Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KULIAH

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


ANEMIA

NAMA: ANNISA
NIM: 2114201210187

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


KALIMANTAN SELATAN
TAHUN AKADEMIK
2021/2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : Anemia

Sub Pokok Pembahasan : Gambaran penyakit Anemia

Sasaran : Keluarga Tn. S

Jam : 09.00 -selesai

Waktu : 25 menit

Tanggal : 12 Oktober 2021

Tempat : Rumah keluarga Tn. S

Nama Penyuluh : Annisa

A. Tujuan Umum.
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan maka keluarga Tn. S mampu mengetahui
dan merawat anggota keluarga yang sakit dalam hal perawatan pasien anemia pada Tn. S
untuk mencegah terjadinya kekambuhan dan komplikasi lebih lanjut.

B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan tindakan keperawatan / pendidikan kesehatan selama 1 x 25
menit Mahasiswa mampu:
a. Mengetahui pengertian anemia
b. Mengetahui penyebab anemia
c. Mengetahui tanda dan gejala anemia
d. Mengetahui diet untuk pasien anemia
e. Mengetahui tentang pencegahan pada pasien anemia

C. Materi penyuluhan
1. Pengertian
2. Penyebab
3. Tanda dan Gejala
4. Diet
5. Pencegahan

D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
1. Leaflet
2. Lembar balik

F. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media


Kegiatan
1. Pembukaan 5 menit  Mengucapkan salam  Menjawab Leaflet
 Perkenalan salam
 Penyampaian maksud
dan tujuan pertemuan  Memperhatikan
sesuai kontrak waktu.  Memperhatikan

2. Pelaksanaan 15 menit  Melakukan penyuluhan  Memperhatikan Leaflet


tentang pengertian, penjelasan dan
penyebab, tanda dan mencermati
gejala, diet dan materi
pencegahan asma
bronkial.
 Memberi kesempatan  Bertanya
klien dan keluarga untuk
bertanya.
 Menjawab pertanyaan  Memperhatikan
keluarga jawaban

3. penutup 5 menit  Memberi evaluasi secara  Menjawab Leaflet


lisan pertanyaan
 Menyampaikan  Memperhatikan
kesimpulan materi
penyuluhan
 Mengucapkan salam  Menjawab
penutup salam

G. Evaluasi
Diharapkan pasien dan keluarga mampu :
1. Memahami pengertian anemia
2. Memahami penyebab anemia
3. Memahami tanda dan gejala anemia
4. Memahami diet untuk anemia
5. Memahami pencegahan anemia
LAMPIRAN SAP

MATERI PENYULUHAN
ANEMIA

1. Pengertian
Anemia adalah suatu keadaan kadar hemoglobin (Hb) di dalam darah lebih rendah
daripada nilai normal untuk kelompok orang menurut umur dan jenis kelamin.
Anemia merupakan keadaan di mana masa eritrosit dan atau
masa hemoglobin yang beredar tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi
jaringan tubuh (Handayani dan Haribowo, 2008)
Anemia dapat didefinisikan sebagai nilai hemoglobin, hematokrit, atau jumlah
eritrosit per milimeter kubik lebih rendah dari normal (Dallman dan Mentzer,2006)
Ahmad Syafiq, dkk (2008) Anemia didefinisikan sebagai keadaan di mana level
Hb rendah karena kondisi patologi
Menurut Anie Kurniawan, dkk (1998) anemia adalah suatu penyakit di mana kadar
hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal.

2. Penyebab
Menurut Anie Kurniawan, dkk (1998), Anemia Gizi Besi dapat
karena:
a. Kandungan zat besi dari makanan yang di konsumsi tidak mencukupi kebutuhan,
dikarenakan kurangnya konsumsi makanan berikut: :
1) Makanan yang kaya akan kandungan zat besi adalah: makanan yang berasal dari
hewani (seperti ikan, daging, hati, ayam)
2) Makanan nabati (dari tumbuh-tumbuhan) misalnya sayuran hijau tua, yang
walaupun kaya akan zat besi, namun hanya sedikit yang bisa diserap dengan
baik oleh usus.
b. Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi
1) Pada masa pertumbuhan seperti anak-anak dan remaja, kebutuhan tubuh akan
zat besi meningkat tajam.
2) Pada masa hamil kebutuhan zat besi meningkat karena zat besi diperlukan untuk
pertumbuhan janin serta untuk kebutuhan ibu sendiri.
3) Pada penderita menahun seperti TBC.
c. Meningkatnya pengeluaran zat besi dari tubuh.Perdarahan atau kehilangan darah
dapat menyebabkan anemia. Hal ini terjadi pada penderita:
1) Kecacingan (terutama cacing tambang), infeksi cacing tambang menyebabkan
perdarahan pada dinding usus, meskipun sedikit tetapi terjadi terus menerus yang
mengakibatkan hilangnya darah atau zat besi.
2) Malaria pada penderita Anemia Gizi Besi, dapat memperberat keadaan anemianya.
3) Kehilangan darah pada waktu haid berarti mengeluarkan zat besi yang ada
dalam darah.

3. Tanda dan Gejala


Menurut Anie Kurniawan, dkk (1998), tanda-tanda Anemia meliputi:
a. Lesu, Lemah, Letih, Lelah, Lalai (5L)
b. Sering mengeluh pusing dan mata berkunang-kunang
c. Gejala lebih lanjut adalah kelopak mata, bibir, lidah, kulit, dan telapak tangan menjadi
pucat.

4. Diet
a. Anjuran Pola Diet Pengidap Anemia
Makanan memiliki peranan penting untuk mereka yang mengidap anemia. Tadi
sudah disebutkan bahwa orang dengan anemia membutuhkan makanan dengan
kandungan zat besi. Ada dua jenis zat besi dalam makanan yaitu zat besi heme dan zat
besi non-heme.
Zat besi heme ditemukan dalam daging, unggas, dan makanan laut.
Sedangkan zat besi non-heme ditemukan dalam makanan nabati dan makanan yang
diperkaya dengan zat besi. Tubuh dapat menyerap kedua jenis zat besi tersebut, tetapi
zat besi heme lebih mudah diserap.
Pola diet pengidap anemia sangat personal, tergantung kondisi anemia dari
masing-masing orang. Pada dasarnya kamu membutuhkan 150 sampai 200 miligram
zat besi setiap hari. Ini bisa kamu dapatkan dari makanan, dan terkadang bisa juga dari
suplemen zat besi.
b. Berikut ini adalah jenis makanan untuk pengidap anemia yang dianjurkan, yaitu:
1) Sayuran hijau
Sayuran hijau, terutama yang gelap, adalah salah satu sumber terbaik zat
besi non-heme. ini termasuk bayam, kangkung, kubis, sawi, dan sayuran dandelion.
Beberapa sayuran hijau seperti Swiss chard dan collard greens juga mengandung
folat.
Jeruk, kacang-kacangan, dan biji-bijian merupakan sumber folat yang baik.
Vitamin C membantu perut menyerap zat besi. Makan sayuran hijau dengan
makanan yang mengandung vitamin C seperti jeruk, paprika merah, dan stroberi
dapat meningkatkan penyerapan zat besi. Beberapa sayuran hijau merupakan
sumber zat besi dan vitamin C yang baik, seperti collard greens dan Swiss chard.
2) Daging
Semua jenis daging mengandung zat besi heme. Daging merah, domba, dan
daging rusa adalah sumber terbaik sedangkan unggas dan ayam memiliki jumlah
yang lebih rendah.
3) Hati
Banyak orang menghindari jeroan, tetapi faktanya jeroan adalah sumber zat
besi yang tinggi. Hati kaya akan zat besi dan folat. Beberapa jeroan kaya zat besi
lainnya adalah jantung, ginjal, dan lidah sapi
4) Seafood
Beberapa makanan laut menyediakan zat besi heme. Kerang, tiram, kerang,
scallop, kepiting, dan udang adalah beberapa di antaranya. Sebagian besar ikan
juga mengandung zat besi. Ikan dengan kadar zat besi terbaik antara lain:
 Tuna kalengan atau tuna segar.
 Ikan kembung
 Ikan mahi-mahi.
 Ikan cuwe.
 Salmon segar atau kalengan.
 Sarden.
5) Makanan tinggi kalsium sebaiknya tidak dimakan bersamaan dengan makanan
dengan kandungan zat besi. Kalsium dapat mengikat zat besi dan mengurangi
penyerapannya. Contoh makanan yang kaya kalsium adalah susu, susu nabati,
yoghurt, kefir, keju, dan tahu.

5. Pencegahan
Menurut Tarwoto, dkk (2010), upaya-upaya untuk mencegah anemia, antara lain
sebagai berikut:
a. Makan makanan yang mengandung zat besi dari bahan hewani (daging, ikan,
ayam, hati, dan telur); dan dari bahan nabati (sayuran yang berwarna hijau tua, kacang-
kacangan, dan tempe).
b. Banyak makan makanan sumber vitamin c yang bermanfaat untuk meningkatkan
penyerapan zat besi, misalnya: jambu, jeruk, tomat, dan nanas.
c. Minum 1 tablet penambah darah setiap hari, khususnya saat mengalami haid.
d. Bila merasakan adanya tanda dan gejala anemia, segera konsultasikan ke dokter
untuk dicari penyebabnya dan diberikan pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai