Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan


yang mah ESA, buku saku POLA PENGASUHAN ANAK
telah selesai disusun dan diterbitkan oleh kami. Tujuan
disusunya buku saku ini adalah untuk memenuhi salah
satu tugas matakuliah Gizi Tumbuh kembang anak,
sekaligus membantu sebagai panduan ibu untuk
petunjuk dalam pola pengasuhan anak.

Buku ini disusun untuk orang tua di Taman


kanak kanak/paud. Akhir kata semoga buku ini dapat
bermanfaat dan dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................. i

DAFTAR ISI.........................................................................1

APA ITU POLA ASUH? ......................................................2

JENIS – JENIS POLA ASUH ..........................................5

DAMPAK DARI POLA ASUH ............................................9

SARAN POLA ASUH ………………………………………………………14

CONTOH PENERAPAN POLA ASUH ………………………….16

DAFTAR PUSTAKA ............................................. ………… 17

Page | 1
APA ITU POLA ASUH?

Pola asuh menurut


(Theresia, 2009) ; “suatu
interaksi antara orang tua
dengan anak yang orang
tuanya memberikan contoh
perilaku positif kepada anak
dari segi bahasa, perhatian
dan kasih sayang, serta
(Sumber : freepik.com)
ajaran lainnya supaya anak
dapat menjadikan orang tua
sebagai panutan yang baik
bagi anak.”

Page | 2
Pola asuh anak merupakan suatu proses dalam
meningkatkan perkembangan anak dari bayi
hingga ia menjadi dewasa. Orang tua adalah
pengajar pertama yang bertanggung jawab bagi
perkembangan anak dalam memberikan
pengarahan kepada anak untuk mempelajari
berbagai hal sejak anak usia dini.

(Sumber : freepik.com)

Page | 3
Mengapa anak harus
mempelajari berbagai hal
sejak usia dini?

(Sumber : freepik.com)

Supaya, anak dapat menanamkan perilaku


yang baik seperti, berbicara jujur, menghormati
satu sama lain, menaati peraturan, dan lain
sebagainya yang nantinya dapat berguna bagi
dirinya, keluarga, dan masyarakat di masa yang
akan datang. Oleh sebab itu, pola asuh yang
diberikan orang tua kepada anak juga harus
tepat. Karena, pola asuh dapat mempengaruhi
pembentukan kepribadian dan karakter anak
nantinya.

Page | 4
JENIS – JENIS POLA ASUH

Terdapat perbedaan yang berbeda-beda


dalam mengelompokkan pola asuh orang tua daam
mendidik anak, yang antara satu dengan yang
lainnya hampir mempunyai persamaan.

Diantaranya sebagai berikut: Menurut Hourlock


(dalam Thoha, 1996) mengemukakan ada tiga
jenis pola asuh orang tua terhadap anaknya.

Page | 5
Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter ditandai dengan cara


mengasuh anak dengan aturanaturan yang ketat,
seringkali memaksa anak untuk berperilaku
seperti dirinya (orang tua), kebebasan untuk
bertindak atas nama diri sendiri dibatasi.

Page | 6
Pola Asuh Permisif

Pola asuh ini ditandai dengan cara orang


tua mendidik anak yang cenderung bebas, anak
dianggap sebagai orang dewasa atau muda, ia
diberi kelonggaran seluas-luasnya untuk
melakukan apa saja yang dikehendaki.

Page | 7
Pola Asuh Demokratis

Pola asuh demokratis ditandai dengan


adanya pengakuan orang tua terhadap kemampuan
anak, anak diberi kesempatan untuk tidak selalu
tergantung pada orang tua.

Page | 8
Lalu apa dampak pola
asuh yang diberikan orang
tua terhadap sang anak?

Page | 9
DAMPAK POLA ASUH
TERHADAP ANAK

A. Pola Asuh Otoriter

• Dampak positif
Pola asuh ini lebih
banyak memiliki dampak
negatif, akan tetapi pola
asuh ini pun memiliki dampak
positif. Dampak positif-nya
adalah anak akan lebih
disiplin karena orang tua
bersikap tegas dan memerintah.

• Dampak negatif
Anak yang diasuh dengan gaya pengasuhan ini
sering terlihat tidak bahagia, dan cemas dengan
perbandingan antara mereka dengan anak lain, gagal
dalam inisiatif kegiatan, dan lemah dalam
kemampuan komunikasi sosial.

Page | 10
B. Pola Asuh Demokratis

• Dampak positif
Anak yang diasuh
dengan gaya pengasuhan ini
sering terlihat ceria, memiliki
pengendalian diri dan
kepercayaan diri, kompeten
dalam bersosialisasi, ber-
orientasi prestasi, mampu
mempertahankan hubungan yang ramah, bekerja sama
dengan orang dewasa, dan mampu mengendalikan diri
dengan baik.

• Dampak negatif
Terkadang pola asuh demokratis juga dapat
menimbulkan masalah apabila anak atau orang tua
kurang memiliki waktu untuk berkomunikasi. Oleh
karena itu, diharapkan orang tua tetap meluangkan
waktu untuk anak dan tetap memantau aktivitas anak.
Selain itu, emosi anak yang kurang stabil juga akan
menyebabkan perselisihan disaat orang tua sedang
mencoba membimbing anak.

Page | 11
C. Pola Asuh Permisif

• Dampak positif
Orang tua akan lebih mudah mengasuh
anak karena kurangnya kontrol terhadap anak.
Bila anak mampu mengatur seluruh pemikiran,
sikap, dan tindakannya dengan baik, kemungkinan
kebebasan yang diberikan oleh orang tua dapat
dipergunakan untuk mengembangkan kreatifitas
dan bakatnya, sehingga ia menjadi seorang
individu yang dewasa, inisiatif, dan kreatif.
Dampak positif tergantung pada bagaimana anak
menyikapi sikap orang tua yang permisif.

Page | 12
• Dampak negatif
Anak mengembangkan perasaan bahwa
orang tua lebih mementingkan aspek lain dalam
kehidupan daripada anaknya. Oleh karenanya,
anak banyak yang kurang memiliki kontrol diri dan
tidak dapat mengatasi kemandirian secara baik.
Mereka memiliki harga diri yang rendah, tidak
matang, dan mungkin terisolasi dari keluarga.
Pada saat remaja mereka memperlihatkan
kenakalan. Anak jarang belajar menghormati
orang lain dan memiliki kesulitan dalam
mengendalikan tingkah laku mereka. Mereka bisa
menjadi agresif, mendominasi.

Page | 13
SARAN POLA ASUH

Orang tua terlebih dahulu perlu memahami


dengan baik pola asuh yang akan diterapkan
pada anak agar dapat membantu anak
menemukan jadi dirinya.

Orang tua juga hendaknya lebih memahami


dan menghargai kemampuan yang dimiliki
anak, pendapat anak dengan memberikan
anak ruang untuk berkreasi, namun tetap
memberikan pengawasan pada anak serta
mendorong anak untuk melakukan hal-hal
yang inovatif, menciptakan lingkungan yang
nyaman dan kondusif bagi anak dalam
mengembangkan potensi yang dimiliki secara
totalitas dan memberikan waktu yang cukup
bagi anak untuk menceritakan berbagai
permasalahannya kepada orang tua.

Page | 14
Jadi pola asuh yang di sarankan dari 3 pola asuh
yang dibahas dalam buku ini adalah pola asuh
Demokratis, karena selain memberikan batasan
kepada anak juga memberikan ruang kepada anak
untuk berkembang sesuai dengan jati diri dan
kemampuan masing-masing. Disamping itu pola asuh
ini juga tidak mematikan karakter anak justru
membantu anak untuk semakin menumbuhkan dan
mengembangkan karakter dalam dirinya.

Page | 15
CONTOH PENERAPAN
POLA ASUH

1. Melibatkan anak dalam membuat peraturan yang disepakati


Bersama.

Anak diijinkan bernegosiasi dan menanggapi peraturan yang


dibuat orang tua.
misal; dalam penggunaan gadget orang tua membatasi
waktu dalam Penggunaannya sesuai dengan batas waktu
yang disepakati bersama.

2. Orang tua memberikan ruang untuk anak dalam


berekspresi namun tetap ada batasan sesuai dengan norma
dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat

Anak diijinkan untuk mengeksplor kemampuannya dan


diberikan ruang untuk berekspresi tapi tetap pada batasan
yang berlaku.
Misal: Anak diberikan kesempatan untuk berekspresi
melalui platform ( contohnya : Tiktok ) namun tetap di
kontrol dan diberikan arahan dari orang tua agar anak
dapat berkembang sesuai dengan usianya.

Page | 16
DAFTAR PUSTAKA

Tridhonanto, Al, Beranda Agency. 2014. Mengembangkan


Pola AsUH Demoktratis. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.

Hurlock, E. B. (1992). Perkembangan Anak Jilid 11. Jakarta:


Erlangga.

Jaja dan Yusriah. 2017. Dampak Pola AsUH Orang TUA


Terhadap Perkembangan Sosial-Emosional Anak. Skripsi
tidak di terbitkan. Cirebon. Prodi Pendidikan Islam Anak
Usia Dini. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh
Nurjati Cirebon.

http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2014-1-1-86201-
111410144-bab5-18082014045442.pdf

Page | 17

Anda mungkin juga menyukai