Anda di halaman 1dari 5

E-DIMAS: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 10(1), 111-115

ISSN 2087-3565 (Print) dan ISSN 2528-5041 (Online)


Available Online at http://journal.upgris.ac.id/index.php/e-dimas

Pembentukan Kader KRR pada Siswa SMK


Nilatul Izah1, Evi Zulfiana2, Meyliya Qudriani3
1,2,3
D III Kebidanan Politeknik Harapan Bersama
1
nilaizah12@gmail.com

Received: 8 Oktober 2018; Revised: 15 Desember 2018; Accepted: 10 Februari 2019

Abstract
Children and adolescents really value friendship, the communication between
peers is better than parents. In connection with this, a program is needed to
support the level of development of adolescence, one of which is the Establishment
of Youth Health Cadres involving schools. The results of community service in the
form of science and technology for the community (IbM) that have been carried out
are: (1) there is an increase in students' knowledge about adolescent reproductive
health and students have the provision of skills in providing health information to
others; (2) students are ready to participate in fostering their friends and acting as
promoters and motivators in carrying out their own health business; and (3)
students are willing to help teachers, families and communities in schools and
outside schools that need health services.

Keywords: KRR cadres, teenagers, children

Abstrak
Anak dan remaja sangat menghargai pertemanan, jalinan komunikasi dengan
teman sebaya lebih baik jika dibanding dengan orangtua. Sehubungan dengan hal
tersebut maka diperlukan suatu program yang mendukung tingkat perkembangan
masa remaja salah satunya dengan Pembentukan Kader Kesehatan Remaja yang
melibatkan sekolah. Hasil pengabdian pada masyarakat dalam bentuk Ipteks bagi
Masyarakat (IbM) yang telah dilaksanakan yaitu: (1) terdapat peningkatan
pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi remaja serta siswa telah memiliki
bekal ketrampilan dalam memberikan informasi kesehatan kepada orang lain; (2)
siswa siap untuk ikut membina teman-temannya dan berperan sebagai promotor
dan motivator dalam menjalankan usaha kesehatan terhadap diri masing-masing;
serta (3) siswa bersedia membantu guru, keluarga dan masyarakat di sekolah dan di
luar sekolah yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

Kata Kunci: kader KRR, remaja, anak

A. PENDAHULUAN menyimpang dari norma-norma yang berlaku


Analisis Situasi di masayarakat. Seperti perkelahian dan
Masa remaja adalah masa transisi, minum-minuman keras, pencurian,
dimana pada masa masa seperti ini sering perampokan, perusakan/pembakaran, seks
terjadi ketidakstabilan baik itu emosi maupun bebas bahkan narkoba. Perilaku menyimpang
kejiwaan. Pada masa transisi ini juga remaja remaja tersebut dapat dikatakan sebagai
sedang mencari jati diri sebagai seorang kenakalan remaja.
remaja. Namun sering kali dalam pencarian Menurut BKKBN jumlah penduduk
jati diri ini remaja cendrung salah dalam remaja berusia 10-24 tahun sebanyak 66,3
bergaul sehingga banyak melakukan hal yang juta jiwa dari total penduduk sebesar 258,7

111
E-DIMAS
EDUCATIONS - PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
VOLUME 10 NOMOR 01 MARET 2019

juta sehingga satu di antara empat penduduk teman sebaya lebih baik jika dibanding
adalah remaja. Jumlah generasi milenial yang dengan orangtua. Alasannya dengan teman
cukup besar tersebut merupakan potensi yang cenderung dapat menyimpan rahasia, lebih
memerlukan pengelolaan secara terencana, terbuka dalam membicarakan teman lawan
terstruktur dan sistematis agar dapat jenis serta dapat memecahkan masalah yang
bermanfaat menjadi modal pembangunan ke dihadapinya dengan orangtua/ keluarga.
depan. Waktu yang efektif untuk berkumpul dengan
Jumlah penduduk yang tinggi tersebut teman adalah saat istirahat sekolah, pulang
harus diimbangi dengan upaya peningkatan sekolah, belajar bersama, mengikuti kegiatan
kualitas penduduk. Salah satu upaya ekstra kurikuler, serta saat berkumpul dalam
peningkatan kualitas hidup manusia dapat organisasi siswa.
dilakukan melalui upaya peningkatan Menurut Zimmer-Gembeck (2002)
kesehatan secara umum, atau bisa difokuskan teman sebaya amat besar pengaruhnya bagi
secara spesifik pada kesehatan reproduksi. kehidupan sosial dan perkembangan diri
Kesehatan repoduksi khususnya bagi remaja remaja.. Pendapat dan pandangan teman
dan generasi muda akan meningkatkan biasanya lebih diterima daripada pendapat
indeks sumber daya manusia di masa yang orang tua. Informasi mengenai kesehatan
akan datang. Hal tersebut disebabkan karena reproduksi dan bimbingan seksual yang
jumlah remaja umur 10-14 tahun mencapai diperoleh melalui teman sebaya (peer) sedikit
9,68 %, umur 15-19 tahun mencapai 8,71 % banyak telah memberikan dorongan untuk
dan remaja umur 20-24 tahun mencapai menentukan sikap seorang remaja dalam
9,19 %. melakukan interaksi dengan pasangannya.
Menjaga kesehatan bukan hanya Lingkungan atau dukungan teman sebaya
tanggung jawab pemerintah semata. Sekolah (peer pressure) menjadi salah satu motivasi
mempunyai peranan penting dalam dan pembentukan identitas diri seorang
menyampaikan informasi kesehatan kepada remaja dalam melakukan sosialisasi,
peserta didik dan masyarakat. Kesehatan terutama ketika dia mulai menegakan
sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan hubungan asmara dengan lawan jenisnya.
kemampuan hidup sehat peserta didik dalam Konflik atau perbedaan yang terjadi
lingkungan hudup sehat sehingga peserta dalam keluarga menurut Zimmer-Gembeck
didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang (2002), remaja cenderung lebih terbuka
secara harmonis dan optimal menjadi sumber dalam menyelesaikan masalah dengan
daya manusia yang berkualitas. kelompoknya. Dengan demikian peranan
Konsep hidup sehat yang tecermin kelompok atau peer sangat besar dalam
pada perilaku sehat dalam lingkungan sehat mempengaruhi informasi mengenai segala
perlu diperkenalkan seawal mungkin pada problematika seksual di kalangan remaja.
generasi penerus dan selanjutnya dihayati Kota Tegal merupakan Kota
dan diamalkan. Peserta didik bukanlah lagi metropolis yang mengalami perkembangan
semata-mata sebagai objek pembangunan sangat pesat. Dengan jumlah penduduk
kesehatan melainkan sebagai subjek. Dengan kurang lebih 248.127 jiwa namun terlihat
demikian diharapkan mereka dapat berperan sangat padat, karena Kota tegal ini
secara sadar dan bertanggung jawab dalam merupakan Kota transit dari beberapa daerah.
pembangunan kesehatan. Anak sekolah Banyak pendatang yang hanya singgah
tingkat SMA atau sederajat memasuki usia bahkan menetap menjadi warga pendatang.
remaja di mana periode ini terjadi SMK Harapan Bersama merupakan salah
pertumbuhan dan perkembangan yang pesat satu SMA yang berada di Wilayah Kota
baik fisik, psikologis maupun intelektual. Tegal.
Anak dan remaja sangat menghargai Kesehatan reproduksi diwilayah Kota
pertemanan, jalinan komunikasi dengan Tegal masih memprihatinkan, hal ini

112
Pembentukan Kader KRR pada Siswa SMK
Nilatul Izah, Evi Zulfiana, Meyliya Qudriani

dibuktikan dengan masih banykanya keluarga, teman peserta didik pada


penderita penyakit menular seksual khusunya khususnya dan sekolah pada umumnya.
HIV/AIDS. Data Dinas Kesehatan Kota SMK Harapan Bersama Kota
Tegal menyebutkan jumlah penderita merupakan salah satu SMK Kesehatan di
HIV/AIDS saat ini sebanyak 230 dengan Kota Tegal yang menyelenggarakan
rincian 111 menderita HIV, 119 AIDS, dan 44 pendidikan kegiatan ekstrakulikuler siswa
meninggal dunia. 61,1 persen dari total khusunya kegiatan PMR yang dilengakapi
jumlah penderita HIV/AIDS yang tercatat dengan konselor teman sebaya. Untuk
masih tergolong usia produktif antara 20 meningkatkan pengetahuan para konselor
hingga 39 tahun. Data tersebut terbagi maka perlu dilakukan pendidikan kesehatan
menjadi dua, yakni 31,5 persen dengan usia dan pembinaan bagi para anggota konselor
berkisar 20-29 tahun dan 29,6 persen lainnya teman sebaya di SMK Harapan Bersama
tergolong usia produktif 30-39 tahun. tersebut.
Untuk meminimalisir penyebaran Berdasarkan hal tersebut kami akan
penyakit menular seksual yang terjadi melakukan pendidikan kesehatan guna
diwilayah Kota Tegal dapat dilakukan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan
salahsatunya dengan upaya peningkatan tentang kesehatan reproduksi remaja bagi
pengetahuan pada remaja tentang kesehatan kader kesehatan remaja di smk harapan
reproduksi khususnya tentang penyakit bersama kota tegal.
menular seksual, SMK Harapan Bersama Solusi yang ditawarkan
merupakan salah stau SMK Kesehatan di Pada masa remaja kedekatan dengan
wilayah Kota Tegal. Sebagai SMK kesehatan teman sebaya (peer group) sangat tinggi
diharapkan para siswa memiliki pengetahuan karena selain ikatan peer group
yang bagus tentang kesehatan reproduksi menggantikan ikatan keluarga, juga
remaja. merupakan sumber afeksi, simpati, dan
Permasalahan Mitra pengertian saling berbagi pengalaman dan
Anak dan remaja sangat menghargai sebagai tempat remaja untuk mencapai
pertemanan, jalinan komunikasi dengan otonomi dan independensi. Berdasarkan hal
teman sebaya lebih baik jika dibanding tersebut, perlu adanya kader kesehatan
dengan orangtua. Alasannya dengan teman remaja sehingga informasi seputar kesehatan
cenderung dapat menyimpan rahasia, lebih reproduksi remaja dapat tersampaikan sesuai
terbuka dalam membicarakan teman lawan dengan sasaran.
jenis serta dapat memecahkan masalah yang Pengabdian kepada masyarakat ini
dihadapinya dengan orangtua/ keluarga. akan dilakukan di SMK Harapan Bersama
Waktu yang efektif untuk berkumpul dengan dengan memberikan pendidikan kesehatan
teman adalah saat istirahat sekolah, pulang dan melatih para remaja atau siswa untuk
sekolah, belajar bersama, mengikuti kegiatan menjadi kader remaja sebagai konselor
ekstra kurikuler, serta saat berkumpul dalam pendidikan kesehatan bagi teman sebaya.
organisasi siswa. Target Luaran
Sehubungan dengan hal tersebut Hasil yang diharapkan dari
maka diperlukan suatu program yang pengabdian masyarakat yang akan
mendukung tingkat perkembangan masa dilaksanakan oleh tim melalui pelatihan
remaja salah satunya dengan Pembentukan dalam bidang kesehatan ini adalah:
Kader Kesehatan Remaja yang melibatkan 1. Meningkatnya pemahaman remaja tentang
sekolah. Kader Kesehatan Remaja adalah kesehatan reproduksi remaja.
peserta didik yang dipilih guru guna 2. Terbentuknya kader kesehatan remaja
mengikuti dan melaksanakan sebagian usaha 3. Terlatihnya kader kesehatan remaja dalam
pelayanan kesehatan terhadap diri sendiri, memberikan pendidikan kesehatan.

113
E-DIMAS
EDUCATIONS - PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
VOLUME 10 NOMOR 01 MARET 2019

B. PELAKSANAAN DAN METODE pendidikan kesehatan tentang kesehatan


Khalayak Sasaran reproduksi khususnya yang menjadi pilar dari
Sasaran utama dalam kegiatan GenRe yaitu tentang HIV/ AIDS, IMS dan
pengabdian pada masyarakat ini adalah siswa NAPZA serta memberikan pelatihan pada
SMK yang bergabung pada kegiatan PMR remaja tentang cara memberikan konseling
khususnya tim pendidikan kesehatan teman terkait kesehatan reproduksi remaja pada
sebaya SMK Harapan Bersama Kota Tegal teman sebaya. Setelah mendapat pendidikan
yang berjumlah 10 siswa. kesehatan dan pelatihan tentang KRR
Metode Kegiatan kemudian melakukan evaluasi tingkat
Metode yang digunakan adalah pengetahuan dan ketrampilan siswa dalam
pemberian penyuluhan dengan format diskusi memberikan konseling kepada teman sebaya.
seputar kesehatan reproduksi remaja Pendukung dan Penghambat Kegiatan
khususnya terkait dengan 3 pilar GenRe Keberhasilan kegiatan ini tidak
(Generasi Berencana) yang meliputi HIV/ terlepas dari adanya dukungan dari kepala
AIDS, Infeksi Menular Seksual (IMS) dan sekolah serta guru setempat yang telah
NAPZA. memfasilitasi tim pelaksana untuk
Realisasi Pemecahan Masalah berkomunikasi dengan peserta kegiatan.
Dalam menyelesaikan masalah yang Selain itu adanya bantuan dari guru BK dan
ada dimasyarakat khususnya yang keantusiasan peserta dalam kegiatan ini
berhubungan dengan peningkatan sehingga kegiatan dapat berjalan dengan
pengetahuan dan keterampilan kader remaja lancar. Namun kegiatan ini juga tidak lepas
Prodi DIII Kebidanan Politeknik Harapan dari adanya kekurangan seperti
Bersama tergerak untuk melakukan keterlambatan peserta menghadiri kegiatan
pengabdian kepada masyarakat dengan sehingga kegiatan harus dilaksanakan dalam
memberikan pendidikan kesehatan dan waktu yang lebih terbatas.
pelatihan pada remaja yang bergabung dalam
kegiatan PMR di SMK Harapan Bersama D. PENUTUP
Kota Tegal. Simpulan
Hasil pengabdian pada masyarakat
C. HASIL DAN PEMBAHASAN dalam bentuk Ipteks bagi Masyarakat (IbM)
Hasil Kegiatan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan
Kegiatan Pengabdian Pada sebagai berikut:
Masyarakat Pembentukan Kader KRR pada 1. Terdapat peningkatan pengetahuan siswa
Siswa SMK diawali dengan perijinan tentang kesehatan reproduksi remaja serta
pelaksanaan kegiatan pengabdian pada siswa telah memiliki bekal ketrampilan
masyarakat di SMK Harapan Bersama Kota dalam memberikan informasi kesehatan
Tegal. Pengabdian masyarakat dilaksanakan kepada orang lain
selama 2 hari pada tanggal 2 dan 3 Agustus 2. Siswa siap untuk ikut membina teman-
2018. Peserta yang mengikuti kegiatan ini temannya dan berperan sebagai promotor
sesuai dengan proposal yang di ada yaitu dan motivator dalam menjalankan usaha
sebanyak 10 siswa yang bergabung dalam kesehatan terhadap diri masing-masing.
kegiatan PMR di SMK Harapan Bersama, 3. Siswa bersedia membantu guru, keluarga
siswa-siswa tersebut merupan siswa PMR dan masyarakat di sekolah dan di luar
yang menjadi tim pendidikan teman sebaya. sekolah yang membutuhkan pelayanan
Kegiatan ini diwalai dengan menilai kesehatan.
sejauh mana siswa mengetahui tentang Saran
kesehatan reproduksi remaja. Setelah menilai Ada beberapa saran yang
tingkat pengetahuan siswa tentang kesehatan disampaikan, yaitu:
reproduksi remaja kemudian tim melakukan

114
Pembentukan Kader KRR pada Siswa SMK
Nilatul Izah, Evi Zulfiana, Meyliya Qudriani

1. Perlu adanya evaluasi dan tindak lanjut Departemen Kesehatan RI, Situasi HIV/AIDS
setelah dilakukan pelatihan kader KRR di di Indonesia tahun 1987-2006, 2007.
SMK Harapan Bersama Kota Tegal Depkes RI. 2005. Pedoman Pelayanan
2. Perlu adanya pemberian informasi Kesehatan Peduli Remaja di
kesehatan yang lain agar ilmu Puskesmas. Direktorat Kesehatan
pengetahuan yang dimiliki oleh pada Keluarga Dirjen Bina Kesehatan
kader remaja semakin meningkat. Masyarakat. Jakarta.
Dinas Kesehatan Kota Tegal, Profil Dinas
E. DAFTAR PUSTAKA Kesehatan Kota Tegal, 2017.
BKKBN. Buku sumber untuk advokasi Iryanti. 2003. Pengaruh Pendidikan
Direktorat Advokasi dan KIE. Kesehatan Reproduksi Melalui Metode
BKKBN, UNFPA, Bank Dunia, ADB, Pendidikan Sebaya Terhadap
dan STARH. 2003 Pengetahuan dan Sikap Remaja dalam
Basri, H. Remaja Berkualitas Problematika Pencegahan KTD di SMKN 15
Remaja dan Solusinya. Pustaka Pelajar. Bandung (Tesis). Yogyakarta: UGM.
Yogyakarta. 2000
Kemenkes RI, Statistik Kasus HIV/ AIDS di
Indonesia, Jakarta: Kemenkes RI,
2014.

115

Anda mungkin juga menyukai