Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN

“ Peran Agama Kristen Dalam Mengatasi Pergaulan Bebas “

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kampus dari mata kuliah pendidikan agama kristen

Yang dibimbing oleh:

Yosep,S.Pak

Disusun Oleh :

Vera Mira Juniar

JURUSAN MANAJEMEN C

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA BANJARMASIN

BANJARMASIN
BAB I

PENDAHULUAN

1. A. Latar Belakang Masalah

Masa remaja merupakan masa dimana masa yang akan menentukan masa depan kita. Pada masa ini
kita selalu ingin mencoba dan terus mencoba sampai kita bisa “ mencari identitas” kita. Maka dari
itu kita harus memanfaatkan sebaik-baiknya dalam menjalanin pada masa ini.

Tapi faktanya masih banyak para remaja yang tidak memanfaatkan masa remajanya ini dengan baik.
Terkadang masih banyak para remaja yang terjerumus kepada pergaulan bebas. Contohnya misalkan
: free sex, pemakaian narkoba, balapan liar, tawuran antar sekolah dan lain sebagainya. Perbuatan-
perbuatan seperti ini masih banyak kita temui baik di media cetak maupun media elektronik.

Ditambah lagi dengan kemajuan tekhnologi sekarang ini. Misalkan internet, dengan internet masih
banyak para remaja menggunakannya secara negatif contohnya para remaja masih banyak yang
menggunakannya untuk membuka situs porno, hampir rata-rata yang menggunakannya itu adalah
dari kalangan remaja. Ditambah lagi dengan adanya berita tentang maraknya dengan remaja-remaja
yang mengikuti geng-geng motor. Perbuatan ini memang sangat meresahkan masyarakat sampai-
sampai polisi memberikan kecaman keras bagi pelajar-pelajar agar tidak mengikuti geng motor.

Memang sungguh mengerikan melihat kejadian-kejadian di atas. Begitulah fakta sekarang ini
meskipun tidak semua para remaja seperti itu. Fakta-fakta di atas ini menandakan bahwa tidak
adanya nilai-nilai pendidikan Agama kristen dalam kalangan remaja.

Mereka sudah mengabaikan akan pentingnya agama bagi kehidupannya. Mereka melakukan
perbuatan-perbuatan itu karena mengikuti hawa nafsu mereka dengan mengabaikan aturan-aturan
yang ada pada ajaran agamanya masing-masing.

Pada masa remaja rasa ingin tahu terhadap masalah seksual sangat penting dalam pembentukan
hubungan baru yang lebih matang dengan lawan jenis. Padahal pada masa remaja informasi tentang
masalah seksual sudah seharusnya mulai diberikan, agar remaja tidak mencari informasi dari orang
lain atau dari sumber-sumber yang tidak jelas atau bahkan keliru sama sekali. Pemberian informasi
masalah seksual menjadi penting terlebih lagi mengingat remaja berada dalam potensi seksual yang
aktif, karena berkaitan dengan dorongan seksual yang dipengaruhi hormon dan sering tidak memiliki
informasi yang cukup mengenai aktivitas seksual mereka sendiri (Handbook of Adolecent
psychology: 1980). Tentu saja hal tersebut akan sangat berbahaya bagi perkembangan jiwa remaja
bila ia tidak memiliki pengetahuan dan informasi yang tepat. Fakta menunjukkan bahwa sebagian
besar remaja kita tidak mengetahui dampak dari perilaku seksual yang mereka lakukan, seringkali
remaja sangat tidak matang untuk melakukan hubungan seksual terlebih lagi jika harus menanggung
resiko dari hubungan seksual tersebut.

Karena meningkatnya minat remaja pada masalah seksual dan sedang berada dalam potensi seksual
yang aktif, maka remaja berusaha mencari berbagai informasi mengenai hal tersebut. Dari sumber
informasi yang berhasil mereka dapatkan, pada umumnya hanya sedikit remaja yang mendapatkan
seluk beluk seksual dari orang tuanya. Oleh karena itu remaja mencari atau mendapatkan dari
berbagai sumber informasi yang mungkin dapat diperoleh, misalnya seperti di sekolah atau
perguruan tinggi, membahas dengan teman-teman, buku-buku tentang seks, media massa atau
internet.
Masa remaja adalah masa yang penuh gejolak, masa yang penuh dengan berbagai pengenalan dan
petualangan akan hal-hal yang baru sebagai bekal untuk mengisi kehidupan mereka kelak. Disaat
remajalah proses menjadi manusia dewasa berlangsung. Pengalaman manis, pahit, sedih, gembira,
lucu bahkan menyakitkan mungkin akan dialami dalam rangka mencari jati diri. Sayangnya, banyak
diantara mereka yang tidak sadar bahwa beberapa pengalaman yang tampaknya menyenangkan
justru dapat menjerumuskan. Rasa ingin tahu dari para remaja kadang-kadang kurang disertai
pertimbangan rasional akan akibat lanjut dari suatu perbuatan.

Daya tarik persahabatan antar kelompok, rasa ingin dianggap sebagai manusia dewasa, kaburnya
nilai-nilai moral yang dianut, kurangnya kontrol dari pihak yang lebih tua (dalam hal ini orang tua),
berkembangnya naruli seks akibat matangnya alat-alat kelamin sekunder, ditambah kurangnya
informasi mengenai seks dari sekolah/lembaga formal serta bertubi-tubinya berbagai informasi seks
dari media massa yang tidak sesuai dengan norma yang dianut menyebabkan keputusan-keputusan
yang diambil mengenai masalah cinta dan seks begitu kompleks dan menimbulkan gesekan-gesekan
dengan orang tua ataupun lingkungan keluarganya.

Memasuki Milenium baru ini sudah selayaknya bila orang tua dan kaum pendidik bersikap lebih
tanggap dalam menjaga dan mendidik anak dan remaja agar ekstra berhati-hati terhadap gejala-
gejala sosial, terutama yang berkaitan dengan masalah seksual, yang berlangsung saat ini. Seiring
perkembangan yang terjadi sudah saatnya pemberian penerangan dan pengetahuan masalah
seksualitas pada anak dan remaja ditingkatkan.

Pandangan sebagian besar masyarakat yang menganggap seksualitas merupakan suatu hal yang
alamiah, yang nantinya akan diketahui dengan sendirinya setelah mereka menikah sehingga
dianggap suatu hal tabu untuk dibicarakan secara terbuka, nampaknya secara perlahan-lahan harus
diubah. Sudah saatnya pandangan semacam ini harus diluruskan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan dan membahayakan bagi anak dan remaja sebagai generasi penerus bangsa. Remaja yang
hamil di luar nikah, aborsi, penyakit kelamin, dll, adalah contoh dari beberapa kenyataan pahit yang
sering terjadi pada remaja sebagai akibat pemahaman yang keliru mengenai seksualitas.

Arus modernisasi juga berdampak negatif di kalangan remaja. Banyak diantaranya yang telah
melakukan seks bebas. Pendidikan seks dan dampaknya masih kurang diperkenalkan kepada remaja
Indonesia. Sebagian kecil remaja Indonesia telah melakukan seks bebas terhadap pacar atau
temanya. Akses informasi yang begitu cepat melalui internet, komik dewasa, Film dan game
menyerbu remaja yang dikemas sedemikian rupa sehingga perbuatan seks dianggap lumrah dan
menyenangkan.
1. B. Rumusan Masalah

Merujuk kepada uraian masalah dalam latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah
yang di hadapi dalam penulisan makalah ini adalah, Apa bahaya seks bebas dan bagaimana
menghindari seks bebas ?.

C. Tujuan Permasalahan

Tujuan permasalahan yang dihadapi yang terdapat dalam makalah ini adalah

1. Menambah pengetahuan tentang bahaya seks bebas dikalangan remaja;

2. Mengetahui cara untuk menghindari seks bebas.

3. Membangun spiritual remaja masa kini berdasarkan amsal 22:6

D. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan Makalah ini, diantaranya :

1. Untuk mengetahui pengertian pergaulan bebas di kalangan remaja;

2. Untuk mengetahui pengertian bagai mana mengatasi pergaulan bebas;

3. Untuk mengetahui etika dalam pergaulan remaja menurut agama

4. Untuk mengetahui solusi menghadapi pergaulan bebas.

E. Manfaat Penulisan

Semoga dengan adanya karya tulis ini, kita bisa memanfaatkan masa remaja kita dengan sebaik
mungkin dan hati kita tidak dikuasai oleh hawa nafsu. Dan supaya kita tersadar bahwa pentingnya
pendidikan Islam dalam menghadapi pergaulan remaja.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bahaya Seks Bebas

Seks bebas merupakan tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang ditujukan dalam bentuk
tingkah laku. Menurut beberapa penelitian, cukup banyak faktor penyebab remaja melakukan
perilaku seks bebas. Salah satu di antaranya adalah akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai
tontonan. Apa yang ABG tonton, berkorelasi secara positif dan signifikan dalam membentuk perilaku
mereka, terutama tayangan film dan sinetron, baik film yang ditonton di layar kaca maupun film
yang ditonton di layar lebar. Dari tahun ke tahun data remaja yang melakukan hubungan seks bebas
semakin meningkat, dari 5% pada tahun 1990-an menjadi 20% di tahun 2000.

Secara umum ada dua dampak yang ditimbulkan dari perilaku seks bebas dikalangan remaja yaitu
kehamilan dan penyakit menular seksual (sipilis, HIV/AIDS, dll). Di Amerika Serikat setiap tahunnya
hampir satu juta remaja perempuan menjadi hamil dan sebanyak 3,7 juta kasus baru infeksi penyakit
kelamin diderita oleh remaja.

Untuk menghindari perilaku seks bebas remaja yang berisiko tinggi, peran orang tua dalam masa
tumbuh kembang remaja sangatlah penting, antara lain bahwa orang tua harus bisa menjadi sahabat
remaja agar hubungan orang tua dengan remaja terjalin dengan baik dan dapat menyelesaikan
masalah remaja dengan baik dan tuntas, diperlukan komunikasi yang baik dan efektif.

Kehamilan remaja bahkan sudah terbukti dapat memberikan risiko terhadap ibu dan janinnya. Risiko
tersebut adalah disproporsi (ketiduksesuaian ukuran) janin, pendarahan, prematurilas, cacat bawaan
janin, dan lain-lain. Selain hamil, timbulnya penyakit menular seksual pada remaja juga perlu
dicermati. Penyakit tersebut ditularkan oleh perilaku seks yang tidak aman atau tidak sehat.
Misalnya, remaja yang sering berganti-ganti pasangan atau berhubungan dengan pasangan yang
menderita penyakit kelamin. Selain akan membawa cacat kepada bayi, penyakit menular seks yang
menyerang usia remaja juga dapat mengakibatkan penyakit kronis dan gangguan kesuburan di masa
mendatang.

1. B. Menghindari Seks Bebas

Para ahli berpendapat bahwa pendidik yang terbaik adalah orang tua dari anak itu sendiri.
Pendidikan yang diberikan termasuk dalam pendidikan seksual. Dalam membicarakan masalah
seksual adalah yang sifatnya sangat pribadi dan membutuhkan suasana yang akrab, terbuka dari hati
ke hati antara orang tua dan anak. Hal ini akan lebih mudah diciptakan antara ibu dengan anak
perempuannya atau bapak dengan anak laki-lakinya, sekalipun tidak ditutup kemungkinan dapat
terwujud bila dilakukan antara ibu dengan anak laki-lakinya atau bapak dengan anak perempuannya.
Kemudian usahakan jangan sampai muncul keluhan seperti tidak tahu harus mulai dari mana,
kekakuan, kebingungan dan kehabisan bahan pembicaraan.

Dalam memberikan pendidikan seks pada anak jangan ditunggu sampai anak bertanya mengenai
seks. Sebaiknya pendidikan seks diberikan dengan terencana, sesuai dengan keadaan dan kebutuhan
anak. Sebaiknya pada saat anak menjelang remaja dimana proses kematangan baik fisik, maupun
mentalnya mulai timbul dan berkembang kearah kedewasaan.
Beberapa hal penting dalam memberikan pendidikan seksual, seperti yang diuraikan oleh Singgih D.
Gunarsa (1995) berikut ini, mungkin patut anda perhatikan:

1. Cara menyampaikannya harus wajar dan sederhana, jangan terlihat ragu-ragu atau malu.

2. Isi uraian yang disampaikan harus obyektif, namun jangan menerangkan yang tidak-tidak, seolah-
olah bertujuan agar anak tidak akan bertanya lagi, boleh mempergunakan contoh atau simbol
seperti misalnya : proses pembuahan pada tumbuh-tumbuhan, sejauh diperhatikan bahwa
uraiannya tetap rasional.

3. Dangkal atau mendalamnya isi uraiannya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan dengan tahap
perkembangan anak. Terhadap anak umur 9 atau 10 tahun t belum perlu menerangkan secara
lengkap mengenai perilaku atau tindakan dalam hubungan kelamin, karena perkembangan dari
seluruh aspek kepribadiannya memang belum mencapai tahap kematangan untuk dapat menyerap
uraian yang mendalam mengenai masalah tersebut.

4. Pendidikan seksual harus diberikan secara pribadi, karena luas sempitnya pengetahuan dengan
cepat lambatnya tahap-tahap perkembangan tidak sama buat setiap anak. Dengan pendekatan
pribadi maka cara dan isi uraian dapat disesuaikan dengan keadaan khusus anak.

5. Pada akhirnya perlu diperhatikan bahwa usahakan melaksanakan pendidikan seksual perlu
diulang-ulang (repetitif) selain itu juga perlu untuk mengetahui seberapa jauh sesuatu pengertian
baru dapat diserap oleh anak, juga perlu untuk mengingatkan dan memperkuat (reinforcement) apa
yang telah diketahui agar benar-benar menjadi bagian dari pengetahuannya. Perilaku seks bebas
sangat berdampak bagi perkembangan jiwa seseorang. Perilaku seks bebas sangat berbahaya
sehingga patut kita hindari. Untuk menghindari seks bebas, perlu dilakukan pendidikan seks kepada
semua anggota keluarga.

Pendidikan seks dapat diartikan sebagai penerangan tentang anatomi fisiologi seks manusia, bahaya
penyakit kelamin dan sebagainya. Pendidikan seks bisa juga diartikan sebagai sex play yang hanya
perlu diberikan kepada orang dewasa. Pendidikan seks bukan hanya mengenai penerangan seks
dalam arti

heterosexual , dan bukan semata-mata menyangkut masalah biologis atau fisiologis, melainkan juga
meliputi psikologis, sosio-kultural, agama, dan kesehatan. Dalam pendidikan sek dapat dibedakan
antara sex intruction yaitu penerangan mengenai anatomi, mengenai biologi dari reproduksi,
pembinaan keluarga dan metode kontrasepsi serta education in sexuality meliputi bidang-bidang
etika, moral, fisikologi, ekonomi, dan pengetahuan lainnya. Sex instruction tanpa education in
sexuality dapat menyebabkan promiscuity (pergaulan dengan siapa saja) serta hubungan-hubungan
seks yang menyimpang.

Di Amerika, materi pendidikan seks diberikan oleh orang tua secara langsung. Dengan iklim yang
sangat terbuka, mereka mendiskusikan materi pendidikan seks dengan sang anak. Cara ini dinilai
lebih baik ketimbang anak mencari pengetahuan seks sendiri melalui media internet atau majalah.

Menurut Kartono Mohamad (Diskusi Panel Islam dan Pendidikan Seks Bagi Remaja: 1991)
pendidikan seksual yang baik mempunyai tujuan membina keluarga dan menjadi orang tua yang
bertanggungjawab. Beberapa ahli mengatakan pendidikan seksual yang baik harus dilengkapi
dengan pendidikan etika, pendidikan tentang hubungan antar sesama manusia baik dalam hubungan
keluarga maupun di dalam masyarakat. Juga dikatakan bahwa tujuan dari pendidikan seksual adalah
bukan untuk menimbulkan rasa ingin tahu dan ingin mencoba hubungan seksual antara remaja,
tetapi ingin menyiapkan agar remaja tahu tentang seksualitas dan akibat-akibatnya bila dilakukan
tanpa mematuhi aturan hukum, agama dan adat istiadat serta kesiapan mental dan material
seseorang. Selain itu pendidikan seksual juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan
mendidik anak agar berperilaku yang baik dalam hal seksual, sesuai dengan norma agama, sosial dan
kesusilaan (Tirto Husodo, Seksualitet dalam mengenal dunia remaja, 1987).

C. Pencegahan Seks Bebas Menurut Agama Kristen

Iman, merupakan hal yang paling penting dalam berpacaran. Karena penilaian kepribadian pasangan
dapat dinilai saat berpacaran. Mereka yang menuntut hal-hal yang melanggar norma-norma yang
dianut, tentunya tidak dapat diharapkan menjadi pasangan yang baik. Seandainya orang tersebut
menjadi suami atau istri kelak, tentunya keinginan untuk melanggar norma-norma pun selalu ada.

Pencegahan menurut agama kristen antara lain :

1. Mengajarkan anak untuk rajin membaca Firman Tuhan

2. Sering mengajak anak untuk rajin beribadah ke gereja

3. Mengarahkan anak untuk memasuki komunitas yang bermanfaat terutama komunitas seiman
atau komunitas remaja/pemuda kristen

4. Memisahkan tempat tidur anak; Setiap orang tua berusaha untuk mulai memisahkan tempat tidur
anak-anaknya ketika mereka memasuki minimal usia tujuh tahun.

5. Meminta izin ketika memasuki kamar orang tua; Sejak dini anak-anak sudah diajarkan untuk selalu
meminta izin ketika akan masuk ke kamar orang tuanya pada saat-saat tertentu.

6. Mengajarkan adab memandang lawan jenis; Berilah pengertian mengenai adab dalam
memandang lawan jenis sehingga anak dapat mengetahui hal-hal yang baik dan buruk.

7. Larangan menyebarkan rahasia suami-istri; Hubungan seksual merupakan hubungan yang sangat
khusus di antara suami-istri. Karena itu, kerahasiaanya pantas dijaga. Mereka tidak boleh
menceritakan kekurangan pasangannya kepada orang lain, apalgi terhadap anggota keluarga
terutama anak- anaknya.

D. Membangun spiritual remaja masa kini berdasarkan amsal 22:6

EKSPOSISI AMSAL 22:6 DALAM MEMBANGUN SPIRITUAL REMAJA

Pengertian Kitab Amsal Kitab Amsal merupakan kumpulan ucapan -ucapan bijak, kitab ini

termasuk dalam bagian Alkitab Ibrani yang dikenal sebagai tulisantulisan yang meliputi juga
“hikmat”. Penulis kitab Amsal ini adalah seorang raja yang bernama Salomo. Raja Salomo adalah
seorang raja yang dikenal sebagai seorang yang mempunyai hikmat yang asalnya dari TUHAN. “Raja
Salomo adalah putra Daud; Ia terkenal karena hikmatnya dan karena banyak menulis perkataan
bijak.”6 Pengajaran itu mengandung penyataan Allah dan merupakan kesaksian tentang Allah dan
kehendak-Nya. “Kitab ini mengandung nilai teologis yang sistematis dan praktis.”7 “Disebut Amsal
karena ini adalah hikmat bukan hanya mengenal akal budi (intelek).”8

Dibawah ini beberapa pengertian tentang Kitab Amsal: Pertama, menurut Benson Amsal berasal
dari bahasa Ibrani yang berarti persamaan atau perbandingan. Semula kata ini berarti tamsil “‫משל‬
,“tetapi kemudian diberi arti yang luas, “istilah ini menunjuk kepada peribahasa-peribahasa yang
singkat dan tegas.
IMPLEMENTASI AMSAL 22:6 DALAM MEMBANGUN SPIRITUALITAS REMAJA MASA KINI

Telah dijelaskan mengenai bagaimana membangun spiritual remaja berdasarkan Amsal 22:6, yaitu
dengan mendidik para remaja di jalan Tuhan. Dalam mendidik seorang anak khususnya remaja
diperlukan orang-orang dewasa yang peka dan trampil serta menjadi model dalam mendidik
mereka. Implementasi Amsal 22:6 dalam membangun spiritual remaja masa kini adalah bagaimana
gereja dapat mendidik mereka di jalan Tuhan dengan: menyediakan pembina remaja yang
berkualitas; memfasilitasi persekutuan remaja dan menyediakan program remaja yang efektif.

Menyediakan Pembina Remaja yang Berkualitas

Sebagaimana sudah dikatakan sebelumnya bahwa dalam mendidik kerohanian remaja diperlukan
peran orang dewasa dalam hal ini pembina remaja sebagai role atau model. Oleh sebab itu gereja
perlu menyediakan seorang pembina remaja yang berkualitas seperti: Memiliki hati yang
bersahabat; Memiliki kepedulian terhadap remaja; dan memiliki jiwa kepemimpinan.Memiliki Hati
yang BersahabatSeorang pembina remaja haruslah memiliki hati yang bersahabat, di mana pembina
akan mengenal jiwa seorang anak remaja, agar di antara pembina dan remaja bisa bersatu. Apabila
seorang remaja mempunyai masalah yang ia hadapi di rumah, di sekolah, atau di tempat
persekutuan remaja, di sini pembina remaja dapat menyampaikan saransaran sebagai seorang
sahabat yang bisa menguatkan remaja tersebut, ehingga ia tidak merasa sendiri dalam menghadapi
berbagai masalah yang ia hadapi. Sahabat menurut Wikipedia adalah suatu istilah
yangmenggambarkan perilaku dan kerjasama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas
sosial. Persahabatn merupakan pemahaman yang khas dalam hubungan antar pribadi. Dalam
pengertian ini, istilah “persahabatan” menggambarkan suatu hubungan yang melibatkan
pengetahuan, pengharapan, dan afeksi. Sahabat akan menyambut kehadiran sesamanya dan
menunjukkan kesetiaan satu sama lain dan menunjukkan kesetiaan satu sama lain, seperti tukar
menukar nasehat dan saling menolong dalam perilaku yang saling menolong dalam kesulitan.
Namun bagi banyak orang, persahabatan seringkali tidak lebih dari pada kepercayaan bahwa
seseorang atau sesuatu tidak akan merugikan atau menyakiti mereka.

Memiliki Kepedulian Terhadap Remaja

Seorang pembina remaja yang bersahabat akan menunjukkan kepeduliannya kepada remaja
binaannya. Remaja ingin dimengerti oleh orang lain yang ada di sekitar mereka. Oleh sebab itu ada
beberapa hal yang dapat dibuat oleh seorang pembina remaja dalam menunjukkan kepeduliannya
kepada mereka.

Perkunjungan

Perkunjungan ke rumah-rumah anak remaja merupakan kegiatan yang penting bagi remaja masa
kini. Melalui perkunjungan anak remaja tahu bahwa ia dipedulikan oleh pembinanya. Di samping itu
ia juga tahu bahwa ada seorang pembina rohani yang bisa dijadikan sebagai teman dan sebagai
sahabat, jadi remaja masa kini tidak merasa sendiri. Selain itu, dengan perkunjungan ke rumah-
rumah remaja, pelayan remaja bisa mengetahui apa alasan mereka sehingga tidak mengikuti ibadah
remaja setiap hari minggu dan ada banyak alasan yang kita bisa ketahui dari remaja. Bisa juga
pembina remaja mengajak mereka bertemu di pusatperbelanjaan, tempat rekreasi atau tempat-
tempat yang mereka sukai untuk sekedar bercerita atau berbagi beban. D. W. Ellis mengatakan
“tujuan akhir dari perkunjungan ialah untuk berbicara tentang Kristus.”47
Ibadah Bersama

Dalam firman Tuhan Ibrani 10:25a, berbunyi, “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan–
pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang.” Ayat ini memberi kita sebuah
nasehat yang harus kita taati dan lakukan. Dalam hal ini seorang remaja Kristen perlu diingatkan agar
ia pergi beribadah setiap hari Minggu dan ibadah-ibadah kategorial lainnya. Bukan hanya apabila
mereka diajak oleh teman -temannya melainkan remaja Kristen perlu mengetahui bahwa itu perlu
untuk membangun spiritualitas mereka. Pembina remaja dengan penuh perhatian dan kasih
mengingatkan anak remajanya untuk ikut dalam ibadah bersama. Zaman dahulu dimana orang
menggunakan beberapa media, diantaranya: undangan, surat-surat, teman membawa teman.
“Namun dengan kemajuan suatu teknologi media elektronik masa kini, orang dapat menggunakan
handphone atau telepon selular, baik itu menelpon maupun mengirimkan suatu pesan singkat atau
SMS (Short Message Service)”.48

Konseling

Konseling adalah salah satu jenis yang dipakai dalam membangun hubungan remaja dan
pembinanya semakin harmonis. Dengan konseling seseorang dapat mengetahui mengapa perilaku
anak tidak dapat di kontrol di dalam Gereja, ataukah orang tua yang mempunyai masa lalunya,
dimana ia diperlakukan oleh orang tuanya, sehingga dimasa sekarang ia pun mengasuh dan
membimbing anaknya sama pada masa orang tua berada di usia remaja. Konseling adalah tempat
dimana seseorang bisa menyampaikan apa yang ia alami selama ini. Terciptanya kepercayaan antara
konseli dan konselor. Gary R. Collins mengungkapkan “Konseling adalah hubungan timbal balik
antara dua individu, yaitu konselor yang berusaha menolong atau membimbing dan konseli yang
membutuhkan pengertian untuk mengatasi persoalan yang dihadapinya.”49Oleh sebab itu Garry R.
Collins menyebutkan beberapa hal mengenai “keunikan konseling di dalam bukunya, diantaranya:
“Pertama, orang Kristen percaya, bahwa Allah menciptakan langit, bumi serta segala isinya.
Kepercayaan disini ialah kita sebagai orang Kristen mempunyai pandangan yang unik tentang dunia
dan segala persoalannya. Kedua, konseling Kristen mempunyai misi yang khusus. Misinya ialah
memperkenalkan Tuhan Yesus sebagai Juruselamat pribadi dan penebus dosa, sehingga orang
Kristen tidak saja mengakui segala dosa, tetapi juga memperoleh pengampunan dosa, di
perdamaiakan dengan Allah dan memulai hidup baru yang dipimpin Roh Kudus. Ketiga, konselor
Kristen mempunyai metode yang unik. Keunikan konseling Kristen ialah konselor dapat berdoa
bersama konseli, menguatkan hatinya melalui pembacaan Firman Tuhan.”50

Memiliki Jiwa Kepemimpinan

Seorang pembina remaja adalah seorang pemimpin karena memiliki pengikut yaitu para remaja
dalam persekutuan yang dibinanya. W.I.M. Poli mengatakan, “Kepemimpinan adalah proses
hubungan timbal balik antara pemimpin dan yang di pimpin, dan dalam proses mana pemimpin
memperngaruhi pikiran, sehingga yang di pimpin menghargai, percaya dan taat kepada pemimpin
menuju kepada pencapaian suatu tujuan tertentu.”51Ann Grinnel mengatakan bahwa “pemimpin
adalah orang yang dapat memindahkan orang lain dari suatu tempat menuju tempat baru yang
sesuai dengan tujuannya.”52 Lebih lanjut Ann Grinnell memberikan tujuh pilar dalam kepemimpinan
yang harus dimiliki oleh seorang pembina remaja sebagai seorang pemimpin yaitu: Pertama, harus
mengasihi Tuhan; kedua, harus memiliki sebuah visi pelayanan; ketiga, harus siap; keempat, harus
melayani dengan semangat; kelima, harus gembira; keenam harus melayani dengan variasi; ketujuh,
harus mengutus murid dalam pelayanan.”53Oleh sebab itu diperlukan juga pembina remaja
mengikuti pelatihan-pelatihan kepemimpinan, selain memperkaya dirinya sendiri dengan
pengetahuan, pembina rohani pun juga bisa membagikan kepada anak remaja binaannya. Karena
jika pembina remaja tidak dibina dengan baik, maka anak remaja pun akan diberi pengarahan asal-
asalan saja.

Memfasilitasi Persekutan dan Program Remaja

Dalam perkembangan remaja setiap hari, tidak hanya dari keluarga dan lingkungan, diperlukan juga
fasilitas untuk remaja, di mana mereka dapat menyalurkan bakat tertentu di dalamnya. Gereja
merupakan jembatan yang dapat menghubungkan remaja masa kini. Gereja tanpa remaja, pastilah
Gereja itu tidak akan bertumbuh. Begitu pula jika remaja masa kini tidak aktif di Gereja, maka remaja
itu akan kehilangan jati dirinya sebagai remaja Kristen dan mereka akan merasa kosong. Oleh sebab
itu gereja perlu memfasilitasi persekutuan dan menyediakan program-program remaja yang
bermutu yang dapat membangun kerohanian remaja masa kini. Berikut ini beberapa fasilitas dan
program yang dapat dibuat oleh gereja untuk membangun spiritualitas remajanya:

Menyediakan Latihan Kepemimpinan

Untuk menjadi seorang remaja Kristen tidak hanya membutuhkan kebutuhan rohani saja melainkan
juga perlu diperlengkapi untuk menjadi seorang pemimpin. Memimpin diri mereka sendiri,
pemimpin dalam tempat atau organisasi yang ada di sekolah mereka. Sehingga pada saat mereka di
beri kepercayaan di lingkungan dimana anak remaja itu ada, anak remaja itu sudah bisa memimpin
dengan baik. Oleh sebab itu Gereja dapat melayani remaja “supaya remaja betul- betul memahami
isi dari kebenaran firman Tuhan yang di sampaikan dan memberikan peluang-peluang kepada
remaja masa kini.”54

Pelatihan Liturgi ibadah untuk Ibadah Anak Remaja

Pelatihan untuk memimpin pujian di dalam ibadah remaja penting karena mereka bisa memimpin
ibadah remaja jika tidak ada pemimpin pujian. Pelatihan ini juga melatih remaja masa kini agar
mereka bisa lebih aktif dan semangat dalam mengikuti ibadah remaja. Dan apabila remaja itu sudah
beranjak dewasa, pastilah ia bisa memimpin ibadah di pemuda dan jemaat.

Melatih Berdoa untuk Ibadah Anak Remaja

Sebagai orang percaya kita percaya bahwa “doa” adalah nafas hidup orang percaya. Didalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia,”Doa” adalah permohonan, pengharapan, permintaan, pujian kepada
Tuhan.”55Sedangkan di dalam Ensiklopedia Alkitab Masa Kini, “Doa adalah kebaktian yang
mencakup segala sikap roh manusia dalam pendekatannya kepada Allah.”56

Christian Weiss mengatakan:

Doa merupakan saluran perhubungan dua jurusan, dari orang Kristen sendiri yang ingin mengetahui
kehendak Allah dan dari Allah yang mau supaya anak-anaknya mengetahui dan melaksanakan
kehendakNya. Inilah faktor yang perlu sekali dalam menetapkan rencana dan maksud Allah untuk
hidup kita. Kita harus belajar berdoa dengan tidak berkeputusan

Wesley Brill mengatakan:

Doa adalah alat persekutuan antara pribadi dengan pribadi, antara manusia dengan Allah; yaitu
manusia yang diterima oleh karena telah menjadikan Yesus Kristus Juruslamatnya dan penebusnya.
Dalam doa termasuk, meninggikan dan menyembah Allah, mengucap syukur dan mengaku dosa
kepada Allah, memohon sesuatu dari Allah, serta bersekutu dengan Allah.58Ann Grinnell pun
mengatakan bahwa “doa bukan saja penting untuk seorang pribadi, namun diperlukan doa yang
kreatif untuk mengajak remaja berdoa. Oleh sebab itulah diperlukan berbagai macam cara berdoa
yang biasa dipakai, supaya bila doa kreatif yang dipimpin akan menolong kaum muda yang tidak
biasa berdoa dalam kelompok menjadi rindu dan bersedia untuk mengambil bagian.”59 Seorang
anak remaja, perlu dilatih untuk berdoa di ibadah remaja. Selain melatih mereka berdoa dengan baik
di ibadah remaja, mereka pun dilatih untuk bisa berbicara di ibadah–ibadah remaja antar gereja.
Penulis menyadari pentingnya mengadakan latihan untuk berdoa di kalangan remaja masa kini.
Menurut penulis, ada banyak remaja masa kini yang tidak bisa berdoa.

Mengadakan Perlombaan

Kuis Alkitab

Kuis Alkitab adalah salah satu cara dimana kita bisa membimbing anak remaja agar mereka bisa
mengetahui kebenaran firman Tuhan, sehingga dalam pergaulan mereka sehari-hari dimana pun
mereka berada. Kaum muda sangat tertarik dengan pertandingan. Mereka bisa menjadi saksi bagi
dunia ini.

Membaca Indah Alkitab

Selain mereka mengikuti kuis Alkitab di Gereja, sebaiknya mereka pun juga diajak membaca indah
Alktab. Penulis menilai bahwa membaca indah di perlukan di kalangan remaja masa kini, sehingga
remaja bisa memahami konteks Alkitab itu dengan baik. Sebagai contoh bagaimana jika seorang
remaja membaca Kitab Mazmur dan Amsal, sehingga mereka gemar membaca Alkitab.

Mengikuti Pertandingan di Gereja

Sering kali remaja di perhadapkan dengan situasi untuk memilih dan di saat itulah Gereja mengambil
peran dengan mengikutsertakan remaja untuk mengkuti pertandingan antar remaja di Gereja
setempat dan Gereja yang lain. Sehingga remaja yang ada bisa aktif mengikuti ibadah setiap minggu
dan tidak terlalu kaku. Karena di masa kini, remaja bisa menyalurkan keahliannya. Dalam hal ini
penulis mengikutsertakan remaja masa kini pertandingan-pertandingan antar gereja lokal di kota-
kota baik itu dalam bentuk olah-raga, seni, dan musik.

Dengan demikian pada saat Gereja mengadakan perlombaan bagi remaja, di saat itulah Gereja
memberikan motivasi yang benar bagi remaja masa kini. Kata “Motivasi” di dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesiaadalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar
untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu.

Mengadakan Perpustakaan di Gereja

Perpustakaan pribadi di Gereja sangatlah penting, di mana seorang anak remaja bisa membaca
buku-buku rohani sehingga mereka bisa diterima dengan baik oleh remaja masa kini. Buku-buku itu
berupa: Alkitab yang bergambar, buku-buku rohani, renungan untuk remaja, majalah rohani, artikel-
artikel yang cocok untuk remaja masa kini. Buku -buku semacam itu diperlukan agar remaja masa
kini tidak terpengaruh oleh ilah zaman masa kini seperti komik-komik porno dan bacaan yang tidak
bermutu lainnya.

Nonton Bersama

Saat ini ada banyak remaja yang suka menonton di bioskop dan bagi mereka ini adalah baik. Namun,
jika dilihat dengan seksama maka hal itu belum layak mereka tonton. Oleh karena itu mendidik
remaja masa kini belumlah cukup dengan memberikan mereka nasehat yang bersifat rohani,
melainkan juga hal-hal yang bersifat audio (kelihatan).
Asal jangan menonton sinetron atau tayangan televisi yang berisi tayangan yang tidak mendidik.
Nonton bersama remaja dan pembina remaja merupakan salah satu cara untuk menjangkau remaja
masa kini, sehingga mereka bisa lebih mengenal kebenaran firman Tuhan itu dengan benar. Film
disini bukanlah film yang biasa mereka tonton tapi film yang berisi ajaranajaran kebanaran yang ada
di dalam Alkitab, film dokumenter yang berdurasi 20 menit diamana menceritakan remaja SMU, usia
15-18 tahun. Dan ada pula beberapa film karya anak bangsa Indonesia diantaranya : Film yang
mendidik remaja masa kini ialah film Laskar pelangi, Sang Pemimpi, Denias, dan film yang baru
keluar masa kini ialah Batas, Surat kecil untuk Tuhan, ataukah film religi yang sekarang ini banyak
bermunculan di stasion televisi nasional saat ini.

Diskusi Kelompok Dan PA

Agar remaja tidak bosan dalam mengikuti ibadah setiap minggu, sebaiknya kita mengadakan ibadah
itu secara menarik, dimana kita membuat diskusi kelompok. Karena ibadah remaja saja belum dapat
memenuhi kebutuhan remaja masa kini untuk memahami lebih dalam akan kebenaran firman
Tuhan. Oleh sebab itu, kelompok PA merupakan salah satu cara dalam meningkatkan kerohanian
remaja masa kini. Tujuannya agar remaja- remaja masa kini bisa terbuka oleh pemahaman Alkitab
dan tema- teman kelompok yang berbeda pula.Group Aktivitas (6-8 orang), dimana mereka diberi
waktu beberapa menit untuk memikirkan dan menjawab ketiga pertanyaan tersebut. Kemudian
pemimpin memberikan rangkuman atau kesimpulan. Sedangkan PA (Pemahaman Alkitab), KTB
(Kelompok Tumbuh Bersama) atau KOMSEL (Kelompok Sel) adalah salah satu cara dimana bisa
mengajarkan remaja masa kini agar bisa menjadi seorang pribadi takut akan Tuhan.

Ann Grinnell mengatakan

Pelayanan KOMSEL bisa menolong orang-orang muda mempelajari Firman Tuhan untuk dirinya
sendiri. Dengan demikian mereka akan lebih mengenal Allah melalui Tuhan Yesus sehingga
kehidupan mereka akan berubah . Dimana suasana KOMSEL akan menolong setiap peserta untuk
dapat menikmati hungan kekelurgaan yang hangat, Sambil belajar dan mulai mengenal orang lain,
setiap peserta akan mulai membangunhubungan secara bertanggung jawab. Tidak hanya itu saja
pelayanan KOMSEL bertujuan menjangkau orang muda, menolong mereka mengerti apa yang
dikatakan Alkitab, menyerahkan hidup kepada Yesus, dan mengajak setiap anggota menjadi jujur
dan saling mengasihi.60 Ruth Selan mengatakan, “Dengan membaca Alkitab kita dapat lebih
mengenal Tuhan dengan mengetahui apa yang dikatakan Tuhan kepada kita. Membaca Alkitab
menolong kita lebih mengerti maksud Tuhan serta bersekutu lebih erat dengan Dia.”61

Mengadakan kamping Remaja

Kamping merupakan sesuatu hal yang disukai oleh remaja, apalagi bila kamping di lapangan terbuka
dimana remaja bisa menyatuakan diri mereka dengan alam. Dimana remaja bisa menjalani kamping
bersama teman-teman sebanyanya di lapangan yang terbuka. Begitu pula yang dikatakan oleh Ann
Grinnell di dalam bukunya: “Melalui kamping, kita bisa mendekati mereka dan bergaul sepanjang
hari sehingga dapat melayani mereka secara pribadi dengan sungguh-sungguh.”62

Mengadakan Kebangunan Rohani

Kebangunan Rohani ini diadakan pada suatu waktu yang khusus. Hari ulang tahun group remaja
dengan suatu acara yang khusus, dua atau tiga malam berturut-turut. Kebangunan Rohani ini juga
dapat diadakan pada waktu kamping, karena remaja diasingkan dari pada

lingkungan mereka. Setelah itu mereka akan di follow-up. Robin & Marcia Hadfield mengatakan
bahwa “follow-up paling sulit dan paling penting.”63 Begitu pula yang dikatakan Ann Grinnell follow
up bukan saja mengenai segi kerohanian, namun mengenai setiap bagian hidup.64 Karena apabila
kita mengadakan kebaktian kebangunan rohani tanpa mengadakan follw up,maka hasilnya akan sia-
sia saja
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Seks bebas merupakan tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual yang ditujukan dalam bentuk
tingkah laku. Ada beberapa faktor penyebab remaja melakukan seks bebas, diantaranya adalah
menonton film porno, pengaruh pergaulan bebas, penyaluran hasrat seksual, dan kurangnya peran
dan perhatian orang tua kepada anaknya.

Secara umum ada dua dampak yang ditimbulkan dari perilaku seks bebas dikalangan remaja yaitu
kehamilan dan penyakit menular seksual (sipilis, HIV/AIDS, dll). Cara menghindari seks bebas yaitu
melalui pendidikan agama kristen yaitu melalui pengajaran Firman Tuhan agar iman bertumbuh
didalam hati setiap anak yang dikasihi-Nya agar tidak terjerumus kedalam pergaulan bebas ,serta
melalui pendidikan seks dapat diartikan sebagai penerangan tentang anatomi fisiologi seks manusia,
bahaya penyakit kelamin dan sebagainya. Salah satu bentuk pendidikan seks di keluarga di antaranya
adalah pencegahan seks bebas menurut agama dan pencegahan seks bebas dalam keluarga.

membangun spiritual remaja ialah suatu upaya yang terus menerus untuk mendemonstrasikan
hidup yang berarti atau bermakna dengan menjaga dan memelihara iman remaja serta faktor yang
berkaitan supaya dapat mengambil sikap dan keputusan dalam realitas hidup di tengah-tengah
kesempatan dan tantangan kehidupan.

masa remaja adalah masa transisi dari dunia kanak–kanak yang telah ditinggalkan, tetapi masa
kedewasaan belum dijalani dengan sungguh–sungguh. Itu sebabnya dalam membangun spiritualitas
remaja diperlukan orang-orang dewasa yang kompeten seperti orang tua dan gereja. Orang tua dan
gereja berperan untuk menjaga dan memelihara kehidupan mereka dari awal sehingga mereka
mengetahui jalan kebenaran melalui firman Tuhan setiap hari, supaya di masa yang akan datang
mereka akan menjadi seorang pribadi yang kuat, kokoh dalam imannya dan takut kepada Tuhan,
sehingga hidupnya menjadi berkat atau berarti bagi sesama.

ada beberapa faktor penghambat dalam membangun spiritualitas remaja masa kini yaitu: (1) Adanya
media elektronik yang dapat menjadi sarana yang dipakai Iblis untuk menghancurkan generasi
bangsa dan gereja. (2) Bebas akses internet tanpa batas, bila tidak bijak menggunakannya akan
membuat remaja terjerumus dalam pornografi dan pergaulan bebas. (3) Pengaruh teman sebaya di
mana remaja mudah ikut-ikutan pergaulan yang buruk untuk menemukan jati diri; dan (4) Faktor diri
remaja itu sendiri yang tidak memupuk kehidupan rohaninya dengan baik melalui saat teduh pribadi,
berdoa dan bersekutu dengan teman seiman.

kata “didiklah” atau “mendidik” dalam Amsal 22:6 menunjuk kepada hubungan paralel antara orang
tua dan anak-anak atau pengasuh dan anak-anak asuhannya, di mana orang tua mengabdikan
dirinya untuk melatih (train-up) dengan disiplin kepada anak-anak, supaya mereka membaktikan diri
kepada Allah sang pencipta, sumber hikmat dan kehidupan.

dalam mendidik kerohanian remaja diperlukan peran orang dewasa dalam hal ini pembina remaja
sebagai role model. Oleh sebab itu gereja perlu menyediakan seorang pembina remaja yang
berkualitas seperti: Memiliki hati yang bersahabat; Memiliki kepedulian terhadap remaja; dan
memiliki jiwa kepemimpinan.

bila orang tua dan gereja mendidik anak-anak muda atau remajanya sebagaimana yang dikatakan
dalam Amsal 22:6, “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa
tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu,” maka

kehidupan spiritualitas remaja akan dibangkitkan.

B. Saran

Melalui karya ilmiah ini, penulis akan memberikan beberapa saran tentang bagaimana mendidik
remaja masa kini, sesuai dengan ajaran yang diajarkan Tuhan Allah di dalam anak-Nya Yesus Kristus
kepada orang tua dan juga seorang pembina remaja.

Pertama, sebagai orang tua perlu mendidik anak ke jalan yangbenar. Karena bila salah mendidik
anak-anak sejak meraka masih kecil, maka di masa yang akan datang ia tidak akan mengenal siapa
dirinya dan siapa yang menciptakan mereka. Oleh sebab itulah anak perlu dididik dengan baik sesuai
dengan jalan yang benar, sehingga dimasa tuanya ia tidak akan menyimpang daripada jalan yang
diajarkan kepadanya yaitu jalan kebenaran.

Kedua, Karena pendidikan di dalam keluarga sangat penting dan diperlukan untuk membangun dan
mengembangkan kepribadian dan watak serta kerohanian anak, maka orang tua wajib menjalankan
perannya sebagai pendidik dalam keluarga. Ketiga, selain pendidikan rohani di rumah sangat
diperlukan bagi remaja, maka gereja menjadi tempat kedua bagi remaja untuk dididik agar dapat
bertumbuh secara utuh-holistik. Oleh sebab itu gereja perlu menyediakan seorang pembina remaja
yang berkualitas; menyediakan fasilitas persekutuan remaja yang memadai; dan memberikan
programprogram bagi remaja yangmenarik dan efektif untuk membangun spiritualitas remaja masa
kini.

Keempat, para remaja perlu dilibatkan dalam persekutuan remaja dan melayani sesuai dengan
potensi yang dimiliki. Oleh sebab itu para remaja perlu dilatih dengan baik, misalnya dilatih
bagaimana memimpin doa, memimpin pujian dan pelayanan praktis lainnya yang sesuai dengan
karakteristik anak remaja.

Kelima, para remaja perlu dilatih agar memiliki kehidupan doa yang benar dengan cara mengajar
mereka tentang doa dengan cara yang kreatif. Di samping itu remaja perlu diajar untuk gemar
membaca dan menyelediki Alkitab dengan mengikutsertakan mereka dalam lomba membaca
Mazmur indah, cepat tepat Alkitab dan kelompok sel.

Keenam, Penulis mengimbau agar pemerhati remaja dan rindu melayani remaja masa kini, agar
mendidik mereka dengan kasih dan sesuai dengan kehendak Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai