DEFINISI

Parenting diambil dari kata bahasa Inggris yaitu ‘parent’, arti kat
a tersebut merujuk pada orang tua. Sedangkan dalam bahasa I
nggris, kata imbuhan ing memiliki arti ‘kata kerja’ yang maknan
ya sedang melakukan sesuatu. Jadi jika dilihat dari makna pare
nting berdasarkan kosakata aslinya, artinya dari parenting adal
ah orang yang sedang melakukan atau mengerjakan aktivitas s
MATERI
ebagai orang tua. Selanjutnya kata parenting berdasar makan a
tau arti merupakan ilmu tentang mengasuh, membimbing, serta
mendidik anak dengan cara baik dan benar. Orang tua merupa
kan madrasah pertama bagi anak-anaknya, oleh karena itu seb
elum membimbing dan mengasuh anak, orang tua harus memili
tentang :
ki ilmu terlebih dahulu.
PARENTING DALAM MENGHADAPI TANTANGAN DI ERA
Tantangan Orang Tua di Era Milenial
MILLENIAL
 Anak mudah terpapar informasi dan orang asing
 Anak tidak mudah mempercayai informasi yang
diterima, termasuk informasi dari orangtua
 Orangtua tidak bisa mengawasi anak 24 jam
dikarenakan kesibukan orangtua menjalankan berbagai
peran sehari-hari.
PEMERINTAH KOTA BLITAR
 Toxic Parenting : kecenderungan orang tua memilih
DINAS P3A, P2 DAN KB pola asuh beracun sebagai solusi yang mereka anggap
paling baik dan tepat dengan alasan ‘demi anak’. Orang
BIDANG PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN tua yang tidak memahami pentingnya parenting dan
juga orang tua yang khawatir terhadap perkembangan
JL. DR. SUTOMO NO. 50 BLITAR anak biasanya secara tidak sadar menerapkan jenis
pola asuh ini.
(0342) 801080
Toxic Parenting yang Sering dilakukan oleh Orangtua
1. Helicopter parenting adalah pola asuh yang identik de
ngan perilaku melindungi anak dengan cara berlebihan.
Orang tua cenderung ikut campur dalam semua aspek
mulai dari menentukan pendidikan hingga mengerjakan
PR yang seharusnya dikerjakan sendiri. Anak akan dipa
ksa menurut karena takut jika memilih pilihannya sendiri
maka akan gagal. Dampaknya anak jadi kurang percaya
diri, kurang bisa beradaptasi dengan masalah, dan kura
ng mandiri sehingga ketrampilan hidup pun kurang teras
ah.
2. Drone Parenting. Mirip dengan helicopter parenting.
Drone parenting juga mengurusi banyak hal pada anak.
Bedanya hal ini dilakukan oleh orang tua secara diam-
diam. Contohnya, seperti di mana orang tua akan secar
a diam-diam menemui pelatih agar anaknya ikut kejuara
an tertentu? Atau melacak keberadaan anak melalui tek
nologi tertentu? Hingga menelpon guru sepanjang wakt
u? Semua ini dinamakan dengan drone parenting di ma
na kekhawatiran orang tua yang menyebabkannya. Na
mun dampaknya kurang lebih sama dengan helicopter p
arenting karena secara tak langsung ia tak mempercaya
i sang anak.
3. Lawnmower Parenting adalah pola asuh yang akan
memotong segala hambatan yang ditemui anak. Yang d
ilakukan orang tua dengan lawnmower parenting adalah
dengan melakukan manajemen mikro, ikut campur, dan
menyusun segala  hal agar tak ada yang menghalangi j
alan anak menuju sesuatu. Mungkin tujuan orang tua ad
alah agar hidup anak lebih mudah, selalu nyaman, dan
hidup enak namun saat ia sudah tumbuh justru ia tak m
emiliki motivasi yang kuat karena terbiasa apa-apa terca
pai dengan mudah.
4. Narcisstic Parenting adalah Jika anak baik, dia
merasa dirinyalah yang berjasa. Sebaliknya, ketika anak
buruk, dia merasa sangat gagal menjadi orangtua dan
menyalahkan anak, bukan menyalahkan dia sebagai
orangtua. Hal yang paling terlihat dari pola asuh ini
diantaranya Standar sukses yang orang tua berikan ke
anak hanya untuk memenuhi ego atau keinginan pribadi
orang tua. Selain itu orang tua juga sering
memanipulasi anak, Membuat anak merasa kecil
apabila tidak dapat memenuhi harapan orang tua
seperti dengan cara membandingkan, menyalahkan,
menghina, memberikan tekanan dan memaksa
5. Butler Parenting adalah pola asuh yang memanjakan
anak. Membersihkan ruangan, membereskan mainan,
mengantarkan makan siang ke sekolah, semua hal ini di
lakukan oleh orang tua yang memiliki pola asuh butler p
arenting. Hasilnya anak akan menjadi manja dan semua
orang harus menuruti apa maunya. Ini bisa membuat an
ak jadi malah susah untuk mandiri.
6. Perfectionist Parenting adalah pola asuh orang tua
yang menekankan kesempurnaan tanpa cela. Seperti
mewajibkan anak untuk mendapatkan nilai A,
memberikan tekanan kepada anak untuk selalu menjadi
yang terbaik, memberikan banyak sekali Pendidikan
dan pelatihan kepada anak agar anak menguasai
banyak hal tanpa memberikan waktu bermain atau
istirahat yang cukup. Dalam jangka waktu yang singkat,
pola asuh ini memang menunjukkan hasil yang baik,
tetapi secara jangka Panjang justru sebaliknya anak aka
n mudah stres, cemas, dan pada akhirnya akan meleda
k. Ledakan ini dapat berupa perilaku membangkang
dengan menjadi karakter yang berlawanan dengan yang
diharapkan orang tua bahkan menjadi pelaku kriminal.
7. Uninvolved Parenting adalah pola asuh dimana orang
tua cenderung acuh terhadap anak. Orang tua sedikit
memberikan kehangatan kepada anak mereka, tidak
terlibat dalam kehidupan anak (tidak menentukan
 batasan dan tidak menuntut) serta kurang tanggap
terhadap kebutuhan anak.
Dampak Pola Asuh yang Negatif :
1. Kurang terampil bersosialisasi
2. Emosi kaku dan sulit dikontrol
3. Gangguan aktivitas fisik
4. Terlalu penurut dan rentan depresi
5. Rentan menjadi korban perundungan
6. Mudah terserang penyakit
Trend Good Parenting di Era Milenial :
1. Permissive Parenting : gaya pengasuhan dengan
memberikan kebebasan pada anak agar tumbuh tanggung
jawab dengan sendirinya
2. Attachment Parenting : cara mendidik anak yang fokus
pada membangun koneksi atau kedekatan, baik fisik maupun
emosi antara orang tua dan anak
3. Positive Parenting : Pola pengasuhan yang dilakukan
dengan penuh kasih saying kepada anak dan mengedepankan
kepentingan anak agar tercipta hubungan yang hangat antara
anak dan orang tua
4. Nurturant Parenting : Pola asuh dimana orangtua selalu
membebaskan anak untuk mengeksplorasi lingkungan
sekitarnya, sehingga mereka bisa belajar. Meski demikian,
anak masih tetap dalam pengawasan orangtua.
5. Hypnos Parenting : cara mendidik anak dengan
memberikan sugesti-sugesti positif. Teknik hipnosis untuk
mendidik anak ini tidak dilakukan layaknya acara hipnotis di
televisi, melainkan dengan memberikan mereka sugesti melalui
kata-kata yang bernilai positif.
Metode ini biasanya diterapkan oleh orangtua kepada anaknya
yang memiliki masalah, seperti susah makan, kecanduan
bermain game, malas belajar, mengompol, membantah, suka
memukul, tidak percaya diri, dan lainnya sehingga
permasalahan tersebut bisa teratasi.
6. Dolphin Parenting : paduan dari pola asuh otoriter dan
permisif.
Orang tua dengan jenis pengasuhan ini biasanya lebih
fleksibel, mereka punya aturan, dan ekspektasi, tetapi juga
menghargai kreatifitas dan kemandirian anak.
Hal Penting yang Perlu Diingat dalam Memberikan Pola
Pengasuhan Kepada Anak :
1. Menjadi contoh yang baik dan tepat : orang tua adalah
role model bagi anak. Apapun yang orang tua lakukan
dan ucapkan akan terekam ke dalam memori anak
selamanya. Memori yang sudah tertanam itu menjadi
salah satu komponen terbesar dalam pembentukan
karakter anak.
2. Komunikasi : Penting bagi orang tua untuk meluangkan
banyak waktu dan berkomunikasi dengan anak. Karena
terkadang apa yang terlihat diluar tidak sepenuhnya sama
dan benar. Maka komunikasi menjadi jembatan bagi orang
tua untuk mengenali anak. Semakin intens dan tepat
komunikasi yang dilakukan dengan anak, semakin orang
tua bisa mengenali karakter dan apa yang dibutuhkan oleh
anak.
Selain itu Komunikasi akan mempengaruhi daya pikir dan
meningkatkan kepercayaan anak pada orang tua.
 3. Kelebihan dan Kekurangan : Kenali kelebihan dan
kekurangan, potensi, bakat dan minat anak. Dengan men
getahui kelebihan dan kekurangan anak, orang tua juga le
bih mudah menemukan solusi atas masalah yang sering d
itimbulkan oleh anak.

TAMBAHAN
Layanan P2TP2A :
1. Pelayanan Informasi
Calon klien dapat menghubungi bagian Informasi &
Layanan pengaduan P2TP2A :
melalui whatsapp 08-21-22-23-1152

2. Konsultasi Psikologis dan Hukum

P2TP2A memfasilitasi klien yang membutuhkan
bantuan melalui konseling psikologi atau konsultasi
hukum yang dilakukan oleh tenaga ahli

3. Pendampingan dan Advokasi

P2TP2A juga memfasilitasi klien yang membutuhkan
pendampingan, rujukan, mediasi hingga pemulangan
selama proses penyelesaian masalah

4. Pelayanan Medis
Apabila klien membutuhkan pelayanan medis, P2TP2A
telah bekerja sama dengan rumah sakit, termasuk
pelayanan untuk visum kekerasan
5. Rumah Aman (Shelter)
P2TP2A memiliki penampungan sementara bagi klien
yang harus diamankan