Anda di halaman 1dari 5

MODUL I

ESENSI SUMBER BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Kegiatan Belajar 1 : Hakikat dan Cara Belajar Anak

A. Hakikat Anak
Pada awalnya banyak ahli yang memahami bahwa anak pada hakikatnya adalah
miniature atau bentuk kecil orang dewasa. Hal tersebut menunjukan bahwa secara
fisik anak memiliki ukuran yang lebih kecil / mungil di bandingkan dengan orang
dewasa.
1. Pandangan Pestalozzi
Johann Heinrich Pestalozzi adalah seorang ahli pendidikan swiss yang hidup
antara tahun 1746 – 1827 Pestalozzi berpandangan bahwa anak pada dasarnya
memiliki pembawaan yang baik. Pandangannya tentang tujuan pendidik ialah
memimpin anak menjadi orang yang baik dengan jalan mengembangkan semua
daya yang dimiliki orang anak.

2. Pendangan Maria Montessori


Maria Montessori hidup sekitar tahun 1870 – 1952 pandangann Montessori
tentang anak tidak terlepas dari pengaruh pemikiran ahli yang lain, yaitu Rousseau
dan Pestalozzi yang menekankan pada pentingnya kondisi lingkungan yang bebas
dan penuh kasih agar pontensi yang dimiliki anak dapat berkembang secarra
optimal.

3. Pandangan Froebel
Friedrich Wilheim August Froebel hidup sekitar tahun 1782 – 1852. Froebel
memandang pendidikan dapat membantu perkembangan anak sucara wajar , ia
menggunakan taman sebagai simbol dari pendidikan anak.

4. Pandangan J.J Roussequ


Jean Jecques Roussequ hidup antara tahun 1712 – 1778. Reussequ menyarankan
konsep “ kemlai kea lam “ atau pendekatan alamiah dalam pendidikan anak
karena pendidikan yang bersifa alamiah menghasilkan dan memacu
berkembangnya kualitas semacam kebahagiaan spontanitas dan rasa ingin tahu.
5. Pandangan Kontrktivis
Pandangan ini dimotori oleh dua orang ahli, yaitu Jean Piaget dan Lv Vigotsky.
Piaget dan Vigotsky sama – sama menekankan pada pentingnya aktifitas bermain
sebagai sarana pendidikan anak , terutama yang berkaitan dengan pengembangan
kapasitas berfikir.

6. Pandangan Ki Hadjar Dawantara


Ki Hadjar memandang anak sebagai kadrat alam yang memiliki pembawaan
masing – masing serta kemerdekaan untuk berbuat serta mengatur dirinya sendiri.

B. Cara Belajar Anak


1. Anak berbeda satu sama lain. Anak memiliki bawaan , minat , kapasitas /
kemampuan dan latar belakang kehidupan masing – masing , ini menunjukan
bahwa anak bersifat unik. Guru yang memahami cara belajar anak seperti ini ,
akan senantiasa memberikan sebagai pilihan kegiatan belajar aga anak – anak
merasa terfasilitasi dan minatnya tersalurkan dengan baik.
2. Anak lebih cenderung melihat dan memahami sesuatu dari sudut pandang dan
kepentingannya sendri dalam hal ini anak bersifat egosentris.
3. Anak lazimnya senang melakukan berbagai aktifitas.
4. Anak bersifat eksploratif dan berjiwa petualang.
5. Anak mengekspresikan perilakunya relative spontan.
6. Anak senang berijaminasi.
7. Anak masih kurang pertimbangan dalam melakukan sesuatu.
8. Anak memiliki daya perhatian yang pendek.
9. Anak bergairah untuk belajar dan banyak belajar dari pengalamannya.
10. Anak semakin menunjukan minat terhadap teman.
Kegiatan Belajar 2 : Pentingnya Sumber Belaja Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini

Bagan pembelajaran Anak sebagai suatu sistem

 Guru
 Metode
 Sarana
 Sumber Belajar
 Penilaian

Anak Pembelajaran / Bermain Lulusan

INPUT PROSES OUTPUT

Lingkungan

BALIKAN

Dari bagan tersebut dapat dilihat bahwa kegiatan pembelajaran di lembaga PAUD dtunjang
oleh beberapa komponen. Komponen pertama adalah anak , sebagai bahan masukan
maksudnya anak sebagai subjek didik yang akan di berikan perlakuan. Selanjutnya, anak
masuk dalam tahap proses kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran dalam prakteknua
didukung oleh komponen pendukung yaitu guru sebagai fasilitator , fasilitas , belajar yang
digunakan seperti kelas ,kursi , meja , komponen lainnya adalah sumber belajar , metode ,
komponen penilaian dan lingkungan. Kelengkapan dan berfungsinya berbagai komponen
penunjang proses pembelajaran akan menentukan kualitas lulusan / keluaran dari lembaga
PAUD.

Ada beberapa pertimbangan mengenai pentingnya sumber belajar dalam pembelajaran anak
usia dini, yaitu :

1. Sumber belajar memberikan kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan dan


memperkaya wawasan anak dengan menggunakan berbagai pilihan sumber belajar
seperti buku , alat , narasumber , lingkungan dan lain – lain.
2. Sumber belajar dapat meningkatkan kempuan anak dalam berbahasa.
3. Sumber belajar dapat membantu mengenalkan anak pada lingkungan dan juga
mengajar anak mengenal kekuatan maupun kelemahan dirinya.
4. Sumber belajar dapat menumbuhkan motivasi belajar anak sehingga perhatian anak
meningkat.
5. Sumber belajar memungkinkan anak untuk mencaai tujuan pembelajaran dengan lebih
baik.
6. Sumber belajar mendukung siswa untuk lebih banyak melakukan kegiatan belajar ,
yaitu selain mendengarkan uraian dari guru , tetapi juga mengamati , melakukan
dengan mendemonstrasikan.
KESIMPULAN

Sumber belajar sebagai salah satu komponen atau unsure pembelajaran anak usia dini
mememgang peran penting dalam angka terselenggaranya kegiatan pembelajaran yang
menarik dan bermakna bagai anak.

Sumber belajar member kesempatan untuk mendapat pengetahuan dan memperkaya


anak dengan menggunakan berbagai pilihan sumber belahar seperti buku , alat , narasumber ,
metode , lingkungan , dan semua hal yang menambah pengetahuan anak. Selain itu sumber
belajar dapat meningkatkan kemampuan anak pada lingkungan.

SARANA

Sarana mahasiswa , guru dan orang tua harus memberikan kesempatan kepada anak
untuk mengeksplorasi dirinya sendiri sesuai dengan minatnya serta menjadi motivator dan
fasilitator bagi anak.

Anda mungkin juga menyukai