Anda di halaman 1dari 11

8 bahaya minuman sachet bagi

tubuh
widiarolianza27 (25) in esteem •  2 years ago 

Minuman sachet pada umumnya memang beragam rasa dan menggugah,


dengan bermacam bentuk dan dengan rasa yang nikmat yang disukai banyak
orang, namun kita jangan gelap mata dan lupa bahwa ada dampak dengan
sering meminum minuman sachet.

![image]( ) Berikut adalah 8 bahaya meminum minuman sachet bagi


tubuh yang saya ketahui :

1.Obesitas

Tak dapat terelakkan lagi bahwasanya minuman kemasan sangat berkaitan


erat dengan rasa yang selalu cenderung manis menggugah selera para
peminumnya. Dan sayangnya juga bahwa jamaknya yang beredar di pasaran
adalah justru beragam minuman yang sarat akan kandungan pemanis buatan
yang justru banyak mengandung dampak bahaya bagi kesehatan tubuh jangka
panjang. Tumpukan pemanis buatan yang kita tenggak akan diolah tubuh
untuk kemudian disimpan dalam jaringan tubuh dan karena jumlahnya
berlebih maka penyimpanan tersebut diubah sedemikian rupa untuk
kemudian menjadi dalam bentuk lemak. Hal inilah yang kemudian menjadi
penyebab bagaimana gula dapat berkontribusi terhadap berpotensinya terjadi
kegemukan pada seseorang.

2.Mengganggu diet

Tak terlepas akan kandungan gula ataupun pemanis buatan yang sangat
tinggi kadarnya dalam ragam minuman kemasan dan besarnya kalori yang
terkandung di dalamnya pastinya akan sangat mengacaukan program diet
anda. Sedikit saja anda meminumnya maka kalori yang anda asup akan
langsung melonjak. Sangat disarankan pada program diet anda hindari ragam
minuman kemasan dan ganti dengan buah kaya serat yang juga memiliki rasa
tak kalah nikmat dan yang terpenting karena alami maka akan aman bagi
kesehatan tubuh anda.

3.Diabetes

Berbicara lagi mengenai kadar pemanis yang tinggi yang anda minum dari
ragam minuman kemasan, hal ini akan senantiasa membuat insulin bekerja
ekstra keras untuk mengolah semua gula yang mengalir dalam darah dalam
jumlah yang melonjak. Dan sebagai resiko jangka panjang insulin akan
mengalami penurunan kinerja dan diabetes pun dapat mengintai anda setiap
saatnya.

4.Dehidrasi

Terutama bagi minuman kemasan yang memiliki kandungan kafein tinggi.


Saat meminumnya bukan artinya anda justru menghilangkan haus. Namun
sejatinya anda akan semakin merasa kekeringan karena biasanya jenis
minuman kafein cenderung termasuk pemicu keadaan diuretik yang erat
kaitannya dengan dehidrasi. Yakni suatu keadaan dimana anda mengalami
rangsangan untuk senantiasa berkemih dan membuang urin anda semakin
dalam frekuensi yan sering. Konsumsi kafein secara berkepanjangan dan
berlebihan bisa sangat mengganggu kondisi tubuh anda pada akhirnya maka
kebijakan dalam menentukan batas porsi konsumsinya amatlah disarankan.

5.Tekanan darah tinggi

Kembali lagi minuman kemasan tinggi kadar kafein memang akan membantu
meningkatkan adrenalin, membuat kita bersemangat dan lebih betah terjaga
untuk beraktifitas. Namun jika berlebihan dikonsumsi dalam jangka panjang
hal ini tak akan bagus juga untuk kesehatan sistem kardiovaskular utamanya
dalam kestabilan tensi darah. Kandungan kafein tinggi tersebut akan memicu
semakin meningkatnya tensi darah bagi para peminumnya jadi sebaiknya
perlu diberikan perhatian agar jangan diremehkan demi kesehatan kita.

6.Resiko kanker

Beragam zat tambahan yang terdapat dalam minuman kemasan baik pemanis,
pewarna, pengawet dan seterusnya sangatlah berdampak buruk bagaikan
racun bagi kesehatan tubuh kita. Utamanya yakni dapat menjadi zat
karsinogenik atau zat pemicu kanker bagi beberapa organ utamanya semisal
saluran cerna atau lambung, sekitar daerah kerongkongan dan seterusnya.

7.Radang saluran nafas

Zat tambahan semisal pemanis buatan atau pewarna dan pengawet minuman
kemasan tak jarang akan menimbulkan ragam gejala peradangan di sekitar
saluran cerna, tak terkecuali pada sekitar area nafas pula. Hal ini dapat
menimbulkan rasa gatal sampai sakit pada tenggorokan hingga memicu
timbulnya keluhan batuk dan yang terparah sampai pada munculnya keluhan
sesak nafas juga.

8.Gangguan liver

Hati sangat berperan penting dalam menyaring racun dalam tubuh. Dan
bayangkan saja rajin meminum minuman kemasan instan yang kaya akan zat
tambahan.
Dampak mengkonsumsi caffein yang berlebih bagi tubuh

Waspadai Dampak Minuman


Kemasan
Fimela
19 Des 2012, 15:38 WIB


16

(c) shutterstock.com

Minuman kemasan memang menyegarkan dan kaya rasa yang nikmat. Apalagi saat
bepergian, mengerjakan sesuatu kantor, kerja kelompok dengan teman kuliah,
minuman semacam ini tidak bisa lepas dari keseharian kita. Namun pahami bahwa
ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam mengonsumsi minuman
semacam ini.

1. Kandungan Gula

B A C A JU G A
 Aroma Kayu Manis Membantu Menstimulasi Otak, Ini Alasannya

Minuman kemasan seringkali mengandung pemanis dengan kadar yang tinggi.


Terlalu sering menyegarkan tenggorokan dengan minuman semacam ini kadang
membuat kita lupa minum air putih karena terlanjur kembung dengan minuman
kemasan. So, batasi konsumsinya ya, Ladies.

2. Kemasan

Minuman dengan kemasan biasanya menggunakan botol plastik yang mengandung


bahan tertentu dan tidak sebaiknya masuk ke tubuh kita. Kasihan dong ginjal kita
yang harus bekerja keras untuk mengeluarkan zat-zat itu dari tubuh kita.

3. Bahan Kimia Berbahaya

Pernah mendapati minuman dengan rasa yang aneh? Mungkin di dalamnya terdapat
zat kimia seperti pewarna dan zat kimia lainnya. Jangan terlalu sering mengonsumsi
energy drink karena dapat memberikan dampak pada jantung Anda. Misalnya
debaran jantung yang menjadi cepat.

Beberapa minuman yang disarankan saat Anda haus adalah air kelapa alami atau
air mineral biasa. Air kelapa cepat diserap tubuh dan mampu mengatasi dahaga
Anda. Sedangkan air mineral bagus untuk membersihkan tubuh dari racun-racun
dan zat yang tak diperlukan.
ADI (Acceptable Daily Intake)

ADI (Acceptable Daily Intake)


Zat aditif adalah zat yang biasa ditambahkan kedalam suatu jenis makanan atau minuman, sehingga
makanan atau minuman tersebut lebih menarik.Umumnya, zat aditif tidak memiliki nilai gizi. Zat ini
berfungsi untuk mengawetkan makanan, menambah rasa dan aroma, dan mempermudah proses
pembuatan makanan ataupun minuman.
Pada zaman dulu, teknik pengolahan makanan hanya menggunakan bahan-bahan alami, seperti
kunyit, cabe, gula, pandan, dsb.Karena manusia tidak hanya puas dengan bahan alami dalam
memenuhi kebutuhan dan peningkatan kualitas hidupnya, maka dibuatlah bahan sintesis.
Zat aditif sintesis aman dikonsumsi selama masih dalam ambang batas aman penggunaannya. Batas
penggunaan bahan makanan ini, diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
722/Menkes/PER/IX/88 tentang Bahan Tambahan Makanan, berdasarkan ADI (Acceptable Daily
Intake), yaitu tidak menimbulkan bahaya jika dikonsumsi oleh manusia dengan dasar perhitungan
yaitu perkilogram berat badan.

MACAM-MACAM ZAT ADITIF

1. Zat Pewarna
Adalah bahan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan agar menarik.
Zat pewarna dibedakan atas zat pewarna alami dan zat pewarna buatan.
a. Zat Pewarna Alami
Contoh :
- Daun pandan dan suji pemberi warna hijau
- Kunyit pemberi warna kuning
- Coklat pemberi warna coklat
- Wortel pemberi warna kuning merah
- Karamel pemberi warna hitam coklat
b. Zat Pewarna Buatan
Contoh:
- Eritrosin pemberi warna merah
Misal: untuk minuman ringan dan makanan cair
- Hijau FCF
Misal: untuk pemberi warna es krim, buah pir kalengan, jem, jelly, saus apel dan udang kalengan.
- Kuning FCF pemberi warna kuning
Misal: untuk es krim, yoghurt, jem, jelly.
Hasil penelitian FAO/WHO tidak menetapkan ambang batas pemakaian zat warna tetapi ambang
batas konsumsi perhari yang diperkenankan yang dikenal dengan singkatan ADI (Acceptable Daily
Intake).Penetapan itu dilakukan setelah terjadi kasus keracunan zat pewarna pada kembang gula
dan “popcorn” dengan dosis yang terlalu tinggi.Akibat keracunan itu, anak menderita diare.

2. Zat Pemutih

Selain zat pewarna makanan kita mengenal zat pemutih makanan. Misalnya: oksidaklor, hydrogen
peroksida, benzoil peroksida, dll. Zat pemutih ini baik untuk memperbaiki warna bahan makanan
tanpa merusak komposisi bahan makanan. Contoh: tepung yang masih baru biasanya berwarna
kuning kecoklat-coklatan atau kuning keabu-abuan. Zat-zat pemutih tersebut dapat digunakan untuk
memutihkan tepung tadi. Hidrogen peroksida biasa digunakan untuk memutihkan warna susu yang
digunakan untuk membuat keju.
Ada zat pemutih yang memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai pemutih warna zat makanan juga sebagai
pereaksi untuk menjadikan bahan makanan itu larut dalam air. Misalnya: natrium hipoklorit
digunakan agar pati yang tidak larut dalam air menjadi larut dalam air.

3. Zat Penyedap Rasa dan Pemberi Aroma

Ini sering disebut sebagai zat cita rasa makanan. Misalnya, bumbu-bumbuan yang berasal dari alam,
contoh: pala, merica laos, dll.
a. Zat Penyedap Rasa
Zat penyedap rasa makanan yang paling banyak digunakan adalah MSG (Monosodium glutamat)
atau sering disebut Vetsin dan asam cuka. MSG dibuat dari fermentasi tetes tebu dengan bantuan
bakteri Micrococcus glutamicus.
Zat penyedap rasa jika penggunaannya berlebihan maka menimbulkan penyakit. Contoh
penggunaan MSG di restoran Cina dan Jepang, jika penggunaan MSG berlebihan maka menimbulkan
penyakit yang dikenal dengan nama Sindrom Restoran Cina (ChineseRestaurant Syndrome) dengan
gejalanya pusing, lelah atau sesak napas.
Contoh penyedap rasa lainnya: natrium/kalium guanilat dan natrium/kalium inosinat.

b. Zat Pemberi Aroma


Zat pemberi aroma banyak digunakan dari golongan ester dengan rasa atau aroma buah.
Kebanyakan zat pemberi aroma digunakan dalam minuman.
Contoh :
1. Benzaldehida untuk pemberi aroma buah lobi-lobi
2. Etil butirat untuk pemberi aroma buah nanas
3.Amil asetat untuk pemberi aroma buah pisang
4.Amil valerat untuk pemberi aroma buah apel
5. Isoamil asetat untuk pemberi aroma buah pisang ambon
6. Isobutil propionat untuk pemberi aroma buah rum
7.Oktil asetat untuk pemberi aroma buah jeruk
8.Metil salisilat untuk pemberi aroma minyak gandapura (wintergreen).
9. Propil asetat untuk pemberi aroma buah pir.

4. Zat Pemanis
Pemanis buatan adalah zat aditif yang dapat menyebabkan rasa manis pada makanan, tetapi bahan
ini tidak mempunyai nilai gizi. Zat manis tidak berkalori dan tidak ikut dalam proses metabolisme
tubuh. Oleh Karena itu, bahan ini digunakan sebagai bahan pengganti gula pada penderita kencing
manis.
Gula baik yang terbuat dari tebu maupun dari enau atau kelapa diuraikan oleh zat dalam tubuh
manusia menjadi glukosa.Glukosa ini dioksidasi oleh oksigen menjadi gas CO2 dan H2O disertai
dengan kalor atau tenaga.

5. Zat Pengawet
Zat pengawet adalah bahan yang dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman, atau
penguraian makanan oleh mikroorganisme, pengawet alami dapat dilakukan dengan cara
memasukan bahan makanan ke dalam garam atau diasinkan
Zat pengawet yang sering digunakan adalah zat pengawet yang mudah dibuat misalnya natrium
benzoat, natrium nitrat, asam propianat, dan kalium sorbat. Natrium benzoat digunakan untuk
bahan makanan yang mudah basi, benzoat efektif pada pH 2,5-40.
COONa

CH2 – CH = CH – CH = COOK

Na-Benzoat k-sorbat
Zat pengawet makanan yang dilarang Departemen Kesehatan adalah formalin, boraks dan asam
salisilat
Etilen oksida dan etil format adalah bahan fumigasi yang digunakan untuk menghilangkan hama dari
bumbu-bumbuan, kacang-kacangan, dan buah-buahan kering.
Terlalu banyak makan-makanan yang mengandung zat pengawet akan mengurangi daya tahan
tubuh terhadap serangan berbagai penyakit.

6. Zat Pengatur keasaman


Zat pengatur keasaman berfungsi untuk mengasamkan, menetralkan dan mempertahankan derajat
keasaman, contoh asam asetat, asam klorida, asam sitrat, dan natrium karbonat.
Pemakaian zat-zat aditif pada makanan yang diperbolehkan mempunyai syarat-syarat sebagai
berikut:

a. Mempertahankan kualitas gizi makanan


b. Mempertinggi mutu atau stabilitas dengan mengurangi kerusakan makanan
c. Menambah makanan lebih menarik
d. Diperlukan dalam proses pengolahan bahan makanan
Zat aditif dapat bersifat racun dan merugikan kesehatan apabila penggunaannya tidak sesuai dengan
aturan. Kesalahan yang dapat merugikan berasal dari:
a. Zat aditif yang digunakan tidak tepat sesuai fungsinya
b. Pemakaian zat aditif yang over dosis, dan
c. Pemakaian insektisida di rumah dapat mencemari makanan

7. Sekuantran
Sekuentran adalah bahan aditif dalam makanan yang dapat mengikat ion-ion logam yang ada dalam
makanan dan membentuk senyawa kompleks. Dengan terikatnya ion-ion tersebut dapat dihambat
terjadinya proses oksidasi yang dapat menimbulkan perubahan warna dan aroma. Bahan aditif yang
berfungsi sebagai sekuantran ialah asam sitrat, asam fosfat dan garamnya, serta kalsium diantrium
EDTA (Ethylene Diamine Tetra Atetic Acid).

8. Anti Oksidan
Minyak dan lemak akan dapat menjadi tengik bila di simpan lama. Ketengikan minyak disebabkan
karena oksidasi dari udara.Untuk mencegah ketengikan minyak biasanya digunakan anti
oksidan.Contoh anti oksidan adalah asam askorbat (bentuk garam kalium, natrium, dan kalsium)
yang digunakan pada daging olahan, kaldu dan buah dalam keemasan kaleng.Butil Hidroksil Anisol
(BHA) digunakan untuk lemak dan minyak.Butil Hodroksil Toluene (BHT) digunakan untuk lemak,
minyak makan, margarin dan mentega.

9. Penambah Gizi dan Vitamin


Zat ini adalah bahan aditif dalam makanan yang berupa asam amino, mineral ataupun vitamin.
Fungsinya untuk memperbaiki gizi makanan contohnya asam askobat, feri fosfat penyakit tertentu
serta pertumbuhan misalnya iodium dan mineral (Ca2+, Mg2+, dan Fe3+)

Batasan penggunaan berdasarkan resiko adalah ADI (Acceptable Daily Intake) yaitu batasan yang
tidak menimbulkan resiko/bahaya jika dikomsumsi oleh manusia.Perhitungannya dengan
menggunakan perkilo gram bobot badan.
Zat Adiktif Batasan Batasan ADI per kg
PERMENKES RI per Bobot Badan
kg Makanan
BHA 100 mg-1000 mg 0 – 0,3 mg
BHT 100 mg-1000 mg 0 – 0,125 mg
Asam Asetat Secukupnya Tidak ada batasan
Asam Sitrat 5 g – 40 g Tidak ada batasan
Sakarin 50 mg – 300 mg –
Siklamat 500 mg – 3 g –
Aspartam – –
Asam Benzoat 600 mg – 1 g 0,5 mg
Asam Sorbat 500 mg – 3 g 0, 25 mg
Beta karoten 100 mg – 600 mg –
Karamal 150 mg – 300 mg Tidak ada batasan
Tartrazin 30 mg-300 mg 0-7,5 mg
Karmoisin 50 mg-300 mg 0 -4 mg
Eritrosin 30 mg- 300 mg 0-0,6 mg
MSG secukupnya 0-120 mg

Anda mungkin juga menyukai