Anda di halaman 1dari 25

PENGKAJIAN

KESEHATAN
REMAJA
PENDAHULUAN
Remaja perlu lingkungan adaptif u/ bertanya &
mbentuk karakter bertanggung jawab thd
dirinya.
Kesan pd remaja seks itu menyenangkan,
puncak rasa kecintaan, yg serba
membahagiakan shg tdk perlu ditakutkan.
Berkembang opini seks adalah sesuatu
yang menarik dan perlu dicoba
(sexpectation).
Saat remaja tumbuh dlm lingk. mal-
adaptif perilaku amoral yg merusak
masa dpn remaja.
HAMBATAN THD KESEHATAN
REPRODUKSI REMAJA

1. Kurangnya Pengetahuan dan Informasi


2. Kurangnya akses terhadap pelayanan dan
program
3. Terbatas karena hambatan sosial dan
psikologis
1. KURANGNYA PENGETAHUAN & INFORMASI

Remaja kurang pengetahuan dasar ttg


anatomi & fisiologi reproduksi, bgmn tjdnya
hamil, bgmn mcegahnya & bgmn mendapatkan
perlindungan
Ortu yg merasa (-) aman, malu mceritakan
ttg seks dgn anak2nya
Ortu & org dewasa yg memiliki pemahaman yg
baik ingin sekali melindungi anaknya, mereka
percaya pendidikan ttg seks & kespro
seksual aktif
2. (-)NYA AKSES THD PELAYANAN & PROGRAM

Remaja tdk pny uang u/ mbayar plynn, (-)


sarana transport/tdk tahu bgmn
mgunakan plynn tsb
Nakes mgkn mhakimi thd remaja yg
bperilaku seksual aktif
Nakes mgkn tdk memiliki info ilmiah
tbaru ttg kontrasepsi yg aman bagi
remaja
Klinik tdk mbuka jam-jam ttt yg tepat u/
remaja
LANJUTAN..

Klinik dirancang u/ perempuan yg sdh


menikah bkn u/ perempuan lajang/laki2
Psyaratan utk tes medis & pemeriksaan
panggul mgkn tdk mdukung remaja mcari
kontrasepsi
Kebijakan kesh nasional mjd hambatan legal
bagi remaja u/ mcari info/layanan kespro
3. TERBATAS KRN HAMBATAN SOSIAL & PSIKOLOGIS

Remaja takut mengatakan mereka sdh


melakukan seksual aktif
Remaja memiliki gambaran yg tdk realistis ttg
kehamilan
Remaja khawatir bahwa kontrasepsi akan
merusak kesehatannya & kesuburannya kelak
Remaja mdh terkena kekerasan & pelecehan
LANJUTAN..

Remaja perempuan mgkn segan mdiskusikan


isu kespro, khawatir penget. tsb akan
diterjemahkan sbg perempuan yg mdh
diajak u/ melakukan seks
Remaja laki2 mgkn segan bertanya ttg seks,
khawatir bahwa (-)nya pengetahuan barti
kehilangan status di kelompoknya
LANJUTAN..

Seksual aktif srg dilihat sbg jln bagi


remaja laki2 u/ mdapat pakuan status bagi
kelompoknya
Media cenderung menekankan bahwa seks
itu menyenangkan tp tdk bertanggung
jawab thd perilaku seks
PROGRAM
KESEHATAN
REPRODUKSI
REMAJA
Permasalahan yg dihadapi remaja mbutuhkan
perhatian dr banyak pihak
Hasil dr konferensi internasional mengenai
kependudukan & pembangunan, International
Conference on Population and Development
(ICPD) mdorong pemerintah & LSM u/
mengembangkan program yg tanggap thd
permasalahan remaja
KEGIATAN PELAYANAN YG MDPT PERHATIAN
PENTING ICPD (OUTLOOK, 2000):
1. Informasi & konseling KB
2. Pelay. klinis bagi remaja yg aktif sec. seksual
3. Pelay. bagi remaja yg melahirkan & remaja
dgn anaknya
4. Konseling yg bkaitan dgn hub. antar gender,
kekerasan, perilaku seks yg btanggung jwb &
PMS
5. Pcegahan & perawatan thd paniayaan seksual
(sexual abuse) & hub. seksual sedarah
(incest)
Tidaklanjut dari komitmen tsb, pemerintah
mengembangkan dan mengimplementasikan
program Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR).

PERKEMBANGAN PROGRAM:
Tahun 1994-1995
Penyediaan materi konseling kesh. remaja &
pelay. konseling di Puskesmas melalui Usaha
Kesehatan sekolah (UKS)
Program ini belum youth friendly & tdk
melibatkan partisipasi remaja
Tahun 1996
Pemerintah menyelenggarakan Lokakarya
Nasional Kesehatan Reproduksi dgn
melibatkan bbrp sektor terkait (LSM,
profesi, akademisi, donor)
Dalam lokakarya disepakati: pelay. Kespro
(KR) dilaksanakan sec. integratif
Slh satu komponen dari paket tsb: kespro
remaja.
Tahun 1997-1998
Pengembangan pelay. Kesh. remaja di
Puskesmas dgn pdkt kemitraan di sektor
tkait (BKKBN, Depdiknas, Depag, Depsos)
dilaksanakan di Jatim & Jateng.
Sjmlh materi KIE dikembangkan (modul,
buku saku).
Program ini blm bhasil mpengaruhi remaja
u/ memanfaatkan Puskesmas & fasilitas
kesehatan lainnya sec. optimal.
Tahun 2000
Pengembangan pelayanan kesehatan remaja
dgn pengenalan komponen Youth Friendly
Health Service (YFHS)
Mulai tbentuk tim KRR di berbagai tingkatan
(propinsi, kabupaten/kota, kecamatan &
Puskesmas) s/d th 2001 tlh tisolasi ke 10
propinsi
Sebagaimana program sebelumnya, program
ini tidak berjalan baik.
Tahun 2002

PkenalanProgram Pelayanan Kesehatan


Reproduksi Remaja (PKPR) dgn Puskesmas
diberikan keleluasaan binovasi meningkatkan
akses remaja melalui pdkt UKS, Karang
Taruna, & AnJal maupun kegiatan remaja
potensial lainnya.
LANJUTAN..
Remaja dilibatkan sec. aktif mulai dari
perencanaan - evaluasi.
Program ini jg mulai mbina jejaring kerja
dgn LSM, swasta & profesi. Bbrp buku
panduan u/ remaja turut dikembangkan,
walaupun sayangnya tidak didesiminasi
sec. luas.
Tahun 2003
Dikes meluncurkan website ttg informasi
kesehatan remaja (Lincah.com).
juga tdk efektif mingat tidak semua
remaja bisa mengakses internet.
Tahun 2004
Pluasan jangkauan & pemantapan program
PKPR berupa peningkatan keterampilan
petugas, pengembangan pedoman perencanaan
PKPR tk. kabupaten/kota serta dilakukan
penyempurnaan kebijakan & strategi mjd
kebijakan & strategi nasional kesehatan
remaja di Indonesia.
Dlm penyempurnaan kebijakan &
strategi nasional tentang KRR, remaja tdk
lagi diberi akses thd pelay. kesehatan
melainkan hny pelay. informasi.
Mingat remaja saat ini sdh terpapar dgn
derasnya arus globalisasi teknologi
(majalah, TV/film, internet) dampak
buruknya tentu saja bs mpengaruhi
kondisi kespro-ya.
Kompleksitas masalah kespro yg dihadapi
remaja hny pberian info sj tdk lagi
mencukupi. Remaja juga perlu mdapatkan
akses thd pelay. kesehatan yg privacy & non-
judgmental.
Pengalaman menunjukkan bahwa kombinasi &
berbagai pdkt seringkali paling efektif dlm
mjangkau kelp. remaja. Tp hny sedikit
program yg dievaluasi sec. seksama bkaitan
dgn dampak/hasil akhirnya
BEBERAPA PENDEKATAN YANG UMUM
DILAKUKAN (OUTLOOK, 2000):

Pelayanan klinik borientasi remaja (Youth-


oriented Clinic Service)
Klinik berbasis sekolah (School-based Clinics)

Kelompok remaja

Program kesehatan di tempat kerja

Anda mungkin juga menyukai