Anda di halaman 1dari 5

SURVEI DIIT KARIOGENIK

Makanan kariogenik adalah makanan manis yang dapat menyebabkan terjadinya


karies gigi. Sifat makanan kariogenik adalah banyak mengandung karbohidrat, lengket
dan mudah hancur di dalam mulut.
Kariogenitas suatu makanan tergantung dari :
1. Bentuk fisik
Bentuk fisik makanan yang lunak, lengket dan manis yang mudah menempel pada
permukaaan gigi dan sela-sela gigi yang jika dibiarkan akan menghasilkan asam yang
lebih banyak pula sehingga mempertinggi resiko terkena karies gigi. Selain itu
karbohidrat dalam bentuk tepung yang mudah hancur di dalam mulut juga harus
dihindari, misalnya kue-kue, roti, es krim, susu, permen dan lain-lain, (Suwelo 1992).
Sebaliknya makanan yang kasar dan berserat menyebabkan makanan lebih lama
dikunyah. Gerakan mengunyah sangat menguntungkan bagi kesehatan gigi dan gusi.
Mengunyah akan merangsang pengaliran air liur yang membasuh gigi dan
mengencerkan serta menetralisasi zat-zat asam yang ada. Makanan berserat
menimbulkan efek seperti sikat dan tidak melekat pada gigi. Titik-titik positif pada buah
segar adalah kadar vitamin, kadar mineral, kaya akan serabut kasar dan air serta sifat-
sifat yang merangsang fungsi pengunyahan dan sekresi ludah. Buah yang mempunyai
sifat sebagi pembersih alami seperti apel, bengkoang, pir, jeruk.
2. Jenis
Pada umumnya para ahli sependapat bahwa karbohidrat yang paling erat berhubungan
dengan proses karies adalah sukrosa, karena mempunyai kemampuan yang lebih
efisien terhadap pertumbuhan mikroorganisme asidogenik dibanding karbohidrat lain.
Sukrosa dimetabolisme dengan cepat untuk menghasilkan zat-zat asam. Sukrosa
banyak tergantung pada makanan manis dan camilan (snack) seperti roti, coklat,
permen dan es krim (Pratiwi, 2009).
3. Frekuensi konsumsi
Mengonsumsi makanan kariogenik dengan frekuensi yang lebih sering akan
meningkatkan kemungkinan terjadinya karies dibandingkan dengan mengonsumsi
dalam jumlah banyak tetapi dengan frekuensi yang lebih jarang (Arisman, 2002).
Terlalu sering ngemil akan membuat saliva dalam rongga mulut tetap dalam suasana
asam akibatnya gigi akan semakin rentan terhadap karies. Beberapa hasil penelitian
menganjurkan supaya makanan dan minuman yang bersifat kariogenik jangan
dikonsumsi sepanjang hari tetapi sebaiknya dikonsumsi pada tiga waktu makan utama,
hal ini dapat mengurangi resiko karies. (Houwink, 1993)
4. Cara mengonsumsi
Berhubungan dengan cara mengonsumsi makanan yang dapat menyebabkan karies
gigi dan juga berhubungan dengan oral clearance time, yaitu waktu yang dibutuhkan
oleh seseorang untuk mengeliminasi makanan dari mulut, dan mengurangi konsentrasi
karbohidrat sampai pada titik terang. Seseorang yang mengulum makanan lebih lama
didalam mulutnya mempunyai resiko karies lebih tinggi dari pada orang yang mengulum
makanan / oral clearance time pendek
Karbohidrat merupakan sumber energi yang penting bagi tubuh.
Ada 3 jenis karbohidrat yaitu polisakarida, ologosakarida/disakarida dan monosakarida.
Karbohidrat yang disebut gula adalah sukrosa, jenis disakarida yang paling banyak
dikonsumsi orang padahal bersifat lebih kariogenik daripada jenis lainnya. Disakarida
dan monosakrida (glukosa) akan difermentasi oleh bakteri dalam mulut dan
menghasilkan asam yang akan menyebabkan demineralisasi sehingga terjadi karies
atau lubang pada gigi.
Oleh karena itu, belakangan ini perhatian ditujukan untuk mencari bahan pengganti gula
yang bersifat kariogenik tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa gula alkohol
memenuhi syarat untuk digunakan sebagai gula biasa, beberapa di antaranya adalah
xilitol, sorbitol dan manitol.
Para ahli menyarankan agar menggunakan bahan pemanis ini karena tidak merusak
kesehatan gigi. Segera setelah mengonsumsi karbohidrat (sukrosa, glukosa), maka
karbohidrat akan mengalami fermentasi. pH di dalam plak akan turun dalam beberapa
menit (5-10 menit) sampai dibawah 5 atau 5,5, yaitu ph kritis untuk mengakibatkan
email mengalami demineralisasi.

Pola makan
1. Pengaruh pola makan dalam proses karies biasanya lebih bersifat lokal daripada
sistemik, terutama dalam hal frekuensi mengonsumsi makanan.
2. Setiap kali seseorang mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung
karbohidrat, maka beberapa bakteri penyebab karies di rongga mulut akan mulai
memproduksi asam sehingga terjadi demineralisasi yang berlangsung selama
20-30 menit setelah makan. Di antara periode makan, saliva akan bekerja
menetraliser asam dan membantu proses remineralisasi.
3. makanan dan minuman berkarbonat terlalu sering dikonsumsi, maka enamel gigi
tidak akan mempunyai kesempatan untuk melakukan remineralisasi dengan
sempurna sehingga terjadi karies.
4. Risiko Tinggi  Konsumsi karbohidrat tinggi terutama sukrosa, makanan yang
mudah melekat pH rendah dalam waktu lama
5. Risiko Rendah  Konsumsi karbohidrat rendah, dan diet makanan yang tidak
mudah melekat
Diet
1. Jumlah gula yang dikonsumsi setiap hari
2. Frekuensi terpapar asam

 Penilaian berdasarkan makanan, kandungan makanan


Skor 0 = pola makanan sangat sedikit mengandung gula (laktobasilus paling rendah)
Skor 1 = sedikit gula, diet nonkariogenik
Skor 2 = kandungan gula sedang
Skor 3 = banyak, Laktobasillus tinggi, sayur, buah, vitamin kurang

 Penilaian berdasarkan frekuensi makan


Skor 0 = makan maksimal 3 x/hari, termasuk snack
Skor 1 = makan maks. 5 x/hari termasuk snack
Skor 2 = makan maks. 7x/hari, termasuk snack
Skor 3 = makan lebih dari > 7 x/hari, termasuk snack
Catatan :
makan tambahan : kariogenik
makanan tambahan bebas gula, berair, tidak dihitung
LEMBAR SURVEI DIIT KARIOGENIK
Nama (L/P)
Umur No :
Alamat/sekolah Tanggal:
===================================================
Pagi hari :
- Snack : tidak / ya, sebutkan ………….
- Nasi : …………
- Lauk :………….
- Sayuran :……….
- Minuman :………… manis/tidak
Di Sekolah
- Snack : tidak/ya, sebutkan
- Minuman : ………. manis/tidak
- Permen : tidak/kadang-kadang /ya, sebutkan……….

Siang hari
- Nasi : …………
- Lauk :………….
- Sayuran :……….
- Minuman :………… manis/tidak

Sore hari
- Snack : tidak/ya, sebutkan
- Minuman : ………. manis/tidak
- Permen : tidak/kadang-kadang /ya, sebutkan……….

Malam hari
- Nasi : …………
- Lauk :………….
- Sayuran :……….
- Minuman :………… manis/tidak
- Snack : tidak/ya, sebutkan
Diluar yang tersebut di atas :…………………….
 Penilaian berdasarkan makanan, kandungan makanan
Skor 0 = pola makanan sangat sedikit mengandung gula (laktobasilus paling rendah)
Skor 1 = sedikit gula, diet nonkariogenik
Skor 2 = kandungan gula sedang
Skor 3 = banyak, Laktobasillus tinggi, sayur, buah, vitamin kurang

 Penilaian berdasarkan frekuensi makan


Skor 0 = makan maksimal 3 x/hari, termasuk snack
Skor 1 = makan maks. 5 x/hari termasuk snack
Skor 2 = makan maks. 7x/hari, termasuk snack
Skor 3 = makan lebih dari > 7 x/hari, termasuk snack
Catatan :
makan tambahan : kariogenik
makanan tambahan bebas gula, berair, tidak dihitung

Anda mungkin juga menyukai