(KENAKALAN REMAJA)
Disusun oleh :
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang Maha Esa, yang atas rahmat
dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah ini
merupakan hasil dari tugas kelompok bagi para mahasiswa, untuk belajar dan mempelajari
lebih lanjut tentang topik kenakalan remaja berikut solusi pencegahan dan pemecahannya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menumbuhkan proses belajar kelompok kepada
mahasiswa, agar kreativitas dan penguasaan materi kuliah dapat optimal sesuai dengan yang
diharapkan. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam
mengetahui tentang berbagai penyebab kenakalan remaja serta dapat membentengi diri dan
lingkungan pergaulannya dari terjerumus kedalam berbagai bentuk kenakalan remaja
tersebut. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi sahabat dalam belajar
untuk meraih prestasi. Kritik dan saran dari dosen pengampu sangat kami harapkan untuk
perbaikan dan penyempurnaan dalam belajat pada masa mendatang.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Sumber
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang remaja sudah
tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih belum cukup matang
untuk dikatakan dewasa. Ia sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan
ini pun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan.
Kesalahan yang dilakukannya sering menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang
tidak menyenangkan bagi lingkungannya, orangtuanya. Kesalahan yang dibuat para
remaja hanya akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua
memang sama sama masih dalam masa mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang
menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.
Remajakan merupakan aset masa depan suatu bangsa. Disamping hal-hal yang
menggembirakan dengan kegiatan remaja remaja pada waktu yang akhir-akhir ini dan
pembinaan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi pelajar dan mahasiswa, kita
melihat pula arus kemerosotan moral yang semakin melanda dikalangan sebagian
pemuda-pemuda kita, yang lebih terkenal dengan sebuah kenakalan remaja. Dalam surat
kabar yang sering kali kita membaca tentang perkelahian pelajar, penyebaran narkotika,
pemakaian obat bius, minuman keras, penjambret yang dilakukam oleh anak-anak yang
berusia belasan tahun, meningkatnta kasus kehamilan dikalangan remaja putri dan lain
sebagainya. Hal tersebut adalah suatu masalah yang dihadapi masyarakat yang kini
semakinmarak, oleh karena itu masalah kenakalan remaja ke arah yang lebih positif,
yang titik beratnya untuk terciptanya sutu sistem dalam menaggulangi kenakalan
dikalangan remaja.
B. Rumusan Masalah
A. Macam macam kenakalan remaja
B. Penyebab kenakalan remaja
BAB II
PEMBAHASAN
Macam macam kenakalan remaja :
1. Seks Bebas
Perilaku seks pada remaja, selain dipengaruhi oleh faktor endogen dari dalam tubuh
sendiri dan faktor eksogen dari lingkungan dan juga masih tergantung dari pengaruh pola
didik dan perilaku orang tua. Pada remaja biasanya akan mengalami kehamilan diluar
nikah yang memicu terjadinya aborsi. Ingat aborsi itu sangatlah berbahaya dan beresiko
kemandulan bahkan kematian. Selain itu tentu saja para pelaku seks bebas sangat
beresiko terinfeksi virus HIV yang menyebabkan AIDS, ataupun penyakit menular
seksual lainnya. Seks bebas itu dilakukan dengan segala kenikmatan dan keindahan seks
itu sendiri tanpa dibebani oleh omong kosong-omong kosong tentang cinta, tanggung-
jawab, dan tanpa segala intrik-intrik yang digunakan oleh rekan kita untuk mengikat kita.
Akibat dari seks bebas : Akibat-akibat lain dari seks bebas di kalangan remaja ini pun
berbagai macam, terkena HIV/AIDS, PMS (Penyakit Menular Seksual), KTD
(Kehamilan yang Tidak Diinginkan) hingga aborsi yang dapat menyebabkan cacat
permanen atau berujung pada kematian. Akibat psikologis yang seringkali terlupakan
ketika melakukan hal ini sebenarnya adalah: Rasa Bersalah, Marah, Sedih, Sesal, Malu,
Kesepian, Tidak Punya Bantuan, Bingung, Stres, Benci Diri Sendiri, Benci Orang Yang
Terlibat, Takut Tidak Jelas, Insomnia, Kehilangan Percaya Diri, Gangguan Makan,
Kehilangan Konsentrasi, Depresi, Berduka, Tidak Punya Pengharapan, Cemas, Tidak
Memaafkan Diri Sendiri, Takut Hukuman Tuhan, Mimpi Buruk, Merasa Hampa,
Halusinasi, Sulit Mempertahankan Hubungan. Lalu berikut beberapa alasan kenapa hal
ini bisa terjadi :
1. TIDAK BISA MENGATAKAN ‘TIDAK
Biasanya karena merasa takut diputus hubungan oleh pacarnya. Cara untuk
mempertahankan hubungan tersebut. Padahal biasanya, sehabis itu pacar akan lari
juga. Biasanya dijadikan alasan sebagai pembuktian cinta. Sebenarnya kalau benar-
benar cinta, akan menjaga supaya hubungan seks dilakukan setelah menikah.
2. MERASA BUKAN ANAK GAUL
Dengan pernah melakukan seks, dianggap ‘Gaul’. SALAH BESAR padahal. Akan
tetapi, banyak remaja yang punya konsep diri rendah tetap melakukannya supaya
dianggap ‘Gaul’.
3. BISNIS
Prostitusi semakin merebak, sekedar iming-iming Blackberry atau apalah barang-
barang mewah yang dapat membuat remaja melakukannya loh! Di beberapa daerah,
remaja juga dijadikan alat bisnis oleh orang tuanya atau juga karena masalah
kemiskinan.Tragis banget yaa kalau ada remaja yang dijadikan alat bisnis orang
tuanya
4. NILAI AGAMA YANG BERKURANG
Kalau dulu sih, pegangan tangan lawan jenis saja, kayaknya tabu sekali. Agama yang
dijadikan alasan. Katanya secara agama tidak boleh. Tapi, sekarang mungkin sudah
biasa yah? Ajarannya sih masih sama, akan tetapi nilai-nilainya mungkin sudah mulai
bergeser kali tampaknya…
5. TAYANGAN TV
Wah, ini jangan ditanya deh. Dicekokin tiap hari dengan tayangan sinetron,
infotainment, film, dan lain-lain. Apa tidak rusak jadinya? Minimal membuat remaja
ada keinginan ingin mencoba? Hmm…jangan sampai kejadian deh ya...
6. GAYA HIDUP
Nah, akhirnya ada beberapa orang malah sudah menjalaninya sebagai gaya hidup.
Sudah biasa saja. Ckckck… pemikiran yang salah bukan? Prihatin deh ada remaja
yang seperti ini.. Namun ,masih banyak remaja yang mempunyai sikap dan prinsip
yang kuat dengan rumus ini : PACARAN + CINTA = PERNIKAHAN, baru
kemudian SEKS (GOOD !!) Sekedar berkaca dari remaja, anak remaja dari kalangan
bawah seringkali terpaksa bekerja untuk membantu orang tua mereka, tetap punya
prinsip untuk tidak melakukan seks pranikah. Mereka tahu bahwa mereka akan
berkata ‘TIDAK’ dan belajar menghargai diri mereka sendiri. Bagaimanapun,
pendidikan seks tetap perlu dilakukan agar hal ini tidak terjadi lagi. Lagi-lagi, ini PR
siapa ya? Orang tua, guru, atau remajanya sendiri? Yang pasti : REMAJA TETAP
PUNYA MASA DEPAN! Bahaya utama akibat seks bebas :
1. Candu
2. Ganja
3. koka
Upaya pencegahan
3. Bullying
Bullying dan cyberbullying memiliki konsekuensi psikologis dan hukum yang parah
bagi mereka yang terlibat. Namun, tidak jelas bagaimana atau bahkan apakah
pengalaman bullying dan cyberbullying sebelumnya dipertimbangkan dalam penilaian
kesehatan mental. Selain itu, relevansi dan efektivitas solusi hukum saat ini telah
diperdebatkan secara luas, menghasilkan keinginan untuk undang-undang tertentu.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki komponen psikologis dan hukum
dari intimidasi dan cyberbullying. Ini adalah penelitian kualitatif yang mencakup
wawancara dengan lima psikolog praktisi dan empat pengacara di Inggris. Analisis
tematik mengungkapkan tiga tema utama. Satu tema terkait dengan definisi,
karakteristik, dan dampak penindasan dan penindasan dunia maya serta perlunya
diskusi lebih lanjut di antara profesi psikologis dan hukum. Tema lain terkait dengan
prosedur profesional saat ini dan dimasukkannya pertanyaan tentang intimidasi dan
cyberbullying dalam penilaian risiko psikologis. Tema ketiga menekankan pentingnya
intervensi melalui pendidikan. Dua pesan utama disorot oleh pengacara: ada undang-
undang yang cukup namun bermasalah, dan pengetahuan akan memastikan
kesuksesan hukum. Studi ini merekomendasikan perlunya melakukan revisi dalam
praktik dan penilaian psikologis klinis, dan kebijakan hukum mengenai intimidasi dan
cyberbullying. Selain meningkatkan keberhasilan hukum, ini akan mengurangi tingkat
prevalensi intimidasi, tekanan psikologis, dan psikopatologi yang dapat muncul.
Penyebab kenakalan remaja
Ulah para remaja yang masih dalam tarap pencarian jati diri sering kali mengusik
ketenangan orang lain. Kenakalan-kenakalan ringan yang mengganggu ketentraman
lingkungan sekitar seperti sering keluar malam dan menghabiskan waktunya hanya
untuk hura-hura seperti minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan terlarang,
berkelahi, berjudi, dan lain-lainnya itu akan merugikan dirinya sendiri, keluarga, dan
orang lain yang ada disekitarnya. Berbagai faktor yang ada tersebut dapat
dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal.
1). Faktor Internal
a. Krisis Identitas
perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua
bentuk integrasi. Pertama terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam
kehidupannya, kedua tercapainya identitas peran
b. Kontrol Diri yang Lemah
remaja tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima
dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku nakal.\
2). Faktor Eksternal
a. kurangnya perhatian dari orangtua
b. minimnya pemahaman tentang keagamaan
c.pengaruh dari lingkungan sekitar
d. tempat pendidikan