Anda di halaman 1dari 4

Bye Promiscuity, Welcome to Brilliant Generation

Oleh : Aji Surya Firmansyah

Manusia sering kali disebut dengan mahluk sosial yang dimana dalam dalam
kesehariannya tidak terlepas dari kebersamaan dengan orang lain. Pergaulan sangat berpengaruh
dalam membentuk kepribadian seseorang karena pergaulan merupakan cermin dari karakter
kepribadian seseorang.

Di era saat ini, dengan teknologi dan pengaruh dunia luar semakin mendominasi tentu
saja memberikan dampak dari berbagai perspektif positif dan negative sehingga diera era Gen z
dimana banyak remaja yang sedang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dalam berbagai hal.
Pasalnya, masa remaja adalah seorang individu mengalami masa peralihan, baik dari segi minat
dan bakat, perilaku, serta emosi.

Sementara itu, jika kita berbicara mengenai pergaulan bebas yang identik dengan
perbuatan negatif, seperti perbuatan seks dan kenakalan remaja namun di salah artikan bahwa itu
adalah hal yang dianggap biasa namun pergaulan bebas, memiliki dampak yang sangat krusial
bagi generasi muda. Pada dasarnya, pergaulan antar manusia memang bebas, tetapi harus tetap
mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, serta norma bermasyarakat sehingga
pergauran tersebut tetap berada pada koridornya.

Sebagai contoh misalnya, dalam kasus seorang remaja di Jember, Jawa Timur yang
diperkosa lantaran kurangnya mendapatkan kasih sayang dari orang tua mengakibatkan ia
mencari kasih sayang dari kekasihnya tanpa disadari kisah remaja tersebut, ternyata pada
akhirnya diperkosa oleh kekasihnya.

Lebih ironisnya, ternyata problematika tersebut juga terjadi pada seorang remaja di
daerah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Nah, dalam kasus itu, sang kekasih dari pihak laki-
laki tidak mau bertanggung jawab atas anak yang dikandung oleh kekasihnya sehingga like or
this like pihak perempuan yang menanggungnya. Bayangkan, betapa berat beban yang
ditanggungnya, ibarat jatuh, tertiban tangga.

Selain kasus seks bebas, kasus tawuran antar remaja juga dapat dijadikan sebagai contoh
pergaulan bebas yang diakibatkan kurangnya pengawasan orang tua serta kurangnya pendidikan
mengenai pergaulan bebas dikalangan remaja. Bahkan banyak faktor yang mengakibatkan
remaja melakukan pergaulan bebas.

Penyebab utamanya adalah kurangnya kasih sayang, ketidakstabilan emosional, tentu saja
hal ini menyebabkan perilaku dan pola pikir yang tidak terkendali. Selain itu, terdapat beberapa
faktor lain, diantaranya adalah :

Pertama, tingkat pendidikan keluarga yang minim, yang dimana faktor ini merupakan
faktor yang sangat berpengaruh dikarenakan lingkungan keluarga sebagai tempat pertama bagi
seorang anak mengenyam pendidikan.

Kedua, penggunaan internet, untuk mengakses internet saat ini sangatlah mudah
dikarenakan tidak ada batasan dalam mengaksesnya, tentu banyak tantangan yang harus dihadapi
salah satunya dampak negatif seperti lebih mudah mendapatkan informasi yang tidak sesuai
dengan usia pengguna.

Ketiga, faktor lingkungan, lingkungan juga sangat berpengaruh bagi pergaulan contohnya
pada ruang lingkup pertemanan yang dimana pertemanan yang tidak sehat dapat
menejerumuskan kita kedalam pergaulan bebas.

Keempat, gaya hidup, pada era Gen Z yang kebanyakan sudah dipengaruhi oleh budaya
barat tentunya gaya hidup budaya barat lebih terbuka dan menormalisasikan hal-hal yang berbau
negative. Contohnya, seperti mabuk-mabukan dan sex bebas.

Kelima, pelampiasan rasa kecewa, biasanya seorang remaja mengalami kecewa terhadap
orang tua yang selalu memberikan tekanan terus menerus baik dari segi prestasi untuk remaja
yang sering gagal maupun peraturan yang terlalu mengikat. Hal ini mengakibatkan remaja sering
tidak bisa mengontrol emosi dan melampiaskan ke hal-hal yang negatif karena tidak merasa
nyaman dalam lingkungan hidupnya.

Dari berbagai pandangan penulis di atas, tanpa disadari, pergaulan bebas sudah mulai
merajarela di Indonesia apalagi dengan lifestyle anak muda Indonesia yang sudah mulai open
minded yang mengakibatkan banyak hal-hal yang menjerumus dalam pergaulan yang kurang
sehat.
Bisa kita lihat, contohnya sudah banyak yang terjadi seperti remaja hamil di luar nikah,
remaja yang mabuk-mabukan, maraknya free sex dan penyakit HIV, perkelahian antar pelajar
dan penyalah gunaan obat-obatan terlarang. Persoalan ini adalah salah satu titik fokus masalah
di negara kita yang bisa menyebabkan tidak produktif dan rusaknya generasi muda.

Demikian salah satu alasan yang mendasari seseorang terjerumus dalam pergualan bebas
bukan hanya faktor kurangnya pengawasan dari orang tua ,tetapi banyak juga alasan yang dapat
menjerumuskan remaja dalam pergaulan bebas tersebut. Karna itu, kita sebagai remaja harus
pandai memilih mana pergaulan yang membawa pengaruh positif dan pergualan yang membawa
kita kearah hal-hal yang negatif.

Sementara itu, terdapat beberapa cara agar kita sebagai remaja bisa membentengi diri dari
pergaulan bebas yang dapat merusak generasi muda bangsa kita. Berikut ini, beberapa catatan
untuk menghindari diri dari pergaulan bebas. Diantaranya adalah :

Pertama, memperbaiki cara pandang bahwa, kita harus sebisa mungkin berfikir optimis
menghadapi kondisi apapun yang terjadi di dalam hidup kita. Bila terjadi kekecewaan atau gagal
mendapat hal yang diinginkan, cobalah lebih berfikir positif mungkin dibalik kekecewaan dan
kegagalan ada sesuatu yang lebih baik.

Kedua, menjaga kesimbangan pola hidup, kita bisa mulai menjaga pola hidup agar
terhindar dari pergaulan yang kurang baik. Misalnya dengan mulai melakukan manajemen
waktu, mengisi kegiatan dengan hal-hal yang positif seperti mengasah minat dan bakat.

Ketiga, membaca buku, membaca buku memberikan kita wawasan yang luas, baik
tentang pelajaran di sekolah dan menambah pengetahuan kita tentang kehidupan yang baik.

Keempat, memperdalam ilmu agama, dengan memperdalam ilmu agama dan mendekat
diri kita kepada sang pencipa bisa membuat kita terhindar dari hal-hal yang menjerumuskan
kearah hal-hal yang negatif.

Kelimat, memiliki pemikiran untuk masa depan, dengan kita memikirkan masa depan
dan cita-cita yang diharapkan, hal ini lah yang bisa menjadi acuan untuk bertidak lebih baik dan
mejauhi perbuatan yang menyimpang. Karena itu, melakukan hal-hal yang positif setiap harinya
memanglah sulit akan tetapi mari kita coba dari hal-hal kecil dulu untuk kelangsungan hidup
yang lebih baik dan merubah generasi bangsa kita menjadi generasi cemerlang.
Diakhir tulisan ini, ijinkan penulis mengutip pandangan pepatah yang
mengatakan “masuk ke kandang kambing tapi tidak seperti kambing” itu berarti kita
menempatkan diri dalam suatu lingkungan tetapi kita bisa memilah mana hal positif yang
menguntungkan untuk dilakukan dan tidak terjerumus kedalam hal negatif yang justru
merugikan dan merusak masa depan.

Anda mungkin juga menyukai