Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ANEMIA PADA PRAKONSEPSI

Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Ketuntasan


Praktik Klinik Kebidanan Pranikah dan Prakonsepsi
Program Studi Profesi Bidan

DISUSUN OLEH:
NAMA : TRI IDAWATI
NIM : 20390064

FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM PROFESI BIDAN


UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

A. Topik : Sistem Hematologi


B. Sub Topik : Anemia
C. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Umum : Setelah penyuluhan peserta diharapkan dapat mengetahui cara
mengatasi terjadinya anemia
2. Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti penyuluhan ini peserta dapat:
a. Peserta dapat memahami pengertian anemia
b. Peserta dapat mengetahui penyebab anemia
c. Peserta mengenal tanda-tanda dan gejala anemia
d. Peserta memahami pencegahannya pada anemia
D. Perencanaan Penyuluhan
1. Waktu
a. Hari : Sabtu
b. Tanggal : 13 Maret 2021
c. Jam : 11.00 WIB
2. Sasaran : 04 orang wanita prakonsepsi
3. Tempat : Ratna Chaton, Seputih Raman
4. Metode : Ceramah Tanya Jawab
5. Media : Leaflet
E. Kegiatan Proses Penmyuluhan

Tahap Kegiatan Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Media


Pendahuluan 5 menit -salam -Menjawab Salam Lisan
-Memperkenalkan diri -Mendengarkan
-Memperjelas tujuan -Mendengarkan
penyuluhan dan
tema
penyuluhan.
-Menanyakan anemia -Menjawab

anemia sesuai
pengertian
Penyajian 15 Menit -Menjelaskan Materi -Mendengarkan Lisan
Penyuluhan mengenai dan
pengertian, penyebab, leaflet.
gejala, dan
penatalaksanaan untuk
anemia.
-Mengajukan
-Memberi kesempatan
pertanyaan
kepada kepada klien
untuk bertanya tentang
materi yang disajikan.
Penutup 10 Menit -Memberikan -Menjawab Lisan
pertanyaan untuk
evaluasi.
-Menyimpulkan -Mendengarkan

Bersama hasil kegiatan


penyuluhan.
-Memberi salam
-Menutup penyuluhan
dengan salam.

Materi penyuluhan : dilampirkan


MATERI

A. Pengertian Anemia
Anemia oleh orang awam dikenal sebagai “kurang darah” adalah suatu penyakit
dimana kadar Hemoglobin (Hb) dalam drah kurang dari normal dan anemia berbeda
dengan “Tekanan darah rendah” Sebagian besar anemia di Indonesia disebabkan oleh
kekurangan zat besi. Zat besi adalah salah satu unsur gizi yang merupakan komponen
pembentuk Hb atau sel darah merah. Oleh karena itu disebut Aemia Gizi Besi.

B. Penyebab Anemia
Anemia zat besi biasanya ditandai dengan menurunnya kadar Hb total dibawah nilai
normal (hipokromia) dan ukuran sel darah merah lebih kecil dari normal
(mikrositosis). Tanda-tanda ini biasanya akan mengganggu metabolism energi yang
dapat menurunkan produktivitas. Penyebab anemia gizi besi bisa disebabkann oleh
beberapa hal. Seperti kurang mengkonsumsi makanan yang mengganggu penyerapan
zat besi, menderita penyakit gangguan pencernaan sehingga penyerapan zat besi.
Terjadi luka yang menyebabkan pendarahan besar, persalinan, menstruasi, atau
cacingan serta penyakit kronis seperti kanker, ginjal dan penyakit hati.

C. Tanda-tanda dan Gejala


Penderita anemia biasanya ditandai dengan mudah lemah, lebih lesu, nafas pendek,
muka pucat, susah berkonsentrasi serta fatique atau rasa Lelah yang berlebihan.
Gejala ini disebabkan karena otak dan jantung mengalami kekurangan distribusi
oksigen dari dalam darah. Denyut jantung penderita anemia biasanya lebih cepat
karena berusaha mengkompensasi kekurangan oksigen dengan memompa darah lebih
cepat. Akibatnya kemampuan kerja dan kebugaran tubuh menurun. Jika kondisi ini
berlangsung lama, kerja jantung juga bisa menyebabkan menurunnya daya tahan
tubuh sehingga tubuh tubuh terinfeksi.

Gejala anemia defisiensi dapat digolongkan menjadi 3 golongan besar sebagai


berikut:

1. Gejala Umum Anemia


Gejala umum anemia yang disebut juga sebagai sindrom anemia dijumpai pada
anemia defisiensi jika kadar hemoglobin turun dibawah 7-8 g/dl. Gejala ini
berupa lemah, lesu, cepat Lelah, mata berkunang-kunang, serta telinga
mendenging. Pada anemia defisiensi besi, karena terjadii penurunan kadar
hemoglobin secara perlahan-lahan.
2. Gejala Khas akibat defisiensi besi
Gejala yang khas dijumpai pada defisiensi besi adalah sebagai berikut:
1. Koilorikia : kuku sendok (spoon nail) kuku menjadi rapuh, bergaris-garis
vertical, dan menjadi cekung sehingga mirip seperti sendok.
2. Atrofi papilla lidah : permukaan lidah menjadi licin dang mengkilap karena
papil lidah menghilang.
3. Stomatitis angularis : adanya peradangan pada sudut mulut, sehingga tampak
sebagai bercak berwarna pucat keputihan.
4. Disfagia : nyeri menelan kerana kerusakan epitel hipofaring.
5. Atropi mukosa gaster sehingga menimbulkan aklorida.
3. Gejala penyakit dasar
Pada anemia defisiensi besi dapat dijumpai gejala-gejala penyakit yang menjadi
penyebab anemia defisiensi. Misalnya pada anemia akibat penyakit cacing
tambang di jumpai, dyspepsia,parotis membengkak,dan kulit telapak tangan
berwarna kuning.

D. Pencegahan Anemia
1. Diet Tinggi Zat Besi

Anemia dapat dicegah dengan menjalani pola makan sehat dan bervariasi.Pilih
bahan pangan yang tinggi akan zat besi,folat,vitamin B12 dan vitamin C.Vitamin
B12 bermanfaat untuk melepaskan folat sehingga dapat membantu pembentukan
sel darah merah.Sedangkan vitamin C penting dikonsumsi penderita karena dapat
membantu penyerapan zat besi.Selain diet tinggin zat besi , pemulihan anemia
biasanya diperlukan tamabahn suplemen folat,vitamin B12 serta zat
besi.Pemuihan terapi diet yg disertai pemberian suplemen penderita anemia
biasanya akan pulih setyelah 6 bulan menjalani terapi.

2. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi


 Makan makanan yang banyak mengandung zat besi,dari bahan makan hewani
(daging, ikan, ayam, hati, telur) dan bahan makanan nabati ( sayuran berwarna
hijau tua, kacang-kacangan, tempe)
 Makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C
(daun katuk,daun singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk, dan nanas) sangat
bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus.
 Menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum tablet tambah
darah.

Anda mungkin juga menyukai