Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KENAKALAN REMAJA

OLEH :
PUTRIE APRILIA LESTARI

X-11
SMA NEGERI 1 BANJARMASIN
2023
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Dewasa ini, kejadian pergaulan bebas yang terjadi di kalangan remaja
banyak berasal dari eksploitasi seksual pada media yang ada di sekeliling kita.
Eksploitasi seksual dalam video klip, majalah, televisi, dan film-film ternyata
mendorong para remaja untuk melakukan aktivitas seks secara sembarangan di
usia muda. Dengan memilih tampilan atau tayangan seks di media, para remaja itu
beranggapan bahwa seks adalah sesuatu yang bebas dilakukan oleh siapa, dan
dimana saja.
Bahkan tidak sedikit para remaja yang terjerumus pergaulan bebas lain
misalnya narkoba, rokok, dan minum minuman keras. Dapat diperkirakan setiap
harinya lebih dari 2 juta remaja di negara kita telah mempergunakan rokok
maupun narkoba. Oleh karena itu, kami, memilih tema pergaulan bebas remaja
untuk dikaji lebih lanjut sebagai informasi bagi kaum remaja.
Masalah ini kami buat berdasarkan sumber-sumber yang jelas dan akurat dengan
harapan supaya remaja dapat mengatasi libidonya sehingga para remaja dapat
terhindar dari akibat-akibat negatif dari pergaulan seperti pergaulan bebas. Dan
menghimbau kepada para remaja untuk tidak salah langkah dalam mengambil
keputusan oleh karena perubahan pola pikir yang terjadi pada dirinya.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Pergaulan Bebas


Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku
menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas
norma yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di
lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah individu labil yang
emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar. Masalah
keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang
bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia
dalam kemajuan bangsa.

Sedangkan remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli
pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 16 tahun
sampai dengan 24 tahun. Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai
kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa.
Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering
dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan.
Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang
tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya.
Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda
dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak
remaja yang putus sekolah karena hamil. Oleh karena itu, dalam masa pacaran,
anak hendaknya diberi pengarahan tentang idealisme dan kenyataan. Anak
hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan
kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan
pacaran. Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus
berlangsung selamanya.

2. Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja


Menurut bentuknya, Sunarwiyati S (1985) membagi kenakalan remaja kedalam
tiga tingkatan ;
(1) kenakalan biasa, seperti suka berkelahi, suka keluyuran, membolos sekolah,
pergi dari rumah tanpa pamit
(2) kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan seperti
mengendarai sepera motor tanpa SIM, mengambil barang orang tua tanpa ijin
(3) kenakalan khusus seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks diluar
nikah, pemerkosaan dll.
Sedangkan menurut Sudarsono (1995:13) yang termasuk kenakalan siswa atau
remaja meliputi:
a. perbuatan awal pencurian meliputi perbuatan berkata bohong dan tidak jujur;
b. perkelahian antar siswa termasuk juga tawuran antar pelajar;
c. mengganggu teman;
d. memusuhi orang tua dan saudara, meliputi perbuatan berkata kasar dan tidak
hormat pada orang tua dan saudara;
e. menghisap ganja, meliputi perbuatan awal dari menghisap ganja yaitu
merokok;
f. menonton pornografi; dan
g. corat-coret tembok sekolah

3. Faktor-faktor penyebab kenakalan remaja.


1. Dampak Dari Pergaulan Bebas
Pergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya “dugem” (dunia gemerlap).
Yang sudah menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali pemakaian
narkoba. Ini identik sekali dengan adanya seks bebas. Yang akhirnya berujung
kepada HIV/AIDS, dan penyakit lainnya. Dan pastinya setelah terkena virus ini
kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang dari segala segi.

2. Cara Mengatasi Kenakalan Remaja


a. Memperbaiki Cara Pandang
Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup
dalam “kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar
tidak memiliki angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya
sehingga apabila remaja mendapatkan kekecewaan mereka akan mampu
menanggapinya dengan positif.
b. Menjaga Keseimbangan Pola Hidup
Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi,
energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur
waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan
kegiatan positif.
c. Jujur Pada Diri Sendiri
Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk
diri masing-masing. Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat dihindari.
Jadi dengan ini remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.
d. Memperbaiki Cara Berkomunikasi
Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina
hubungan baik dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap
kegiatan yang berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi
yang baik dengan orang-orang di sekeliling kita.
e. Perlunya Remaja Berpikir Untuk Masa Depan
Jarangnya remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap remaja
mampu menanamkan pertanyaan “Apa yang akan terjadi pada diri saya
nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang
lebih baik?” kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif
untuk kemajuan diri para remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan
berpikir panjang untuk melakukan hal-hal menyimpang dan akan
berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV & AIDS nantinya.
f. Menanamkan Nilai Ketimuran
Kalangan remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan
pentingnya nilai-nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu
berkaitan dengan nilai Keislaman yang juga membentuk akar budaya
ketimuran. Nilai yang bersumberkan pada ajaran spiritualitas agama ini
perlu dipegang. Termasuk meningkatkan derajat keimanan dan moralitas
pemeluknya. Dengan dipegangnya nilai-nilai ini, harapannya mereka
khususnya kalangan muda akan berpikir seribu kali untuk terjun ke
pergaulan bebas.
g. Banyak Beraktivitas Secara Positif
Cara ini menurut berbagai penelitian sangat efektif dijalankan. Pergaulan
bebas, biasanya dilakukan oleh kalangan muda yang banyak waktu
longgar, banyak waktu bermain, bermalam minggu. Nah, untuk
mengantisipasi hal tersebut, mengalihkan waktu untuk kegiatan lewat hal-
hal positif perlu terus dikembangkan. Misalnya dengan melibatkan anak
muda dalam organisasi-organisasi sosial, menekuni hobinya dan
mengembangkannya menjadi lahan bisnis yang menghasilkan, maupun
mengikuti acara-acara kreatifitas anak-anak muda. Dengan demikian,
waktu mudanya akan tercurahkan untuk hal-hal positif dan sedikit waktu
untuk memikirkan hal-hal negatif seperti pergaulan bebas tersebut.
h. Sosialisasi Bahaya Pergaulan Bebas
Dikalangan muda, pergaulan bebas sering dilakukan karena bisa jadi
mereka tidak tahu akibat yang ditimbulkannya. Seperti misalnya penyakit
kelamin yang mematikan. Nah, sosialisasi hal ini. Informasi-informasi
mengenai bahaya yang ditimbulkan akibat pergaulan bebas ini perlu terus
disebarkan di kalangan muda. Harapannya, mereka juga punya informasi
sebagai bahan pertimbangan akal sehatnya. Jika informasi tersebut belum
didapatkan ada kemungkinan mereka akan terus melakukan pergaulan
bebas semau mereka. Tapi, kalau informasi sudah didapatkan tapi mereka
tetap nekad melakukan itu persoalan lain lagi. Sepertinya perlu ada
penanganan khusus, apalagi yang sudah terang-terangan bangga
melakukan pergaulan bebas.
i. Menegakkan Aturan Hukum
Bagi yang bangga tersebut, tak ada hal lain yang bisa menghentikan selain
adanya perangkat hukum dan aturan hukum yang bisa menjeratnya.
Setidaknya sebagai efek jera. Yang demikian harus dirumuskan dan
dilaksanakan melalui hokum yang berlaku di negara kita. Langkah ini
sebagai benteng terakhir untuk menyelamatkan anak-anak muda dari
amoralitas karena perilaku pergaulannbebas yang lambat laun otomatis
akan merusak bangsa ini.

j. Munakahat
Munakahat atau menikah. Cara ini efektif sekali. Inilah yang ditawarkan
oleh Islam sebagai salah satu solusi atas pergaulan bebas. Itulah beberapa
hal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi adanya pergaulan bebas
khususnya di kalangan remaja.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab
manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang
lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal
relationship).
Pergaulan juga adalah HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga
setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan
diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM. Jadi pergaulan antar manusia
harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma
budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan
bebas namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia
tentunya tidak akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.
Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya
sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan norma
yang berlaku di dalam masyarakat serta dituntut peran serta orangtua dalam
memperhatikan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari anaknya, memberikan
pendidikan agama, memberikan pendidikan seks yang benar. Oleh sebab itu
permasalahan ini merupakan tugas seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali.
Usaha untuk pencegahan sudah semestinya terus dilakukan untuk menyelamatkan
generasi muda kita. Agar lebih bermoral, agar lebih bisa diandalkan untuk
kebaikan negara ke depan.

2. Saran
1. Bagi Orang Tua
Sebaiknya orang tua lebih memperhatikan anaknya. Serta memberi
pengarahan tentang cara bergaul. Orang tua harus bisa menjadi teman,
agar anak dapat terbuka dan anak dapat menjadikan orang tua sebagai
seorang sahabat terpercaya.
2. Para Pendidik (Guru)
Memberi gambaran bahwa, cukup banyak permasalahan tentang salah
pergaulan yang timbul diantara remaja. Oleh sebab itu konsultasi dan
penyuluhan tentang pergaulan yang baik dan benar sangat diperlukan, dan
kegiatan ini dapat berjalan dengan bantuan seorang guru.
3. Para Remaja
Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan
dirinya sebagai remaja yang baik dan benar sesuai tuntutan dan norma
yang berlaku di dalam masyarakat. Agar kita dapat menjadi remaja yang
baik dan agar kita bisa menciptakan Negara dan bangsa yang sukses.
4. Bagi Masyarakat Umum
Bagi masyarakat umum hendaknya ikut berpartisipasi guna
pencegahannya. Apabila melihat hal-hal yang tidak wajar yang dilakukan
oleh para remaja segera laporkan ke penegak hukum setempat agar diberi
penyuluhan dan pengarahan.

Anda mungkin juga menyukai