dan pengobatan sekunder harus fokus pada manajemen proses
karies dari waktu ke waktu untuk pasien individu, dengan invasif minimal,
pendekatan pelestarian jaringan.
TUJUAN Tujuan dari artikel ini adalah menjelaskan tentang faktor resiko
penyebab karies, sehingga bisa dilakukannya pencegahan terjadinya karies.
PEMBAHASAN Karies gigi adalah penghancuran lokal dari jaringan keras gigi oleh
asam dari fermentasi bakteri terhadap karbohidrat makanan. Dipengaruhi
oleh multifactorial. Karies gigi dapat mengenai mahkota dan akar gigi.

Pada proses karies dapat terjadi demineralisasi (penghancuran) atau


remineralisasi (perbaikan).
Diagram terjadinya dimineralisasi dan remineralisasi karies :

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya karies :


Dari keadaan rongga mulut dan biologi (tubuh)
 Komposisi dan kekentalan saliva
 Bakteri kariogenik pada rongga mulut
 Paparan flour
 Adanya gingiva reseksi
 Imunologi
 Genetik
Dari kebiasaan dan pola hidup
 Oral hygiene yang buruk
 Pola makan yang buruk
 Mengkonsumsi tinggi gula dan karbohidrat.
Faktor lainnya
 Kemiskinan
 Status sosial
 Pendidikan
 Tanggungan asuransi
 Pemakaian alat orthodonti
 Pengasuh atau orang terdekat yang mengatur diet pasien.

Diagram faktor yang mempengaruhi terjadinya karies :

EPIDEMIOLOGI
Prevalensi dan keparahan pada gigi permanen menurun di banyak negara
maju, tetapi biaya perawatan yang tinggi mengakibatkan 90% dari kareis ini tetap
tidak tertangani.
Orang dewasa yang lebih tua mungkin memiliki tingkat karies lebih tinggi daripada
anak-anak.

DIAGNOSA
Diagnosa diperoleh dari anamnesa, pemeriksaan terhadpa lesi,
pemeriksaan visual pda permukaan gigi, pemeriksaan radiografi jika
dibutuhkan.

PERAWATAN
 Perawatan restoratif
 Preventif

Restoratif tanpa preventif adalah durabilitas restorasi yang pendek


dan kecenderungan karies baru terbentuk pada batas restorasi jika penyebab
penyakit tidak dihilangkan.

Perawatan Preventif dapat berupa :


Pemaparan flour, perbaikan oral hygiene, pit and fissure sealents, kontrol
saliva.

KESIMPULAN Karies gigi adalah penyakit ynag kompleks dan multifactorial.


Dengan mengetahui faktor-faktor yang berperan didalam karies diharapkan
dapat mencegah terjadinya karies dan dengan mengetahui tanda-tanda awal
terjadinya karies sehingga dapat dihindari karies tersebut berlanjut lebih
parah.
ANALISA PICO JURNAL UTAMA

Oleh : Melia Heptania, drg

JUDUL Dental Caries.

P Karies gigi, atau dikenal sebagai pembusukan gigi, adalah salah satu
(Problem) penyakit kronis yang paling umum di dunia. Karies gigi terbentuk melalui
interaksi yang kompleks dari waktu ke waktu antara bakteri penghasil asam
dan karbohidrat yang dapat difermentasi, dan banyak faktor inang termasuk
gigi dan air liur. Penyakit ini berkembang pada mahkota dan akar gigi, dan
dapat timbul pada masa kanak-kanak sebagai pembusukan gigi yang agresif
yang mempengaruhi gigi primer bayi dan balita. Risiko karies termasuk faktor
fisik, biologis, lingkungan, perilaku, dan gaya hidup yang terkait seperti
tingginya jumlah bakteri kariogenik, aliran saliva yang tidak memadai, paparan
fluoride yang tidak memadai, kebersihan mulut yang buruk, metode pemberian
makan bayi yang tidak tepat, dan kemiskinan. Pendekatan pencegahan primer
harus didasarkan pada faktor-faktor risiko umum. Pencegahan dan pengobatan
sekunder harus fokus pada manajemen proses karies dari waktu ke waktu
untuk pasien individu, dengan pendekatan invasif minimal, pemeliharaan
jaringan.
I Karies gigi adalah penghancuran lokal dari jaringan keras gigi oleh asam
(Intervention) dari fermentasi bakteri terhadap karbohidrat makanan. Dipengaruhi oleh
multifactorial, yaitu:
Diagram faktor yang mempengaruhi terjadinya karies

O Treatment:
(Output)  Restorative treatment
 Preventive treatment

Kelemahan utama dari restorasi tanpa pendekatan pencegahan maka


restorasi tidak bertahan lama dan kecenderungan karies baru terbentuk pada
batas restorasi jika penyebab karies tidak dihilangkan.

Anda mungkin juga menyukai