Anda di halaman 1dari 8

JURNAL SEMPER REFORMANDA, Vol.5 No.

1 April 2023, Halaman 1~8


ISSN: 2528-73111 | E-ISSN: 2808-814X

Tanggung Jawab Orang Tua dalam Mendidik Remaja


Menurut Amsal 22:6

Iman Kurniadi1, Tendy Caroline Hulu2


1,2,
Sekolah Tinggi Teologi Lintas Budaya
Perkantoran Plaza Pasifik Blok B3 No. 55,57,59
Jln. Baulevard Barat Raya Kelapa Gading Jakarta Utara, Jakarta.

e-mail: 1imankurniadi.banyumas@gmail.com, 2tendycarolinehulu@gmail.com

Informasi Artikel Diterima: 07-03-2023 Direvisi: 10-03-2022 Disetujui: 16-03-2023

Abstrak

Mendidik remaja merupakan masalah penting yang harus menjadi perhatian orang tua. Munculnya
berbagai bentuk kenakalan remaja disebabkan oleh kegagalan pendidikan dalam keluarga dan juga
karena faktor lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tanggung jawab
orang tua dalam mendidik remaja menurut Amsal 22:6. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
dengan menggunakan metode literatur review. Hasil penelitian ini adalah bahwa tanggung jawab dalam
mendidik remaja membutuhkan perencanaan dan pengetahuan mengenai aspek-aspek perkembangan
fisiologis maupun psikiologis remaja, karena masa remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju
dewasa. Tanggung jawab orang tua dalam mendidik remaja adalah mendidik di jalan yang benar,
mendidik sesuai dengan perkembangannya dan menanamkan nilai-nilai spiritual sejak dini. Kesimpulan
dalam penelitian ini adalah mendidik remaja membutuhkan keterampilan, kecakapan, pengetahuan,
dan keteladanan. Teladan orang tua merupakan gambaran hidup dalam menanamkan keimanan yang
benar pada remaja.

Kata Kunci: Tanggung Jawab, Orang Tua, Mendidik, Remaja

Abstract

Educating adolescents is an important issue that must be of concern to parents. The emergence of
various forms of juvenile delinquency is caused by the failure of education in the family and also due to
environmental factors. The purpose of this research is to describe the responsibility of parents in
educating teens according to Proverbs 22:6. This research is qualitative research using the literature
review method. The results of this study are that the responsibility of educating adolescents requires
planning and knowledge regarding aspects of the physiological and psychological development of
adolescents because adolescence is a period of transition from children to adults. The responsibility of
parents in educating teen is to educate on the right path, educate according to their development and
instill spiritual values from an early age. This study concludes that educating teen requires skills,
knowledge, and exemplary. Parents' example is a living picture of instilling true faith in adolescents.

Keywords: Responsibilities, Parents, Educating, Teen

A. Pendahuluan saling bergantung dan saling membutuhkan.


Berdirinya keluarga merupakan kehendak dan Oleh sebab itu, keluarga memiliki peran penting
rencana Allah dari semula. Penyatuan Adam dalam kehidupan sehari-hari, terutama dengan
dan Hawa menajdi legitimasi bahwa keluarga anak-anak mereka. Ketika seorang laki-laki
merupakan perpanjangan tangan Allah untuk bersatu dengan perempuan dalam pernikahan
melaksanakan rencananya di dalam dunia ini. dan membentuk sebuah keluarga, mereka juga
Keluarga juga merupakan suatu anggota memiliki tugas khusus dari Allah. Tugas
terkecil dalam lingkungan masyarakat yang tersebut adalah mendidik dan membesarkan
1

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International


License.
JURNAL SEMPER REFORMANDA, Vol.5 No.1 April 2023, Halaman 1~8
ISSN: 2528-73111 | E-ISSN: 2808-814X

anak-anak supaya tumbuh dewasa menjadi Kenakalan remaja di Indonesia setiap


orang yang setia dan taat kepada Allah. Hal ini tahunnya terus meningkat, meskipun sudah
memang tidak mudah, banyak penyebab dan ditangani langsung oleh bidang pemerdayaan
faktor-faktor yang sangat mempengaruhi perempuan dan perlindungan anak sosial. Pada
keberhasilan keluarga dalam mendidik anak- bulan Mei 2020 ada 8 kasus yang ditangani oleh
anaknya. pemerintah dan salah satunya yaitu tentang
Kedewasaan, jenjang pendidikan dan kenalan remaja.3 diketahui faktor penyebab
pengalaman sangat mempengaruhi kecakapan kenakalan remaja tersebut karena ada masalah
orang tua dalam mendidik dan membesarkan dalam keluarga. Menurut Efi Santi selaku
anak. Jenjang pendidikan orang tua juga sangat kepala bidang pemerdayaan perempuan dan
berpengaruh dalam implementasi orang tua perlindungan anak mengatakan “hampir
dalam mendidik anak, karena mendidik anak seluruh kasus kenakalan anak dan remaja
membutuhkan waktu yang lama. Kesetiaan dikarenakan kurangnya perhatian orang tua.”4
orang tua kepada Tuhan juga menjadi dasar Oleh sebab itu, tanggung jawab orang tua
dan penentu dalam menanamkan iman yang dalam mendidik remaja merupakan persoalan
benar kepada anak. Tanggung jawab orang tua yang krusial, sehingga membutuhkan langkah-
dalam mendidik remaja sangatlah penting, langkah yang konkret dalam mempersiapkan
karena pendidikan anak terus berkelanjutan dan mendidik remaja.
dari usia dini sampai dengan usia dewasa. Banyak faktor yang menjadi penyebab
Dalam proses tersebut, sangat membutuhkan keluarga tidak menjadi tempat yang nyaman
interaksi, emosi, keterampilan dan kecakapan. dan aman bagi anak, sehingga remaja mencari
Hal ini sangat penting untuk menciptakan dan menemukan perhatian dari luar rumah.
kepercayaan, kenyamanan serta kasih sayang Perhatian tersebut bisa didapatkan melalui
orang tua kepada anak dan juga sebaliknya. pergaulan dengan teman-teman sebaya atau
Tanggung jawab utama orang tua adalah dengan orang-orang yang lebih dewasa dari
mempersiapkan dan melengkapi anak supaya mereka. Penghargaan dan penerimaan orang
tumbuh menjadi remaja yang baik, cerdas dan lain terhadap dirinya akan membuat remaja
tentunya memiliki sikap budi pekerti yang baik. merasa diterima dan menemukan kelompok
Hal tersebut tercermin dari tanggung jawab yang sesuai dengan keinginannya. Apabila
orang tua yaitu “berusaha menjadikan anak pertemanan dan pergaulan tersebut semakin
tumbuh dewasa, menjadi orang yang mandiri, erat, maka akan menimbulkan emosi yang
bertanggung jawab, berakhlak mulia dan mengikat, mereka akan saling menolong,
berguna bagi masyarakat, gereja dan negara.”1 membantu dan saling percaya. Bahkan meski
Orang tua bukan hanya membesarkan teman mereka melakukan kesalahan, mereka
anak dengan memberikan kebutuhan jasmani akan saling melindungi dan menolong. Hal
saja, melainkan juga memenuhi kebutuhan inilah yang dapat menjerumuskan remaja
rohaninya yang tercermin dalam sikap, perilaku kepada pergaualan dan pertemanan yang
dan tindakannya sehari-hari. Pendidikan remaja salah.
dimulai dengan tujuan untuk mempersiapkan Dalam memasuki dunia milenial saat ini,
remaja mandiri, bertanggung jawab dan remaja diperhadapkan dengan teknologi dan
berakhlak mulia. Oleh sebab itu, pendidikan media sosial yang canggih, hal ini juga bisa
remaja harus direncanakan dan dipersiapkan berpengaruh terhadap pembentukan karakter
dengan baik oleh orang tua. “Masa remaja para remaja. Pada umumnya, para ilmuan
dibagi menjadi dua masa yaitu masa remaja psikologi pendidikan mengatakan bahwa
awal (usia 12- 14 tahun) dan remaja menengah generasi “milenial adalah generasi yang
(usia 15-17).”2 Di usia inilah masa krisis yang spesial, karena anak-anak yang lahir pada
sangat pesat, jika remaja gagal dalam melewati masa ini sudah berada di zaman teknologi yang
masa rentang ini, maka akan berdampak pada modern.”5 Hal ini ditandai dengan adanya
fase kehidupan selanjutnya. smartphone yang memiliki berbagai macam

1
Suhartin, Mengatasi Kesulitan-Kesulitan Dalam 4
Fauzi Akbar, “Angka Kenakalan Anak Meningkat.”
Pendidikan Anak (Jakarta: BPK Gung Mulia, 2012). 5
Talizaro Tafonao, “Peran Pendidikan Agam Kristen
6. dalam Keluarga Terhadap Perilaku Anak,”
2
Paulus lilik kristianto, Prinsip & Praktik Pendidikan Edudikara: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran 3,
Agama Kristen (Jogyakarta: Penerbit Buku dan no. 2 (2018). 125.
Majalah rohani, 2008). 9.
3
Fauzi Akbar, “Angka Kenakalan Anak Meningkat.”
https://www. belitungtimur kab .go.id/?p=14181.c Di
akses 12 Februari 2022.

https://ejournal.sttlintasbudaya.ac.id/index.php/JSR 2
JURNAL SEMPER REFORMANDA, Vol.5 No.1 April 2023, Halaman 1~8
ISSN: 2528-73111 | E-ISSN: 2808-814X

aplikasi, yaitu seperti facebook, instagram, harus menjadi prioritas utama orang tua.
whatshapp, Twiter atau aplikasi Tiktok. Untuk Tujuannya adalah supaya pada masa tuanya
itu, orang tua harus menjadi pendidik yang mereka tidak menyimpang dari kebenaran yang
handal serta memiliki kemampuan dalam sudah diajarkan. Bagaimana mendidik anak
mendidik remaja menjadi pribadi yang menurut Amsal 22:6? Dan bagaimana bentuk
bertanggung jawab dan berkarakter Kristus.6 tanggung jawab orang tua dalam mendidik
Dunia remaja adalah dunia yang unik dan remaja? Pertanyaan-pertanyaan ini akan
berbeda dengan dunia orang dewasa, karena dijelaskan dalam penelitian ini.
remaja belum dewasa dalam pengambilan
keputusan dan tidak memiliki pertimbangan B. Metode Penelitian
yang matang. Perkembangan secara fisiologis Peneltian ini adalah penelitian kualitatif dengan
dan psikologis dari remaja awal menuju ke menggunakan metode literatur review. Literatur
dewasa, menjadi masa peralihan yang review adalah metode kajian teoritis
berbahaya. Jika gagal dalam mendidik, maka berdasarkan berbagai sumber ilmiah lain yang
remaja akan mengalami krisis identitas dan berkaitan atau berhubungan dengan subjek
menimbulkan pergaulan bebas atau kenakalan penelitian. Berbagai sumber literatur yang
remaja. Orang tua harus menjadi suatu model sesuai dengan objek penelitian selanjunya
bagi anak remaja dalam keteladanan hidup akan dianalisis dan digunakan sebagai
serta memberikan perhatian lebih kepada anak landasan teori. Penelitian ini akan
remaja. Orang tua harus mampu menciptakan mendeskripsikan mengenai tanggung jawab
lingkungan rumah adalah tempat yang menarik, orang tua dalam mendidik remaja menurut
nyaman dan aman bagi remaja. Mendidik Amsal 22:6.
remaja tidak cukup dilakukan dengan berbagai
penjelasan dalam sikap sehari-hari, karena C. Pembahasan
remaja membutuhkan figur dan model yang 1. mendidik anak dalam Alkitab
bisa menjadin contoh, teladan dan juga Pendidikan dalam keluarga sudah mulai
memahami keberadaan mereka. Banyak orang berlangsung ketika Allah membentuk keluarga
tua yang masih belum memahami tentang pertama, yaitu keluarga Adam dan Hawa.
tanggung jawabnya dalam mendidik remaja, Pendidikan tersebut terus berlanjut sampai
padahal orang tua merupakan wakil Allah di zaman Abraham hingga generasi-generasi
dunia ini.7 berikutnya secara turun-temurun. Keluarga
Dunia remaja memang memiliki budaya menjadi tempat pertama dan utama untuk
dan ciri-ciri sendiri. Budaya remaja ini dapat memperkenalkan Allah yang benar dan
diartikan “sebagai kebiasaan, kepercayaan, bagaimana mereka harus hidup dengan taat.
sistem nilai, dan bentuk pikiran bagi orang- Perjanjian Lama memberikan contoh dan
orang tertentu dalam periode masa tertentu.”8 gambaran bagaimana keluarga bisa menjadi
Oleh sebab itu, seringkali orang tua mengalami tempat pendidikan yang baik baik anak, tetapi
kesulitan dalam mendidik dan memahami juga sebaliknya. Keluarga bisa menjadi tempat
kebiasaan remaja. Ada juga orang tua yang munculnya perselisihan, permusuhan bahkan
menyerah dan tidak sanggup untuk mendidik ancaman pembunuhan, misalnya kemarahan
anak-anaknya, sehingga terkadang orang tua Esau terhadap Yakub. Meskipun demikian,
melakukan pembiaran. Dalam hal ini, orang tua keluarga adalah lembaga yang dipercaya oleh
harus menyadari bahwa Allah menitipkan anak- Allah untuk mendidik dan memperkenalkan
anak tersebut untuk dididik dan diarahkan. Allah yang benar kepada mereka sejak dini.
Orang tua yang tidak bisa membina dan Sebagaimana Abraham mendidik Ishak untuk
mendidik remaja karena alasan sibuk bekerja takut kepada Tuhan, demikian juga Ishak
dan mencari nafkah tidak dapat dibenarkan. mendidik Yakub untuk takut akan Tuhan.
Alasan kesibukan bisa menjadi penyebab Demikianlah peran orang tua selalu mendidik
kenakalan remaja, karena mereka kurang anak-anak untuk percaya dan setia kepada
perhatian dan tidak terarahkan dengan baik. Allah secara turun-temurun. Dalam Perjanjian
Selain itu, keluarga dengan latar belakang Lama, orang tua menjadi titik sentral dalam
broken home juga bisa menimbulkan kenakalan membentuk keyakinan terhadap Allah kepada
remaja. Amsal 22:6 memberikan gambaran setiap generasi ke generasi berikutnya.
bahwa mendidik anak muda dengan benar Pendidikan pada saat itu berlangsung
secara verbal atau lisan, karena belum ada

6 7
Roswitha Ndrahadan Julianto Simanjuntak, 9 Stephen Tong, Membesarkan Anak Dalam Tuhan
Masalah Utama Remaja (Jakarta: Yayasan Peduli (Surabaya: Momentum, 2009). 9.
Konseling Indonesia, 2009). 9. 8
Paulus lilik kristianto, Prinsip & Praktik Pendidikan
Agama Kristen. 95.

https://ejournal.sttlintasbudaya.ac.id/index.php/JSR 3
JURNAL SEMPER REFORMANDA, Vol.5 No.1 April 2023, Halaman 1~8
ISSN: 2528-73111 | E-ISSN: 2808-814X

teknologi pembelajaran seperti sekarang ini. mandiri, berakhlak mulia dan takut kepada
Seiring waktu, Wahyu Allah secara progresif Tuhan.
dinyatakan melalui hamba-Nya Musa, sehingga
hukum-hukum Allah dan Firman-Nya dicatat 2. Mendidik Menurut Amsal 22:6
dan ditulis sebagai saksi dan pedoman hidup Kata mendidik dalam Kamus Umum Bahasa
bagi umat israel dengan Allah. Pada masa Indonesia diartikan “memelihara atau memberi
kepemimpinan Musa, Israel menjalankan latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai
agamanya dengan standar Hukum Taurat yang akhlak dan kecerdasan pikiran.”11 Pendidikan
berlangsung dari generasi kegenerasi. Dalam juga mempunyai makna sebagai proses
kitab Ulangan (Ul. 6:6-7) menuliskan dan mengubah tingkah laku supaya menjadi
menjelaskan bahwa, “Apa yang kuperintahkan manusia yang dewasa yang mampu hidup
kepadamu pada hari ini haruslah engkau secara mandiri.12
perhatikan, haruslah engkau mengajarkan Kitab Amsal adalah kitab yang termasuk
berulang-ulang kepada anak-anakmu dan dalam kumpulan ungkapan-ungkapan bijak.
membicarakannya apabila engkau duduk Kitab ini sering dikenal dengan sastra hikmat
dirumahmu, apabila engkau berbaring dan dalam Perjanjian Lama yang ditulis oleh Raja
apabila engkau bangun.” Ayat tersebut jelas Salomo. Tujuannya adalah memperlihatkan
memberikan perintah kepada orang tua untuk contoh orang-orang yang mencari dan
mendidik anak dengan benar. Ulangan pasal 6
mengejar kehidupan duniawi yang bodoh.13
tersebut memberikan penegasan bahwa
pendidikan spritual sangat penting dalam Selain itu,Kitab Amsal juga mengajarkan
keluarga dan orang tua bertanggung jawab kepada anak-anak muda untuk takut kepada
penuh dalam pendidikan tersebut. Tuhan.
Orang tua juga bertanggung jawab dalam Salomo adalah raja yang berkenan
menanamkan nilai-nilai spiritual kepada anak kepada Tuhan dan memiliki hikmat yang yang
sejak dini. Menurut Antone (Antone, 2012), luar biasa. Ia terkenal di seluruh negeri bukan
Ulangan pasal 6 tersebut menyiratkan bentuk karena kepintarannya saja, akan tetapi karena
kehidupan keluarga yang kokoh yang dapat ia memiliki hikmat dan kebijaksanaan. Amsal
memberikan latar belakang utama bagi 22:6 mengatakan, “Didiklah orang muda
menurut jalan yang patut baginya, maka pada
pemeliharaan iman.9 Misalnya Melalui ibadah,
masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari
cerita, penafsiran, diskusi maupun Tanya pada jalan itu.” Salomo melihat bahwa anak-
jawab. Pada umumnya, anak Yahudi belajar anak muda harus mendapatkan pendidikan
dan menyerap makna kehidupan yang dibagi yang benar, supaya mereka menjadi pemimpin-
bersama keluarga dan teman-temannya. pemimpin yang bijaksana dan tidak menjadi
Orang Yahudi merupakan bangsa yang pemimpin yang jahat.
memiliki identitas yang kuat dan taat kepada Amsal ini ditulis untuk memberikan
hukum taurat. Mereka menjaga kemurnian
didikan mengenai Hikmat dan akal budi.14
pengajaran dari generasi kegenerasi untuk
memberi dasar yang teguh bagi setiap tingkah Tujuannya supaya orang-orang muda harus
belajar dan mengejar hikmat dan akal budi,
laku dan tindakan.10 Selain itu, bangsa Yahudi
karena banyak orang hanya mengejar hikmat
menaruh perhatian penuh terhadap pendidikan duniawi tetapi tidak memiliki akal budi yang
anak dalam keluarga. Pendidikan menjadi baik. Hikmat yang dimaksudkan oleh Salomo
bagian utama dan terpenting dalam budaya adalah pengetahuan akan Allah yang benar.
Yahudi. Oleh sebab itu, Musa mengingatkan Ketika orang-orang muda menerima didikan
Israel supaya menaruh perhatian kepada anak- dan memiliki pengetahuan yang benar akan
anak, karena mereka akan menjadi generasi Allah, maka mereka akan menjadi pemimpin-
penerus umat Allah. Orang tua harus cakap dan pemimpin yang baik. Oleh sebab itu, orang tua
mampu mendidik anak-anak. Pendidikan harus bertanggung jawab dalam mendidik remaja
dipersiapkan dengan perencanaan yang baik, dengan bijak yang didasarkan pada hikmat dan
supaya anak-anak dapat bertumbuh dewasa takut akan Tuhan.
menjadi orang yang bertanggung jawab,

9
Hope S. Antone, Pendidikan Agama Kristen 12
Tafonao, “Peran Pendidikan Agam Kristen dalam
Kontekstual (Jakarta: BPK Gung Mulia, 2012). 18. Keluarga Terhadap Perilaku Anak.”
10 13
GP Harianto, Pendidikan Agama Kristen Dalam W.S. Lasor, Pengantar Perjanjian Lama 2 (Jakarta:
Alkitab & Dunia Pendidikan Masa Kini (Jogyakarta: BPK Gung Mulia, 2007). 91.
Penerbit ANDI, 2016). 18. 14
Tafsir Alkitab Masa Kini 2 (Jakarta: Lembaga
11
Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia Alkitab Indonesia, 1985).
(Jakarta: Balai Pustaka, 1993). 250.

https://ejournal.sttlintasbudaya.ac.id/index.php/JSR 4
JURNAL SEMPER REFORMANDA, Vol.5 No.1 April 2023, Halaman 1~8
ISSN: 2528-73111 | E-ISSN: 2808-814X

Jika anak muda mengenal Tuhan dengan kegenerasi berikutnya, karena pengetahuan
sungguh-sungguh, berarti mereka memiliki merupakan hal yang lebih berharga dari emas,
relasi yang bersifat pribadi dengan Tuhan. permata dan perak. Maka penting bagi kaum
Dengan demikian, remaja tidak akan mudah muda untuk mendengarkan, menerima dan
terpengaruh oleh berbagai godaan di manapun menaati ajaran-ajaran para tua-tua, orang bijak,
mereka berada.15 Dengan hikmat dari Allah dan juga orang tua.19
akan membuat orang tua memiliki kemampuan
dan kecakapan dalam melaksanakan mandat 3. Mendidik remaja
Allah untuk mendidik anak.16
Menanamkan nilai-nilai spiritual dan karakter
Kata “didiklah” berasal dari bahasa Ibrani
merupakan tugas dan tanggung jawab orang
“khanak” yang merupakan bentuk kata kerja
tua. Munculnya kenakalan remaja karena
imperatif maskulin jamak, yang diartikan
disebabkan oleh faktor utama, yaitu keluarga.
sebagai “memerintah” atau “perintah”. Kata
Dengan demikian, orang tua harus berperan
mendidik adalah kata perintah dari atas ke
aktif dalam mendidik remaja dan menanamkan
bawah, bentuk orang pertama yang ditunjukan
dasar iman kristen sejak dini.
kapada pendidik, guru maupun orang tua.
Didiklah berarti suatu perintah yang diberikan Orang tua harus mampu memberikan
oleh Allah kepada orang tua untuk memberi pendidikan yang baik menciptakan lingkungan
didikan, latihan, ajaran, tuntunan, pimpinan rumah yang nyaman, aman, penuh
supaya remaja tumbuh dewasa dengan takut kehangatan, merangkul dan membangun
akan Tuhan. Dalam bahasa Ibrani aktifitas komunikasi yang baik dengan anak. Hal ini
mendidik merupakan tindakan positif yang bertujuan supaya keluarga menjadi tempat
dilakukan oleh orang tua kepada orang muda yang paling nyaman dan istimewa bagi anak.
atau remaja.17 Mendidik anak adalah tema yang Orang tua harus bijaksana dan meminta
utama dalam kitab Amsal, kata “mendidik” bimbingan Roh Kudus dalam membina dan
digunakan beberapa kali dalam terjemahan. mendidik remaja. Jangan bersikap kasar atau
Sedangkan kata kerja memerintah “didiklah” menyindir dengan kata-kata kasar. Orang tua
digunakan dua kali dalam Amsal 22:6 dan juga jangan memukul secara berlebihan,
29:27, yang diterjemahkan dari kata kerja mencubit dan memberikan hukuman fisik yang
membuat remaja kecewa dan tidak merasa
bahasa Ibrani khanak dan yasar.18 Kata na’ar
nyaman berada di rumah.20
juga digunakan tetapi (I Sam. 1:24-25) tidak
menggambarkan usia tertentu, melainkan
hanya menggambarkan hubungan biologis a. Dasar dalam mendidik remaja
yang kuat antara Hana dengan anaknya. Kenneth Chalfin memberi beberapa definisi
Dalam Alkitab Terjemahan Baru (TB) dan mendidik anak sebagai berikut: 1) Keluarga
Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) juga merupakan tempat tumbuh kembang yang
menerjemahkan na’ar dengan kata “orang melibatkan tubuh jasmani, rohani, pikiran serta
muda.” Dalam Amsal 22:6 istilah anak disebut hubungan sosial, 2) keluarga merupaka pusat
dengan “orang muda”. Dalam pengertian di atas dari semua kegiatan perkembangan, 3) rumah
dapat disimpulkan bahwa pendidikan itu harus adalah tempat aman untuk berlindung dari
dimulai pada usia anak-anak, remaja serta masalah kehidupan, 4) keluarga adalah tempat
berkelanjutan dan terarah, sampai anak dimana nilai-nilai diturunkan dan setiap anggota
menjadi dewasa serta mampu mengambil keluarga dapat belajar hal-hal baik dari satu
keputusan sendiri secara bertanggung jawab. sama lain, dan 5) rumah juga tempat masalah
Kitab Amsal merupakan kitab yang bermanfaat muncul dan diselesaikan.21
bagi kehidupan sehari-sehari. Pesan dari kitab
Bagian pertama Chalfin menjelaskan
Amsal bergantung pada kepercayaan bahwa
bahwa keluarga merupakan tempat tumbuh
hikmat dapat diajarkan dari satu generasi

15
Dianne Bergant, Tafsir Alkitab Perjanjian Lama 18
Jusuf Haries Kelelufna, “Tidak Patut Mendidik
(Semarang: Kanisius, 2002). 495. Menurut Jalan Yang Patut: Studi Eksegesis Amsal
16
Tim Penyusun, Pengkajian Kristalisasi Ayub, 22:6.”
19
Amsal Dan Pengkhotbah (Jakarta: Yayasan Andrew Dan John, Survei Perjanjian Lama
Perpustakaan Injil Indonesia, 2020). 15. (Malang: Gandum Mas, 2008). 469.
17
Jusuf Haries Kelelufna, “Tidak Patut Mendidik 20
Asep Jihad, Pendidikan Karakter Teori Dan
Menurut Jalan Yang Patut: Studi Eksegesis Amsal Aplikasi (Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional,
22:6,” Dunamis: Jurnal Teologi Dan Pendidikan 2010). 99.
Kristen Volume 5, (2020): 18–36. 21
Paulus lilik kristianto, Prinsip & Praktik Pendidikan
Agama Kristen. 139-140.

https://ejournal.sttlintasbudaya.ac.id/index.php/JSR 5
JURNAL SEMPER REFORMANDA, Vol.5 No.1 April 2023, Halaman 1~8
ISSN: 2528-73111 | E-ISSN: 2808-814X

kembang anak. Artinya bahwa pertumbuhan sehingga orang percaya perlu berbakti dan
jasmani, rohani dan kehidupan sosial anak bergantung kepada-Nya.26 Hal inilah yang ingin
terletak pada keluarga. Keluarga menjadi dicapai dalam Ulangan 6:5-6, bahwa anak-anak
tempat utama bagi anak-anak untuk belajar. muda melakukan titah-titah Tuhan dan hidup
Kenneth Chalfin juga menjelaskan bahwa berdasarkan firman-Nya. Dengan demikian,
keluarga adalah temat yang aman untuk Alkitab menjadi peta petunjuk bagi orang
berlindung dari masalah, keluarga sebagai percaya untuk mengenal dan membangun
tempat yang nyaman, dan keluarga juga relasi dengan Allah. Roh Kudus yang akan
sebagai tempat munculnya berbagai masalah menuntun remaja untuk bisa mengenal dan
dan penyelesaiannya.22 Dari penjelasan mengasihi Tuhan dengan benar.
tersebut, keluarga memiliki peran dan tanggung Jadi, mendidik remaja supaya takut akan
jawab yang besar dalam membesarkan dan Tuhan merupakan hal yang sangat serius dan
mendidik anak-anak. harus menjadi prioritas utama, karena tujuan
Tanggung jawab orang tua dalam utamanya adalah remaja dapat mengenal Allah
mendidik anak sangat besar, terutama dalam dengan benar serta hidup dengan bertanggung
menanamkan nilai-nilai karakter, nilai sosial jawab. Pengenalan remaja akan nilai-nilai
maupun nilai-nilai spiritual. Pengetahuan spiritual akan membawanya kepada kehidupan
remaja tentang Tuhan diperoleh melalui yang lebih baik, yaitu taat kepada hukum dan
pendidikan orang tua. Tanggug jawab orang tua juga taat kepada firman-Nya. Keberhasilan
dalam mendidik anak sangat melekat pada samuel dalam menjadi pemimpin Israel juga
tugas dan fungsi serta pengaruh masing- karena peran orang tua dan imam Eli yang
masing orang tua.23 Menurut Charles mendidiknya dengan takut akan Tuhan.27
Spurgeon, keberhasilan mendidik remaja b. Implementasi Amsal 22:6
disebabkan oleh pengaruh pembinaan rohani
Amsal 22:6 menegaskan standar yang harus
orang tua yang diterima sejak masa kecil.24 ditempuh dalam mendidik anak muda, yaitu
Ketika orang tua menyadari mendidik remaja itu berfokus pada hasilnya, supaya pada masa
menjadi salah satu hal yang penting, maka tuanya pun ia tidak menyimpang dari pada jalan
akan berpengaruh dalam kepedulian dalam itu. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka
membentuk karakter dan moral remaja yang diperlukan adanya orang tua yang dewasa,
berkelanjutan. takut akan Tuhan dan memiliki kecakapan
Mendidik remaja harus didasari dengan dalam hal mendidik anak.
hati yang Takut akan Tuhan, supaya ajaran Istilah ”menurut jalan yang patut baginya”
tersebut dapat tercermin dalam cara dan sikap dalam bahasa ibrani “darko” berasal dari kata
orang tua dalam mendidik anak. Ada alasan “derek” yaitu “jalan”. Secara harafiah kata
penting untuk mendidik remaja supaya takut “Jalan” bisa mengacu pada suatu rancangan
akan Tuhan: pertama, Amsal 7:1 menyatakan atau suatu arahan internal, yaitu arahan untuk
“Takut akan Tuhan adalah permulaan
hidup dijalan Tuhan.28 Menurut Ensiklopedia
pengetahuan tetapi orang bodoh menghina
Fakta Alkitab, kata “Jalan” berarti mendidik
hikmat dan didikan.” Hal ini berarti peranan
remaja supaya bisa menghormati orang tua,
orang tua dalam mendidik anak menurut Alkitab
harus diawali dengan rasa takut akan Tuhan. terlebih mengikuti jalan yang Tuhan inginkan”.29
Orang tua bisa memulainya dengan hal yang Makna yang sama “jalan yang patut” terdapat
paling sederhana, yaitu mengajarkan membaca juga dalam Efesus 6:4b “tetapi didiklah mereka
di dalam ajaran dan nasehat Tuhan.” Sehingga
Alkitab dan berdoa setiap hari (Kol, 3:12).25
mendidik remaja menurut jalan yang patut
Kedua, orang tua harus mengajarkan kepada
berarti mendidik anak sesuai dengan jalan dan
remaja tentang kasih Tuhan kepada umat-Nya,

22 27
Paulus lilik kristianto, Prinsip & Praktik Francius Kusmanto, Edward D. S Nugroho,
Pendidikan Agama Kristen. 140. “Kepemimpinan Nabi Samuelsebagai Suksesi Dan
23
Hasudungan Simatupang, Definisi Theology Dampaknya bagi Kehidupan Religi Israel” Jurnal
Praktis Kristen (Jogyakarta: Buku dan Majalah Semper reformanda, no. Oktober (2022): 8–13.
rohani, 2015). 141-142. 28
GP Harianto, Pendidikan Agama Kristen Dalam
24
Hasudungan Simatupang, Definisi Theology Alkitab & Dunia Pendidikan Masa Kini. 27.
Praktis Kristen. 29
Immanuela Deru, “Makna Didiklah Orang Muda
25
Charels F. Boyd dkk, Menyikapi Perilaku Anak Menurut Amsal 22:6 Dan Relevansinya Bagi Gereja,”
Sesuai Dengan Karakternya (Bandung: Kalam Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani vol 2, no, no.
Hidup, 2006). 19. Juni (2021): 19–31.
26
J.L. Packer, Ensiklopedia Fakta Alkitab 2 (Malang:
Gandum Mas, 2001). 927.

https://ejournal.sttlintasbudaya.ac.id/index.php/JSR 6
JURNAL SEMPER REFORMANDA, Vol.5 No.1 April 2023, Halaman 1~8
ISSN: 2528-73111 | E-ISSN: 2808-814X

ajaran dari Tuhan. Kata “mendidik” merupakan perkembangannya. Artinya bahwa orang tua
perintah langsung kepada orang tua untuk harus mulai mendengarkan dan memberikan
mendidik anak muda atau remaja. Ada kepercayaan kepada remaja, karena mereka
beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang sedang bertumbuh dan akan menjadi dewasa.
tua dalam mendidik remaja menurut Amsal Amsal 22:6 mengatakan, “didiklah orang
22:6, antara lain adalah sebagai berikut: muda menurut jalan yang patut baginya.”
Pertama, mendidik remaja di jalan yang Artinya bahwa Jalan yang hendak diarahkan
benar. Memperlengkapi remaja serta oleh orang tua bagi anak, harus jalan yang patut
menanamkan rasa takut kepada Tuhan sejak dan sesuai dengan firman Tuhan. Kata patut
dini sangat penting. Tujuannya supaya remaja bisa juga diterjemahkan dengan “sesuai”.
dapat hidup bersosialisasi dengan baik, Orang tua harus mendidik remaja dengan
mandiri, bertanggung jawab serta hidup takut memperhatikan karakter dan keunikan dari
kepada Tuhan. Tanggung jawab mendidik anak setiap individu. Memahami karakter dan
merupakan mandat dari Allah yang harus keunikan dari setiap individu sangat penting
dilakukan dengan sungguh-sungguh, supaya untuk menanamkan nilai-nilai spiritual kepada
remaja hidup dalam kebenaran. Orang tua remaja. Dengan mendidik remaja sesuai
harus sungguh-sungguh, mempersiapkan dan dengan perkembangannya, maka pendidikan
merancang supaya pendidikan di rumah dapat dapat berlangsung dengan maksimal. Keunikan
berlangsung dan berhasil. Orang tua juga setiap remaja merupakan potensi yang
bertanggung jawab dalam memperkenalkan diberikan Tuhan yang harus dikembangkan
Allah yang benar kepada remaja, supaya melalui pendidikan. Remaja yang mendapatkan
mereka percaya dan membaktikan diri kepada- pendidikan di rumah dengan baik, maka akan
tumbuh dewasa dengan takut akan Tuhan,
Nya.30 Perlu dingat bahwa tempat pendidikan
sehingga tidak hidup dalam kefasikan.
yang pertama dan utama adalah keluarga. Oleh
Ketiga, menanamkan kesetiaan dan
sebab itu, orang tua harus mampu memberikan
ketaatan sejak dini kepada Allah. Dalam
pendidikan yang berupa tuntunan, nasehat,
Alkitab, ada beberapa contoh anak yang
cara berperilaku maupun cara bersikap.
dipersiapakan untuk menjadi pelayan Tuhan,
Keluarga memberikan peranan yang sangat
misalnya Samuel. Ia diserahkan dan dididik
penting dalam membentuk spritual dan budi
oleh imam Eli untuk menjadi hamba Tuhan
pekerti anak-anak remaja.
yang setia kepada Tuhan.31 Ada juga Musa
Orang tua juga harus mendidik remaja
yang mengalami pembentukan selama 40
untuk taat beribadah, membaca Alkitab dan
puluh tahun lamanya dipadang gurun bersama
berdoa. Hal ini akan sangat bermanfaat untuk
Israel, Ia menjadi pemimpin yang setia kepada
memperlengkapi remaja supaya menjadi anak
Allah. Tuhan telah memiliki rancangan bagi
yang baik, berbakti kepada orang tua dan takut
musa untuk hidup menurut jalan yang patut
Akan Tuhan. Orang tua yang bijaksana harus
baginya sehingga sampai masa tuanya pun
mendorong dan mendidik remaja untuk mencari
Musa tetap taat kepada perintah Allah. Untuk
Allah, sehingga mereka dapat menemukan
itu, Tuhan juga ingin setiap orang tua belajar
pengalaman spiritual dengan Allah dan dapat
menjadi seorang pendidik yang baik, supaya
menikmati pengalaman-pengalaman itu secara
para remaja menjadi taat dann hidup di jalan
empiris. Jika hal-hal baik yang tertanam dalam
yang benar. Keluarga harus menjadi tempat
diri mereka, maka hal itu juga akan melekat
pendidikan yang pertama dan utama bagi anak
dalam hidupnya, sehingga bisa menjadi dasar
dan pada akhirnya remaja tidak menghabiskan
dan landasan dalam menjalani kehidupannya.
masa hidupnya dengan berfoya-foya dengan
Kedua, mendidik remaja Sesuai
hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan.
Perkembangan, baik aspek fisiologis maupun
aspek psikologis. Secara spikologis dikatakan
bahwa remaja dilatih dan dididik sesuai dengan D. Kesimpulan
karakternya. Oleh sebab itu, orang tua harus Mendidik remaja merupakan tanggung jawab
mengerti dan memahami tentang karakter serta penuh dari orang tua, sebagaimana Kitab
kepribadian anak. Dengan mengenal Ulangan 6:6-7 menjelaskan. Orang tua harus
kepribadian anaknya, maka orang tua akan mengajarkan dengan berulang-ulang dengan
lebih mudah dalam mendidik remaja. Orang tua penuh kesabaran dan ketulusan. Tujuannya
perlu memahami pola dan cara berpikir anak- adalah supaya pada masa tuanya remaja
anak remaja, supaya dapat memberikan arahan tersebut tidak menyimpang dari jalan-jalan
serta didikan sesuai dengan tahap Tuhan.

30
Immanuela Deru, “Makna Didiklah Orang Muda 31
Iman Kurniadi and Rohana J Sutjiono, “Latar
Menurut Amsal 22:6 Dan Relevansinya Bagi Gereja.” Belakang Berdirinya Israel Sebagai Sebuah Monarki
Pada Zaman Nabi Samuel” 4, no. 1 (2022): 8–15.

https://ejournal.sttlintasbudaya.ac.id/index.php/JSR 7
JURNAL SEMPER REFORMANDA, Vol.5 No.1 April 2023, Halaman 1~8
ISSN: 2528-73111 | E-ISSN: 2808-814X

Kitab suci memberikan perhatian khusus Bagi Gereja.” Jurnal Teologi dan
kepada pendidikan anak, supaya mereka Pendidikan Kristiani vol 2, no, no. Juni
tumbuh dewasa dan mencintai kebenaran. Oleh (2021): 19–31.
sebab itu, orang tua mendapatkan mandat Harianto, GP. Pendidikan Agama Kristen
khusus untuk mendidik anak-anak muda sesuai Dalam Alkitab & Dunia Pendidikan Masa
dengan hukum-hukum dan ketetapan Allah. Kini. Jogyakarta: Pererbit ANDI, 2016.
Sebagai pelaksana mandat Allah, orang tua Kelelufna, Haries, Jusuf. “Idak Patut Mendidik
harus bertanggung jawab dan memiliki Menurut Jalan Yang Patut: Studi
kecakapan dalam mendidik anak, karena hal ini Eksegesis Amsal 22:6.” Dunamis: Jurnal
tidak mudah. Banyak tantangan dan hambatan Teologi Dan Pendidikan Kristen Volume 5,
yang dialami dalam mendidik remaja di rumah. (2020): 18–36.
Ada orang tua yang sibuk dengan Kusmanto, Francius, Edward D. S Nugroho.
berbagai pekerjaannya, ada juga yang tidak “Kepemimpinan Nabi Samuelsebagai
memiliki kecakapan atau kemampuan dan ada Suksesi Dan DampaknyabagiKehidupan
juga yang tidak memiliki komitmen dalam Religi Israel” jurnal Sem, no. Oktober
mendidik anak. Hal ini sangat dipengaruhi oleh (2022): 8–13.
pendidikan, usia dan pengalaman orang tua Kurniadi, Iman, and Rohana J Sutjiono. “Latar
yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, gereja Belakang Berdirinya Israel Sebagai
harus membekali pasangan muda yang Sebuah Monarki Pada Zaman Nabi
menikah dengan pendidikan khusus, supaya Samuel” 4, no. 1 (2022): 8–15.
nantinya mereka benar-benar siap menjadi Kristianto, Lilik, Paulus. Prinsip & Praktik
orang tua, memiliki kecakapan serta mampu Pendidikan Agama Kristen. Jogyakarta:
bertanggung jawab dalam mendidik anak. Penerbit Buku dan Majalah rohani, 2008.
Mendidik remaja juga membutuhkan Lasor, W.S. Pengantar Perjanjian Lama 2.
perencanaan dan pengetahuan mengenai Jakarta: BPK Gung Mulia, 2007.
aspek-aspek perkembangan fisiologis maupun Roswitha Ndrahadan Julianto Simanjuntak. 9
psikiologis remaja, karena masa remaja adalah Masalah Utama Remaja. Jakarta:
masa transisi dari anak-anak menuju kearah Yayasan Peduli Konseling Indonesia,
dewasa. Dengan memahami aspek-aspek 2009.
perkembangan tersebut, maka orang tua dapat Simatupang, Hasudungan. Definisi Theology
mendidik sesuai dengan pertumbuhan dan Praktis Kristen. Jogyakarta: Buku dan
perkembangan remaja tersebut. Orang tua juga Majalah rohani, 2015.
akan lebih memahami perubahan-perubahan Suhartin. Mengatasi Kesulitan-Kesulitan Dalam
mengenai sikap, perilaku, karakter maupun Pendidikan Anak. Jakarta: BPK Gung
perubahan cara berpikir para remaja. Dengan Mulia, 2012.
demikian, mendidik remaja akan lebih mudah Tong, Stephen. Membesarkan Anak Dalam
dan berhasil. Tuhan. Surabaya: Momentum, 2009.
Tafonao, Talizaro. “Peran Pendidikan Agam
Kristen dalam Keluarga Terhadap
Perilaku Anak,” Edudikara: Jurnal
References: Pendidikan dan Pembelajaran 3, no. 2
(2018). 125.
Tim Penyusun. Pengkajian Kristalisasi Ayub,
Antone, S. Hope. Pendidikan Agama Kristen Amsal Dan Pengkhotbah. Jakarta:
Kontekstual. Jakarta: BPK Gung Mulia, Yayasan Perpustakaan Injil Indonesia,
2012. 2020.
Akbar, Fauzi. “Angka Kenakalan Anak Tafsir Alkitab Masa Kini 2. Jakarta: Lembaga
Meningkat.” Alkitab Indonesia, 1985.
Andrew Dan John. Survei Perjanjian Lama. Packer, J.L. Ensklopedia Fakta Alkitab 2.
Malang: Gandum Mas, 2008. Malang: Gandum Mas, 2001.
Asep, Jihad. Pendidikan Karakter Teori Dan Poerwadarminta. Kamus Umum Bahasa
Aplikasi. Jakarta: Kementrian Pendidikan Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1993.
Nasional, 2010.
Bergant, Dianne. Tafsir Alkitab Perjanjian
Lama. Semarang: Kanisius, 2002.
Charels F. Boyd dkk. Menyikapi Perilaku Anak
Sesuai Dengan Karakternya. Bandung:
Kalam Hidup, 2006.
Deru, Immanuela. “Makna Didiklah Orang Muda
Menurut Amsal 22:6 Dan Relevansinya

https://ejournal.sttlintasbudaya.ac.id/index.php/JSR 8

Anda mungkin juga menyukai