Anda di halaman 1dari 6

“KONSELOR TEMAN SEBAYA”

PIK REMAJA MITRA HARAPAN


KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

Nama: Windy Jenifer Kase

Asal PIK: Mitra Harapan

Kabupaten: Timor Tengah Selatan


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Remaja adalah masa transisi atau peralihan dari anak-anak menjadi dewasa.
Menurut World Health Organization (WHO) remaja adalah penduduk laki-laki atau
perempuan yang berusia 10-19 tahun dan belum menikah. Sedangkan menurut
BKKBN, remaja adalah penduduk yang berusia 10-24 tahun dan belum menikah. Masa
remaja yang merupakan masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa, membuar
remaja memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak-anak atau orang dewasa.
Karakteristik yang nampak pada seorang remaja adalah mulai jatuh cinta, semangat
yang tinggi, memiliki rasa ingin tahu, kondisi emosi yang tidak stabil, kesenangan
dalam berkumpul dengan teman sebaya, dan memiliki ego yang tinggi.
Dengan adanya karakteristik tersebut, seorang remaja memiliki tantangan
tersendiri dalam tumbuh kembangnya menjadi seorang remaja. Tantangan seperti
menyontek, bolos sekolah, tawuran, merokok, seks bebas, napza, dan pornografi.
Tantangan-tantangan ini dilatar belakangi oleh adanya peer pressure atau perasaan di
mana seseorang harus melakukan hal yang sama seperti orang lain pada usia dan
kelompok sosial tertentu agar disukai atau dihargai. Seorang remaja yang memiliki
peer pressure dan tidak memiliki pengetahuan tentang bagaimana menanggapi apa
yang terjadi disekitarnya akan menimbulkan masalah bagi seorang remaja. Masalah-
masalah yang sering terjadi pada remaja adalah IMS (infeksi menular seksual), Seks
Bebas, KTD (kehamilan yang tidak diharapkan), menikah muda, HIV/AIDS, dan
penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif). Masalah
ini kemudian akan menimbulkan dampak buruk yang berjangka panjang tidak hanya
bagi seorang remaja tetapi orang lain yang berada disekitar remaja.
Berdasarkan data dari BKKBN tahun 2019, kehamilan usia remaja di NTT adalah
39 per 100.000 remaja. Pada tahun 2013, penderita HIV/AIDS di NTT sebanyak 2.351
orang. Berdasarkan data BNN tahun 2019, jumlah pengguna narkoba di NTT adalah
36.000 orang. Dari total data ini, 15.000 pengguna narkoba adalah orang-orang hanya
hanya ingin mencoba-coba menggunakan narkoba. Sedangkan data statistic tahun 2013
mencatat sebanyak 20,5% pelajar menikah diusia dini karena kurangnya pengetahuan
tentang pernikahan dini. Angka-angka ini menunjukkan tingginya presentase remaja
yang tidak memiliki edukasi dan pendampingan yang baik dalam masa remajanya.
Oleh karena itu, seorang remaja harus bisa mengakses informasi atau
mendapatkan edukasi. Program “Konselor Teman Sebaya” dilatar belakangi karena
kurangnya media atau sarana konseling bagi remaja pada teman seumuran. Teman
sebaya merupakan sumber informasi terbesar bagi seorang remaja. Peranan teman
sebaya yang mampu memberikan edukasi bisa menjadi penundaan masalah pada
remaja. Dengan adanya program “Konselor Teman Sebaya” seorang remaja bisa
bertanya atau mendapatkan edukasi tentang kehidupan seorang remaja. Remaja bisa
dengan lebih bebas atau leluasa untuk bertanya atau bercerita karena sesama remaja
bisa lebih saling memahami. Tanpa adanya rasa malu, rasa takut atau minder karena
bercerita pada seseorang yang juga merupakan seorang remaja. “Konselor Teman
Sebaya” akan menjadi wadah bagi seorang remaja untuk mencurahkan dan memenui
rasa ingin tahu dengan tidak memberikan dampak negatif. Remaja bisa dengan lebih
mudah bertanya tanpa takut ditertawakan atau dimarahi karena pertanyaan-pertanyaan
yang sensitif dikalangan masyarakat umum. Program “Konselor Teman Sebaya” juga
diharapkan bisa mejadi sarana pengembangan pengetahuan seorang remaja.
B. Rumusan Masalah
1. Apa peranan “Konselor Teman Sebaya” dalam mengatasi permasalahan dikalangan
remaja?
2. Bagaimana gambaran “Konselor Teman Sebaya” berjalan?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui peranan “Konselor Teman Sebaya” dalam mengatasi
permasalahan dikalangan remaja
2. Untuk mengetahui gambaran program “Konselor Teman Sebaya”
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Peranan “Konselor Teman Sebaya” dalam mengatasi permasalahan dikalangan
remaja
“Konselor Teman Sebaya” merupakan suatu program yang dirancang untuk bisa
memberikan edukasi dan konseling bagi sesama remaja. Program ini berperan dalam
memberikan edukasi tentang permasalahan yang terjadi di sekitar remaja dan bagaimana
cara menanggapi permasalahan yang terjadi. “Konseling Teman Sebaya” akan
memberikan edukasi dan konsultasi melalui social media. Sosial media menjadi sasaran
sarana karena saat ini penggunaan social media pada kalangan remaja sudah sangat
banyak. Melalui social media, “Konseling Teman Sebaya” akan membagikan informasi
mengenai pubertas, seksualitas, kesehatan reproduksi, perilaku beresiko, tindakan
berbahaya, kesehatan dan gizi remaja, stunting dan anemia pada remaja putri, penyakit
menular seksual, kesiapan berkeluarga, pola hidup bersih dan sehat, dan berbagai
informasi lain.
Program ini akan sangat berdampak kepada pertumbuhan kearah positif bagi
seorang remaja dengan penuh edukasi. Program “Konselor Teman Sebaya” juga memiliki
banyak manfaat bagi para remaja. Manfaat program ini adalah sebagai sumber informasi,
sebagai konseling remaja, sebagai teman bercerita remaja, sebagai pengontrol pola
kehidupan remaja dan sebagai edukasi bagi remaja. “Konselor Teman Sebaya” memiliki
keunikan karena program ini tidak hanya akan diakses oleh seseorang disatu kota atau
provinsi saja. Tetapi program ini dapat diikuti oleh semua remaja diseluruh Indonesia
karena pelaksanaannya melalui sosia media. Tidak hanya mengedukasi sebuah kelompok
saja tetapi semua remaja Indonesia. Program “Konselor Teman Sebaya” juga tidak hanya
memberikan ilmu tetapi bisa menjadi sosok teman bagi remaja Indonesia.
B. Gambaran program “Konselor Teman Sebaya”
Program “Konselor Teman Sebaya” akan dijalankan melalui social media seperti
Instagram dan facebook. Melalui social media, “Konselor Teman Sebaya” akan secara
rutin memposting informasi-informasi edukasi mengenai hal-hal yang perlu diketahui
seorang remaja. Postingan-postingan akan dibuat secara menarik dan berisikan inti
penjelasan. Selain itu, melalui social media seorang remaja juga bisa berkonsultasi
kepada “Konselor Teman Sebaya” tentang permasalahan yang sedang dihadapi.
“Konselor Teman Sebaya” akan berusaha untuk memberikan jalan keluar dari
permasalahan remaja yang terjadi. “Konselor Teman Sebaya” akan membuka ruang
obrolan baik secara perorangan dengan admin atau secara berkelompok dalam platform
Instagram dan facebook untuk saling bercerita dan belajar.
Melalui “Konselor Teman Sebaya” seorang remaja juga dapat mengontrol pola
hidup sehat mereka. “Konselor Teman Sebaya” akan menyediakan jurnal pengontrolan
secara berkala kepada remaja putri untuk konsumsi tablet tambah darah. “Konselor
Teman Sebaya” juga menyediakan jurnal pengontrolan kalori makanan dan gizi seimbang
dari makanan yang dikonsumsi serta aktivitas fisik yang dilakukan oleh remaja.
Pengontrolan ini bertujuan untuk mengurangi adanya kelebihan berat badan bada remaja,
gizi buruk pada remaja, atau anemia pada remaja putri. “Konselor Teman Sebaya” juga
akan menyediakan berbagai jenis aktivitas yang dapat dilakukan oleh remaja guna
menghindari adanya keinginan untuk melakukan tindakan berperilaku negatif.
Salah satu kegiatan menarik yang akan ada pada “Konselor Teman Sebaya” yaitu
edukasi tentang bagaimana pengolahan makanan dengan sumber daya yang ada di NTT
menjadi makanan yang enak dan bergizi tinggi. Kegiatan ini akan dilakukan secara
virtual dimana admin akan memposting bagaimana mengolah makanan dengan baik dan
benar dalam bentuk video. Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat untuk memberikan
informasi makanan sehat tetapi kegiatan ini juga bisa menjadi media mengasah
keterampilan untuk perkembangan ekonomi. “Konselor Teman Sebaya” akan bisa
membantu mengatasi permasalahan yang ada pada remaja jika pihak yang bersangkutan
dan konselor sama-sama menjalankan peranannya dengan baik.
C. Program kerja PIK Remaja yang akan saya lakukan:
1. Pemberian materi dan edukasi kepada teman sebaya melalui social media
2. Menjadi konselor bagi teman sebaya sebagai sumber informasi dan tempat bercerita
3. Memberikan dan mengajarkan keterampilan pada remaja yang bisa mendukung
kehidupan ekonomi
4. Bekerja sama dengan lembaga pemerintahan terkait untuk mendukung program genre
dan program pemerintah lainnya
5. Melakukan kegiatan virtual secara bersama untuk pengembangan diri remaja
BAB 3
PENUTUP
Dalam tumbuh kembang seorang remaja, keingingan dan rasa ingin tahu yang
tinggi bisa membawa dampak positif dan dampak negatif. Seorang remaja yang tidak
memiliki edukasi dan pendampingan tentang bagaimana menyikapi permasalahan remaja
yang terjadi dapat membawa remaja melakukan perilaku negative. Perilaku negative pada
remaja tidak hanya bersifat sementara tetapi membawa dampak jangka panjang. Dari
gagalnya seorang remaja, bisa mengakibatkan gagalnya satu generasi bangsa.
Masalah bukanlah suatu hal yang tidak dapat diatasi atau dihindari. Pada seorang
remaja, permasalahan seperti perilaku negative bisa dihindari. Hal ini akan sangat
mungkin terjadi jika semua unsur masyarakat ikut berperan untuk mengedukasi dan
memberikan informasi. Teman sebaya sebagai sumber informasi, orang tua yang
mendukung, guru, tetangga dan orang-orang disekitar. Dengan adanya campur tangan
dari semua pihak, mewujudkan remaja yang sehat dan cerdas bukanlah sebuah masalah.
Salah satu solusi yang bisa dilakukan untuk mewujudkan remaja sehat dan cerdas
adalah dengan adanya edukasi. Edukasi yang baik dan benar akan menuntun remaja ke
arah yang benar. “Konseling Teman Sebaya” dengan berbagai jenis kegiatan yang
disediakan bisa menjadi sarana untuk mewujudkan generasi yang sehat dan cerdas.
“Konseling Teman Sebaya” bisa menjadi media pemberi edukasi dan pengarahan untuk
mengatasi permasalahan pada remaja. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan
inovasi yang kreatif, edukasi dan ilmu pengetahuan dapat dibagikan dengan lebib mudah
dan lebih menarik. Dengan adanya remaja yang sehat dan cerdas akan terbentuk generasi
yang sehat dan cerdas. Generasi yang sehat dan cerdas membawa Indonesia bisa
mencapai kemajuan yang tinggi. Bersama generasi yang cerdas, wujudkan Indonesia
sejahtera dan maju.

Anda mungkin juga menyukai