Anda di halaman 1dari 26

KONSEP PARENTING

Kelompok 1 :
Iin Indriyani 21.15.201.087
Utami Adiningsih 21.15201.088
Arnilis Sugiarti 21.15201.076
Latar Belakang. . . .
• Parenting merupakan suatu interaksi antara orangtua dengan anak yang mencakup kebutuhan fisik
(makanan, tempat tinggal, pakaian, kesehatan dan lain-lain), kebutuhan psikologis (rasa aman,
keselamatan, perlindungan, kasih sayang, cinta, dan lain-lain), pembentukan karakter anak dan juga
mengenai sosialisasi norma-norma yang berlaku di masyarakat agar anak dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungannya menurut Djamarah (dalam Rahmi & Yenita, 2017: 40).
• Orangtua memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan anak, karena orangtua membawa
pengaruh besar bagi perkembangan anak-anaknya dalam proses menuju dewasa. Tetapi, di
beberapa negara berkembang seperti Indonesia, masih banyak orangtua yang menjalankan
pengasuhan pada anak yang kurang efektif. Hal tersebut diduga disebabkan karena adanya
beberapa faktor seperti kesalahan pola asuh, paparan media, ekonomi rendah, pengetahuan yang
minim, pengalaman yang kurang, serta usia pernikahan orangtua yang terlalu muda (Rahmi &
Yenita, 2017: 40).
Anak adalah anugerah terindah yang harus kita syukuri yang diberikan
oleh Allah. Rasa syukur yang dapat dilakukan oleh kedua orang tua
adalah dengan mengasuh, menyayangi, mencintai dan memberikan
pendidikan yang layak untuk anaknya. Orang tua bertanggung jawab
untuk memenuhi kebutuhan anaknya, mengajari, mengarahkan, dan
mendidik. Tanggung jawab inilah yang disebut bentuk pengasuhan.
Tujuan dari pengasuhan itu sendiri adalah untuk membentuk anak-anak
menjadi manusia yang sehat, cerdas, berkarakter mulia, berakhlak
serta mampu menjadi generasi kuat bukan generasi yang lemah dan
memiliki masa depan yang cerah.
Parenting adalah pekerjaan dan
ketrampilan orangtua dalam mengasuh
anak.
Menurut Jerome Kagan (dalam Berns,
1997), beliau adalah seorang psikologi
perkembangan, yang mendefinisikan
pengasuhan sebagai serangkaian
keputusan tentang sosialisasi pada anak,
yang mencakup apa yang harus dilakukan
oleh orangtua agar anak mampu
bertanggung jawab dan memberikan
konstribusi sebagai anggota masyarakat.
Jadi pengasuhan disini bagaimana
orangtua harus menjelaskan kepada anak
bagaimana anak bisa mempunyai
tanggung jawab yang tinggi terhadap

Definisi semua hal yang dilakukan. keluarga harus


selalu mendukung kegiatan yang

Parenting dilakukan anak selagi itu merupakan hal


yang baik untuk dilakukan.
Tujuan Parenting. . .
Melalui program parenting sebagai wadah
komunikasi antar orangtua, disamping untuk
memberikan sosialisasi terhadap program-program
yang diselenggarakan oleh Lembaga/ PAUD.
Secara umum tujuan program parenting, adalah
mengajak para orangtua untuk bersama-sama
memberikan yang terbaik untuk anak-anak mereka.
Menurut Pedoman Pendidikan Karakter pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Pembinaan
Pendidikan Anak Usia Dini
(Ditjen PAUDNI, Kemendiknas 2011)
2. Mempertemukan
1. Meningkatkan kepentingan dan keinginan
pengetahuan dan antara pihak keluarga dan
keterampilan orangtua pihak sekolah guna
dalam melaksanakan mensikronkan keduanya
perawatan, pengasuhan, sehingga pendidikan
dan pendidikan anak di karakter yang
dikembangkan di lembaga
dalam keluarga sendiri
PAUD dapat ditindak lanjuti
dengan landasan dasar-
di lingkungan keluarga.
dasar karakter yang baik.

3. Menghubungkan antara program sekolah dengan


program rumah.

Tujuan pengembangan program parenting


Parenting dalam Islam. . .
Menurut Ki Hadjar Dewantara, keluarga adalah
pendidik yang pertama dan utama. Anak
menghabiskan 80% harinya bersama keluarga dan
lingkungan. Sehingga, pendidikan dan pengetahuan
pertama dan dominan akan berasal dari keluarga
serta lingkungannya. Pengaruh keluarga akan
menjadi cerminan diri anak. Oleh karena itu, penting
bagi keluaga untuk mengetahui cara yang baik dan
tepat dalam menghadapi dan mendidik anak usia
dini. Pembelajaran anak dilembaga yang hanya dapat
mengisi anak sebesar 20% dimanfaatkan sebaik-
baiknnya oleh guru
Mendidik anak tidak hanya menjadi tugas para
Ibu, tetapi juga menjadi tugas Bapak. Lihatlah
figur-figur Bapak teladan yang diabadikan
khusus dalam Al-Qur’an (misalnya Nabi
Ya’qub a.s., Nabi Ibrahim a.s., Luqman Al-
Hakim, dan sebagainya).
Pola asuh yang digunakan orang tua dalam
mendidik anak bermacam-macam, setiap
orang tua punya style sendiri yang unik. Perlu
dipahami bahwa anakpun tumbuh-kembang
secara bertahap. Beberapa materi yang
penting sejak dini ditanamkan
adalahpendidikan keimanan, pendidikan untuk
membiasakan beribadah, pendidikan akhlaq,
pendidikan emosi, dan sebagainya.
Anak adalah amanah bagi kedua orangtuanya. Hatinya yang suci bagaikan permata yang murni.
Bebas dari segala macam ukiran dan lukisan. Ia siap menerima setiap bentuk pahatan dan cederung
kepada apa saja yang ditanamkan kepadanya. Bila dibiasakan untuk melakukan kebaikan, ia pasti
tumbuh baik begitupu sebaliknya. Sebagaimana Rasulullaah salallaahu ‘alayhi wasalam bersabda :
“ setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, dan kedua orangtuanyalah yang menjadikannya yahudi,
nasrani atau majusi” (HR. Bukhari)
Syaikh Jamal Abdurrahman, Islamic Parenting, hal. 14
1. Umur anak-anak 0-6 tahun. 2. Umur anak-anak 7-14 tahun.
Pada tahap ini, Rasulullah s.a.w Pada tahap ini orang tua harus
menyuruh kita untuk menanamkan nilai disiplin dan
memanjakan, mengasihi dan tanggung jawabkepada anak-
menyayangi anak dengan kasih anak. Menurut hadits Abu Daud,
sayang tanpa terbatas. Berikan “Perintahlah anak-anak kamu
mereka kasih sayang dengan supaya mendirikan shalat ketika
bersikap adil terhadap setiap berusia tujuh tahun dan pukullah
anak-anak.Tidak boleh mereka karena meninggalkan
dipukulsekiranya mereka shalat ketika berumur sepuluh
melakukan kesalahan walaupun tahun dan asingkanlah tempat
atas dasar untuk mendidik. tidur di antara mereka (lelaki dan
Sehingga, anak-anak akan lebih perempuan).” Pukulan bukanlah
dekat dengan kita. untuk menyiksa, hanya sekadar
untuk mengingatkan anak-anak

Ada empat tahap bagaimana mendidik anak mengikuti


sunnah Rasulullah SAW . . .
3. Umur anak-anak 15- 21 tahun. 4. Umur anak 21 tahun dan ke atas

Pada tahap remaja yang penuh Tahap ini adalah masa orang tua
sikap memberontak. Pada tahap untuk memberikan
ini, orangtua sebaiknya sepenuh kepercayaan kepad
mendekati anak-anak anak-anak dengan memberi
dengan berteman tau kebebasan dalam membuat
berkawan dengan anak-anak. keputusan mereka sendiri. Orang
Sering berkomunikasi dengan tua hanya perlu memanantau,
mereka tentang sesuatu yang menasehati dengan selalu
mereka hadapi. Jadilah berdoa agar setiap tindakan yang
pendengar yang setia kepada anak-anak ambil adalah betul.
mereka. Jangan memarahi anak-
anak tetapi gunakan pendekatan
Tahapan Pembentukan Parenting. . .
• 1. Persiapan 3) Penyamaan persepsi merupakan kegiatanmembuat
perencanaan program untuk memperjelas dan
• Persiapan adalah suatu kegiatan untuk
kesepahaman orang tua dengan lembaga PAUD yang
mempersiapkan segala sesuatu yang
dilakukanmelalui musyawarah dengan Tanya jawab,
dibutuhkan dalam pelaksanaan agar terlaksana
ceramah, diskusi untuk mencari solusi atas berbagai
dengan baik dan tujuan yang disiapkan dapat
permasalahan yang dihadapi.
tercapai. Persiapan yang perlu dilakukan yaitu:
4) Identifikasi kebutuhan yaitu identifikasi. Kebutuhan
1) Sosialisasi Program Parenting yaitu sekolah
informasi (isu-isu pentingseputar pendidikan dan tumbuh
melakukan sosialisasi program parenting
kembang anak) yang ingin diketahui oleh orang tuatentang
Kepada seluruh orang tua. Sosialisasi dapat
pengasuhan yang selama inidilaksanakan di rumah.
dilakukan melalui pertemuan orang tua, melalui
Mengidentifikasikebutuhan untuk orang tua
buku penghubung, Sosial Media dll.
menyangkutaspek materi dalam pendidikan, perawatan,
2) Pembentukan pengurus program parenting pola asuh, kesehatan dan gizi, perlindungan, stimulasi
yaitu dapat meliputi pembagian tugas dan pendidikan.
penempatan orang-orang dalampembentukan
susunan panitia kegiatan yang terdiri dari 5) Penentukan tempat dan waktu, tema, narasumber, sarana
ketua, sekretaris, bendahara dan seksi-seksi dan prasarana, media yang digunakan, metode, target
(komite) yang bertanggungjawab terhadap peserta dan daftar hadir.
bidang-bidang teknis yang dibutuhkan dalam 6) Penyusunan jadwal program / Jadwal.
mendukung penyelenggaraan program.
2. Pelaksanaan 3. Evaluasi Program

• Pelaksanaan program merupakan proses menjalankan Evaluasi program dilakukan untuk


kegiatan yang telah diprogramkan. Pelaksanaan ini mengetahui efektivitas pelaksanaan
merupakan kesesuaian program dari perencanaan yang program terkait dengan pencapaian
sudah dibuat. Daftar kehadiran orang tua, media yang tujuan, baik dari keluarga, lembaga
PAUD, dan komite sekolah. Evaluasi
digunakan, target peserta orang tua, tempat dan
program ini dilakukan untuk mengetahui
waktu,narasumber, sarana dan prasarana, dan metode,
keberhasilan dan kekurangan dari
materi. Pelaksanaan program parenting dapat dilakukan program yang telah dilaksanakan,
dalam bentuk, antara lain: sehingga dalam pelaksanaan
• Kelas Pertemuan Orang Tua berikutnya akan lebih baik lagi dan
belajar dari kesalahan yang dilakukan
• Keterlibatan Orang Tua di Kelas Anak dari sebelumnya. Menurut
Kemendiknas (2012: 21) terdapat tiga
• Keterlibatan Orang Tua dalam Acara Bersama teknik evaluasi yaitu diskusi, angket,
• Hari Konsultasi Orang Tua wawancara dan observasi.

• Kunjungan Rumah.
Bila ditelusuri asal karakter berasal dari
bahasa latin “kharakter”, “kharasain”, “kharax”, dalam
bahasa inggris : character dan Indonesia “ karakter”,
ynani character, dari charassein yang berati membuat
tajam, membuat dalam. Dalam kamus poerwadarminta,
karakter diartikan sebagai tabiat, watak, sifat sifat
kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan
seseorang dengan orang lain.
Karakter adalah watak, sifat, atau hal-hal yang
memang sangat mendasar yang ada pada diri
seseorang.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia,
istilah “karakter” berarti sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau
budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang
lain, tabiat, watak.

Parenting Dalam Pembentukan Karakter. . .


Peran Orang Tua Dalam Pembentukan Karakter Anak. . . .
1. Lingkungan Rumah (Orang Tua)
Tugas mendidik anak dalam rumah bukan hanya menjaadi tanggung jawab ibu saja, melainkan peran ayah sangat berpengaruh dalam masa
pertumbuhannya, Tumbuh dan berkembangnya seorang anak dalam lingkungan rumah membentuk kepribadian seorang anak, dari sejak anak
dilahirkan hingga ia dewasa dan mandiri. Oleh karena itu, peran orang tualah yang sangat dominan di rumah, dalam mendidik dan menjaga
anak. Dalam perspektif agama Ma’ruf Zurayk18 menyatakan sebagai berikut:
“Anak lahir dalam keadaan fitrah, keluarga dan lingkungan anaklah yang mempengaruhi
dan membentuk kepribadian, perilaku, dan kecendrungannya sesuai dengan bakat yang
ada dalam dirinya. Tetapi, pengaruh yang kuat adalah kejadian dan pengalamanyang ada
pada masa kecil sang anak yang tumbuh dari suasana keluarga yang ia tempati”.
Sebagaimana keterangan Al-quran berikut ini:
Yang Artinya :”Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu pun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar
kamu bersyukur”.(Q.S An-Nahlu :78)
Tanggung jawab orang tua terhadap anak adalah
2. Tugas dan Tanggung memelihara, membesarkan, melindungi, menjamin
kesehatannya, mendidik dengan berbagai ilmu
jawab Orang Tua pengetahuan dan akhlak mulia yang berguna bagi
kehidupannya serta membahagiakan anak hidup di dunia
dan di akhirat. Menurut Imam Al-Ghazali metode
pembinaan akhlak dimulai sejak masa kanak-kanak dan
pembinaan tersebut merupakan tugas dan tanggung
jawab ayah terhadap anaknya. Adapun tugas-tugas dan
tanggung jawab tersebut akan dijelaskan sebagai berikut :
a) Ayah harus mendidik dan membina anak dan
mengajarkan kepada anaknya untuk memiliki akhlak
terpuji.
b) Ayah tidak dibenarkan memarahi atau memukul anak
lantaran melakukan kesalahan kecil. Akan tetapi ayah
berkewajiban untuk membimbing dan menasehati anak
agar tidak melakukan kesalahan tersebut dan
memberikan contoh kepada anak mengenai perbuatan
yang baik yang harus dilakukan anak.
c) Melarang anak bersikap sombong, angkuh terhadap
teman- temanya.
d) Anak harus dilarang melakukan perbuatan-perbuatan
tercela.
Anak merupakan generasi penerus yang siap
3. Pola Asuh Orang Tua melanjutkan estafet perjuangan orang tua.
Betapa bahagianya orang tua yang mampu
melahirkan putra-putri berkualitas. Banyak orang
tua yang berfikir bahwa anaknya harus dibekali
dengan harta dan materi karena dinilainya hanya
itu yang akan membuat anaknya bahagia.
Ketakutan yang berlebihan terhadap kekurangan
materi yang diwariskan kepada anak, hanya
akan membangun jiwa materialistik. Harta yang
berlimpah menjadi hambar, jika tidak diimbangi
dengan penanaman nilai-nilai kebajikan yang
terdapat dalam Al-qur’an. Banyak orang tua yang
meninggalkan warisan harta melimpah,
kemudian menjadi rebutan anak anaknya, hingga
satu sama lain saling bermusuhan.
seribu hari pertama kehidupan (1.000
HPK) dimulai sejak janin berada di dalam
kandungan hingga ananda berusia 2
tahun. Tahap ini sangat menentukan bagi
kesehatan, pertumbuhan, dan
perkembangan anak manusia di rentang
kehidupan selanjutnya. Menurut
penelitian, otak anak sedang mengalami
perkembangan yang pesat, terutama di
bulan keempat kehamilan hingga anak
berusia 2 tahun. Di masa tersebut, sel-
sel otak saling terhubung dengan sangat
cepat jika orang tua mengasuh dan
memberi asupan gizi yang cukup dan
seimbang pada anak.

Pengasuhan Anak 0-12 Bulan. . .


Perkembangan Refleks Bayi Usia
0-3 bulan
Aktivitas awal pada masa bayi kebanyakan berupa gerakan gerakan
Refleks. Gerakan ini adalah gerakan yang spontan dilakukan bayi
ketika mendapatkan rangsangan tertentu baik disengaja maupun tidak
(misalnya karena mendengar suara yang keras). Adapun beberapa
refleks pada usia ini adalah:
• Refleks Menghisap
• Reflekss Mencari
• Refeks Menggenggam
• Refleks Telapak Kaki
• Refleks Moro
• Refleks Berjalan
Anak usia 3-6 bulan
Pada usia ini gerakan refleks yang terjadi secara
otomatis akan tergantikan dengan gerak motorik halus
dan kasar. Bayi belajar untuk mengenali diri sendiri dan
lingkungannya melalui kemampuan mereka untuk
menggerakkan tubuh dan menggunakan indranya.
Bermain dengan bayi sangat penting untuk
perkembangan motorik halus, seperti memegang
jarinya. Para Orang tua dapat memberikan rangsangan
untuk tangan bayi dengan cara menggerak-gerakkan
jari, bertepuk tangan, meraih dan memegang objek
seperti mainan kerincingan, bermain dengan jari
mereka, memindahkan benda dari satu tangan ke tangan
lainnya, dan menggenggam dengan kedua tangannya.
Anak Usia 6-9 bulan
Saat usia 6 bulan, bayi sudah mulai duduk tanpa
bantuan orang dewasa, hal ini berkaitan dengan perkembangan
fisik dan motorik kasar pada bayi. Tentu saja dalam membantu
mengembangkan kemampuan perkembangan anak, Ayah-
Bunda harus berhati-hati untuk mengajak anak duduk dan
menjaganya supaya tidak terjatuh karena pencapaian
perkembangan setiap anak berbeda. Pada masa ini yang dapat
Ayah- Bunda lakukan adalah:
✔ Mengajak bayi bermain bola dengan cara menggelindingkan
bola ke arah bayi di lantai yang bersih. Mengajak bayi
bermain bermanfaat untuk menguatkan ototnya.
✔ Menggunakan semua tangan untuk menggenggam dan
menjatuhkan benda.
Anak usia 9-12 bulan
Bayi usia 9--12 bulan sudah dapat belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di benda
yang kokoh. Orang tua dapat membantu ananda dengan menyiapkan pegangan yang kokoh
seperti, kursi, dan kaki meja. Pastikan juga lantai tidak licin.
Ayah ataupun Bunda dapat membantu bayi dalam beradaptasi dan tumbuh sehat secara fisik.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan:
⮚ Untuk memupuk adaptasi bayi, Ayah-Bunda perlu memperhatikan tentang “Insiasi Menyusui
Dini”. Bayi baru lahir perlu sesegera mungkin diberikan kesempatan menyusu kepada
Bunda.
⮚ Untuk membangun kedekatan antara bayi dengan Ayah-Bunda, bayi memerlukan banyak
dekapan dan pelukan agar ia merasa nyaman dan dapat beradaptasi dengan lingkungan.
⮚ Untuk memastikan gizi bayi optimal Ayah dan Bunda dapat memberikan makanan tambahan
bagi anak usia 6--9 bulan yang mulai aktif bergerak.
⮚ Bayi yang sudah lebih besar mulai memperlihatkan gerak fisik yang lebih kompleks. Jadi
untuk melatih gerak fisik dan kepercayaan diri, Ayah dapat membantu menyiapkan ruang
bagi bayi untuk dapat bergerak.
HASIL :
JUDUL : Program parenting merupakan
“PROGRAM PARENTING upaya memberikan pengetahuan
KONSEP DAN TAHAPAN untuk orang tua agar pendidikan
PEMBENTUKAN PROGRAM yang diperoleh anak di rumah sesuai
PARENTING” dengan pendidikan yang diperoleh di
sekolah. Pada dasarnya proses
Jurnal Terkait
PENULIS : pelaksanaan tidak akan pernah
terlepas dari tahap Perencanaan,
Ummi Zahidah, Fika Rizki yang dimana proses pelaksanaan
Afifa, Enda Trisia, Sinta merupakan sebuah aplikasi dalam
Nopita bentuk kegiatan nyata dari apa yang
(Juni, 2022) telah ditetapkan dalam tahap
perencanaan..
Daftar Pustaka / Sumber :
• Febyaningsih, Endah, dkk. 2019. Pelaksanaan
program parenting di raudhatul athfal permata
assholihin. Jurnal AUDHI, Vol. 1, No. 2
• Febra Mayora Choirun’nisa, Nurjihan
Rohadatul Aisy, Riduan, & Retno Wulandari.
(2022). Pengelolaan Manajemen Kurikulum
Anak Usia Dini Di Kelompok Bermain Bunda
Rosa Desa Langkan 1 Banyuasin III. Jurnal
Multidisipliner Bharasumba, 1(01 April), 164–
174. Diambil dari
https://azramediaindonesia.azramediaindonesia
.com/index.php/bhaasumba/article/view/197
• https://kesmas.kemkes.go.id/konten/133/0/0211
13-kebutuhan-dasar-anak-untuk-tumbuh-kemb
ang-yang-optimal
TERIMAKASIH. . .

Anda mungkin juga menyukai