PENGERTIAN
1. Pergaulan
Yang dibina akibat kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk sosial untuk
Saling berinteraksi satu dengan yang lain yang dalam kesehariannya selalu
Membutuhkan orang lain. Pergaulan juga merupakan salah satu HAM dan
Tidak boleh dibatasi, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu
Melanggar HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap
2. Remaja
Menuju dewasa yang ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis &
Psikososial. Remaja terbagi menjadi beberapa tahap yaitu remaja awal (13-14
Tahun), remaja tengah (15-17 tahun), dan remaja akhir (18-21 tahun)
Ini diungkapkan oleh Jhon Pieget, :secara psikologi masa remaja adalah usia
Saat individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia saat anak tidak
Lagi merasa dibawah tingkat orang yang lebih tua, melainkan berada dalam
Tingkat yang sama. Presepsi umum tentang remaja merupakan kelompok yang
Biasanya tidak berada dengan kelompok manusia yang lain, ada yang
Kejiwaan dan dunia mereka. Bila tidak akan menimbulkan efek yang tidak
Diharapkan.
a. Perkembangan Motorik
b. Perkembangan Kognitif
c. Perkembangan Sosial Pribadi
d. Perkembangan Emosi
e. Perkembangan Komunikasi
f. Perkembangan Spritual
3. Kenakalan
Nakal adalah suka berbuat tidak baik, suka mengganggu, dan suka tidak
Patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian
Merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima
Dibawah umur yang sudah mengenal Rokok, Narkoba, Freesex, dan terlibat
4. Kenakalan Anak
Pada awalnya juvenile delinquency diartikan sebagai kenakalan anakanak, namun manakala
masyarakat merasakan dampak negatif yang Ditimbulkannya, maka timbul kesimpang siuran dalam
mengartikan juvenile Delinquency tersebut, sebab rata-rata pelakunya adalah para remaja yang
Tentu dilihat dari umur, sudah tidak bisa lagi disebut sebagai anak-anak.
Maupun perilaku yang ajeg atau unik, mempunyai tujuan agar kehidupan
tersebut, sehingga adalah hal yang seharusnya dilakukan oleh semua orang
delinkuensi ini bisa ditekan dan bahkan kalau bisa hilang sama sekali.
sosial.
Bergaul adalah hal yang sangat diperlukan oleh remaja untuk mencari jati
dirinya yang sebenarnya. Namun dalam bergaul, remaja rentan mencoba halhal baru yang kerap kali
merusak masa depannya. Akibat pergaulan yang
salah tersebut etika dan etiket dari remaja mulai merosot. Etika dan etiket
mempunyai arti yang berbeda. Perbedaan antara etika dan etiket yaitu
b. Etiket adalah aturan sopan santun dan tata cara pergaulan yang baik
Etiket remaja tidak hanya mengenai cara bergaul yang benar, tetapi juga
Segala isinya termasuk flora dan fauna. Bila berkaitan hubungan dengan
Etika tersebut bisa saja mengenai cara berpacaran yang benar, aturan sopan
Santun yang umum, sampai cara bergaul yang baik dalam situasi yang
Spesifik. Etika remaja juga meliputi komunikasi dengan orang lain, cara
Remaja juga diingatkan untuk belajar berbagai tata krama, dari mulai tata
Merokok, sampai tata krama bergaul dengan orang lain dan lawan jenis,
Berkata tidak untuk ajakan kencan seks, narkoba dan miras. Remaja harus
Diberi pengertian, agar mereka tumbuh menjadi remaja yang penuh empati.
Untuk mencapai sukses dalam banyak hal, paling esensial yang perlu dimiliki
Oleh remaja dan generasi muda sekarang ini adalah etiket. Etiket harus
Dalam berkencan, yang paling utama adalah ’say no to sex’. Jangan tertipu
Aku akan nikahin kamu”. Cowok yang gampang berjanji biasanya gampang
Mengingkari.
B. PEMBAHASAN
Pergaulan remaja tidak hanya berdampak negative tapi juga ada yang positif.
Berikut pembahasannya.
1. Pergaulan Positif
Pergaulan positif dari remaja membawa dampak yang positif pula untuk
2. Pergaulan Negatif
a. Mengkonsumsi Alcohol
Alcohol merupakan substansi utama yang sering dikonsumsi oleh
Bermotor yang merupakan penyebab utama kematian remaja. Menurut clinical and experimental
research, remaja yang mengkonsumsi
b. Penggunaan Narkoba
Membuat remaja sulit melepaskan diri dari jerat narkoba jika tak
Saat ini tiap hari ada 100 remaja yang melakukan aborsi karena
kehamilan diluar nikah. Jika dihitung per tahun, 36 ribu janin dibunuh
c. Hubungan Pra-Nikah
Hubungan seks pra nikah karena membaca buku porno dan menonton
d. Glamour
e. Kebut-Kebutan di Jalananan
f. Membolos sekolah
Membolos sekolah lalu bergelandangan sepanjang jalan dan kadangkadang pergi ke warnet
untuk bermain game.
g. Perjudian
h. Berkelahi
3. Dampak
a. Pergaulan Positive
Pergaulan positif dari remaja membawa dampak yang baik pula bagi
ekskul)
b. Pergaulan Negative
Untuk pelaku:
Dikucilkan masyarakat
Aborsi
b. Untuk orangtua:
Frustasi
Merasa berdosa.
Sehari-hari. Jika anak remaja tidak mampu mengoreksi pekiranpekirannya yang salah dan tidak
sesuai dengan realita yang ada,
Terpuaskan, orang merasa senang dan bahagia. Gangguangangguan fungsi perasaan itu antara lain :
Tidak jelas, tidak riil, dan dirasakan sebagai ancaman yang tidak
Bisa dihindari.
Selain faktor dari dalam ada juga faktor yang datang dari luar anak
a. Keluarga
Pemabuk, suka menyiksa anak, atau ibu yang acuh tak acuh, ibu
Berikut:
Dan keras (otoriter) atau dengan disiplin yang tidak teratur, tidak
Konsisten.
Selain itu, ada juga beberapa faktor yang datang dari keluarga
Tertekan, sangat menderita, dan merasa malu akibat ulah orang tua
Mereka. Ada perasaan ikut bersalah dan berdosa, serta merasa malu
Terhadap lingkungan.
2) Perlindungan lebih dari orang tua. Bila orang tua terlalu banyak
Mereka dari berbagai kesulitan atau ujian hidup yang kecil, anakanak pasti menjadi rapuh dan tidak
akan pernah sanggup belajar Mandiri. Mereka akan selalu bergantung pada bantuan orang tua,
Merasa cemas dan bimbang, ragu selalu; aspirasi dan harga-dirinya tidak bisa tumbuh berkembang.
Kepercayaan dirinya menjadi Hilang.
3) Penolakan orang tua. Ada pasangan suami-istri yang tidak
Pernah bisa memikul tanggung jawab sebagai ayah dan ibu. Mereka
Ingin terus melanjutkan kebiasaan hidup yang lama, bersenangsenang sendiri seperti sebelum
menikah. Mereka tidak mau
Merepotkan saja.
Anak. Anak jadi ikut-ikutan kriminal dan asusila, atau menjadi antisosial. Dengan begitu kebiasaan
buruk orang tua mengkondisionir
Tertekan, duduk, dan pasif mendengarkan, sehingga mereka menjadi jemu, jengkel dan apatis. Di
kelas, anak-anak-terutama
"tidak adil". Di satu pihak pada dirinya anak ada dorongan naluriah
untuk bergiat, aktif dinamis, banyak bergerak dan berbuat; tetapi di
pihak lain anak dikekang ketat oleh disiplin mati di sekolah serta
c. Media elektronik
d. Pengaruh pergaulan
teman-teman sebayanya. Remaja mulai betah berbicara berjam-jam melalui telepon. Topik
pembicaraan biasanya seputar pelajaran,