Pendahuluan
Latar Belakang
Dewasa ini, kejadian pergaulan bebas yang terjadi di kalangan remaja banyak berasal dari
eksploitasi seksual pada media yang ada di sekeliling kita. Eksploitasi seksual dalam video klip,
majalah, televisi, dan film-film ternyata mendorong para remaja untuk melakukan aktivitas seks
secara sembarangan di usia muda. Dengan memilih tampilan atau tayangan seks di media, para
remaja itu beranggapan bahwa seks adalah sesuatu yang bebas dilakukan oleh siapa, dan dimana
saja.
Bahkan tidak sedikit para remaja yang terjerumus pergaulan bebas lain misalnya narkoba, rokok,
dan minum minuman keras. Dapat diperkirakan setiap harinya lebih dari 2 juta remaja di negara kita
telah mempergunakan rokok maupun narkoba. Oleh karena itu, kami, memilih tema pergaulan bebas
remaja untuk dikaji lebih lanjut sebagai informasi bagi kaum remaja.
Masalah ini kami buat berdasarkan sumber-sumber yang jelas dan akurat dengan harapan supaya
remaja dapat mengatasi libidonya sehingga para remaja dapat terhindar dari akibat-akibat negatif
dari pergaulan seperti pergaulan bebas. Dan menghimbau kepada para remaja untuk tidak salah
langkah dalam mengambil keputusan oleh karena perubahan pola pikir yang terjadi pada dirinya.
PEMBAHASAN
Pengertian Pergaulan Bebas
Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang
mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang ada. Masalah pergaulan
bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah individu
labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar. Masalah keluarga,
kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat
makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.
Sedangkan remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan
sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 16 tahun sampai dengan 24 tahun.
Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup
matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai
baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan.
Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak
menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya.
Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian
pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena
hamil. Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang idealisme
dan kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti
harapan kita, sebaliknya harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan pacaran.
Keindahan dan kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya.
Bentuk-bentuk Kenakalan Remaja
Menurut bentuknya, Sunarwiyati S (1985) membagi kenakalan remaja kedalam tiga tingkatan ;
kenakalan biasa, seperti suka berkelahi, suka keluyuran, membolos sekolah, pergi dari rumah tanpa
pamit
kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan seperti mengendarai sepera motor tanpa
SIM, mengambil barang orang tua tanpa ijin
kenakalan khusus seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks diluar nikah, pemerkosaan dll.
Sedangkan menurut Sudarsono (1995:13) yang termasuk kenakalan siswa atau remaja meliputi:
perbuatan awal pencurian meliputi perbuatan berkata bohong dan tidak jujur;
perkelahian antar siswa termasuk juga tawuran antar pelajar;
mengganggu teman;
memusuhi orang tua dan saudara, meliputi perbuatan berkata kasar dan tidak hormat pada orang
tua dan saudara;
menghisap ganja, meliputi perbuatan awal dari menghisap ganja yaitu merokok;
menonton pornografi; dan
corat-coret tembok sekolah
Munakahat
Munakahat atau menikah. Cara ini efektif sekali. Inilah yang ditawarkan oleh Islam sebagai salah
satu solusi atas pergaulan bebas. Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi
adanya pergaulan bebas khususnya di kalangan remaja.
PENUTUP
Kesimpulan
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah
makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia
dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship).
Pergaulan juga adalah HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak
boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu melanggar
HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma
agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan bebas
namun teratur atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan
menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.
Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya sebagai remaja
yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan norma yang berlaku di dalam masyarakat
serta dituntut peran serta orangtua dalam memperhatikan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari
anaknya, memberikan pendidikan agama, memberikan pendidikan seks yang benar. Oleh sebab itu
permasalahan ini merupakan tugas seluruh elemen bangsa tanpa terkecuali.
Usaha untuk pencegahan sudah semestinya terus dilakukan untuk menyelamatkan generasi muda
kita. Agar lebih bermoral, agar lebih bisa diandalkan untuk kebaikan negara ke depan.
Saran
Bagi Orang Tua
Sebaiknya orang tua lebih memperhatikan anaknya. Serta memberi pengarahan tentang cara bergaul.
Orang tua harus bisa menjadi teman, agar anak dapat terbuka dan anak dapat menjadikan orang tua
sebagai seorang sahabat terpercaya.
Para Pendidik (Guru)
Memberi gambaran bahwa, cukup banyak permasalahan tentang salah pergaulan yang timbul
diantara remaja. Oleh sebab itu konsultasi dan penyuluhan tentang pergaulan yang baik dan benar
sangat diperlukan, dan kegiatan ini dapat berjalan dengan bantuan seorang guru.
Para Remaja
Yang terpenting sebenarnya adalah bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya sebagai remaja
yang baik dan benar sesuai tuntutan dan norma yang berlaku di dalam masyarakat. Agar kita dapat
menjadi remaja yang baik dan agar kita bisa menciptakan Negara dan bangsa yang sukses.
Bagi Masyarakat Umum
Bagi masyarakat umum hendaknya ikut berpartisipasi guna pencegahannya. Apabila melihat hal-hal
yang tidak wajar yang dilakukan oleh para remaja segera laporkan ke penegak hukum setempat agar
diberi penyuluhan dan pengarahan.