tubuh
widiarolianza27 (25) in esteem • 2 years ago
1.Obesitas
2.Mengganggu diet
Tak terlepas akan kandungan gula ataupun pemanis buatan yang sangat
tinggi kadarnya dalam ragam minuman kemasan dan besarnya kalori yang
terkandung di dalamnya pastinya akan sangat mengacaukan program diet
anda. Sedikit saja anda meminumnya maka kalori yang anda asup akan
langsung melonjak. Sangat disarankan pada program diet anda hindari ragam
minuman kemasan dan ganti dengan buah kaya serat yang juga memiliki rasa
tak kalah nikmat dan yang terpenting karena alami maka akan aman bagi
kesehatan tubuh anda.
3.Diabetes
Berbicara lagi mengenai kadar pemanis yang tinggi yang anda minum dari
ragam minuman kemasan, hal ini akan senantiasa membuat insulin bekerja
ekstra keras untuk mengolah semua gula yang mengalir dalam darah dalam
jumlah yang melonjak. Dan sebagai resiko jangka panjang insulin akan
mengalami penurunan kinerja dan diabetes pun dapat mengintai anda setiap
saatnya.
4.Dehidrasi
Kembali lagi minuman kemasan tinggi kadar kafein memang akan membantu
meningkatkan adrenalin, membuat kita bersemangat dan lebih betah terjaga
untuk beraktifitas. Namun jika berlebihan dikonsumsi dalam jangka panjang
hal ini tak akan bagus juga untuk kesehatan sistem kardiovaskular utamanya
dalam kestabilan tensi darah. Kandungan kafein tinggi tersebut akan memicu
semakin meningkatnya tensi darah bagi para peminumnya jadi sebaiknya
perlu diberikan perhatian agar jangan diremehkan demi kesehatan kita.
6.Resiko kanker
Beragam zat tambahan yang terdapat dalam minuman kemasan baik pemanis,
pewarna, pengawet dan seterusnya sangatlah berdampak buruk bagaikan
racun bagi kesehatan tubuh kita. Utamanya yakni dapat menjadi zat
karsinogenik atau zat pemicu kanker bagi beberapa organ utamanya semisal
saluran cerna atau lambung, sekitar daerah kerongkongan dan seterusnya.
Zat tambahan semisal pemanis buatan atau pewarna dan pengawet minuman
kemasan tak jarang akan menimbulkan ragam gejala peradangan di sekitar
saluran cerna, tak terkecuali pada sekitar area nafas pula. Hal ini dapat
menimbulkan rasa gatal sampai sakit pada tenggorokan hingga memicu
timbulnya keluhan batuk dan yang terparah sampai pada munculnya keluhan
sesak nafas juga.
8.Gangguan liver
Hati sangat berperan penting dalam menyaring racun dalam tubuh. Dan
bayangkan saja rajin meminum minuman kemasan instan yang kaya akan zat
tambahan.
Dampak mengkonsumsi caffein yang berlebih bagi tubuh
16
(c) shutterstock.com
Minuman kemasan memang menyegarkan dan kaya rasa yang nikmat. Apalagi saat
bepergian, mengerjakan sesuatu kantor, kerja kelompok dengan teman kuliah,
minuman semacam ini tidak bisa lepas dari keseharian kita. Namun pahami bahwa
ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam mengonsumsi minuman
semacam ini.
1. Kandungan Gula
B A C A JU G A
Aroma Kayu Manis Membantu Menstimulasi Otak, Ini Alasannya
2. Kemasan
Pernah mendapati minuman dengan rasa yang aneh? Mungkin di dalamnya terdapat
zat kimia seperti pewarna dan zat kimia lainnya. Jangan terlalu sering mengonsumsi
energy drink karena dapat memberikan dampak pada jantung Anda. Misalnya
debaran jantung yang menjadi cepat.
Beberapa minuman yang disarankan saat Anda haus adalah air kelapa alami atau
air mineral biasa. Air kelapa cepat diserap tubuh dan mampu mengatasi dahaga
Anda. Sedangkan air mineral bagus untuk membersihkan tubuh dari racun-racun
dan zat yang tak diperlukan.
ADI (Acceptable Daily Intake)
1. Zat Pewarna
Adalah bahan yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada makanan agar menarik.
Zat pewarna dibedakan atas zat pewarna alami dan zat pewarna buatan.
a. Zat Pewarna Alami
Contoh :
- Daun pandan dan suji pemberi warna hijau
- Kunyit pemberi warna kuning
- Coklat pemberi warna coklat
- Wortel pemberi warna kuning merah
- Karamel pemberi warna hitam coklat
b. Zat Pewarna Buatan
Contoh:
- Eritrosin pemberi warna merah
Misal: untuk minuman ringan dan makanan cair
- Hijau FCF
Misal: untuk pemberi warna es krim, buah pir kalengan, jem, jelly, saus apel dan udang kalengan.
- Kuning FCF pemberi warna kuning
Misal: untuk es krim, yoghurt, jem, jelly.
Hasil penelitian FAO/WHO tidak menetapkan ambang batas pemakaian zat warna tetapi ambang
batas konsumsi perhari yang diperkenankan yang dikenal dengan singkatan ADI (Acceptable Daily
Intake).Penetapan itu dilakukan setelah terjadi kasus keracunan zat pewarna pada kembang gula
dan “popcorn” dengan dosis yang terlalu tinggi.Akibat keracunan itu, anak menderita diare.
2. Zat Pemutih
Selain zat pewarna makanan kita mengenal zat pemutih makanan. Misalnya: oksidaklor, hydrogen
peroksida, benzoil peroksida, dll. Zat pemutih ini baik untuk memperbaiki warna bahan makanan
tanpa merusak komposisi bahan makanan. Contoh: tepung yang masih baru biasanya berwarna
kuning kecoklat-coklatan atau kuning keabu-abuan. Zat-zat pemutih tersebut dapat digunakan untuk
memutihkan tepung tadi. Hidrogen peroksida biasa digunakan untuk memutihkan warna susu yang
digunakan untuk membuat keju.
Ada zat pemutih yang memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai pemutih warna zat makanan juga sebagai
pereaksi untuk menjadikan bahan makanan itu larut dalam air. Misalnya: natrium hipoklorit
digunakan agar pati yang tidak larut dalam air menjadi larut dalam air.
Ini sering disebut sebagai zat cita rasa makanan. Misalnya, bumbu-bumbuan yang berasal dari alam,
contoh: pala, merica laos, dll.
a. Zat Penyedap Rasa
Zat penyedap rasa makanan yang paling banyak digunakan adalah MSG (Monosodium glutamat)
atau sering disebut Vetsin dan asam cuka. MSG dibuat dari fermentasi tetes tebu dengan bantuan
bakteri Micrococcus glutamicus.
Zat penyedap rasa jika penggunaannya berlebihan maka menimbulkan penyakit. Contoh
penggunaan MSG di restoran Cina dan Jepang, jika penggunaan MSG berlebihan maka menimbulkan
penyakit yang dikenal dengan nama Sindrom Restoran Cina (ChineseRestaurant Syndrome) dengan
gejalanya pusing, lelah atau sesak napas.
Contoh penyedap rasa lainnya: natrium/kalium guanilat dan natrium/kalium inosinat.
4. Zat Pemanis
Pemanis buatan adalah zat aditif yang dapat menyebabkan rasa manis pada makanan, tetapi bahan
ini tidak mempunyai nilai gizi. Zat manis tidak berkalori dan tidak ikut dalam proses metabolisme
tubuh. Oleh Karena itu, bahan ini digunakan sebagai bahan pengganti gula pada penderita kencing
manis.
Gula baik yang terbuat dari tebu maupun dari enau atau kelapa diuraikan oleh zat dalam tubuh
manusia menjadi glukosa.Glukosa ini dioksidasi oleh oksigen menjadi gas CO2 dan H2O disertai
dengan kalor atau tenaga.
5. Zat Pengawet
Zat pengawet adalah bahan yang dapat mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman, atau
penguraian makanan oleh mikroorganisme, pengawet alami dapat dilakukan dengan cara
memasukan bahan makanan ke dalam garam atau diasinkan
Zat pengawet yang sering digunakan adalah zat pengawet yang mudah dibuat misalnya natrium
benzoat, natrium nitrat, asam propianat, dan kalium sorbat. Natrium benzoat digunakan untuk
bahan makanan yang mudah basi, benzoat efektif pada pH 2,5-40.
COONa
CH2 – CH = CH – CH = COOK
Na-Benzoat k-sorbat
Zat pengawet makanan yang dilarang Departemen Kesehatan adalah formalin, boraks dan asam
salisilat
Etilen oksida dan etil format adalah bahan fumigasi yang digunakan untuk menghilangkan hama dari
bumbu-bumbuan, kacang-kacangan, dan buah-buahan kering.
Terlalu banyak makan-makanan yang mengandung zat pengawet akan mengurangi daya tahan
tubuh terhadap serangan berbagai penyakit.
7. Sekuantran
Sekuentran adalah bahan aditif dalam makanan yang dapat mengikat ion-ion logam yang ada dalam
makanan dan membentuk senyawa kompleks. Dengan terikatnya ion-ion tersebut dapat dihambat
terjadinya proses oksidasi yang dapat menimbulkan perubahan warna dan aroma. Bahan aditif yang
berfungsi sebagai sekuantran ialah asam sitrat, asam fosfat dan garamnya, serta kalsium diantrium
EDTA (Ethylene Diamine Tetra Atetic Acid).
8. Anti Oksidan
Minyak dan lemak akan dapat menjadi tengik bila di simpan lama. Ketengikan minyak disebabkan
karena oksidasi dari udara.Untuk mencegah ketengikan minyak biasanya digunakan anti
oksidan.Contoh anti oksidan adalah asam askorbat (bentuk garam kalium, natrium, dan kalsium)
yang digunakan pada daging olahan, kaldu dan buah dalam keemasan kaleng.Butil Hidroksil Anisol
(BHA) digunakan untuk lemak dan minyak.Butil Hodroksil Toluene (BHT) digunakan untuk lemak,
minyak makan, margarin dan mentega.
Batasan penggunaan berdasarkan resiko adalah ADI (Acceptable Daily Intake) yaitu batasan yang
tidak menimbulkan resiko/bahaya jika dikomsumsi oleh manusia.Perhitungannya dengan
menggunakan perkilo gram bobot badan.
Zat Adiktif Batasan Batasan ADI per kg
PERMENKES RI per Bobot Badan
kg Makanan
BHA 100 mg-1000 mg 0 – 0,3 mg
BHT 100 mg-1000 mg 0 – 0,125 mg
Asam Asetat Secukupnya Tidak ada batasan
Asam Sitrat 5 g – 40 g Tidak ada batasan
Sakarin 50 mg – 300 mg –
Siklamat 500 mg – 3 g –
Aspartam – –
Asam Benzoat 600 mg – 1 g 0,5 mg
Asam Sorbat 500 mg – 3 g 0, 25 mg
Beta karoten 100 mg – 600 mg –
Karamal 150 mg – 300 mg Tidak ada batasan
Tartrazin 30 mg-300 mg 0-7,5 mg
Karmoisin 50 mg-300 mg 0 -4 mg
Eritrosin 30 mg- 300 mg 0-0,6 mg
MSG secukupnya 0-120 mg