Anda di halaman 1dari 21

PERLAKUAN SALAH PADA ANAK

(CHILD ABUSE)
MK : METODE DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI
DOSEN : Zelan Tamrin Danial, M.Pd

OLEH :
MELISA LAODE
NIM 1825016
PENDAHULUAN
Latar Belakang Child abuse atau perlakuan salah terhadap anak
adalah kesalahan atau kesemenaan memperlakukan anak-anak yang
seharusnya diposisikan sebagai amanat Tuhan. Amanat dari- Nya itu
seharusnya dijaga, dilindungi, atau diberi pendidikan agar mereka
dapat menjalani masa depan dengan bekal yang cukup. Perlakuan
salah terhadap anak (child abuse) itu dapat berbentuk kekerasan fisik
dan psikis berupa perlakuan yang tidak mencerminkan kasih sayang.
Sangat sukar dipercaya ada orangtua yang melakukan penganiayaan
terhadap anaknya sampai perlu dirawat di Rumah Sakit atau sampai
meninggal dunia. Tidak hanya orang tua atau keluarga saja yang
melakukan perlakuan salah terhadap anak melainkan masyarakat
bahkan pendidik sekalipun dapat melakukan tindak tersebut.
• Contohnya adalah kekerasan dalam rumah
tangga, pemerkosaan, sodomi, penculikan,
dan berbagai bentuk ancaman yang dapat
menciptakan ketakutan di jiwa mereka.
Apabila tidak ditanggulangi, tentunya hal itu
akan menambah panjang daftar korban jiwa
anak-anak yang merupakan bibit-bibit harapan
mengeksiskan bangsa, negara, dan agama ke
depan.
Pengertian Child Abuse Child abuse
• perlakuan salah terhadap anak adalah kesalahan
atau kesemenaan memperlakukan anak-anak yang
seharusnya diposisikan sebagai amanat Tuhan.
Amanat dari- Nya itu seharusnya dijaga, dilindungi,
atau diberi pendidikan agar mereka dapat
menjalani masa depan dengan bekal yang cukup.
Perlakuan salah terhadap anak (child abuse) itu
dapat berbentuk kekerasan fisik dan psikis berupa
perlakuan yang tidak mencerminkan kasih saying.
• Child Abuse adalah tindakan yang mempengaruhi
perkembangan anak sehingga tidak optimal lagi.
Selain itu Child Abuse dapat diartikan perlakuan
salah terhadap fisik dan emosi anak, menelantarkan
pendidikan dan kesehatannya dan juga
penyalahgunaan seksual. Sumber lain mengartikan
Child Abuse adalah penganiayaan, penelantaran
dan eksploitasi terhadap anak, dimana ini adalah
hasil dari perilaku manusia yang keliru terhadap
anak.
Klasifikasi dari Child Abuse
• Child abuse dapat diklasifikasikan menjadi 4 yaitu:
• a. Emotional Abuse Perlakuan yang dilakukan oleh orang
tua seperti menolak anak, meneror, mengabaikan anak,
atau mengisolasi anak. Hal tersebut akan membuat anak
merasa dirinya tidak dicintai, atau merasa buruk atau
tidak bernilai. Hal ini akan menyebabkan kerusakan
mental fisik, sosial, mental dan emosional anak.
Indikator fisik kelainan bicara, gangguan pertumbuhan
fisik dan perkembangan. Indikator perilaku kelainan
keiasaan (menghisap, mengigit, atau memukulmukul)
• b. Physical Abuse Physical abuse adalah penganiayaan fisik ketika
anak-anak mendapatkan luka atau terluka oleh karena tindakan
orang tua atau orang lain. Cedera yang dialami oleh seorang anak
bukan karena kecelakaan atau tindakan yang dapat menyebabkan
cedera serius pada anak, atau dapat juga diartikan sebagai
tindakan yang dilakukan oleh pengasuh sehingga mencederai
anak. Biasanya berupa luka memar, luka bakar atau cedera di
kepala atau lengan. Indikator fisik luka memar, gigitan manusia,
patah tulang, rambut yang tercabut, cakaran Indikator perilaku
waspada saat bertemu degan orang dewasa, berperilaku ekstrem
seerti agresif atau menyendiri, takut pada orang tua, takut untuk
pulang ke rumah, menipu, berbohong, mencuri.
• c. Neglect Kegagalan orang tua untuk memberikan
kebutuhan yang sesuai bagi anak, seperti tidak memberikan
rumah yang aman, makanan, pakaian, pengobatan, atau
meninggalkan anak sendirian atau dengan seseorang yang
tidak dapat merawatnya. Indikator fisik :: kelaparan,
kebersihan diri yang rendah, selalu mengantuk, kurangnya
perhatian, masalah kesehatan yang tidak ditangani. Indikator
kebiasaan :: Meminta atau mencuri makanan, sering tidur,
kurangnya perhatian pada masalah kesehatan, masalah
kesehatan yang tidak ditangani, pakaian yang kurang
memadai (pada musim dingin), ditinggalkan.
• d. Sexual Abuse Termasuk menggunakan anak
untuk tindakan sexual, mengambil gambar
pornografi anak-anak, atau aktifitas sexual
lainnya kepada anak. Indikator fisik kesulitan
untuk berjalan atau duduk, adanya noda atau
darah di baju dalam, nyeri atau gatal di area
genital, memar atau perdarahan di area
genital/ rektal, berpenyakit kelamin.
Faktor Resiko dari Child Abuse
• Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak
mengalami kekerasan. Baik kekerasan fisik maupun
kekerasan psikis, diantaranya adalah:
1. Stress yang berasal dari anak
a. Fisik berbeda
b. Mental berbeda
c. Tempramen berbeda
d. Tingkah laku berbeda
e. Anak angkat
Fisik yang berbeda
• yang dimaksud dengan fisik berbeda adalah
kondisi fisik anak berbeda dengan anak yang
lainnya. Contoh yang bisa dilihat adalah anak
mengalami cacat fisik. Anak mempunyai
kelainan fisik dan berbeda dengan anak lain
yang mempunyai fisik yang sempurna.
Mental berbeda
• yaitu anak mengalami keterbelakangan mental
sehingga anak mengalami masalah pada
perkembangan dan sulit berinteraksi dengan
lingkungan di sekitarnya
Tempramen berbeda
• anak dengan temperamen yang lemah
cenderung mengalami banyak kekerasan bila
dibandingkan dengan anak yang memiliki
temperamen keras. Hal ini disebabkan karena
anak yang memiliki temperamen keras
cenderung akan melawan bila dibandingkan
dengan anak bertemperamen lemah.
Tingkah laku berbeda
• yaitu anak memiliki tingkah laku yang tidak
sewajarnya dan berbeda dengan anak lain.
Misalnya anak berperilaku dan bertingkah
aneh di dalam keluarga dan lingkungan
sekitarnya.
Anak angkat
• anak angkat cenderung mendapatkan
perlakuan kasar disebabkan orangtua
menganggap bahwa anak angkat bukanlah
buah hati dari hasil perkawinan sendiri,
sehingga secara naluriah tidak ada hubungan
emosional yang kuat antara anak angkat dan
orang tua.
• 2. Stress keluarga
a. Kemiskinan dan pengangguran,
b. Mobilitas, isolasi, dan perumahan tidak memadai,
c. Perceraian,
d. Anak yang tidak diharapkan
3. stres berasal dari orang tua
e. Rendah diri
f. Waktu kecil mendapat perlakuan salah,
g. Harapan pada anak yang tidak realistis,
Dampak Child Abuse
• Child abuse ini menimbulkan dampak (Moore,2004) diantaranya :
• 1. Anak kehilangan hak untuk menikmati masa kanak-kanaknya.
Anak bisa saja kehilangan keceriaannya karena kekerasan yang
dialaminya hingga malas untuk bermain.
• 2. Sering menjadi korban eksploitasi dan penindasan dari orang
dewasa. Anak yang pernah menjadi korban kekerasan lagi dan
semakin ditindas orang dewasa bila tidak mendapatkan
penanganan yang tepat.
• 3. Sering pada saat dewasa membawa dampak psikologis : labilitas
emosi, perilaku agresif, tindak kekerasan, penyalahgunaan NAPZA,
perilaku sex bebas, dan perilaku anti social
Contoh Nyata Child Abuse
• Kasus: Yani (30 th) sering menghukum kenakalan; anaknya yang bersusia
5 tahun. Bentuk kenakalan itu antara lain, menuang sabun di kamar
mandi, tak mau makan, mengotori jemuran dan menganggu adik. Kalau
nakalnya di kamar mandi, ya saya pukul pakai gayung. Kalau tak mau
makan, saya pukul pakai sendok atau piring. Kalau menggangu adiknya,
saya pukul pakai maiannya. Menurut Yani, anak harus dihukum supaya
jera dan tidak mengulangi perbuatan yang dilarang. Yani tak ingin
disalhkan suami karena tak mampu mendidik anak. Dampak fisik: Memar,
luka, patah tulang terutama di daerah rusuk dan gangguangangguan di
bagian tubuh lain seperti kepala, perut, pinggul, kelak di usia selanjutnya.
Dampak emosi: - Merasa terancam, tertekan, gelisah dan cemas. -
Membangun pemahaman bahwa memukul dibenarkan untuk memberi
disiplin. Di usia dewasa, anak akan menggunakan pendekatana kekerasan
untuk mendisiplinkan anak.
Orang tua diharapkan:
• Konsultasi pada psikologi untuk latihan mengelola
emosi, menggali masalah suami siteri yang tidak
selesai dan mempelajarai perkembangan anak. Ajak
anak ke dokter untuk memeriksakan kondisi fisik.
Pahami perkembangan anak. Di usia 5 hingag 8
tahun, anak sedang berada pad atahap ingin
menunjukkan kemampuan, mereka ingin
berekreasi. Tidak semua tindakan anak merupakan
kenakalan, mereka tidak tahu bahwa tingkah
lakunya salah atau kurang tepat.
• Bantuan untuk anak: Pemeriksaan psikologis
oleh psikolog untuk mengetahui gangguan
emosi yang dialaminya dan mendapat terapi
yang sesuai. Tumbuhkan kemabli rasa percaya
diri anak. Terimalah apa yang mereka lakukan
dengan tidak lupa memberitahu tindakan apa
yang seharusnya dilakukan. Bila orang tua
bukan pelaku kekerasan, yakinkan anak bahwa
ia sangat dicintai.
Kesimpulan
• Child abuse merupakan kesalahan atau kesemenaan
memperlakukan anak-anak yang seharusnya diposisikan
sebagai amanat Tuhan. Child Abuse adalah tindakan
yang mempengaruhi perkembangan anak sehingga tidak
optimal lagi. Perlakuan salah terhadap anak bisa dipicu
oleh beberapa tekanan dalam keluarga (family stress), di
antaranya berasal dari anak, orangtua, dan situasi.
Bentuk perlakuan salah terhadap anak atau child abuse
antara lain adalah penganiayaan fisik, kelainan,
penganiayaan emosional, dan penganiayaan seksual.

Anda mungkin juga menyukai