Anda di halaman 1dari 14

Desain Program Parenting

Tentang
Faktor-Faktor Eksternal dan Internal dalam Pola Asuh Anak

Dosen Pembimbing : Mufaro’ah, M.Si

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 10

HALIMATUSSAKDIAH
SAODAH
AZURA

PRODI PIAUD
JURUSAN TARBIYAH DAN KEGURUAN
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI BENGKALIS
2020 M / 1441 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat  menyelesaikan
makalah bertema “Faktor-Faktor Eksternal dan Internal dalam Pola Asuh Anak”.
Dalam menyelesaikan makalah ini, kami mendapatkan begitu banyak
bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu saya mengucapkan banyak terimakasih
kepada siapa saja yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat dalam segala bentuk
belajar mengajar, Sehingga dapat mempermudah pencapaian tujuan pendidikan
nasional. Namun makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu saya mengharap
kritik dan sarannya yang akan menjadikan makalah ini lebih baik.

Bengkalis, 18 Februari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan Pembuatan Makalah..........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pola Asuh.....................................................................................3
B. Macam-Macam Pola Asuh.............................................................................5
C. Faktor-Faktor yang Mmempengaruhi Pola Asuh..........................................5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh setiap orang mempunyai sejarah
sendiri-sendiri dan latar belakang yang sering kali sangat jauh berbeda. Perbedaan ini
sangat memungkinkan terjadi nya pola asuh yang berbeda terhadap anak
Banyaknya faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, pada makalah ini
dibatasi pada faktor lingkungan keluarga yang berhubungan dengan pola asuh orang
tua. Pola asuh orang tua merupakan interaksi antara orang tua dengan anak dalam
mendidik anak dirumah. Selama proses pengasuhan orang tualah yang memiliki
perananpenting dalam pembentukan kepribadian anak. Dalam mengasuh anaknya,
orang tua cendrung menggunakan pola asuh tertentu. Penggunaan pola asuh tertentu
ini memberikan sumbangan dalam mewarnai perekembangan terhadap bentuk-bentuk
perilaku sosial tertentu pada anaknya. Pola asuh orang tua merupakan interaksi antara
anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan. Pengasuhan ini bearti
orang tua mendidik , membimbing , dan mendisplinkan serta melindungi anak untuk
mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat
Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua akan berpengaruh terhadap prestasi
belajar. Pola asuh yang efektif harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan
anak, karena setiap individu memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda-beda.
Pola asuh tersebut tidak hanya dilihat dari sudut pandang anak. Oleh karena itu
diperlukan komunikasi antara orang tua dan anak mengenai penerapan pola
pengasuhan yang diterapkan .

1
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yaitu sebagai berikut:
1. Apa itu pola asuh?
2. Apa saja tipe pola asuh?
3. Factor apa saja yang mempengaruhi pola asuh anak?

C. Tujuan Penulisan Makalah


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai pedoman bagi dalam mengasuh anak dan pembelajaran
2. Sebagai penambahan wawasan untuk cara mengasuh anak dengan lebih baik

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pola Asuh
Pengertian Pola asuh terdiri daridua kata yaitu pola dan asuh. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia, pola berarti corak, model, sistem, cara kerja, bentuk
(struktur) yang tetap.Sedangkan kata asuh dapat berati menjaga (merawat dan
mendidik) anak kecil, membimbing (membantu; melatih dan sebagainya), dan
memimpin(mengepalai dan menyelenggarakan) satu badan atau lembaga.
Pola asuh adalah segala bentuk interaksi antara orangtua dan anak yang
mencakup ekspresi atau pernyataan orangtua akan sikap, nilai, minat dan harapan–
harapan dalam mengasuh anak serta memenuhi kebutuhan anak
Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa pengasuhan anak
yang dimaksud adalah kepemimpinan, bimbingan, yang dilakukan terhadap anak
berkaitan dengan kepentingan hidupnya. Pola asuh orang tua terhadap anak
merupakan bentuk interaksi antar anak dan orang tua selama mengadakan
kegiatan pengasuhan yang berarti orangtua 19mendidik, membimbing, dan
mendisiplinkan serta melindungi anak untuk mencapai kedewasaan sesuai
dengan norma yang berlaku dalam lingkungan setempat dan masyarakat. Orang
tua mempunyai peran yang sangat penting dalam menjaga, mengajar, mendidik,
serta memberi contoh bimbingan kepada anak-anak untuk mengetahui, mengenal,
mengerti, dan akhirnya dapat menerapkan tingkah laku yang sesuai dengan
nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam masyarakat.1

B. Macam-Macam Pola Asuh


Macam-macam pola asuh orang tua terbagi atas 4 macam, yaitu:
1) Pola Asuh Otoriter (Parent Oriented).

1 Ghofur, AA. 2018. Pola Asuh Orang Tua. Link : http://repo.iain-tulungagung.ac.id/7533/5/BAB


%20II.pdf

3
Ciri pola asuh ini menekankan segala aturan orang tua harus ditaati oleh
anak. Orang tua bertindak semena-mena, tanpa dapat dikontrol oleh anak. Anak harus
menurut dan tidak boleh membantah terhadap apa yang diperintahkan oleh orang
tua. Dalam hal ini, anak seolah-olah menjadi“robot”, sehingga ia kurang
inisiatif, merasa takut, tidak percaya diri, pencemas, rendah diri, minder dalam
pergaulan; tetapi disisi lain, anak bisa memberontak, nakal, atau melarikan diri
dari kenyataan, misalnya dengan menggunakan narkoba. Pola ini menggunakan
peraturan yang keras untuk memaksakan perilaku yang diinginkan orang tua
guna dilakukan oleh anak. Hal ini ditunjukkan dengan sikap orang tua yang selalu
menuntut kepatuhan dari anak, mendikte, hubungan dengaan anak terasa kurang
hangat, kaku dan keras. Dilihat dari segi positifnya, anak yang dididik dalam pola
asuh ini, cendrung akan menjadi disiplin yakni mentaati peraturan. Akan tetapi
bisa jadi, ia hanya mau menunjukkan kedisiplinan dihadapan orang tua, padahal
dalam hatinya berbicara lain, sehingga ketika di belakangorang tua, anak bersikap
dan bertindak lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa tindakan anak akibat pola asuh
orang tua yang otoriter, anak akan melakukan tindakan kedisiplinan yang semu hanya
untuk menyenangkan hati orang tua.

2) Pola Asuh Permisif


Sifat pola asuh ini, children centered yakni segala aturan dan ketetapan
keluarga di tangan anak. Apa yang dilakukan oleh anak diperbolehkan orang tua,
orang tua menuruti segala kemauan anak. Anak cendrung bertindak semena-mena,
tanpa pengawasan orang tua. Ia bebas melakukan apa saja yang diinginkan. Dari sisi
negative lain, anak kurang disiplin dengan aturan-aturan sosial yang berlaku. Bila
anak mampu menggunakan kebebasan tersebut secara bertanggung jawab, maka
anak akan menjadi seorang yang mandiri, inisiatif, mampu mewujudkan
aktualisasinya.

4
3) Pola Asuh Demokratis
Kedudukan antara anak dan orang tua sejajar. Suatu keputusan diambil
bersama dengan mempertimbangkan kedua belah pihak. Anak diberi kebebasan
yang bertanggung jawab, artinya apa yang dilakukan oleh anak tetap harus di
bawah pengawasan orang tua dan dapat dipertanggung jawabkan secara
moral. Orang tua dan anak tidak dapat berbuat semena-mena.

4) Pola Asuh Situasional


Dalam kenyataannya, seringkali pola asuh tersebut tidak diterapkan
secara kaku, artinya orang tua tidak menerapkan salah satu tipe pola asuh
tersebut. Ada kemungkinan orang tua menerapkan secarafleksibel, luwes dan
disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berlangsung saat itu. Sehingga
seringkali munculah tipe pola asuh situasional. Orang yang menerapkan pola
asuh ini, tidak berdasarkanpada pola asuh tertentu, tetapi semua tipe tersebut
diterapkan secara luwes.2

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh anak


Faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua sebagai berikut :
1. Faktor Internal
a. Pendidikan Orang Tua
Pendidikan diartikan sebagai pengaruh lingkungan atas individu untuk
menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap atau permanen didalam
kebiasaan tingkah laku, pikiran dan sikap. Edwards (2006) menyimpulkan
bahwa pendidikan orang tua dalam perawatan anak akan mempengaruhi
persiapan mereka menjalankan pengasuhan. Ada beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk menjadi lebih siap dalam menjalankan peran pengasuhan
antara lain: mengamati segala sesuatu dengan berorientasi pada masalah anak,

2 Ghofur, AA. 2018. Pola Asuh Orang Tua. Link : http://repo.iain-tulungagung.ac.id/7533/5/BAB


%20II.pdf

5
selalu berupaya menyediakan waktu untuk anak-anak, menilai perkembangan
fungsi keluarga dan kepercayaan anak dan terlibat aktif dalam setiap
pendidikan anak.
b. Usia Orang Tua
Tujuan undang-undang perkawinan salah satunya adalah memungkinkan
pasangan untuk siap secara fisik maupun psikososial dalam membentuk rumah
tangga dan menjadi orang tua. Usia antara 17 tahun untuk wanita dan 19 tahun
untuk laki-laki mempunyai alasan kuat dalam kaitannya untuk menjalankan
peran pengasuhan. Apabila terlalu muda atau terlalu tua, mungkin tidak dapat
menjalankan peran tersebut secara optimal karena diperlukan kekuatan fisik dan
psikososial.
c. Keterlibatan Ayah
Peran ayah dalam keluarga telah berubah dramatis dari generasi lalu jika
dibandungkan dengan generasi orang-orang tua dahulu. Perubahan tersebut
biasanya menyenangkan bagi para ibu dan juga para ayah itu sendiri. (Rimm,
2003)Pendekatan mutakhir yang digunakan dalam hubungan ayah dan bayi
baru lahir, sama pentingnya hubungan antara ibu dan anank bayi sehingga
dalam proses persalinan, ibu dianjurkan ditemui suami dan begitu bayi lahir,
suami diperbolehkan untuk mengendongnya langsung setelah ibunya mendekap
dan meyusukannya (bonding and attachment). Dengan demikian, kedekatan
hubungan antara ibu dan anak sama pentingnya dengan ayah dan anak,
walaupun secara kodrati akan ada perbedaan, tetapi tidak mengurangi makna
penting hubungan tersebut. Pada beberapa ayah tidak terlihat secara langsyng
pada bayi baru dilahirkan. Maka beberapa hari atau minggu kemudian dapat
melibatkan dalam perawatan bayi, seperti mengganti popok, bermain dan
berinteraksi sebagai upaya untuk terlibat dalam perawatan anak.
d. Pengalaman Sebelumnya dalam Mengasuh Anak

6
Orang tua yang sudah mempunyai pengalaman sebelumnya dalam mengasuh
anak akan lebih siap menjalankan peran pengasuhan, selain itu orang tua akan
lebih mampu mengamati tanda-tanda pertumbuhan dan perkembangan yang
normal. Menunjukkan bahwa orang tua yang telah mempunyai pengalaman
sebelumnya dalam merawat anak akan lebih siap menjalankan peran
pengasuhan dan lebih nyaman atau relak. Selain itu, mereka akan lebih mampu
mengamati tanda-tanda pertumbuhan dan perkembangan anak yang
normal.Pertumbuhan merupakan bertambah dan besarnya sel di seluruh bagian
tubuh anak yang secara kuantitatif dapat ditulis. Sedangkan perkembangan
merupakan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh anak yang dapat dicapai
melalui tumbuh kematangan dan belajar
e. Stres Orang Tua
Stres yang dialami oleh ayah maupun ibu atau keduanya akan mempengaruhi
kemampuan orang tua dalam menjalankan peran sebagai pengasuh, terutama
dalam kaitannya dengan strategi koping yang dimiliki dalam menghadapi
permasalahan anak. Walaupun, kondisi anak juga dapat menyebabkan stres
pada orang tua, misalnya anak dengan temperamen yang sulit atau anak dengan
masalah keterbelakangan mental.Stres merupakan suatu perasaan tertekan yang
disertai dengan meningkatkan emosi tidak menyenangkan yang dirasakan oleh
orang tua, seperti marah yang berlansung lama, gelisah, cemas dan takut. Orang
tua mengatasi stres dengan cara yang berbeda-beda. Orang tua yang mengalami
stres, akan mencari kenyamanan atas kegelisahan jiwanya dengan cara
berbicara kepada anak.3

2. Faktor Eksternal.
a. Budaya Setempat

3 WahyuNingtyas, Febriana. 2015. Hubungan Karakteristik dan Pola Asuh Orang Tua. Link:
http://repository.ump.ac.id/2746/3/Febriana%20Wahyuningtyas%20BAB%20II.pdf

7
Lingkungan masyarakat di sekitar tempat tunggal memiliki peran yang cukup
besar dalam membentuk pola pengasuhan orangtua terhadap anak. Dalam hal
ini mencakup segala aturan, norma, adat, dan budaya yang berkembang
didalamnya.
b. Ideologi yang berkembang dalam diri orangtua
Orangtua mempunyai keyakinan dan ideologi tertentu cenderung menurunkan
pada anak-anaknya dengan harapan bahwa nantinya nilai dan ideologi tersebut
dapat tertanam dan dikembangkan oleh anak di kemudian hari.
c. Letak geografis norma etisDalam hal ini, letak suatu daerah norma etis yang
berkembang dalam masyarakat memiliki peran yang cukup besar dalam
membentuk pola asuh yang nantinya diterapkan orangtua terhadap anak.
Penduduk pada dataran tinggi memiliki perbedaan karakteristik dengan
penduduk datarn rendah sesuai dengan tuntutan serta tradisi yang berkembang
pada tiap-tiap daerah.
d. Orientasi religious
Orientasi religius dapat menjadi pemicuditerpkannya pola asuh dalam keluarga.
Orangtua yang menganut agama dan keyakinan religius tertentu senantiasa
berusaha agar anak nantinya juga mengikuti agama dan keyakinan religius
tersebut.
e. Status ekonomi
Status ekonomi juga mempengaruhi pola asuh yang nantinya akan diterapkan
oleh orangtua pada anaknya. Dengan perekonomian yang cukup, kesempatan
dan fasilitas yang diberikan serta lingkungan material yang mendukung
cenderung mengarahkan pola asuh orangtua menuju perlakuan tertentu yang
dianggap sesuaioleh orangtua.
f. Bakat dan kemampuan orangtua

8
Orangtua yang mempunyai kemampuan dalam komunikasi dan berhubungan
dengan tepat dengan anak, cenderung mengembangkan pola asuh sesuai dengan
diri anak tersebut.
g. Gaya hidup
Norma yang dianut dalam kehidupan sehari-hari sangat dipengaruhi faktor
lingkungan yang nantinya akan mengembangkan suatu gaya hidup. Gaya hidup
masyarakat di desa dan di kota besar memiliki berbagai macam perbedaan dan
cara yang berbeda pula dalam interaksi serta hubungan orangtua dan anak.
Sehingga nantinya hal tersebut juga mempengaruhi pola asuh yang diterapkan
orangtua terhadap anak. 4

4 Hendrawan, T. 2012. Pola Asuh Anak. Link: http://etheses.uin-


malang.ac.id/2198/5/07410031_Bab_2.pdf

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pola asuh dalam keluarga adalah pengasuhan atau disebut juga parenting adalah
proses mendidik anak dari kelahiran hingga anak memasuki usia dewasa. Tugas ini
umumnya dikerjakan oleh ibu dan ayah (orang tua biologis).Pola pengasuhan anak
berkaitan erat dengan keluarga dalam memberikan waktu, perhatian, dan dukungan
untuk memenuhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Jika pola pengasuhan orang tua dalam keluarga tidak sesuai pada anak, akan
berdampak tidak baik pada sikap atau perilaku anak. Anak akan menirukan perilaku
atau setiap perkataan orang yang mengasuhnya, jika si ibu atau ayah yang mengasuh
anak tersebut, salah satu dari mereka sering mengeluarkan atau mengucapkan kata-
kata neagtif, anak akan menirukannya. Jika anak sudah mampu mengidentifikasi,
mereka akan mencari siapa figure yang patut ditiru atau dicontohnya, oleh karena itu,
kerja sama antara keluarga, sekolah dan lingkungan dalam mengasuh anak menjadi
pribadi yang baik.

B. Saran
Dalam penulisan ini tentu terjadi banyak kesalahan. Saran dan kritikan tentu
akan di tampung guna untuk meperbaiki kesalahan tersebut. Penulis menyadari
bahwa dalam pembuatan makalah ini belum semua penulis jelaskan dalam
pembahasan diatas, masih terdapat banyak kekurangan dari itu penulis akan
menerima segala saran dan masukan yang membangun.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ghofur, AA. 2018. Pola Asuh Orang Tua. Link : http://repo.iain-


tulungagung.ac.id/7533/5/BAB%20II.pdf

Hendrawan, T. 2012. Pola Asuh Anak. Link: http://etheses.uin-


malang.ac.id/2198/5/07410031_Bab_2.pdf

WahyuNingtyas, Febriana. 2015. Hubungan Karakteristik dan Pola Asuh Orang Tua.
Link: http://repository.ump.ac.id/2746/3/Febriana%20Wahyuningtyas%20BAB%20II.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai