Anda di halaman 1dari 16

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

REPUBLIK INDONESIA
2020

Pengasuhan
Positif

DIREKTORAT PAUD KEMDIKBUD 2020


Anak dapat tumbuh dan berkembang dengan
A. Apa Pengasuhan?
optimal jika pengasuhan yang dilakukan mengacu
kepada prinsip-prinsip pengasuhan positif yang
sesuai dengan usia dan potensi anak. Pengasuhan
positif di sini adalah pengasuhan yang dilakukan
berdasarkan kasih sayang, saling menghargai,
pemenuhan dan pelindungan hak anak,
terbangunnya hubungan yang hangat, bersahabat
dan ramah antara anak dan orang tua, serta
menstimulasi tumbuh kembang anak, agar optimal.

Pengasuhan merupakan proses interaksi


antara orang tua dan anak dalam mendukung
perkembangan fisik, emosi, sosial, intelektual, dan
spiritual (Wong: 2001) sehingga anak tumbuh dan
berkembang menjadi pribadi yang cerdas, mandiri,
sehat, berbudi pekerti yang luhur, dan berakhlak
mulia.
Foto Dokumentasi Dit. PAUD

Pengasuhan Positif 1
B. Mengapa Pengasuhan Positif Penting Untuk Anak Usia Dini?

Pengasuhan yang positif perlu dilakukan oleh 3. Mencegah perilaku-perilaku menyimpang.


setiap orang tua dalam memberikan dukungan Pengasuhan positif memberikan kesempatan
kesuksesan anak di masa depan karena dapat: bagi anak untuk mengembangkan karakter mulia
1. Meningkatkan kualitas interaksi anak dengan dengan bimbingan dari orang tua, sehingga
orang tua. menghindarkan anak dari berbagi perilaku
Orang tua dan anak bisa saling berkomunikasi menyimpang, baik saat ini maupun di masa
dengan efektif, membangun kerja sama yang depan.
baik, saling mendukung dan menghargai satu 4. Mendeteksi kelainan pada tumbuh kembang
sama lain. anak.
2. Mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Pengasuhan positif memungkinkan untuk
Dengan pengasuhan yang positif, anak tumbuhnya kepekaan pada orang tua terhadap
mendapatkan kesempatan yang memadai untuk setiap tahap pertumbuhan dan perkembangan
mengembangkan potensi yang dimilikinya, anak sehingga apabila terjadi penyimpangan
percaya diri, mandiri, disiplin, bertumbuh sesuai atau gangguan, dapat dideteksi atau diketahui
dengan usianya, tanpa adanya tekanan, bebas oleh orang tua sedini mungkin, yang kemudian
dari intimidasi, serta rasa takut. sangat memungkinkan untuk intervensi sedini
mungkin.

2 Pengasuhan Positif
C. Kapan Pengasuhan Dilakukan Pada Anak?

Anak merupakan amanah terbesar yang dititipkan


sang pencipta kepada orang tua. Michele Borba
dalam bukunya The Big Book of Parenting Solutions
(2009) mengatakan pengasuhan adalah amanah
untuk orang tua sepanjang hidupnya. Artinya,
pengasuhan dilakukan tanpa henti, dari sejak
anak dalam kandungan, usia dini, remaja, hingga
dewasa. Orang tua memiliki tanggung jawab penuh
untuk membimbing, mengawasi, dan melindungi
anaknya untuk tumbuh dan berkembang optimal
Gambar sumber Internet: https://www.google.com/
sesuai dengan potensi yang dimiliki setiap anak
search?q=foto+orangtua+dan+anak+indonesia&rlz=
agar kelak anak siap untuk hidup bermasyarakat
dengan karakternya yang mulia.

Pengasuhan Positif 3
D. Bagaimana Memberikan Pengasuhan yang Tepat Untuk Anak

Pengasuhan anak menekankan pada sikap positif dan Prinsip pengasuhan ada yang ditujukan secara internal
menerapkan disiplin dengan kasih sayang. Prinsip untuk diri orang tua, guru, atau orang dewasa lainnya.
dasarnya adalah menghargai anak agar tumbuh menjadi Ada juga prinsip yang ditujukan bagi pengondisian
pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab. lingkungan anak (eksternal).

Dalam praktiknya, pengasuhan yang diterapkan


pada satu anak tidak selalu berhasil untuk anak yang
lain. Mengapa? Karena pada prinsipnya, semua anak
adalah unik, berbeda satu sama lain. Perbedaan dapat
disebabkan oleh usia, jenis kelamin, pola pengasuhan,
latar belakang keluarga, kondisi lingkungan, termasuk
sosial budaya yang ada di masyarakat, temperamen,
atau gaya belajar, ataupun berbagai perbedaan lainnya,
sejak anak berada dalam kandungan, proses persalinan,
hingga pasca persalinan. Meskipun demikian, ada
sejumlah prinsip yang dapat digunakan dalam
pengasuhan untuk tiap anak pada setiap kesempatan.

4 Pengasuhan Positif
1. Prinsip Pengasuhan untuk Diri Orang Tua atau Guru (Internal)

Rasa cinta serta kasih sayang orang tua dan guru b. Selalu mencari cara
kepada anak selalu ada dan tidak pernah berkurang. Tantangan yang dihadapi orang tua dan guru pada
Namun, yang terpenting dalam hubungan orang tua, tiap tahap perkembangan anak berbeda. Demikian
guru ataupun anak bukan hanya banyaknya cinta yang juga kondisi lingkungan memberikan pengaruh
diberikan, tetapi bagaimana di antara mereka bisa saling pada perubahan diri anak, untuk itu dibutuhkan cara
mencintai dan menyayangi dengan lebih baik . yang berbeda untuk setiap anak dalam melakukan
pengasuhan.
Ada beberapa prinsip pengasuhan yang bisa diterapkan
Misalnya ketika anak belum masuk sekolah,
orang tua dalam pengasuhan positif anak, sebagai
penanaman disiplin dan komunikasi biasanya masih
berkut:
mudah dilakukan. Akan tetapi ketika anak sudah
a. Pahami setiap anak unik dan memiliki impian dapat bersosialisasi memiliki banyak teman baik di
Setaiap anak unik, mereka memiliki keunggulan yang lingkungan rumah maupun di sekolah, prilaku anak
berbeda baik dalam pengetahuan, keterampilan, mengalami perubahan, maka penerapan disiplin
maupun perilaku. Kepercayaan orang tua dan guru dan komunikasi perlu disesuiakan dengan perubahan
menjadi modal utama anak untuk percaya diri, kreatif, prilaku anak. Orangtua dan guru harus mencari
mandiri dan bertanggung jawab. Modal inilah yang cara baru atau strategi yang tepat untuk menyikapi
menjadi dasar bagi tercapainya cita-cita atau perubahan tersebut.
impian anak kelak. Untuk itu orang tua dan guru harus
c. Terima anak apa adanya
percaya bahwa pada dasarnya anak mampu, bahkan
Orangtua dan guru harus dapat menerima anak apa
sebelum anak membuktikan pada dirinya sendiri
adanya, baik ketika dia berbuat benar maupun berbuat
bahwa dia berhasil melakukan sesuatu.

Pengasuhan Positif 5
salah. Ketika anak mendapat penghargaan atau piala e. Bermain dan bergembira bersama
karena menang lomba orang tua dan guru merasa Interaksi yang hangat penuh humor yang dilakukan
bangga, bahagia dan bersikap manis terhadap anak. orangtua dan guru kepada anak menjadi mengasyikan,
Dan saat anak kalah dan salah, orang tua dan guru menggembirakan juga didambakan, bila dilakukan
pun harus tetap bersikap wajar, tidak memberiakn bersungguh-sungguh dengan rasa cinta dan kasih
celaan dan dapat mengendalikan amarah. Justru sayang. Kehadiran dan keterlibatan orangtua dan
disinilah anak membutuhkan dukungan dan motivasi, guru dalam proses belajar anak harus menjadi
anak membutuhkan guru dan orang tua yang dapat pengalaman yang menyenangkan dan bermakna
meluruskan dan mendampingi dia untuk mengoreksi untuk semua terutama anak.
kesalahan dan berbuat lebih baik.

d. Dukung dan fasilitasi anak untuk tumbuh dan


berkembang.
Orang tua dan guru harus terus belajar dalam
memberikan dukungan pada anak. Dorong anak
untuk melakukan kembali apabila anak mengalami
kegagalan dalam suatu kegiatan. Yakinkan pada
anak untuk terus mencoba dan tidak takut salah.
Kesempatan kedua tidak pernah sia-sia, selalu
ada hikmah atau pelajaran yang bisa dipetik, serta
diadaptasi. Seperti halnya Ketika anak belajar
berjalan, berapa kali dia terjatuh untuk akhirnya dia
berhasil berjalan sendiri, tanpa bantuan orang tua.

6 Pengasuhan Positif
2. Prinsip Pengasuhan untuk Pengkondisian Lingkungan (External)

a. Lingkungan yang aman c. Lingkungan yang melibatkan (engaging)


Semua anak membutuhkan lingkungan yang Setiap anak harus dilibatkan dalam pengasuhan. Hal
aman bagi proses tumbuh kembangnya (Maswita, ini dapat dilakukan dengan meminta pendapat, ide/
dkk, 2018). Untuk itu, orang tua dan guru harus gagasan, dan cerita anak dalam banyak kesempatan.
memastikan lingkungan fisik anak bebas dari benda Sanders and Ralph (2001) mengatakan, pengasuhan
tajam dan berbahaya, berada dalam jarak yang dapat yang melibatkan juga dapat dilakukan dengan
dilihat dan diawasi. menciptakan kesempatan yang menantang bagi anak
Keamanan juga harus terjadi di lingkungan non untuk eksplorasi, menemukan dan mengembangkan
fisik anak. Hal ini dapat dilakukan dengan menjaga gagasan dan keterampilan. Tentunya, kesempatan
lingkungan belajar anak bebas dari kekerasan (verbal, yang menantang tersebut disesuaikan dengan
emosi dan seksual). usia dan tahap perkembangan anak, serta tetap
memperhatikan keamanan dan kenyamanan anak.
b. Lingkungan yang nyaman, ramah dan
menyenangkan
Lingkungan yang nyaman dan ramah tercipta ketika
guru atau orang tua ada ketika anak membutuhkan
bantuan, dukungan atau perhatian. Saat guru atau
orang tua memberikan perhatian dan pujian bagi
perilaku baik anak, akan terasa bermakna, maka
anak akan melakukannya lagi. Dengan demikian
perkembangan anak dapat tumbuh optimal.
Gambar: Sumber Internet

Pengasuhan Positif 7
Pola Asuh Orang Tua Terbagi Kedalam Tiga Jenis Yaitu:
Pola asuh orang tua terbagi atas tiga jenis, yaitu: 3. Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis yaitu menanamkan disiplin
1. Pola Asuh Permissif
kepada anak, dan menghargai kebebasan yang tidak
Pola asuh permisif dapat diartikan sebagai pola yang
mutlak, dengan bimbingan yang penuh pengertian
membebaskan anak untuk melakukan apa yang
antara anak dan orang tua, memberi penjelasan
ingin dilakukan tanpa mempertanyakan. Pola asuh
secara rasional dan obyektif jika keinginan dan
ini tidak menggunakan aturan yang ketat, bahkan
pendapat anak tidak sesuai. Dalam pola asuh ini,
bimbingan pun kurang diberikan sehingga tidak
tumbuh rasa tanggung jawab pada anak, dan pada
ada pengendalian atau pengontrolan serta tuntutan
akhirnya, anak mampu bertindak sesuai dengan
kepada anak. Kebebasan diberikan penuh dan anak
norma yang ada.
diizinkan untuk memberi putusan untuk dirinya sendiri.
Anak berperilaku sesuai dengan keinginannya tanpa
adanya kontrol dari orang tua

2. Pola Asuh Otoriter


Pola asuh otoriter, yaitu ketika orang tua menerapkan
aturan dan batasan yang mutlak harus ditaati, tanpa
memberi kesempatan pada anak untuk berpendapat,
jika anak tidak mematuhi akan diancam dan dihukum.
Pola asuh otoriter ini dapat menimbulkan hilangnya
kebebasan pada anak, kurangnya inisiatif dan
aktivitasnya, sehingga anak menjadi tidak percaya
diri pada kemampuannya.

8 Pengasuhan Positif
Strategi pengasuhan positif yang dapat diterapkan oleh misalnya membereskan tempat tidur, menata alat dan
orang tua selama masa anak belajar dari rumah antara bahan main, memilih menu makanan, memasak di
lain : dapur, mencuci buah-buahan, dan berbagai aktivitas
1. Ciptakan suasana rumah yang aman, nyaman dan lainnya. Sesuaikan aktivitas tersebut dengan usia dan
menyenangkan tahap perkembangan anak.
2. Ciptakan suasana positif yang mendukung proses 8. Mengajak bermain dengan permainan yang edukatif
belajar sesuai dengan alat dan bahan main yang tersedia di
3. Lakukan proses belajar di rumah dengan disiplin rumah.
positif 9. Orang tua dapat membacakan buku, mengajak anak
4. Berikan ekpresi yang realistis pada saat anak belajar membaca bersama-sama atau bercerita.
5. Orang tua tetap tenang dan rileks
6. Orangtua menyiapkan berbagai kegiatan selain
yang sudah disiapkan oleh guru. Kegiatan tersebut
hendaknya mengarah pada kecakapan hidup dasar,
antara lain kecakapan untuk menolong diri sendiri,
pembiasaan perilaku hidup bersih, sehat, dan aman,
pembiasaan kecakapan dalam menghadapi pandemi
covid-19. Kegiatan tidak membebani anak, terintegrasi
dalam berbagai aktivitas harian yang dilaksanakan di
rumah, menyenangkan, dan bermakna bagi anak.
7. Libatkan anak dalam berbagai aktivitas di rumah, Foto Dokumentasi Dit. PAUD

Pengasuhan Positif 9
Hal yang Perlu Dipahami Orang Tua dalam Penerapan
Pengasuhan Positif

1. Memahami tahap perkembangan anak 2. Memahami komunikasi efektif


Masa anak usia dini merupakan masa perkembangan Komunikasi merupakan sebuah media untuk
yang sangat pesat dan fundamental bagi kehidupan menyampaikan pesan. Komunikasi harus dikuasai
selanjutnya. Anak memiliki dunia dan karakteristik oleh orang tua dan guru dalam melakukan
tersendiri yang jauh berbeda dari dunia dan pengasuhan positif pada anak. Melalui komunikasi
karakteristik orang dewasa. Anak sangat aktif, verbal dan komunikasi nonverbal orang tua dan guru
dinamis, antusias dan hampir selalu ingin tahu dapat mengetahui maksud yang akan disampaikan
terhadap apa yang dilihat dan didengarnya. Orang tua oleh anak. Komunikasi berlangsung efektif ketika
perlu mehami setiap perkembangan anak agar dapat orang tua atau guru memberikan arahan kepada
memberikan stimulasi yang sesuai dengan tahapan anak, dan anak menyampaikan gagasannya dalam
usianya sehinga pertumbuhan anak bisa maksimal suasana yang nyaman dan saling memahami.
baik secara fisik maupun secara psikologi.

Foto Dokumentasi Dit. PAUD

10 Pengasuhan Positif
Contoh komunikasi yang efektif dan tidak efektif. 3. Memahami disiplin positif
Disiplin positif merupakan suatu cara penerapan
Komunikasi Efektif Komunikasi Tidak Efektif disiplin tanpa kekerasan, ancaman, dan hukuman,
yang dalam praktiknya melibatkan komunikasi
Refleksi Pengalaman Nasihat
tentang perilaku yang efektif antara orang tua dan
“Ibu juga pernah mecahin “Makanya jangan sambil main-
gelas, kaget banget. Akhirnya, main bawanya!
anak.
ibu selalu berhati-hati kalau
membawanya Dalam penerapan disiplin positif, anak diajarkan untuk
memahami konsekuensi dari perilaku mereka. Selain
Menyatakan Observasi Interogasi
itu, disiplin positif juga mengajarkan anak tanggung
“Ibu lihat makanan kamu masih “Kok, makannya ga dihabiskan? jawab serta rasa hormat dalam berinteraksi dengan
agak banyak” Kenyang? Nggak suka?”
lingkungannya.
Menunjukkan Empati Menolak /Mengalihkan
perasaan
Disiplin positif membuat anak mengerti bahwa
“Ngantuk ya rasanya habis main ketika ia merapikan kamar tidurnya, ia akan merasa
di luar?” “Masa sih kamu capek?”
nyaman, bukan karena akan dihukum oleh mama jika
Pilihan Perintah tidak melakukannya atau karena ingin mendapatkan
pujian atau hadiah.
“Ibu akan membacakan cerita “Tenang! Ibu akan membacakan
mengenai binatang, mana yang buku tentang sapi!
akan kamu pilih: ibu bercerita
tentang sapi atau ayam?

Pengasuhan Positif 11
E. Di mana dan Siapa Saja yang Terlibat
di dalam Melakukan Pengasuhan?

Selain di lingkungan rumah, ayah, ibu, kakak, nenek, kakek, om, tante, sepupu, dan asisten rumah tangga (semua orang
dewasa yang ada di rumah) , pengasuhan dapat pula dilakukan di lingkungan sekolah, yaitu guru, kepala sekolah, dan
warga sekolah lainnya yang melakukan pengasuhan. Pengasuhan dapat pula dilakukan di lingkungan masyarakat,
melibatkan tetangga dan orang-orang yang tinggal di sekitar lingkungan tempat tinggal anak.

Semua orang dewasa dirumah Guru, kepala sekolah Tetangga dan lingkungan rumah
dan pengelola

12 Pengasuhan Positif
F. Dampak Pengasuhan yang Keliru dan Tips Pengasuhan Positif

Beberapa perilaku anak yang menandakan pola asuh Cobalah untuk tidak bereaksi hebat saat dirinya
orangtua yang masih keliru. melakukan kesalahan, sampaikan dengan cara yang
baik bahwa kesalahan wajar terjadi, tetapi menjadi
1. Sering menangis dan mudah tersinggung
kewajiban setiap orang untuk memperbaikinya.
Setiap anak tentu pernah menangis, tetapi perhatikan
frekuensi dan intensitasnya. Jika anak terus-menerus 3.  Self esteem (harga diri) rendah
menangis meminta perhatian dan mengganggu Anak tidak percaya diri dan memiliki harga diri yang
dengan sengaja, bisa jadi menjadi salah satu tanda rendah. Itu mungkin karena orangtua memberikan
dari pola asuh yang kurang tepat. nasihat lebih dari kata-kata yang memotivasi.
Ada kemungkinan orang tua kurang memberikan Di usia muda, anak-anak membutuhkan motivasi dari
perhatian dan kasih sayang yang ditunjukkan dengan orang tua mereka dan dapat merasa putus asa jika itu
sentuhan atau kata kata yang lembut. tidak terjadi.
Jadi, sebaiknya memberikan nasihat dan motivasi
2. Sering berbohong
harus berjalan beriringan dengan intensitas yang
Jika menemukan anak sering berbohong, bahkan
sama.
tentang hal-hal kecil, kemungkinan besar orang
tua telah bereaksi berlebihan terhadap kesalahan 4. Sering ketakutan
sebelumnya. Ketakutan berlebih pada anak tidak muncul dengan
Hal ini menjadi kebiasaan yang fatal sehingga orang sendirinya,
tua sebaiknya perlu berkaca mengenai respons Seringnya hal ini terjadi karena orangtua terlalu
terhadap perilakunya. bereaksi ketika anak menghadapi rintangan. Memang,

Pengasuhan Positif 13
sudah menjadi naluri setiap ibu untuk melindungi. pernah menegur, dan memarahi anak di depan orang
Namun, sesekali cobalah untuk membiarkan anak lain, termasuk saudara kandung dan temannya.
bertanggung jawab dan melewati rintangan tanpa Jadi, bila orang tua melihat ada perilakunya yang
bantuan dari orang lain. salah, sebaiknya bicarakan baik-baik dan dengan
empat mata.
5. Merasa iri hati
Anak sering cemburu atau iri hati karena orang tua 7. Tidak Berempati
terus-menerus membandingkan anak dengan anak Jika anak kurang memiliki empati terhadap orang
lain. lain dan kecenderungan memanipulasi orang lain
Percayalah, setiap anak itu unik dengan kelebihan tanpa perasaan bersalah, salah satunya disebabkan
beserta kekurangannya sehingga orang tua sebaiknya pengasuhan yang kurang tepat.
tidak membandingkannya dengan keberhasilan anak Orang tua yang acuh tak acuh, sangat kaku dalam
lain. menerapkan aturan atau menerapkan pengasuhan
Walau masih kecil, anak memiliki perasaan yang otoriter menjadi salah satu penyebab terjadinya
sensitif. Bahkan, perilaku pengasuhan seperti ini gangguan pada kepribadian anak mungkin saja anak
akan diingat olehnya yang secara tak langsung bisa menjadi psikopat atau perilaku kriminal saat dewasa.
menjadi perilaku bahkan kepribadian iri hati hingga
Tidak akan pernah ada pola asuh yang sempurna, tetapi
besar nanti.
tentu menuju pola asuh yang baik agar anak cerdas
6. Tidak bisa bangkit dengan dirinya sendiri dan beretika merupakan harapan setiap orang tua.
Bila anak sangat ketergantungan dan tidak bisa Mari sama-sama belajar menjadi orang tua yang bisa
bangkit sendiri, mungkin memang ada perilaku diteladani sikapnya oleh anak-anak agar kelak ia bisa
pengasuhan yang kurang tepat. tumbuh dan berkembang sesuai dengan harapan.
Kondisi ini bisa terjadi, khususnya bila orang tua

14 Pengasuhan Positif
Beberapa tips yang dapat dilakukan orang tua agar
dapat memberikan pengasuhan yang positif antara lain:

1. Menjalin komunikasi yang positif dengan anak


2. Berikan kepercayaan kepada anak karena pada
dasarnya setiap anak memiliki kompetensi
(kemampuan), dan kompetensi ini akan berkembang
ketika anak diberi kepercayaan
3. Tidak membandingkan anak dengan anak lain
karena setiap anak unik
4. Orang tua dapat mengelola emosi dengan baik
5. Dekatkan diri anak kepada Tuhan YME melalui
keteladanan, pembiasaan, dan pengkondisian di
keluarga
6. Bangun rasa empati anak pada lingkungan dan
orang sekitar

Pengasuhan Positif 15

Anda mungkin juga menyukai