Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang remaja sudah

tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih belum cukup

matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia sedang mencari pola hidup yang paling

sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun

melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukannya sering menimbulkan

kekuatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungannya,

orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan

teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang sama-sama masih dalam

masa mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan

lingkungan inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.

Remaja merupakan pemimpin masa depan suatu bangsa. Di samping hal-hal yang

menggembirakan dengan kegiatan remaja-remaja akhir-akhir ini seperti semakin

aktif mengikuti organisasi antar pelajar dan peningkatan prestasi, kita melihat pula

arus kemorosotan moral yang semakin melanda di kalangan sebagian pemuda-

pemuda kita, yang lebih terkenal dengan sebutan kenakalan remaja. Dalam surat

kabar-surat kabar sering kali kita membaca berita tentang perkelahian pelajar,

penyebaran narkotika, pemakaian obat bius, minuman keras, penjambret yang

dilakukan oleh anak-anak yang berusia belasan tahun, meningkatnya kasus-kasus

kehamilan di kalangan remaja putri dan lain sebagainya.

1
Hal tersebut adalah suatu masalah yang dihadapi masyarakat yang kini semakin

marak, Oleh karena itu masalah kenakalan remaja seyogyanya mendapatkan

perhatian yang serius dan terfokus untuk mengarahkan remaja ke arah yang lebih

positif, yang titik beratnya untuk terciptanya suatu sistem dalam menanggulangi

kenakalan di kalangan remaja.

1.2 Tujuan Penulisan

Pada dasarnya tugas ini dibuat sebagai wujud dari pertanggung jawaban kami atas

tugas yang diberikan oleh guru pengampu sebagai  syarat untuk memenuhi aspek

penilaian mata pelajaran Bahasa Indonasia.

Selain itu tugas ini juga ditujukan untuk :

1. Memahami pengertian kenakalan remaja

2. Mengetahui penyebab kenakalan remaja dan gejala-gejala yang dapat

memperlihatkan hal-  hal yang mengarah pada kenakalan remaja serta untuk

memahami hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menanggulangi kenakalan

remaja.

1.3 Rumusan Masalah

1. Apakah kenakalan remaja itu?

2. Apa saja penyebab-penyebab kenakalan remaja?

3. Bagaimana gejala-gejala yang muncul pada remaja yang terlibat kenakalan?

4. Perilaku apa saja yang merupakan kenakalan remaja?

5. Bagaimana upaya mengatasi kenakalan remaja ?

2
1.4    Manfaat Penelitian

1. dapat memberikan informasi pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca.

2. dapat dijadikan sebagai bahan uji pembanding naskah tulisan lainnya.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

Masa kanak-kanak, remaja, dewasa, dan kemudian menjadi orangtua, tidak

lebih hanyalah merupakan suatu proses wajar dalam hidup yang

berkesinambungan dari tahap-tahap pertumbuhan yang harus dilalui oleh seorang

manusia. Setiap masa pertumbuhan memiliki ciri-ciri tersendiri. Masing-masing

mempunyai kelebihan dan kekurangan. Demikian pula dengan masa remaja. Masa

remaja sering dianggap sebagai masa yang paling rawan dalam proses kehidupan

ini. Masa remaja sering menimbulkan kekuatiran bagi para orangtua. Masa remaja

sering menjadi pembahasan dalam banyak seminar. Padahal bagi si remaja

sendiri, masa ini adalah masa yang paling menyenangkan dalam hidupnya. Oleh

karena itu, para orangtua hendaknya berkenan menerima remaja sebagaimana

adanya. Jangan terlalu membesar-besarkan perbedaan. Orangtua para remaja

hendaknya justru menjadi pemberi teladan di depan, di tengah membangkitkan

semangat, dan di belakang mengawasi segala tindak tanduk si remaja.

               Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli

pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun

sampai dengan 18 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai

kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa.

Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering

dilakukan melalui metoda coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan.

Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekuatiran serta perasaan yang

4
tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat

para remaja hanya akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena mereka

semua memang sama-sama masih dalam masa mencari identitas. Kesalahan-

kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut

sebagai kenakalan remaja.

2.2.   Pengertian Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja adalah semua perubahan anak remaja (usia belasan tahun) yang

berlawanan dengan ketertiban umum (nilai dan norma yang diakui bersama) yang

ditujukan pada orang, binatang, dan barang-barang yang dapat menimbulkan

bahaya atau kerugian pada pihak lain Kenakalan remaja meliputi semua perilaku

yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja.

Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

Definisi kenakalan remaja menurut para ahli :

1.      Paul Moedikdo

· Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi

anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum

pidana, seperti mencuri, menganiaya dan sebagainya.

· Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk

menimbulkan keonaran dalam masyarakat.

· Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.

5
2.      Kartono

· Kenakalan remaja atau dalam bahasa inggris di kenal dengan istilah

juvenile  delinquency merupakan gejala patologis pada remaja di sebabkan

oleh satu bentuk pengabaian sosial.

3.      Santrock

· Kenakalanremajamerupakankumpulandariberbagaiperilakuremaja yang

tidakdapat di terimasecarasocialhinggaterjaditindakan criminal.

4.      Drs.B.Simanjutak,S.H.

· Perbuatan-perbuatan anak remaja yang bertentangan dengan norma-norma

yang ada dalam masyarakat di mana ia hidup,atau suatu perbuatan anti

sosial di mana di dalamnya terkandung unsure-unsur anti normative

5.      Mussendkk

· perilaku yang melanggar hukum atau kejahatan yang biasanya dilakukan

oleh anak remaja yang berusia 16-18 tahun, jika perbuatan ini dilakukan

oleh orang dewasa maka akan mendapat sangsi hukum.

2.3 Penyebab kenakalan remaja

Ulah para remaja yang masih dalam tarap pencarian jati diri sering sekali

mengusik ketenangan orang lain. Kenakalan-kenakalan ringan yang mengganggu

ketentraman lingkungan sekitar seperti sering keluar malam dan menghabiskan

waktunya hanya untuk hura-hura seperti minum-minuman keras, menggunakan

obat-obatan terlarang, berkelahi, berjudi, dan lain-lainnya itu akan merugikan

dirinya sendiri, keluarga, dan orang lain yang ada disekitarnya.

6
Cukup banyak faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja.

Berbagai faktor yang ada tersebut dapat dikelompokkan menjadi faktor internal

dan faktor eksternal. Berikut ini penjelasannya secara ringkas :

A.    Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja

Faktor yang menyebabkan terjadinya kenakalan remaja secara umum dapat

dikelompokan ke dalam dua faktor, yaitu sebagai berikut:

1. Faktor Intern

a. Faktor Kepribadian

b. Faktor Kondisi Fisik

c. Faktor Status dan Peranannya di Masyarakat

2.  Faktor Ekstern

a. Kondisi Lingkungan Keluarga

b. Kontak Sosial dari Lembaga Masyarakat Kurang Baik atau Kurang Efektif

c. Kondisi Geografis atau Kondisi Fisik Alam

d. Faktor Kesenjangan Ekonomi dan Disintegrasi Politik

e. Faktor Perubahan Sosial Budaya yang Begitu Cepat (Revolusi)

2.4 Gejala mengalami kenakalan remaja

a. anak-anak tidak disukai oleh teman-temannya sehingga anak tersebut

menyendiri.

b. Anak-anak yang sering menghindarkan diri dari tanggung jawab di

rumah atau sekolah.

c. Anak-anak yang sering mengeluh dalam arti bahwa mereka mengalami

masalah yang oleh dia sendiri tidak sanggup mencari permasalahannya.

7
d. Anak-anak yang suka berbohong.

e. Anak-anak yang tidak sanggup memusatkan perhatian.

f. Anak-anak yang mengalami phobia dan gelisah dalam melewati batas

yang berbeda dengan ketakutan anak-anak normal.

g. Anak-anak yang suka menyakiti / mengganggu teman-temannya

disekolah atau dirumah.

2.5  Perilaku yang merupakan kenakalan remaja

Berdasarkan pengertian kenakalan remaja diatas kami mengadakan

pengamatan tentang beberapa perilaku remaja yang termasuk kenalan remaja di

lingkungan sekitar, berikut beberapa contoh kenakalan remaja yang ada di

lingkungan sekitar kami :

a. perbuatan awal pencurian meliputi perbuatan berkata bohong dan tidak jujur;

b. perkelahian antar siswa termasuk juga tawuran antar pelajar;

c. mengganggu teman;

d. memusuhi orang tua dan saudara, meliputi perbuatan berkata kasar dan tidak

hormat pada orang tua dan saudara;

e. Merokok;

f. menonton video atau media cetak yang tidak layak

g. Corat-coret tembok sekolah

h. Membolos dan

i. Mengendarai kendaraan di bawah umur tanpa helm

j. Selalu melanggar tata tertib

8
2.6  Upaya mengatasi kenakalan remaja

Masa remaja sebagai periode merupakan suatu periode yang sarat dengan

perubahan dan rentan munculnya masalah (kenakalan remaja). Untuk itu perlu

adanya perhatian khusus serta pemahaman yang baik serta penanganan yang tepat

terhadap remaja merupakan faktor penting bagi keberhasilan remaja di kehidupan

selanjutnya, mengingat masa ini merupakan masa yang paling menentukan.

Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru

dan pihak-pihak lain yang terkait agar perkembangan remaja di bidang pendidikan

dan bidang-bidang lainnya dapat dilalui secara terarah, sehat dan bahagia.

Berikut Solusi dalam rangka penanggulangan kenakalan remaja :

1. Tindakan Preventif

    Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum dapat dilakukan

melalui cara berikut:

a. Mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja

b. Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh para remaja.

Kesulitan-kesulitan mana saja yang biasanya menjadi sebab timbulnya

pelampiasan dalam bentuk kenakalan.

Usaha pembinaan remaja dapat dilakukan melalui:

Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan yang

dihadapinya. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan

pengetahuan dan keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui

pengajaran agama, budi pekerti dan etiket. Menyediakan sarana-sarana dan

9
menciptakan suasana yang optimal demi perkembangan pribadi yang wajar.

Memberikan wejangan secara umum dengan harapan dapat bermanfaat.

Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan merangsang

hubungan sosial yang baik. Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan

kesempatan mengemukakan pandangan dan pendapat para remaja dan

memberikan pengarahan yang positif. Memperbaiki keadaan lingkungan sekitar,

keadaan sosial keluarga maupun masyarakat di mana banyak terjadi kenakalan

remaja.

Sebagaimana disebut di atas, bahwa keluarga juga mempunyai andil dalam

membentuk pribadi seorang remaja. Jadi untuk memulai perbaikan, maka harus

mulai dari diri sendiri dan keluarga. Mulailah perbaikan dari sikap yang paling

sederhana, seperti selalu berkata jujur meski dalam gurauan, membaca doa setiap

melakukan hal-hal kecil, memberikan bimbingan agama yang baik kepada anak

dan masih banyak hal lagi yang bisa dilakukan oleh keluarga. Memang tidak

mudah melakukan dan membentuk keluarga yang baik, tetapi semua itu bisa

dilakukan dengan pembinaan yang perlahan dan sabar.Dengan usaha pembinaan

yang terarah, para remaja akan mengembangkan diri dengan baik sehingga

keseimbangan diri yang serasi antara aspek rasio dan aspek emosi akan dicapai.

Pikiran yang sehat akan mengarahkan para remaja kepada perbuatan yang pantas,

sopan dan bertanggung jawab yang diperlukan dalam menyelesaikan kesulitan

atau persoalan masing-masing.

10
   Usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus dilakukan oleh para

pendidik terhadap kelainan tingkah laku para remaja. Pendidikan mental di

sekolah dilakukan oleh guru, guru pembimbing dan psikolog sekolah bersama

dengan para pendidik lainnya. Usaha pendidik harus diarahkan terhadap remaja

dengan mengamati, memberikan perhatian khusus dan mengawasi setiap

penyimpangan tingkah laku remaja di rumah dan di sekolah.

     Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh kuat

terhadap perkembangan remaja. Ada banyak hal yang bisa dilakukan pihak

sekolah untuk memulai perbaikan remaja, di antaranya melakukan program

“monitoring” pembinaan remaja melalui kegiatan-kegiatan keagamaan, kegiatan

ekstrakurikuler yang ada di sekolah dan penyelenggaraan berbagai kegiatan positif

bagi remaja.

Bimbingan yang dilakukan terhadap remaja dilakukan dengan dua

pendekatan:

Pendekatan langsung, yakni bimbingan yang diberikan secara pribadi pada remaja

itu sendiri. Melalui percakapan mengungkapkan kesulitan remaja dan membantu

mengatasinya.

Pendekatan melalui kelompok, di mana ia sudah merupakan anggota kumpulan

atau kelompok kecil tersebut:

2. Tindakan Represif

   Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat

dilakukan dengan mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran.

Dengan adanya sanksi tegas pelaku kenakalan remaja tersebut, diharapkan agar

11
nantinya si pelaku tersebut “jera” dan tidak berbuat hal yang menyimpang lagi.

Oleh karena itu, tindak lanjut harus ditegakkan melalui pidana atau hukuman

secara langsung bagi yang melakukan kriminalitas tanpa pandang bulu.

    Sebagai contoh, remaja harus mentaati peraturan dan tata cara yang

berlaku dalam keluarga. Disamping itu perlu adanya semacam hukuman yang

dibuat oleh orangtua terhadap pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga.

Pelaksanaan tata tertib harus dilakukan dengan konsisten. Setiap pelanggaran

yang sama harus dikenakan sanksi yang sama. Sedangkan hak dan kewajiban

anggota keluarga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan umur.

   Di lingkungan sekolah, kepala sekolahlah yang berwenang dalam

pelaksanan hukuman terhadap pelanggaran tata tertib sekolah. Dalam beberapa

hal, guru juga berhak bertindak. Akan tetapi hukuman yang berat seperti skorsing

maupun pengeluaran dari sekolah merupakan wewenang kepala sekolah. Guru

dan staf pembimbing bertugas menyampaikan data mengenai pelanggaran dan

kemungkinan-kemungkinan pelanggaran maupun akibatnya. Pada umumnya

tindakan represif diberikan dalam bentuk memberikan peringatan secara lisan

maupun tertulis kepada pelajar dan orang tua, melakukan pengawasan khusus oleh

kepala sekolah dan tim guru atau pembimbing dan melarang bersekolah untuk

sementara waktu (skors) atau seterusnya tergantung dari jenis pelanggaran tata

tertib sekolah.

3. Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi

   Tindakan ini dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan

dan dianggap perlu mengubah tingkah laku pelanggar remaja itu dengan

12
memberikan pendidikan lagi. Pendidikan diulangi melalui pembinaan secara

khusus yang sering ditangani oleh suatu lembaga khusus maupun perorangan yang

ahli dalam bidang ini. Solusi internal bagi seorang remaja dalam mengendalikan

kenakalan remaja antara lain:

Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau

diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak

mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan

baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada

tahap ini.

Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point

pertama. Remaja menyalurkan energinya dalam berbagai kegiatan positif, seperti

berolahraga, melukis, mengikuti event perlombaan, dan penyaluran hobi. Remaja

pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan

dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.

Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata

teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan. Jika berbagai

solusi dan pembinaan di atas dilakukan, diharapkan kemungkinan terjadinya

kenakalan remaja ini akan semakin berkurang dan teratasi. Dari pembahasan

mengenai penanggulangan masalah kenakalan remaja ini perlu ditekankan bahwa

segala usaha pengendalian kenakalan remaja harus ditujukan ke arah tercapainya

kepribadian remaja yang mantap, serasi dan dewasa. Remaja diharapkan akan

menjadi orang dewasa yang berpribadi kuat, sehat jasmani dan rohani, teguh

dalam kepercayaan (iman) sebagai anggota masyarakat, bangsa dan tanah air

13
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Penelitian

3.1.1 Karakteristik Sampel Penelitian/ Responden

Pada penelitian yang dilakukan pada bulan Agustus 2020 dengan subyek

penelitian/ responden siswa SMP Negeri 1 Puger berjumlah 676 sampel. Dengan

rincian mengacu pada total sampling. Karakteristik sampel yang diteliti terdiri atas

distribusi frekuensi kenakalan remaja, jenis kelamin, umur, jenis kenakalan

remaja yang pernah dilakukan , jumlah kenakalan remaja berdasarkan kelas, dan

faktor penyebab terbesar kenakalan remaja.

a. Disribusi frekuensi kenakalan remaja SMP Negeri 1 Puger tahun ajaran

2010/2011 Distribusi frekuensi kategori kenakalan remaja SMP Negeri 1

Puger tahun ajaran

b. Distribusi jumlah kenakalan remaja SMP Negeri 1 Puger tahun ajaran

2010/2011 berdasarkan jenis kelamin

c. Distribusi jumlah kenakalan remaja SMP Negeri 1 Puger tahun ajaran

2010/2011

d. Umur

e. Distribusi jumlah kenakalan remaja SMP Negeri 1 Puger tahun ajaran

2010/2011

14
d. Jenis kenakalan remaja SMP Negeri 1 Puger tahun ajaran 2010/2011.

Distribusi jenis kenakalan remaja SMP Negeri 1 Puger tahun ajaran

2010/2011 dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini :

Tabel 4.1 Distribusi jenis kenakalan remaja SMP Negeri 1 Puger tahun

ajaran 2010/2011

Keterangan Jumlah Persentase

Memukul 244 42%

Merokok 169 29%

Mencuri 101 17%

Ciuman 32 5%

Petting 10 2%

Alkohol 9 2%

Pil dextro 9 2%

Judi 8 1%

Coitus 1 0%

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

15
    Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-

norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan

merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

Faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja dapat dikelompokkan

menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa krisis identitas

dan kontrol diri yang lemah. Sedangkan faktor eksternal berupa kurangnya

perhatian dari orang tua; minimnya pemahaman tentang keagamaan; pengaruh

dari lingkungan sekitar dan pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman

sebaya; dan tempat pendidikan. Untuk menanggulanginya Remaja harus bisa

mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui

masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah

sebelumnya gagal pada tahap ini.

Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya merupakan hal-hal

yang bisa dilakukan juga mampu mengatasi kenakalan remaja.

Adapun solusi dalam menghadapi kenakalan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:

· Tindakan preventif, yaitu tindakan untuk mengantisipasi terjadinya kenakalan

remaja

· Tindakan represif, yaitu memberikan sanksi tegas kepada pelaku kenakalan

remaja

· Tindakan kuratif dan rehabilitasi, yaitu mengubah tingkah laku pelanggar

remaja itu dengan memberikan pendidikan lagi.

4.2 Saran

16
a.    Orangtua

Disarankan kepada orangtua untuk dapat menjaga hubungan yang hangatdalam

keluarga dengan cara saling menghargai, pengertian, dan penuh kasihsayang serta

tidak bertengkar di depan anak. Serta memberi pengarahan tentang cara bergaul.

Orang tua harus bisa menjadi teman, agar anak dapat terbuka dan anak dapat

menjadikan orang tua sebagai seorang sahabat terpercaya.

b.    Pihak Sekolah

Pihak sekolah disarankan dapat membantu siswa untuk mengenali potensi-potensi

yang dimiliki siswa. Sehingga dapat meningkatkan konsep diri siswa, serta

dapatmeminimalisir penggunaan kata-kata atau sikap yang dapat menurunkan

konsep diri siswa.

c.    Pihak Pemerintah

Perlu adanya tindakan-tindakan dari pemerintah untuk mengawasi tindakan

remaja di Indonesia agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja.

d.      Masyarakat Umum

Bagi masyarakat umum hendaknya ikut berpartisipasi guna pencegahannya.

Apabila melihat hal-hal yang tidak wajar yang dilakukan oleh para remaja segera

laporkan ke penegak hukum setempat agar diberi penyuluhan dan pengarahan.

e.       Para Remaja

Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya

sebagai remaja yang baik dan benar sesuai tuntutan dan norma yang berlaku di

17
dalam masyarakat. Agar kita dapat menjadi remaja yang baik dan agar kita bisa

menciptakan Negara dan bangsa yang sukses.

DAFTAR PUSTAKA

http://iwanttohappierever.blogspot.co.id/2014/06/contoh-makalah-tentang

kenakalan-remaja.html

18
http://www.academia.edu/5703862/MAKALAH_TENTANG_KENAKALAN_

REMAJA

http://pengantar-bahasa-indonesia.blogspot.co.id/2013/03/contoh-makalah

tentang-kenakalan-remaja.html

19

Anda mungkin juga menyukai