Puji syukur penyusun ucapkan kepada Tuhan yang maha esa, yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah Kenakalan
Remaja ini dapat diselesaikan dengan baik. Kami ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah
Sosiologi yang berjudul Makalah Kenakalan Remaja ini. Dan kami juga
menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang
telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan
makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga
penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Makalah
Kenakalan Remaja ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang
Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai
manusia. Semoga Makalah Kenakalan Remaja ini dapat bermanfaat bagi
kita semuanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kenakalan Remaja
B. Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja
C. Penyebab Kenakalan Remaja
1. Faktor internal
2. Faktor eksternal
D. Dampak Kenakalan Remaja
1. Bagi diri remaja itu sendiri
2. Bagi keluarga
3. Bagi lingkungan masyarakat
E. Cara Mengatasi Kenakalan Remaja
1. Tindakan Preventif
2. Tindakan represif
3. Tindakan kuratif dan rehabilitasi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Remaja adalah sosok manusia yang belum matang atau labil dalam
berkata-kata, berpikir, bersikap, dan bertindak. Akibatnya, para remaja
mudah dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Karakter mereka yang
labil membuat remaja bersikap cuek atau tidak peduli dengan
lingkungan sekitar, kurang berprestasi, suka membangga-banggakan
orang tua, solidaritas berlebih, minat belajar kurang, lebih mengandalkan
otot daripada akal serta berlebihan dalam hal mencintai dan membenci.
Kondisi inilah yang membuat mereka gampang melakukan tindakan-
tindakan kenakalan, seperti perkelahian, terjerat napza, dan pergaulan
bebas.
Terlebih pada era globalisasi seperti saat ini, wibawa nilai dan norma
menjadi pudar, keberadaan nilai dan norma sebagai pengatur tingkah
laku mulai diabaikan. Tidak mengherankan jika tingkat kenakalan remaja
semakin lama semakin meningkat dan meresahkan masyarakat. Dahulu
tindakan kenakalan dilakukan sekadar iseng mengisi waktu luang.
Namun kini, kenakalan remaja dianggap sebagai suatu kebiasaan yang
harus dilakukan oleh remaja modern. Dahulu kenakalan remaja hanya
menggunakan tangan kosong. Kini tindakan kenakalan remaja dilengkapi
dengan alat-alat yang membahayakan. Tidak jarang tindakan kenakalan
berubah menjadi kejahatan.
Situasi kondisi ini mendorong banyak pihak melakukan tindakan,
baik itu pencegahan maupun penanggulangan. Aparat yang berwenang
tidak segan-segan menindak secara hukum terhadap remaja yang
melakukan kenakalan, karena saat ini kenakalan remaja berubah menjadi
tindakan pelanggaran hukum.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan masalah
yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Apakah kenakalan remaja itu?
2. Apa saja bentuk-bentuk kenakalan remaja?
3. Apa penyebab kenakalan remaja?
4. Bagaimana dampak dari kenakalan remaja?
5. Bagaimana solusi mengatasi kenakalan remaja?
C. Tujuan
1. Agar siswa mengetahui pengertian dari kenakalan remaja itu?
2. Agar siswa mengetahui bentuk-bentuk kenakalan remaja itu?
3. Agar siswa mengetahui penyebab kenakalan remaja?
4. Agar siswa mengetahui dampak dari kenakalan remaja?
5. Agar siswa mengetahui solusi mengatasi kenakalan remaja?
D. Manfaat
Makalah ini dapat menjadi sumber pengetahuan yang berguna bagi
siswa. Terlebih remaja pada khususnya agar terhindar dari tindakan
kenakalan dan orang tua pada umumnya agar anak remajanya tidak
terjerumus dalam kenakalan remaja.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja adalah semua perubahan anak remaja (usia
belasan tahun) yang berlawanan dengan ketertiban umum (nilai dan
norma yang diakui bersama) yang ditujukan pada orang, binatang, dan
barang-barang yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian pada
pihak lain Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang
dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku
tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Akhir-akhir ini di beberapa media masa sering kita membaca tentang
perbuatan kriminalitas yang terjadi di negeri yang kita cintai ini. Ada
anak remaja yang meniduri ibu kandungnya sendiri, perkelahian antar
pelajar, tawuran, penyalahgunaan narkoba dan minum-minuman keras
dan masih banyak lagi kriminalitas yang terjadi di negeri ini. Kerusakan
moral sudah merebak di seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak-
anak sampai orang dewasa serta orang yang sudah lanjut usia.
Termasuk yang tidak luput dari kerusakan moral ini adalah remaja.
Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang
berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui
masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat
dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi dan pencarian jati diri,
yang karenanya sering melakukan perbuatan-perbuatan yang dikenal
dengan istilah kenakalan remaja.
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari
norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku
tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara
khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (Juvenile
Court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat.
B. Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja
Menurut bentuknya, kenakalan remaja dibagi ke dalam tiga
tingkatan: (1) kenakalan biasa, seperti suka berkelahi, suka keluyuran,
membolos sekolah, pergi dari rumah tanpa pamit (2) kenakalan yang
menjurus pada pelanggaran dan kejahatan seperti mengendarai sepeda
motor tanpa SIM, mengambil barang orang tua tanpa ijin (3) kenakalan
khusus seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks di luar nikah
(zina), pemerkosaan, dll.
Sedangkan menurut Sudarsono yang termasuk kenakalan siswa atau
remaja meliputi:
B. Saran
Disarankan kepada orang tua untuk dapat menjaga hubungan yang
hangat dalam keluarga dengan cara saling menghargai, pengertian, dan
penuh kasih sayang serta tidak bertengkar di depan anak. Serta memberi
pengarahan tentang cara bergaul. Orang tua harus bisa menjadi teman,
agar anak dapat terbuka dan anak dapat menjadikan orang tua sebagai
seorang sahabat terpercaya.
DAFTAR PUSTAKA
Abin, Syamsudin Makmun. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.