Anda di halaman 1dari 14

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SUKARAMI
JL.Lintas Sumatera Km.15 Desa Endikat Ilir
Kecamatan Gumay Talang lahat 31451
Email : sukaramipkm@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN POSYANDU REMAJA


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKARAMI

I. PENDAHULUAN
Remaja merupakan peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Masa inisering
disebut masa pubertas. Pada masa pubertas, rasa ingin tahu terhadap perkembangan pada
dirinya muncul. Ada tiga aspek yang perlu dipahami mengenai kesehatan remaja,yaitu
pengetahuan, persepsi, dan sikap/perilaku. Pengetahuan mengenai kesehatan remajayaitu
pemberian informasi yang benar tentang kesehatan sehingga remaja mengetahui hal-hal yang
seharusnya dilakukan dan hal-hal yang seharusnya dihindari.Remaja Indonesia saat ini
sedang mengalami perubahan sosial yang cepat darimasyarakat tradisional menuju
masyarakat modern, yang juga mengubah norma-norma,nilai-nilai dan gaya hidup mereka.
Remaja yang dahulu terjaga secara kuat oleh sistemkeluarga, adat budaya serta nilai-nilai
tradisional yang ada, telah mengalami pengikisanyang disebabkan oleh urbanisasi dan
industrialisasi yang cepat. Hal ini diikuti pula olehadanya revolusi media yang terbuka bagi
keragaman gaya hidup dan pilihan karir.Berbagai hal tersebut, dapat meningkatkan
permasalahan-permasalahan yang akan dihadapi remaja

II. LATAR BELAKANG


Masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan dan perkembangan fisik,
psikologis, dan intelektual, remaja mempunyai sifat yang sama yaitu rasa keingintahuan yang
besar, mempunyai petualangan dan tantangan tanpa didahului pertimbangan yang matang,
sifat tersebut di atas sering kali mendatangkankonflik dan apabila tidak tepat menghadapi
konflik akan berakibat pada prilaku yang menyimpang. Melihat kebutuhan remaja dan
memperhitungkan tugas puskesmas sebagai barisan terdepan pemberi layanan kesehatan
kepada masyarakatdan Berdasarkan fakta yang ada dilapangan ditemui beberapa kasus yang
membuktikan ketidak tahuan tersebut antara lain: Ditemukan anak hamil di usia SLTP, SLTA
baik dari pihak perempuan yang dibohongi oleh teman prianya yang lebih dewasa bahwa
berbuat intim tidak akan ketahuan siapapun. Demi ingin HP model terbaru seorang siswi
SLTA rela menjual harga diri. Remaja yang malu berobat ke RS, Puskesmas dan masih
banyak lagi kasus yang ada misalkan : hamil diluar nikah, IMS, ISR, HIV, AIDS, Merokok,
NAPZA, Alkohol, Gangguan Haid, Seks Pra Nikah, Abortus Anemia, Gangguan Gizi,
Gangguan Penglihatan. Berangkat dari kasus kasus diatas menjadi latar belakang kenapa
Posyandu Remaja kami adakan. Yang harus di garis bawahi adalah cara pendekatan saja.
Selama ini sudah kami lakukan, ternyata mereka yang punya permasalahan ini mau terbuka di
posyandu

III. TUJUAN
A. Umum : Mendekatkan akses dan meningkatkan cakupan layanan kesehatan bagi
remaja
B. Khusus :
1. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan remaja tentang kesehatan reproduksi
bagi remaja
2. Meningkatkan pengetahuan terkait kesehatan jiwa dan pencegahan penyalahgunaan
Napza
3. Mempercepat upaya perbaikan gizi remaja dan mendorong remaja untuk
melakukan aktivitas fisik
4. Percepatan penurunan stunting di Kabupaten Lahat khususnya wilayah kecamatan
gumay talang

IV. VISI DAN MISI


Kegiatan dibuat dengan mengacu pada visi, misi, Motto dan tata nilai Puskesmas
Sukarami yaitu :
 Visi Puskesmas Sukarami :
Prima dalam Pelayanan agar tercapai masyarakat yang berbudaya, sehat dan
mandiri

 Misi Puskesmas Sukarami:


1. Memberikan pelayanan yang profesional dan beretika
2. Memotivasi masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat
3. Menjalin Kerjasama lintas sektor secara continue
4. Meningkatkan kualitas SDM guna memenuhi standar pelayanan

 Motto Puskesmas Sukarami:


Senyumku adalah Kesembuhanmu

 Tata Nilai Puskesmas Sukarami yaitu :


O = Orientasi Kepada Kesehatan Masyarakat
K = Kerjasama Tim yang Solid
E = Empati terhadap rekan kerja, pasien dan masyarakat

V. PERAN LINTAS SEKTOR DAN LINTAS PROGRAM


Kegiatan ini juga memerlukan Peran Lintas Sektor yaitu Kecamatan atau Desa untuk
meningkatkan peran serta masyarakat. Ada pun peran lintas sektor tersebut antara lain :
1. Memberikan dukungan kepada kegiatan
2. Memotivasi masyarakat khususnya remaja dalam melaksanakan posyandu remaja
3. Berkoordinasi dalam kegiatan pengembangan
Sementara untuk peran lintas program yaitu koordinasi program Promkes, KIA, KB, Gizi dan
UKS

VI. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. KEGIATAN POKOK
Posyandu Remaja
2. RINCIAN KEGIATAN
1. Memberikan penyuluhan Kesehatan remaja bekerjasama dengan pemegang program
UKS
2. Melaksanakan Penjaringan di Sekolah
3. Pembentukan dan pembinaan kader posyandu remaja
4. Konseling dalam Pelayanan Kesehatan Peduli remaja
VII. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
a. Petugas membuat rencana/jadwal kegiatan posyandu remaja
b. Petugas membahas kegiatan posyandu remaja dalam koordinasi lintas program/sektor
c. Petugas melaksanakan kegiatan posyandu remaja
d. Petugas melakukan evaluasi posyandu remaja
e. Petugas melakukan rencana tindak lanjut
VIII. SASARAN
Remaja usia 10-18 Tahun di Wilayah Puskesmas Sukarami Kecamatan Gumay Talang

IX. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan Posyandu remaja ini dilaksanakan pada Tahun 2023

X. BIAYA
Kegiatan ini dibiayai oleh dana BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) Tahun 2023

XI. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


a. Pencatatan
1. Jadwal pelaksanaan
2. Absensi
3. Notulen
b. Pelaporan Pelaporan ke puskesmas dan dinas kesehatan
c. Evaluasi kegiatan Evaluasi dilaksanakan setelah selesai kegiatan

Penduduk Indonesia terdiri


dari 1/3 kelompok remaja
yang perlu mendapatkan
pembinaan dan perhatian
yang lebih besar. Karena
pada usia ini merupakan
periode transisi dalam siklus
kehidupan dari masa anak ke
masa dewasa. Dan
merupakan generasi harapan
bangsa namun disisi lain
menghadapi banyak
masalah yang bukan tidak
mungkin akan mengganggu
perkembangan fisik,
maupun psikologis mereka
selanjutnya. Jika disatu sisi
kecenderungan remaja
untuk melakukan berbagai
tindakan yang
membahayakan kesehatan
mereka
semakin meningkat, namum
disisi lain ternyata
pengetahuan remaja sendiri
dalam
mengenal aspek kesehatan
reproduksi yang mereka miliki
masih sangat rendah.
Masalah kultur, pola
komunikasi serta kurangnya
pengetahuan menyebabkan
para
remaja sulit berkomunikasi
dengan orang lain maupun
orang tuanya. Selain itu
isu-isu sekitar remaja tentang
globalisasi liberalisme norma,
sikap perilaku, resiko
triad
( Seksualitas,Napza,HIV/AIDS
) serta ancaman ketahanan
remaja. Diantara
persoalan yang banyak
dihadapi remaja karena
ketidak tahuan remaja tentang
kesehatan itu sendiri.
Ketidak tahuan ini yang
menajadi bakal cikal
remaja
berperilaku tidak sehat.
Penduduk Indonesia terdiri
dari 1/3 kelompok remaja
yang perlu mendapatkan
pembinaan dan perhatian
yang lebih besar. Karena
pada usia ini merupakan
periode transisi dalam siklus
kehidupan dari masa anak ke
masa dewasa. Dan
merupakan generasi harapan
bangsa namun disisi lain
menghadapi banyak
masalah yang bukan tidak
mungkin akan mengganggu
perkembangan fisik,
maupun psikologis mereka
selanjutnya. Jika disatu sisi
kecenderungan remaja
untuk melakukan berbagai
tindakan yang
membahayakan kesehatan
mereka
semakin meningkat, namum
disisi lain ternyata
pengetahuan remaja sendiri
dalam
mengenal aspek kesehatan
reproduksi yang mereka miliki
masih sangat rendah.
Masalah kultur, pola
komunikasi serta kurangnya
pengetahuan menyebabkan
para
remaja sulit berkomunikasi
dengan orang lain maupun
orang tuanya. Selain itu
isu-isu sekitar remaja tentang
globalisasi liberalisme norma,
sikap perilaku, resiko
triad
( Seksualitas,Napza,HIV/AIDS
) serta ancaman ketahanan
remaja. Diantara
persoalan yang banyak
dihadapi remaja karena
ketidak tahuan remaja tentang
kesehatan itu sendiri.
Ketidak tahuan ini yang
menajadi bakal cikal
remaja
berperilaku tidak sehat.
Penduduk Indonesia terdiri
dari 1/3 kelompok remaja
yang perlu mendapatkan
pembinaan dan perhatian
yang lebih besar. Karena
pada usia ini merupakan
periode transisi dalam siklus
kehidupan dari masa anak ke
masa dewasa. Dan
merupakan generasi harapan
bangsa namun disisi lain
menghadapi banyak
masalah yang bukan tidak
mungkin akan mengganggu
perkembangan fisik,
maupun psikologis mereka
selanjutnya. Jika disatu sisi
kecenderungan remaja
untuk melakukan berbagai
tindakan yang
membahayakan kesehatan
mereka
semakin meningkat, namum
disisi lain ternyata
pengetahuan remaja sendiri
dalam
mengenal aspek kesehatan
reproduksi yang mereka miliki
masih sangat rendah.
Masalah kultur, pola
komunikasi serta kurangnya
pengetahuan menyebabkan
para
remaja sulit berkomunikasi
dengan orang lain maupun
orang tuanya. Selain itu
isu-isu sekitar remaja tentang
globalisasi liberalisme norma,
sikap perilaku, resiko
triad
( Seksualitas,Napza,HIV/AIDS
) serta ancaman ketahanan
remaja. Diantara
persoalan yang banyak
dihadapi remaja karena
ketidak tahuan remaja tentang
kesehatan itu sendiri.
Ketidak tahuan ini yang
menajadi bakal cikal
remaja
berperilaku tidak sehat.

Anda mungkin juga menyukai